in

Review Novel The Days I Love You Karya Yuli Pritania

Bagi para pecinta novel romansa, pastinya sudah tak asing dengan nama Yuli Pritania. Penulis asal Padang ini telah menerbitkan sejumlah karya bergenre romansa yang sukses membuat para pembacanya senyum-senyum sendiri. Nah, novel yang satu ini juga dijamin bisa membuat Grameds merasa hangat dan terenyuh dengan kisahnya.

The Days I Love You merupakan salah satu novel romansa terbaru karya Yuli Pritania. Novel ini diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia pada Februari 2022. Novel dengan total 200 halaman ini mengisahkan kisah cinta yang hangat dan tentu saja romantis.

Siang itu di Central Park, kau mengisahkan tentang rumah idamanmu, dan ekspresimu saat itu tidak dapat kulupakan. Entah itu karena gaun berwarna salem manis yang kau gunakan, atau karena matamu yang berwarna biru langit, atau mungkin karena senyummu yang tidak pernah tak terlukis dari bibirmu. Bagiku, kau secara khusus terlihat sangat cantik hari itu. Dan, itulah saat pertama kali aku jatuh cinta kepadamu.

Profil Yuli Pritania – Penulis Novel The Days I Love You

Holiday Sale

Yuli Pritania merupakan perempuan kelahiran Padang, pada 15 Juli 1991. Yuli Pritania hanya mempunyai tiga jenis karier yang diminatinya, yakni penulis, editor, dan penerjemah. Pada akhirnya, dua karier yang diminatinya itu telah berhasil digelutinya saat ini.

Ia mulai suka menulis ketika ia secara iseng menulis saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, dengan coretan di buku tulis, dan hanya dibaca oleh teman-teman dekatnya. Hingga pada masa dia remaja, sekitar akhir tahun 2010, Yuli mulai tergila-gila dengan boy group asal Korea Selatan, Super Junior. Kecintaannya pada boy group itu membuatnya kemudian aktif menulis fan fiction tentang Super Junior itu di blog miliknya sendiri pada Januari 2011.

Tulisan fan fictionnya itu menjadi karya pertamanya yang ia publikasi dan dapat dibaca oleh banyak orang. Yuli Pritania memang cinta membaca, tetapi ia lebih cinta dengan merangkai cerita melalui kata-kata. Sejak SMP, Yuli sudah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang penulis. Ia tidak mempunyai rencana masa depan lain, selain menjadi seorang novelis yang karyanya dicintai orang banyak.

Pada Desember 2012, Yuli Pritania berhasil menerbitkan karya pertamanya yang berjudul Four Seasons Tales, yang diterbitkan oleh Penerbit Bentang Belia. Karya debutnya ini terbilang sukses, dan mulai memperkenalkan nama Yuli Pritania sebagai seorang novelis. Setelah itu, Yuli Pritania secara produktif menerbitkan novel-novel hampir setiap tahun.

Beberapa di antaranya, yaitu 2060: When The World Is Yours (Section 1) (2013), 2060: When The World Is Yours (Section 2) (2013), On(c)e (2014), CallaSun (2014), Colover (2014), Morning, Noon & Night (2014). A (Wo)man’s Scent (2015), And, Thenā€¦ (2015), Mei: Scandal (2015), Dublin (2016), Mr. AB vs Miss AB: Limerence (2016), The Romantics (2016), Miss Irresistible Stylist (2017), President’s Order (2017). Allure: Mr. B vs Miss B (2019), ToGetHer (2022), dan The Days I Love You (2022).

Penulis yang satu ini sangat menggilai karya-karya JD Robb, Rick Riordan, Dan Brown, dan Windry Ramadhina. Yuli Pritania sangat mencintai semua kisah mengenai pagi, kopi, matahari terbit, dan cinta pada pandangan pertama. Maka dari itu, Anda akan bisa menemukan banyak hal-hal ini di dalam setiap novel karyanya. Yuli Pritania menyukai novel-novel bergenre romantic suspense, fantasi, dan kisah-kisah detektif. Namun, dalam hal tontonan, ia hanya menaruh minat pada film bergenre romantis.

Penulis yang satu ini sangat anti dengan kamera, jadi dimaklumi saja kalau Anda tak bisa menemukan satu foto pun di seluruh akun media sosial pribadinya. Yuli mengaku, foto yang dia miliki hanya foto ijazah dan foto KTP saja, yang dianggap juga sebagai foto yang gagal. Yuli Pritania memiliki sifat yang sulit bergaul dengan orang baru, dan ia juga suka berbicara to the point.

Sifatnya yang seperti ini kerap kali membuat orang-orang yang tak mengenalnya kemudian menganggapnya sebagai sosok yang jutek dan dingin. Padahal, ia hanya butuh dipancing dengan topik pembicaraan yang tepat saja untuk berubah menjadi sosok yang ramah dan menyenangkan. Hanya saja, Yuli memang lebih suka bersembunyi di balik karya-karyanya dan memilih untuk memisahkan dunia pribadi dengan dunia kepenulisan yang ia geluti.

Yuli Pritania bercita-cita menulis novel thriller dengan karakter psikopat, tetapi ia harus mengurungkan niat itu ketika menyadari bahwa masih ada belasan naskah terbengkalai di laptopnya yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Ia menganggap bahwa dirinya belum resmi menjadi penulis sebelum berhasil merilis novel Indonesia pertamanya. Yuli Pritania mengakui bahwa dirinya tak pernah sekalipun kehabisan ide dan mengalami yang disebut sebagai writerā€™s block. Bahkan sampai pada tahap di mana dirinya membenci setiap ide yang muncul di otaknya, karena itu hanya berarti satu hal, yakno semakin menumpuknya jumlah naskah yang tidak terselesaikan.

Sinopsis Novel The Days I Love You

Pros & Cons

Pros
  • Novel ini menyajikan kisah cinta yang cukup rumit, dengan bolak-balik mengisahkan kejadian di masa sekarang dan masa lalu sang tokoh utama.
  • Yuli Pritania menggunakan sejumlah sudut pandang dalam menuliskan kisah ini, jadi pembaca dapat memahami karakter setiap tokohnya dengan baik.
  • Perpindahan dari sudut pandang yang satu ke sudut pandang tokoh lain dinilai mulus dan tidak membuat pembaca merasa bingung.
  • Para tokoh dalam kisah ini juga karakternya kuat dan mampu memikat pembaca.
  • Yuli Pritania menggambarkan latar cerita dengan sangat detail, sehingga pembaca dapat mengimajinasikan dengan jelas dan merasa berada di dalam cerita tersebut.
  • Sampul buku ini indah dan memikat hati.
Cons
  • Alur cerita mudah ditebak.

Novel romansa yang satu ini mengisahkan tentang Anne yang baru saja mendapatkan rumah yang telah menjadi rumah impiannya sejak lama. Dalam proses menemukan rumah impiannya ini, ia bertemu dengan Jared, sang pemilik sebelumnya dari rumah ini. Cerita cinta mereka dimulai ketika mereka saling bertukar surat. Rumah tersebut menjadi salah satu unsur paling penting dalam kisah cinta mereka.

Pertemuan pertama Anne dan Austin terjadi di Central Park, pada siang hari. Kata-kata pertama yang diucapkan Anne dengan kacau itu mampu membuat Austin terkesima. kau mengisahkan tentang rumah idamanmu, dan ekspresimu saat itu tidak dapat kulupakan. Entah itu karena Anne juga memakai gaun berwarna salem manis, atau karena matanya yang berwarna biru langit, atau mungkin karena senyumnya yang tidak pernah tak terlukis dari bibirmu.

Bagi, Austin, Anne secara khusus terlihat sangat cantik hari itu. Momen itu menjadi kesan pertama yang sangat membekas di benak Austin. Dan, itulah saat pertama kali Austin jatuh cinta kepada Anne.

Kelebihan Novel The Days I Love You

Sebagai salah satu karya Yuli Pritania, tentunya novel The Days I Love You ini tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Yuli Pritania yang sudah melahirkan puluhan karya bergenre romansa ini selalu saja bisa menyajikan cerita yang membuat pembaca mesem-mesem sendiri. Kali ini, Yuli Pritania menyajikan kisah cinta yang cukup rumit, dengan mengisahkan kejadian di masa lalu sang tokoh utama.

Cerita ini ditulis menggunakan alur maju dan mundur yang bolak-balik mengisahkan percintaan Anne di masa sekarang bersama Jared, dan juga kisah cinta Anne di masa lalu bersama Austin. Kisah cinta Anne bersama Austin, sang mantan tunangannya yang batal dinikahinya karena beberapa hal, menjadi sebuah konflik tersendiri yang memengaruhi Anne di masa sekarang. Yuli Pritania juga menggunakan sejumlah sudut pandang dalam menuliskan kisah ini, jadi pembaca dapat memahami karakter setiap tokohnya dengan baik.

Perpindahan dari sudut pandang yang satu ke sudut pandang tokoh lain juga dinilai mulus dan tidak membuat pembaca merasa bingung. Para tokoh dalam kisah ini juga karakternya kuat dan mampu memikat pembaca. Seperti Anne yang manis dan lugu, Austin yang gentle dan berani mengungkapkan perasaannya, dan juga Jared yang misterius nan romantis.

Salah satu inti latar cerita dalam novel ini adalah rumah impian Anne. Yuli Pritania mendeskripsikan tentang rumah itu dengan sangat detail dan indah. Pembaca dapat mengimajinasikan dengan jelas bagaimana rumah tersebut, hingga ke bagian lukisan di dinding, dan juga suasana lingkungannya. Maka itu, pembaca juga dapat merasa ikut masuk ke dalam cerita, berada di dalam rumah summer tersebut.

Sampul novel The Days I Love You ini juga dipuji, karena dapat menarik perhatian. Sampul buku ini menggambarkan dua sejoli yang menuntun sepedanya masing-masing di sebuah jalan setapak yang dikelilingi pohon rindang. Warna sampul ini juga dibuat warm, sehingga memberikan kesan yang hangat bagaikan sinar matahari. Secara keseluruhan, novel The Days I Love You ini adalah novel yang indah, baik dari tampilannya dan juga isi ceritanya.

Kekurangan Novel The Days I Love You

Selain kelebihan, novel The Days I Love You ini juga memiliki kekurangan. Sejumlah pembaca menemukan bahwa premis yang diangkat dalam novel ini cukup sering ditemukan dalam kisah lain. Maka itu, alurnya mudah untuk ditebak.

Pesan Moral Novel The Days I Love You

Melalui kisah The Days I Love You ini, kita dapat mengetahui bahwa cinta sejatinya tak akan kemana. Meskipun banyak rintangan yang menghalangi, cinta dapat menemukan jalannya untuk kembali. Perasaan cinta menjadi sebuah perasaan yang sangat luar biasa dan tak bisa didefinisikan.

Nah, itu dia Grameds ulasan novel The Days I Love You karya Yuli Pritania. Bagi kalian yang ingin membaca cerita cinta yang hangat dan indah, novel ini dapat menjadi pilihan yang tepat. Yuk langsung saja dapatkan novel ini hanya di Gramedia.com.

Rating: 3.50

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy