Agama Islam

Apa itu Samawa? Sering diucapkan Kepada Pengantin Ternyata Ini Artinya

Written by Yufi Cantika

Sakinah Mawaddah Warahmah – Sakinah mawaddah warahmah atau biasa disingkat dengan SAMAWA merupakan sebuah doa yang diharapkan oleh oleh umat Islam bagi yang baru saja melakukan ikatan suci pernikahan dan membina sebuah keluarga. Seluruh umat Islam yang berkeluarga tentu menginginkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Itulah tujuan pernikahan, dimana merupakan nikmat yang Allah SWT berikan untuk yang dapat membina keluarga. Berikut pengertian lebih lanjut mengenai sakinah mawaddah warahmah.

https://www.pexels.com/

Pengertian Sakinah Mawadah

Kalimat sakinah mawadah warahmah sebenarnya telah ditulis di dalam Al Qur’an. Kalimat tersebut menjadi bagian dari fungsi dan tujuan dari menikah dalam agama Islam. Kalimat ini juga sering diucapkan ketika dalam khotbah pernikahan ataupun dalam undangan pernikahan. Berikut penjelasan dari Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21:

وَمِنۡ اٰيٰتِهٖۤ اَنۡ خَلَقَ لَكُمۡ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ اَزۡوَاجًا لِّتَسۡكُنُوۡۤا اِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُمۡ مَّوَدَّةً وَّرَحۡمَةً  ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ

Wa min Aayaatihiii an khalaqa lakum min anfusikum azwaajal litaskunuuu ilaihaa wa ja’ala bainakum mawad datanw wa rahmah; inna fii dzaalika la Aayaatin liqaumin yatafakkaruun.

Artinya: “Dan diantara tanda tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir”. (Q.S.Ar-Rum:21).

Di dalam ayat tersebut terdapat kata “litaskunu” atau juga sakinah, lalu mawaddah dan rahmah. Ketiga kata tersebut sering digabung menjadi satu kalimat yaitu sakinah mawadah warahmah. Jika diubah ke dalam bahasa Indonesia, sakinah artinya tenang atau tenteram, mawaddah artinya cinta kasih dan warahmah artinya rahmat. Kalimat sakinah mawadah warahmah ini sesuai dengan apa yang ada di dalam ayat 21 Surat Ar -Rum tersebut. Di dalam ayat tersebut Allah SWT memberikan firman-nya bahwa manusia diciptakan untuk saling berpasangan yaitu antara istri dan suami untuk mendapatkan ketenangan, ketentraman dan juga kasih sayang.

 

1. Arti Sakinah

Sakinah berasal dari bahasa Arab yang dapat diartikan kedalam bahasa Indonesia dengan ketenangan, ketentraman, aman dan juga damai. Sedangkan lawan kata dari ketentraman dan ketenangan adalah keresahan, kehancuran dan keguncangan. Yang diharapkan dari pernikahan seperti pada arti sakinah yaitu ketentraman, ketenangan, keamanan dan kedamaian dalam anggota keluarga.  Sedangkan keluarga yang tidak memiliki sakinah berarti keluarga yang penuh keresahan, kehancuran dan keguncangan, itulah yang harus dihindari.

Contohnya keluarga yang tidak sakinah adalah keluarga yang di dalamnya penuh dengan perdebatan, perkelahian dan kecurigaan. Dengan banyaknya konflik yang terjadi di dalam keluarga tentu bisa memicu sebuah perceraian. Ketidakpercayaan pada pasangan merupakan salah satu pemicu retaknya keluarga. Jika pasangan saling curiga dan tidak ada kepercayaan satu sama lain, serta ada orang lain yang sengaja mengguncang rumah tangga atau perlawanan istri terhadap suami maka digolongkan sebagai keluarga yang tidak sakinah.

Dengan memiliki ketenangan, ketentraman, keamanan dan kedamaian maka konflik konflik dalam keluarga tidak akan terjadi. Dengan adanya ketenangan maka anggota keluarga akan dapat memikirkan cara memecahkan masalah dengan tenang karena memiliki pikiran yang jernih. Konflik keluarga akan mudah terjadi jika tidak ada sakinah di dalam keluarga.

Beli Buku di Gramedia

2. Arti Mawaddah

Mawadah juga berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti kasih sayang dan cinta yang membara. Kata mawadah ini memiliki arti khusus untuk seseorang yang memiliki perasaan menggebu gebu dengan pasangannya. Perasaan menggebu gebu ini muncul karena aspek aspek lain yang dimiliki oleh pasangan antara lain: kecantikan, ketampanan, moral, kedudukan, pola pikir dan hal hal lain dalam diri pasangan. Di dalam Islam, mawadah juga merupakan sebuah fitrah yang dimiliki oleh manusia. Dengan adanya mawadah di dalam keluarga akan membuat keluarga menjadi penuh cinta dan kasih sayang. Tidak mungkin di sebuah keluarga tidak memiliki cinta, tentu rasanya akan hambar. Perasaan cinta memberikan rasa saling memiliki dan menjaga antar anggota keluarga.

Keluarga yang memiliki mawadah di dalamnya pasti memiliki hal hal positif di dalam keluarga itu. Jika tidak memiliki mawadah maka keluarga tidak akan saling memberikan dukungan karena tidak memiliki rasa kasih sayang. Bahkan, perselingkuhan bisa saja terjadi karena tidak adanya rasa kasih sayang antar pasangan. Keluarga yang memiliki mawadah tidak terbentuk secara instan, namun dikembangkan melalui proses di pupuknya melalui cinta suami, istri dan anak anak. Setiap keluarga pasti menginginkan keluarga yang mawadah, karena merupakan suatu fitrah setiap makhluk.

 

3. Arti Warahmah

Rahmah memiliki arti rezeki, ampunan, karunia dan Rahmat. Rahmat terbesar tentu berasal dari Allah SWT. Keluarga yang mendapat Rahmat terbesar tentu keluarga yang memiliki cinta, kasih sayang dan juga kepercayaan. Keluarga yang memiliki warahmah juga bukan dengan proses yang instan namun proses yang cukup panjang karena membutuhkan pemahaman saling menutupi kekurangan dan memberikan pengertian.

Dengan kesabaran hati serta pengorbanan dari suami dan istri tentu akan membuat keluarga memiliki warahmah atau karunia di dalamnya. Dari adanya proses kesabaran tersebut, warahmah akan diberikan oleh Allah Swt. sebagai bentuk cinta tertinggi dalam sebuah keluarga. Perlu diperhatikan bahwa warahmah tidak akan muncul jika di dalam keluarga memiliki sifat saling durhaka antara suami dan istri. Keluarga harus tenang, damai, dan memiliki kasih sayang agar warahmah dapat terwujud.

Beli Buku di Gramedia

Karakteristik Sakinah Mawaddah Warahmah

Keluarga yang memiliki sakinah mawadah warahmah tentu ada karakteristik atau ciri ciri yang terlihat. Berikut adalah beberapa karakteristik dari keluarga yang memiliki sakinah mawadah warahmah, yaitu:

  • Memiliki ketenangan, ketentraman dan kedamaian di dalam sebuah keluarga.
  • Memiliki cinta, kasih sayang dan rasa memiliki yang selalu terjaga diantara anggota keluarga.
  • Memiliki cinta yang mengarah kepada Allah SWT dan juga nilai nilai pada agama, bukan hanya cinta makhluk atau hanya hawa nafsu saja.
  • Jauh dari kecurigaan, ketidakpercayaan dan juga perasaan was was dengan pasangan.
  • Dapat menjaga pergaulan di dalam agama Islam, tidak ada aturan yang dilanggar dalam pernikahan termasuk perselingkuhan.
  • Memiliki perannya masing masing sebagai anggota keluarga dengan keikhlasan dan ketulusan. Peran yang dimiliki baik suami sebagai kepala keluarga, istri sebagai ibu yang menjalankan amanah suami dan anak sebagai amanah dari Allah SWT untuk dididik dengan benar.
  • Dapat menjaga aspek keimanan dan ibadah antar masing masing anggota keluarga, bukan yang saling menghancurkan atau menjerumuskan satu sama lain.
  • Mendukung pekerjaan atau profesi dari antar pasangan untuk dapat mewujudkan keluarga yang terbangun sebagai amanah dari Allah SWT.
  • Dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan keluarga termasuk rezeki, kebutuhan seksual dan juga rasa saling memiliki satu sama lain.

Beli Buku di Gramedia

Kiat-kiat Sakinah Mawaddah Warahmah Agar Terwujud

Menurut Kiai Djamaluddin, terdapat lima hal yang perlu dilakukan oleh suami dan istri untuk mencapai rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Yakni sebagai berikut:

1. Saling memaafkan agar pernikahan sakinah mawaddah warahmah 

Apabila suami atau istri melakukan kesalahan, atau terjadi salah paham di antara mereka berdua, maka harus bersedia saling memaafkan dan tidak menyimpan dendam. Agar hubungan yang sempat merenggang akibat pertengkaran bisa kembali menjadi harmonis.

2. Saling menghormati 

Saling menghormati untuk mencapai rumah tangga sakinah mawadah warahmah. Dalam hal ini, istri menghormati kesibukan suami dalam bekerja dan suami menghormati kesibukan istri dalam mengurus rumah tangga. Bahkan meski hal yang dilakukan pasangan tidak disukai maka tetap harus dihormati. Saling menghormati juga mencakup menghargai privasi pasangan, teman teman pasangan serta memperlakukan pasangan dengan baik sebagai rekan hidup yang setara.

3. Saling melindungi dan mengingatkan dalam kebaikan.

Bila suami atau istri khilaf maka tugas pasangannya lah untuk mengingatkan dan mengajaknya kembali ke jalan kebaikan. Demikian pula dalam hal melindungi dari keburukan, tugas kita sebagai suami atau istri adalah melindungi pasangan kita agar tidak terjerumus maksiat ataupun keburukan. Sebagai istri, kita wajib menjaga agar nafkah yang diberikan suami selalu bersih dan barokah. Jangan sampai ia memberikan kita nafkah dari hasil pekerjaan yang tidak halal. Saling mengingatkan dan melindungi ini mungkin mudah diucapkan namun sulit dilakukan.

4. Musyawarah dalam mencari solusi masalah

Dalam menyelesaikan masalah atau melakukan sesuatu yang menyangkut kepentingan bersama hendaknya dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan pasangan agar tidak terjadi cekcok di kemudian hari. Karena hakikatnya menikah adalah berbagi hidup dengan pasangan yang kita pilih.

Beli Buku di Gramedia

Manfaat Sakinah Mawaddah Warahmah Bagi Keluarga

Keluarga merupakan hubungan antara keluarga yaitu ayah, ibu dan anak. Tetapi bukan hanya hubungan itu saja dalam keluarga, ada hubungan yang tak kalah penting juga.yaitu hubungan dalam masyarakat dan tugasnya. Allah SWT tidak menciptakan sesuatu melainkan ada manfaatnya. Keluarga yang sakinah mawadah warahmah tentu saja menjadi sesuatu yang prioritas untuk mewujudkan tujuan keluarga dalam masyarakat . Dan tentu juga keluarga yang islami akan terwujud.

1. Menjalankan Misi Kekhalifahan Manusia

Manusia diciptakan oleh Allah SWT hanya semata mata hanya untuk ibadah kepada-Nya. Dengan keluarga yang memiliki sakinah mawadah warahmah tentu dapat menuntun, mengkondisikan dan mendukung keluarga untuk selalu beribadah kepada Allah SWT. Keluarga yang seperti ini setiap anggota baik suami, istri dan anak harus saling mengarahkan dalam hal agama dan kebaikan. Keluarga yang sakinah mawadah warahmah tidak hanya cinta kepada dunia saja tapi cinta juga kepada Allah SWT. Hal ini sudah dituliskan dalam Q.S AZ Zariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِيَعۡبُدُوۡنِ

Wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa liya’buduun.

Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S. Az-Zariyat: 56).

Allah SWT juga menciptakan manusia sebagai Khalifah fil ard. Artinya manusia diciptakan untuk membangun dan melaksanakan beberapa hal yang dapat memberikan manfaat untuk kemakmuran di muka bumi. Manfaat bisa diberikan dengan kedudukan yang dimiliki sekarang dengan profesi yang dimiliki juga.

Misi kekhalifahan dapat dilakukan dengan semangat jika mempunyai keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Jika ada karir antara suami dan istri tidak akan saling menjatuhkan antara satu sama lainnya, apalagi menjauhkan dari Allah SWT. Adanya karir tentunya bermanfaat untuk diri sendiri maupun untuk orang lain yang terkena imbasnya dari kita.

2. Banyak beribadah dan amal Soleh

Allah SWT memerintahkan manusia untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka. Artinya manusia diperintahkan untuk menjauhi api neraka dan memperbanyak amal ibadah dan amal saleh. Hal ini memang tidak akan mudah jika dilakukan sendiri. Oleh sebab itu adanya keluarga sakinah mawadah warahmah atau keluarga yang baik tentunya sesuai dengan harapan Allah SWT sehingga menjadi ladang ibadah dan amal saleh untuk karena banyak hal yang bisa dilakukan bersama keluarga. Hal tersebut telah ditulis dalam Q.S At-Tahrim ayat 6:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wa-ḥijāratu ‘alaihā malā`ikatun gilāẓun syidādul lā ya’ṣụnallāha mā amarahum wa yaf’alụna mā yu`marụn.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim: 6).

Membesarkan anak dalam Islam juga merupakan bagian dari ladang ibadah dan amal saleh. Amal saleh hanya bermanfaat dilakukan oleh keluarga yang dirawat dengan cinta, kasih sayang dan ketulusan di dalamnya. Untuk melakukan hal tersebut, kita membutuhkan keluarga  yang memiliki sakinah mawadah warahmah untuk dapat beribadah dan beramal saleh sebanyak-banyaknya.

Seorang ayah yang mencari nafkah untuk keluarga dengan bekerja akan menjadi ladang pahala sendiri. Demikian juga seorang ibu yang merawat keluarganya dan membantu suaminya menghidupi keluarganya adalah termasuk ladang pahala dan amal saleh. Demikian pula kewajiban suami terhadap istri merupakan pahala tersendiri bagi keluarga suami.

3. Tempat dalam Menuai Cinta dan Kasih Sayang

Allah memberikan rezeki yang baik, salah satunya adalah untuk menyenangkan keluarga dan keturunannya. Hal ini tentu saja menjadi sesuatu yang mahal dalam ikatan keluarga, karena tidak semua orang dapat menikmatinya. Padahal, keluarga, rasa aman dan kasih sayang adalah kebutuhan alami semua manusia.  seorang wanita yang solehah dan seorang pria yang saleh, adalah salah satu bentuk kebahagiaan  keluarga. Seperti dalam Q.S.  An-Nahl ayat 72.

وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ ۚ أَفَبِٱلْبَٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ ٱللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

Wallāhu ja’ala lakum min anfusikum azwājaw wa ja’ala lakum min azwājikum banīna wa ḥafadataw wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāt, a fa bil-bāṭili yu`minụna wa bini’matillāhi hum yakfurụn.

Artinya: “Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?”

Keluarga yang sakinah mawadah warahmah dapat memenuhi kebutuhan anggota. Kebutuhan tersebut dimulai dari jiwa yang tenang, kedamaian, rezeki berupa kekayaan, cinta, hubungan seksual dengan pasangan, kehormatan dan tentu saja bentuk ibadah lainnya yang dapat diamalkan dalam amal keluarga.

Istri adalah misi suami sebaliknya. Karena pernikahan dalam Islam didasarkan atas nama Allah SWT. Maka membangun rumah tangga bukan hanya kewajiban suami atau istri saja, tetapi kewajiban kepada Allah SWT. Namanya rumah tangga pasti ada ujiannya. Setiap rumah tangga ujiannya berbeda beda. Dengan nilai nilai agama bisa teratasi ujian tersebut sampai ujian itu hilang. Sakinah mawadah warahmah bukan hanya untuk di dunia melainkan untuk di akhirat. Menuju kebahagiaan Allah SWT yaitu kebahagiaan akhirat kelak.

Beli Buku di Gramedia

Jika berkeinginan untuk memiliki keluarga yang Sakinah Mawaddah Warahmah, maka Grameds harus memiliki bekal ilmu yang cukup untuk memulai rumah tangga. Grameds tentu saja bisa membaca buku sebagai referensi dan dapatkan bukunya yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik!

Rekomendasi Artikel & Buku Terkait

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika