Agama Islam

Ketentuan dan Niat Shalat Jamak Takhir 

Written by Yufi Cantika

Shalat Jamak Takhir – Shalat merupakan salah satu di antara lima rukun Islam, yang wajib dilaksanakan dan dipatuhi oleh orang muslim dalam keadaan apa pun serta tidak boleh ditinggalkan, kecuali dalam kondisi tertentu seperti perempuan yang mengalami haid dan lainnya. Meskipun hukumnya wajib dan tidak boleh ditinggalkan, akan tetapi Islam memberikan keringanan bagi muslim untuk melaksanakan sholat dengan memperbolehkan melakukan jamak sholat.

Jamak shalat merupakan shalat yang menggabungkan pengerjaan dua sholat dalam satu waktu. Sholat yang boleh dijamak, ialah sholat dhuhur dengan ashar, serta sholat maghrib dengan sholat isya. Sedangkan untuk sholat subuh, tidak boleh dijamak. Ada dua jenis sholat jamak, yaitu jamak taqdim dan takhir. Kali ini mari mempelajari mengenai sholat jamak takhir. Baca hingga akhir ya!

https://www.pexels.com/

Pengertian dan Hukum Shalat Jamak

Seperti yang telah dijelaskan di atas, jamak sholat ialah sholat yang pengerjaannya menggabungkan dua sholat sekaligus dalam satu waktu yang bersamaan. Contohnya seperti maghrib dan isya atau dhuhur dan ashar.

Hukum menjamak sholat, mulanya ialah dikerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Akan tetapi, seorang muslim memiliki alasan atau sebab yang membuat ia harus melaksanakan sholat dengan cara dijamak, oleh karena itu, Islam pun mempermudah dan memperbolehkan melaksanakan sholat dengan cara menjamak.

Batasan dari seseorang diperbolehkan melaksanakan sholat jamak, ialah selama muslim tersebut mengalami kesulitan untuk melaksanakan sholat berdasarkan waktunya. Oleh karena itu, muslim yang kesulitan tersebut diperbolehkan menjamak sholatnya. Salah satu penyebabnya ialah dalam perjalanan atau safar.

Akan tetapi, tidak semua muslim diperbolehkan untuk melaksanakan jamak sholat. Hanya orang-orang tertentu saja, yang mendapatkan keringanan untuk melaksanakan sholat dengan cara dijamak. Berikut beberapa di antaranya.

  • Melakukan perjalanan atau sedang safar.
  • Orang yang sedang mengalami sakit parah, sehingga ia tidak mungkin atau tidak bisa berdiri maupun duduk. Atau kondisi dari orang tersebut sangat lemah, hingga merasa tubuhnya sulit untuk digerakan.
  • Memiliki udzur yang mendesak. Contohnya seperti akan melakukan operasi maupun pemeriksaan lainnya yang tidak dapat ditinggalkan.
  • Seorang jamaah haji yang akan pergi ke Muzdalifah. Dalam sebuah hadits dari Abi Ayyub al Anshari, ia berkata ‘bahwa Rasulullah SAW melakukan jamak maghrib dan isya di Muzdalifah pada haji wada’ (HR. Bukhari).
  • Ketika hujan. Sebuah hadist riwayat Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan mengenai hukum menjamak sholat ketika hujan. Dari Nafi’ Maula Ibnu Umar berkata, ‘Abdullah bin Umar, bila para umaro melakukan jamak sholat, di antara maghrib dan isya karena hujan. Maka beliau pun ikut melakukan jamak sholat bersama dengan mereka.’

Ada dua jenis sholat jamak, yaitu adalah sholat jamak taqdim dan sholat jamak takhir. Sholat jamak taqdim ialah menggabungkan pengerjaan dua sholat fardhu sekaligus di waktu sholat yang pertama, yaitu sebagai berikut.

Sholat dhuhur dan ashar, maka ketika menjamak sholat dhuhur dikerjakan terlebih dahulu, baru sholat ashar. Jamak taqdim sholat maghrib dan isya, maka yang pertama dikerjakan ialah sholat maghrib, lalu dilanjutkan dengan sholat isya.

Lalu jenis sholat jamak yang kedua ialah sholat jamak takhir, ialah mengerjakan dua sholat fardhu sekaligus di waktu bersamaan, yaitu sebagai berikut.

Melaksanakan sholat dhuhur dan ashar, pada jamak takhir maka yang dilaksanakan terlebih dahulu ialah sholat ashar. Melaksanakan sholat jamak takhir maghrib dan isya, maka yang pertama kali dikerjakan adalah sholat isya, lalu dilanjutkan dengan sholat maghrib.

Beli Buku di Gramedia

Ketentuan Melaksanakan Shalat Jamak Takhir

Ketika melaksanakan sholat takhir, ada ketentuan yang harus dilakukan dan diketahui. Sesuai dengan pengertian sholat jamak takhir yang dijelaskan sebelumnya, maka sholat jamak takhir harus dilaksanakan di waktu sholat terakhir.

Oleh karena itu, ketika melaksanakan sholat jamak takhir, maka sholat dikerjakan ketika waktunya menjalankan sholat yang terakhir. Contohnya waktu sholat maghrib telah terlewat, maka dapat melaksanakan sholat jamak takhir dan melakukan sholat isya terlebih dahulu. Akan tetapi, ada dua versi dalam mengerjakan sholat jamak takhir. Versi pertama ialah melaksanakan sholat yang terakhir pertama, sesuai dengan contoh. Sedangkan yang kedua ialah melaksanakan sholat yang sebelumnya sudah terlewat lebih dahulu baru mengerjakan sholat selanjut seperti sholat jamak taqdim biasa.

Tata cara yang lainnya, sama seperti melaksanakan sholat seperti biasa dan tidak ada yang berbeda, kecuali niatnya. Ketika melaksanakan sholat jamak takhir, atau sholat jamak taqdim adalah langsung melanjutkan sholat usai salam, tanpa berdzikir maupun berbicara.

 

Niat Shalat dan Tata Cara Jamak Takhir

Tata cara sholat jamak takhir, tidak jauh berbeda dengan sholat seperti biasa. Akan tetapi niat ketika melaksanakan sholat jamak takhir berbeda, berikut adalah niat dan tata cara untuk melaksanakan sholat jamak takhir. 

  • Niat sholat jamak takhir (dhuhur dan ashar)

Usholli fardlozh zhuhri arba’a raka’at in majmu’ah ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa. 

Artinya: Aku sengaja melaksanakan sholat fardhu dzuhur empat rakaat dan dijamak dengan sholat ashar fardhu, karena Allah Ta’ala.

Kemudian melaksanakan sholat dzuhur empat rakaat seperti biasa, dan dilanjutkan dengan sholat ashar tanpa ada jeda atau berbicara dengan niat sebagai berikut.

Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Aku berniat untuk melaksanakan sholat fardhu ashar empat rakaat dijamak dengan sholat dhuhur, fardhu karena Allah Ta’ala.

Beli Buku di Gramedia

  • Niat sholat jamak takhir (maghrib dan isya)

Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.” 

Artinya: Aku sengaja melaksanakan sholat fardhu maghrib tiga  rakaat dan dijamak dengan sholat isya, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta’ala.

Kemudian melaksanakan sholat maghrib terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan sholat isya, tanpa berbicara atau ada jeda. Berikut bacaan niat untuk sholat isya jamak takhir.

Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al magribi Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa. 

Artinya: Aku berniat untuk melaksanakan sholat isya empat rakaat dijamak dengan sholat maghrib, dengan jamak takhir fardhu karena Allah Ta’aala.

Lalu, usai membaca niat sesuai dengan niat sholat jamak takhir maka sholat pun dilanjutkan seperti biasa.

Selain jamak takhir biasa, sholat jamak takhir maupun taqdim pun dapat dilakukan dengan cara di-qashar. Berikut penjelasannya. 

  • Shalat Qashar

Ketika melakukan jamak takhir atau tsholat jamak taqdim, bisa pula disertai dengan qashar. Apa itu qashar?

Sholat qashar ialah melakukan sholat wajib dengan meringkas maupun mengurangi jumlah rakaat sholat yang seharusnya dijalankan saat itu. Ada tiga sholat fardhu yang boleh diqashar atau disingkat rakaatnya yaitu adalah dhuhur, ashar dan isya, di mana ketiga sholat fardhu tersebut memiliki empat rakaat. Apabila sholat di qasar, maka sholat yang tadinya empat rakaat, cukup dikerjakan dua rakaat saja dan jamak qashar ini, hanya diperbolehkan bagi seorang muslim yang sedang berada dalam perjalanan jauh.

Lalu, bagaimana hukum melaksanakan sholat dengan diqashar ini? Pada dasarnya ada tiga hukum mengenai melaksanakan sholat dengan cara diqashar. Berikut penjelasannya.

  • Boleh atau jawaz. Artinya sholat boleh dilaksanakan dengan cara diqashar apabila seorang muslim berada dalam perjalanan dan telah menempuh perjalanan setidaknya 16 Farsakh atau sepanjang 84 mil atau 2 Marhalah atau sepanjang 80,640 km atau 8 km lebih 640 m dan belum mencapai 3 Marhalah atau sepanjang 120 km lebih 960 m (120,960 km).
  • Afdhal atau lebih baik melakukan sholat dengan cara diqashar. Artinya bahwa sholat boleh diqashar dan lebih baik jika diqashar, apabila seorang muslim sedang berpergian dan telah menempuh jarak cukup jauh yaitu mencapai 3 Marhalah atau bahkan lebih.
  • Wajib. Sholat menjadi wajib diqashar, apabila waktu sholat tidak cukup untuk digunakan. Artinya ketika dalam perjalanan ada seorang muslim yang tidak sempat melaksanakan sholat dan waktunya sudah mepet, maka sholat menjadi wajib diqashar.

Beli Buku di Gramedia

 

Itulah ketiga hukum mengenai sholat qashar dan pengertiannya. Sholat dapat pula dilakukan dengan cara menjama serta mengqashar. Berikut panduannya.

Tata Cara Shalat Jamak Takhir di-Qashar

Sebelum mengetahui tata cara melaksanakan sholat dengan cara dijamak dan diqashar, ada baiknya apabila Grameds mengetahui tata cara sholat di qashar tanpa dijamak. Berikut penjelasannya. 

Tata cara shalat qashar

Ketika melakukan sholat qashar, maka niat sholat pun berubah. Berikut niat-niat untuk melaksanakan sholat dhuhur, ashar dan isya dengan cara diqashar.

  1. Niat sholat dhuhur : Usholli fardhol dhuhri rak’ataini qoshron lillahi ta’aala. Artinya, Aku niat untuk melaksanakan sholat fardhu dhuhur 2 rakaat dengan cara diqashar karena Allah Ta’ala. 
  2. Niat sholat ashar : Usholli fardhol ashri rok’atainii qoshron lillaahi ta’aala. Artinya, aku berniat untuk melaksanakan sholat fardhu ashar dua rakaat dengan cara diqashar karena Allah Ta’aala. 
  3. Niat sholat isya : Usholli fardhol isya’i rok’atainii qoshron lillaahi ta’aala. Artinya, aku berniat untuk melaksanakan sholat fardhu isya dua rakaat dengan cara diqashar karena Allah Ta’aala.
  4. Melakukan takbiratul ihram.
  5. Membaca doa iftitah seperti biasa
  6. Membaca surat al fatihah, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek.
  7. Melaksanakan rukuk dengan tumakninah, lalu dilanjutkan dengan melakukan i’tidal.
  8. Melakukan sujud dan dilanjutkan dengan duduk di antara dua sujud. Lalu, kembali sujud.
  9. Berdiri lagi, dan menunaikan rakaat kedua seperti biasa.
  10. Melakukan tasyahud akhir dengan tuma’ninah lalu salam dan sholat pun selesai.

Beli Buku di Gramedia

Tata cara sholat jamak takhir qashar

Baik itu jamak takhir maupun jamak taqdim, sholat jamak dapat dilakukan pula dengan cara di qashar apabila memenuhi syarat dan ketentuan untuk melaksanakan sholat qashar. Berikut adalah tata cara sholat jamak takhir qashar.

  • Niat sholat untuk jamak takhir qashar (dhuhur dan ashar) :

Ushollii fardlol zhuhri raka’ataini mustaqbilal qiblati majmuu’an bil ashri jam’a takhiiri qhasaraa illaahi ta’aalaa.

Artinya: aku berniat untuk sholat dzuhur dua rakaat, menghadap kiblat dengan jamak takhir, qashar dengan sholat ashar karena Allah Ta’ala.

Kemudian melaksanakan sholat dhuhur di qashar dua rakaat sesuai dengan tata cara sholat qashar dan dilanjutkan dengan sholat ashar tanpa jeda, dengan membaca niat berikut ini.

Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri adaa’an lillaahi ta’aalaa.

Artinya, aku berniat untuk melaksanakan sholat fardhu ashar dua rakaat, qashar dengan menjamaknya dengan sholat dhuhur karena Allah Ta’aala.

  • Niat sholat untuk jamak takhir qashar (maghrib dan isya)

Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya : Aku berniat untuk mengerjakan sholat fardhu maghrib tiga rakaat dengan dijamak dengan sholat isya dengan cara jamak takhir fardhu karena Allah Ta’ala.

Kemudian, sholat maghrib seperti biasa yaitu tiga rakaat karena sholat maghrib tidak boleh diqashar dan dilanjutkan dengan sholat isya dengan membaca niat jamak takhir di qashar sebagai berikut.

Ushollii fardlol isya’i rak’ataini mustaqbilal qiblati majmuu’an bil magribi jam’a takhiiri qhasaraa lillaahi ta’aalaa.

Artinya: aku berniat untuk melaksanakan sholat isya dua rakaat, qashar dengan cara dijamak dengan maghrib karena Allah Ta’aala.

Itulah tata cara untuk melaksanakan sholat dengan cara jamak takhir dan diqashar. Ketika akan melakukan sholat qashar, perlu mengetahui syarat-syarat apa saja harus dipenuhi agar Grameds boleh melakukan sholat dengan cara dijamak dan di-qashar.

Beli Buku di Gramedia

Syarat-Syarat Shalat Jamak dengan Qashar

Pada dasarnya, pada setiap kemudahan yang ditawarkan atau diberikan oleh agama Islam disertai pula dengan ketentuan serta syarat-syarat yang harus dipenuhi. Begitu pula dengan sholat dengan cara dijamak maupun di qashar. Berikut adalah beberapa syarat ketika akan melaksanakan sholat qashar.

  • Sedang dalam perjalanan jauh atau berpergian dengan niat baik dan tidak memiliki niat untuk melakukan maksiat atau menyekutukan Allah.
  • Untuk melaksanakan sholat dengan qashar, maka seorang muslim harus menempuh setidaknya 48 mil atau perjalanan dengan waktu tempuh dua hari.
  • Sholat yang akan dilakukan dengan cara meng-qashar, adalah sholat ada’ artinya sholat tersebut dikerjakan pada waktunya dan tidak di qadha’ atau bukan sholat qadha’ yang dilakukan dalam perjalanan. Sedangkan untuk sholat qadha’ dari rumah, maka tidak boleh untuk di qashar.
  • Niat yang diucapkan ketika melaksanakan sholat qashar, haruslah dijaga. Apabila di tengah melaksanakan qashar seseorang merasakan keraguan, berupa ingin menyempurnakan sholatnya dan tidak di qashar, maka sebaiknya sholat dilanjutkan tanpa perlu membatalkan sholat dan disempurnakan dengan gerakan sholat yang tuma’ninah.
  • Sholat qashar tidak dilakukan dengan bermakmum pada imam yang melaksanakan sholat itmam atau dengan rakaat lengkap. Baik sang imam tersebut adalah seorang musafir atau imam tersebut tidak bepergian atau pada imam yang diragukan keadaanya saat itu.
  • Ketika akan melaksanakan sholat qashar, maka seorang muslim mengetahui apakah diperbolehkan melakukan sholat dengan cara di qashar, serta tidak hanya sekadar ikut-ikutan saja tanpa mengetahui hukum sholat dengan cara qashar.

Beli Buku di Gramedia

Itulah penjelasan tentang ketentuan dan tata cara serta niat melaksanakan sholat jamak takhir serta melakukan jamak takhir dengan cara di qashar. Apabila Grameds ingin mengetahui tata cara sholat yang baik dan benar sesuai ajaran yang dicintai Rasul dan Allah, maka Grameds dapat mengulik lebih dalam dengan membaca buku.

Buku-buku mengenai tata cara sholat, dapat Grameds peroleh di Gramedia.com sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan beragam buku dengan beragam topik menarik untuk Grameds. Jadi tunggu apa lagi? Segera miliki bukunya sekarang juga!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Khansa Amira

Baca Juga!

  1. Tata Cara Shalat Jenazah
  2. Bacaan Shalat Dhuha dan Keutamannya
  3. Manfaat Shalat Tahajud Bagi Kehidupan
  4. Pengertian Shalat Rawatib dan Pelaksanaannya
  5. Zikir dan Doa Setelah Shalat Lima Waktu
  6. Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu
  7. Jam Terbaik Untuk Shalat
  8. Macam-Macam Sujud dan Doanya
  9. Hukum dan Keutamaan Shalat Berjamaah

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika