in

Review Novel Belantara Karya Liu Cixin

The Dark Forest atau dalam Bahasa Indonesia adalah Belantara, merupakan novel fiksi ilmiah tahun 2008 karya penulis asal Tiongkok, Liu Cixin. Novel ini adalah sekuel dari novel pemenang Penghargaan Hugo, yakni The Three-Body Problem yang tergabung dalam trilogi berjudul “Remembrance of Earth’s Past”. Namun, mayoritas pembaca Tiongkok umumnya merujuk seri itu dengan nama trilogi “The Three-Body Problem” yang merujuk pada judul novel pertama.

Versi Bahasa Inggris novel ini diterjemahkan oleh Joel Martinsen, yang diterbitkan pada tahun 2015. Judul novel ini berasal dari hipotesis Dark Forest, yang diciptakan oleh Liu dalam novel, tetapi dijelaskan lagi oleh astronom dan penulis David Brin pada awal 1983 sebagai solusi yang mungkin untuk Fermi paradoks. Novel ini diterbitkan dalam Bahasa Indonesia oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada Januari 2022.

Apa yang akan terjadi jika manusia mengetahui bahwa Bumi akan diinvasi alien empat abad lagi? Setelah mengetahui keberadaan Bumi, peradaban Trisurya mengirimkan armada penyeran, dan pengintai berupa proton cerdas yang disebut sofon. Sofon ini memiliki kemampuan untuk dapat mengetahui seluruh informasi di Bumi, kecuali apa yang ada di dalam pikiran manusia.

Itu dia yang menjadi dasar Proyek Penghadap Tembok, di mana sejumlah ahli siasat ditugaskan untuk membuat strategi dalam kepala mereka sendiri, supaya tak dapat diketahui Trisurya. Sementara itu, Bumi perlu membangun armada antariksa. Namun, apakah manusia dapat mengatasi perpecahan antarnegara dan antarideologi untuk melakukannya? Ini adalah langkah peradaban manusia dalam persiapan untuk Perang Terakhir.

Profil Liu Cixin – Penulis Novel Belantara

theparisreview.org

Liu Cixin lahir pada 23 Juni 1963 di Beijing, dan dibesarkan di Yangquan, Shanxi. Oleh karena kekerasan Revolusi Kebudayaan, ia kemudian dikirim untuk tinggal di rumah leluhurnya di Kabupaten Luoshan, Henan. Liu Cixin lulus dari North China University of Water Conservancy and Electric Power pada tahun 1988. Setelah lulus, ia kemudian bekerja sebagai insinyur komputer di pembangkit listrik di provinsi Shanxi.

Liu Cixin merupakan seorang penulis fiksi ilmiah asal Tiongkok. Liu adalah pemenang sembilan kali Penghargaan Galaxy China dan juga telah menerima Penghargaan Hugo 2015 untuk novelnya yang berjudul The Three-Body Problem, serta Penghargaan Locus 2017 untuk karyanya yang berjudul Death’s End. Liu Cixin juga merupakan pemenang Penghargaan Nebula Cina. Dalam terjemahan Bahasa Inggris dari karya-karyanya, namanya disebut sebagai Cixin Liu.

Liu Cixin merupakan anggota Asosiasi Penulis Sains China dan wakil presiden Asosiasi Penulis Shanxi. Gaya tulisan Liu Cixin dipengaruhi oleh karya-karya fiksi. Dia mengutip penulis Inggris George Orwell dan Arthur C. Clarke sebagai pengaruh sastra yang penting. Dia dicap sebagai penulis Cina cyberpunk pertama setelah novelnya yang berjudul China 2185, diterbitkan pada tahun 1989. Karya Liu Cixin yang paling terkenal, The Three-Body Problem, diterbitkan pada 2007.

Terjemahan novel ini memenangkan Penghargaan Hugo 2015 sebagai Novel Terbaik. Liu Cixin dengan demikian menjadi penulis pertama dari Asia yang memenangkan Novel Terbaik dalam penghargaan tersebut. Terjemahan bahasa Jerman yang menyertakan beberapa bagian dari teks asli yang tidak termasuk dalam terjemahan bahasa Inggris, menyusul diterbitkan pada tahun 2016.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Tiga novel karya Liu Cixin telah menjadi sensasi sastra fiksi ilmiah Tiongkok di wilayah Tiongkok dan internasional. Pada tahun 2012, pemenang Hadiah Nobel Sastra, Mo Yan, mengakui orisinalitas Liu Cixin yang luar biasa. Karya fiksi Liu Cixin berfokus terutama pada masalah-masalah seperti ketidaksetaraan sosial, perkembangan ilmiah, dan keterbatasan ekologis yang berdampak pada kemanusiaan.

Sinopsis Novel Belantara

Pros & Cons

Pros
  • Premis cerita ini sangat sederhana, tetapi di sisi lain menakjubkan, karena fantasi kisah ini sungguh luas.
  • Novel ini bersifat slowbrun, tetapi alurnya tak selambat buku sebelumnya, karena diimbangi dengan plot twist.
  • Liu Cixin berhasil dalam memperkenalkan masing-masing karakter dengan baik.
  • Alur kisah Belantara ini sangat sulit untuk ditebak.
  • Segala hal yang dituliskan dalam buku ini mampu membuat pembaca takjub, ngeri, dan bulu kuduk merinding.
Cons
  • Sejumlah pembaca menemukan kesulitan dalam memahami bahasa yang teknikal.
  • Deskripsi setiap narasinya sangat panjang, sehingga sejumlah pembaca dapat merasa jenuh.

PBB membentuk Dewan Pertahanan Planet (PDC) untuk mengoordinasikan upaya pertahanan terhadap serangan Trisolaran yang akan datang, yang telah meluncurkan armada invasi besar-besaran yang akan mencapai Bumi dalam waktu sekitar 400 tahun. Namun, kecerdasan semi-buatan subatomik yang dikirim dari Trisolaris (nama buku untuk sistem bintang tiga Alpha Centauri), yang dikenal sebagai sophon, telah mencapai Bumi. Sophon ini melakukan pengawasan rahasia nasional dan percakapan pribadi, dan mengganggu operasi akselerator partikel untuk menghalangi setiap penemuan baru dalam fisika dasar sampai armada tiba.

Oleh karena sophons tidak dapat membaca pikiran, PDC memutuskan bahwa, selain ekspansi militer reguler, akan ada empat orang yang ditunjuk sebagai Wallfacer. Mereka diberikan akses ke sumber daya PBB dan akan mengembangkan dan mengarahkan rencana strategis yang hanya diketahui oleh mereka sendiri untuk merahasiakannya dari musuh. Akibatnya, ini juga mengharuskan mereka untuk menyesatkan dan menipu dunia manusia, karena itu mereka tidak perlu memberikan penjelasan apa pun atas tindakan dan perintah mereka, tidak peduli seberapa tidak dapat dipahaminya mereka.

Tiga Wallfacer dipilih berdasarkan prestasi, yaitu Frederick Tyler, mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Manuel Rey Diaz, mantan presiden Venezuela dan seorang insinyur nuklir, dan Bill Hines, mantan presiden Uni Eropa dan ahli saraf. Yang mengejutkan, Wallfacer keempat diumumkan sebagai Luo Ji, seorang profesor sosiologi Tiongkok yang malas dan tidak ambisius.

Cerita mengungkapkan bahwa Luo dipilih karena Trisolaris, untuk alasan yang tidak diketahui, melihatnya sebagai ancaman, dan memerintahkan Earth-Trisolaris Organization (ETO) untuk membunuhnya. Sebagai pembalasan, Trisolaris menunjuk tiga anggota ETO untuk menjadi Wallbreaker. Mereka harus memata-matai Tyler, Rey Diaz, dan Hines masing-masing, untuk menemukan dan merusak strategi mereka. Sementara itu, seorang perwira PLAN, Zhang Beihai, dilantik menjadi Angkatan Luar Angkasa baru China. Dia menunjukkan harapan kemenangan yang tak tergoyahkan, dan menyalahkan perwira lain atas kekalahan mereka.

Zhang diam-diam membunuh beberapa ilmuwan yang menganjurkan propulsi kimia, jadi penelitian tentang penggerak radiasi non-media dan mesin fusi terkontrol mendapat prioritas. Usulannya untuk memasuki hibernasi untuk tujuan memerangi kekalahan di antara generasi mendatang disetujui. Tyler merancang segerombolan pesawat tempur ruang angkasa kamikaze kecil yang dilengkapi nuklir, tetapi rencana rahasianya untuk bekerja dengan ETO untuk menggandakan kekuatan Bumi, dan kemudian melintasi Trisolaran tiga kali lipat, diterbitkan oleh Wallbreaker-nya. Keinginannya untuk dikecam sebagai penjahat perang oleh PBB untuk membebaskan diri dari status sebagai Wallfacer diabaikan karena yang terakhir, mendorongnya untuk bunuh diri.

Rey Diaz meminta dana untuk hulu ledak nuklir besar-besaran, dan meledakkannya di Merkurius, tetapi rencana rahasianya juga diungkapkan oleh Pemecah Temboknya: untuk membangun mekanisme nuklir yang mampu mendorong Merkurius ke matahari, yang akan menyebabkan lontaran massa korona yang memakan sisa energi. tata surya, dan kemudian menggunakannya untuk mengancam Trisolaris dengan kehancuran yang saling menguntungkan. Pada sidang PDC berikutnya, AS memutuskan untuk melanggar kekebalan diplomatiknya dan menangkapnya, tetapi Rey Diaz lolos dengan berpura-pura memegang sakelar orang mati yang dapat menghancurkan New York City. Kembali ke Venezuela, ia dicerca oleh masyarakat sebagai penjahat perang, dan dirajam sampai mati oleh massa yang marah.

Hines melakukan eksperimen untuk memperkuat kecerdasan, dalam prosesnya menemukan cara untuk menanamkan keyakinan. PBB mengizinkan tentara menggunakan perangkat Hines untuk menanamkan keyakinan dalam kemenangan melawan Trisolaris sebagai cara kontroversial untuk mengekang kekalahan. Hines memutuskan untuk memasuki hibernasi. Saat dia tertidur, program dihentikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Luo menolak untuk bekerja, malah menggunakan kekuatannya sebagai Wallfacer untuk hidup mewah. Dia meminta Shi Qiang untuk menemukan seorang wanita yang deskripsinya cocok dengan wanita ideal dalam mimpinya, membuat Shi menemukan Zhuang Yan. Zhuang datang untuk tinggal bersama Luo, akhirnya menikahinya dan melahirkan seorang putri, Xia Xia. Setelah lima tahun hidup bersama, Zhuang menjalankan rencana yang dibuat sebelum dia ditemukan oleh Shi.

Dia dan Xia Xia pergi ke hibernasi sampai perkiraan waktu kedatangan armada Trisolaran, untuk memaksa Luo mengembangkan metode menghentikan armada jika dia ingin hidup damai bersamanya lagi. Merasa putus asa untuk menemukan cara untuk melindungi Zhuang dan Xia Xia, Luo merenungkan percakapan bertahun-tahun yang lalu dengan mantan gurunya, Ye Wenjie, pendiri ETO, dan menyadari kebenaran tertentu tentang peradaban galaksi. Oleh karena itu, Luo mengatur lokasi bintang yang berjarak 49,5 tahun cahaya untuk disiarkan ke seluruh galaksi, menggunakan matahari sebagai penguat.

Dia memasuki hibernasi, meminta untuk dibangunkan setelah efek pada bintang diperhatikan. Empat tahun kemudian, sebuah observatorium memperhatikan melalui pelacakan debu ruang angkasa, armada Trisolaran telah meluncurkan probe cepat pada hari yang tepat, yang diperkirakan akan mencapai Bumi hanya dalam 200 tahun.

Kelebihan Novel Belantara

Novel Belantara ini menyajikan kisah yang lebih gelap dibandingkan buku pendahulunya. Novel ini melanjutkan kisah bagaimana reaksi bumi saat mengetahui bahwa di luar sana terdapat peradaban yang lebih maju dari bumi, peradaban yang kita sebut sebagai alien. Alien tersebut kemudian memberikan pesan bahwa mereka akan mendatangi bumi 400 tahun dari sekarang. Premis cerita ini sebetulnya sangat sederhana, tetapi di sisi lain menakjubkan, karena fantasi kisah ini sungguh luas.

Novel ini bersifat slowbrun, tetapi alurnya tak selambat buku sebelumnya, karena diimbangi dengan plot twist. Alur yang digunakan pada novel ini juga tidak maju-mundur seperti di buku pertama. Kisah ini hanya menggunakan alur maju yang konstan. Liu Cixin juga berhasil dalam memperkenalkan masing-masing karakter dengan baik.

Secara keseluruhan, kisah Belantara ini sangat sulit untuk ditebak. Para pembaca selalu menemukan kejutan-kejutan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Segala hal yang dituliskan dalam buku ini mampu membuat pembaca takjub, ngeri, dan bulu kuduk merinding.

Kekurangan Novel Belantara

Oleh karena novel Belantara ini merupakan sebuah karya fiksi ilmiah, sejumlah pembaca menemukan kesulitan dalam memahami bahasa yang teknikal. Selain itu, deskripsi setiap narasinya sangat panjang, sehingga sejumlah pembaca dapat merasa jenuh. Namun, kejenuhan itu dikalahkan oleh rasa penasaran.

Pesan Moral Novel Belantara

Dari kisah Belantara ini, kita kembali diingatkan bahwa dunia ini sangat luas, alam semesta ini bagaikan hutan belantara. Terdapat begitu banyak hal yang belum kita ketahui. Setiap peradaban bagaikan pemburu bersenjata yang mengintai melalui pepohonan seperti hantu, dengan lembut menyingkirkan cabang-cabang yang menghalangi jalan dan mencoba melangkah tanpa suara. Maka itu, manusia hendaknya selalu berhati-hati dalam bertindak.

Kemudian, melalui kisah ini juga kita dapat mengetahui bahwa bagi sebagian besar orang, apa yang mereka sukai hanya ada dalam imajinasi mereka saja. Objek cinta mereka bukanlah pria atau wanita yang nyata, tetapi seperti apa sosok itu dalam imajinasi mereka. Orang yang nyata bagaikan template yang digunakan untuk menciptakan kekasih impian ini. Dan pada akhirnya, mereka akan menemukan perbedaan antara kekasih impian mereka dan template.

Nah, itu dia Grameds ulasan novel Belantara karya Liu Cixin. Bagi kalian yang penasaran akan kehidupan di luar dunia yang kita ketahui, kalian bisa mendapatkan novel ini hanya di Gramedia.com. Selamat membaca!

Rating: 4.41

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy