in

Review Buku The Prophet Karya Kahlil Gibran

The Prophet adalah sebuah buku kumpulan puisi prosa fabel yang ditulis oleh penyair legendaris dunia, Kahlil Gibran. Buku The Prophet pertama kali diterbitkan pada tahun 1923 oleh Alfred A. Knopf dalam Bahasa Inggris. Buku The Prophet ini merupakan karya Kahlil Gibran yang paling populer. The Prophet sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa yang berbeda.

Hal ini menjadikannya sebagai salah satu buku yang paling banyak diterjemahkan dalam sejarah. Selain itu, buku The Prophet juga menjadi salah satu buku terlaris sepanjang masa, karena buku ini tidak pernah keluar dari cetakan. Pada tahun 2012, buku The Prophet telah terjual lebih dari sembilan juta kopi dalam edisi Amerika saja sejak publikasi aslinya pada tahun 1923.

Dari 2.000 cetakan pertama buku ini saja pada tahun 1923, Alfred A. Knopf berhasil menjual sejumlah 1.159 eksemplar. Setelah itu, permintaan untuk The Prophet berlipat ganda pada tahun berikutnya, dan terus berlipat ganda lagi pada tahun berikutnya. Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis oleh Madeline Mason-Manheim pada tahun 1926.

Pada saat kematian Kahlil Gibran pada tahun 1931, buku The Prophet juga telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman. Penjualan tahunan buku ini mencapai 12.000 eksemplar pada tahun 1935, 111.000 eksemplar pada tahun 1961, dan 240.000 eksemplar pada tahun 1965. Buku The Prophet mencapai penjualan satu juta eksemplar pada tahun 1957. Pada satu titik, The Prophet berhasil terjual lebih dari 5.000 eksemplar dalam waktu satu minggu saja di seluruh dunia.

Buku The Prophet telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada Juli 2021. Buku dengan total 116 halaman ini memuat total 26 puisi prosa tentang kehidupan manusia. The Prophet adalah kumpulan esai puitis yang filosofis, spiritual, dan di atas segalanya, inspirasional.

Renungan Kahlil Gibran ini dibagi menjadi 28 bab yang menyajikan topik-topik luas seperti pernikahan,cinta, anak-anak, persahabatan, makan dan minum, pekerjaan, memberi, suka dan duka, jual dan beli, perumahan, pakaian, hukum, baik dan jahat, kejahatan dan hukuman, kebebasan, alasan dan gairah, pengajaran, rasa sakit, pengetahuan diri, berbicara, keindahan, waktu, doa, kesenangan, agama, dan kematian.

Narasi The Prophet ini telah diadaptasi menjadi berbagai media. Pada 1973, The Prophet diadaptasi menjadi The Profit, sebuah serial Albran yang merupakan sebuah parodi yang diterbitkan oleh Price/ Stern/ Sloan, California. The Profit mencapai pencetakan keempat pada tahun 1981. Pada 1974, diproduksi The Prophet by Khalil Gibran: A Musical Interpretation yang menampilkan Richard Harris. Musik untuk musikal ini diproduksi oleh Arif Mardin, Atlantic Records.

Pada 2002, komposer musik elektronik dan zaman baru Gandalf dan narator Thomas Klock menciptakan CD audiobook dengan versi Jerman yang berjudul “Der Prophet”. Pada 2009, Joseph Tawadros, Pemenang Penghargaan Limelight untuk Pencapaian Musik Dunia Terbaik 2010, Nominasi untuk Penghargaan Industri Rekaman Australia (ARIA) untuk Album Musik Dunia Terbaik 2010, membuat The Prophet: Musik Terinspirasi oleh Puisi Khalil Gibran. Ini adalah sebuah album oleh oud virtuoso.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Pada 2010, diterbitkan buku The Propheteer, sebuah buku satire politik yang membayangkan kembali The Prophet saat George W. Bush menguliahi kroni-kroninya di halaman Gedung Putih sambil menunggu helikopternya menuju Texas. Pada 2014, diproduksi Kahlil Gibran’s The Prophet, sebuah film animasi oleh Salma Hayek. Salma Hayek berperan sebagai produser dan pengisi suara karakter Karima.

Setiap bab film animasi itu disutradarai oleh seorang sutradara individu, dengan Roger Allers dari The Lion King mengawasi proyek tersebut. Pada 2021, diproduksi Film An American Prophecy yang disutradarai oleh Aaron Dworkin, dan diproduksi oleh Robin Schwart. Film ini menyertakan bacaan dari buku oleh petugas kesehatan garis depan, yang memperkenalkan setiap bagian dengan refleksi tentang pengalaman mereka memerangi pandemi Covid-19.

Profil Kahlil Gibran – Penulis Buku The Prophet

Sumber: orami.co.id

Kahlil Gibran adalah seorang penyair dan penulis asal Lebanon, Amerika, yang lahir pada 6 Januari 1883. Kahlil Gibran juga dikenal sebagai seniman visual, dan dianggap sebagai filsuf walaupun ia sendiri menolak julukan tersebut. Kahlil Gibran paling dikenal ketika dirinya menulis The Prophet, yang pertama kali diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun 1923. Sejak tahun diterbitkannya tersebut, The Prophet menjadi salah satu buku terlaris sepanjang masa, dan sudah diterjemahkan ke lebih dari 100 bahasa.

Kahlil Gibran lahir dari pasangan Khalil Sa’ad Gibran dan Kamila Rahmah, yang merupakan putri seorang pendeta beragama Kristen Maronit. Kahlil Gibran memiliki dua adik perempuan yang bernama Marianna dan Sultana, dan seorang kakak tiri bernama Boutros. Kakak tirinya itu adalah hasil dari salah satu pernikahan sang ibu sebelum menikah dengan ayahnya. Keluarga Kahlil Gibran diketahui hidup dengan finansial yang kurang.

Pada tahun 1888, Kahlil Gibran mulai sekolah di salah satu kelas Bsharri, yang dijalankan oleh seorang pendeta. Di sana, Kahlil Gibran mulai belajar dasar-dasar bahasa Arab, Syria, dan aritmatika. Ayah Kahlil Gibran pada awalnya hanya bekerja di apotek, tetapi dia memiliki sejumlah hutang yang tidak mampu dia bayar. Maka dari itu, ia kemudian bekerja untuk administrator lokal yang ditunjuk Ottoman.

Pada tahun 1891, ketika bekerja sebagai pemungut pajak, ayah Kahlil Gibran sempat diberhentikan dan stafnya diselidiki. Ayah Kahlil Gibran kemudian pernah dipenjara karena kasus penggelapan, dan properti keluarganya disita oleh pihak berwenang. Kamila kemudian memutuskan untuk mengikut jejak kakaknya untuk pergi ke Amerika Serikat. Meskipun suaminya dibebaskan pada tahun 1894, Kamila tetap memutuskan untuk pergi ke New York pada tanggal 25 Juni 1895, membawa Boutros, Kahlil Gibran, Marianna, dan Sultana bersamanya.

Karir Kahlil Gibran diawali sebagai seorang seniman. Debut karirnya dimulai pada bulan Januari 1904, saat ia mengadakan pameran seni lukisannya di Boston, di Studio Day. Selama pameran ini, Kahlil Gibran bertemu dengan Mary Haskell, kepala sekolah perempuan di kota itu yang berusia sembilan tahun lebih tua darinya. Keduanya kemudian membentuk persahabatan yang berlangsung selama sisa hidup Kahlil Gibran.

Mary Haskell rela menghabiskan banyak uang untuk mendukung Kahlil Gibran dan juga membantu dia mengedit semua tulisannya ke dalam Bahasa Inggris. Status hubungan romantis mereka tetap tidak jelas, tetapi beberapa penulis biografi ada yang menyatakan keduanya merupakan sepasang kekasih. Hubungan mereka diketahui tidak direstui oleh keluarga Mary Haskell.

Namun, ada kabar yang menyatakan bahwa Kahlil Gibran dan Mary Haskell sempat bertunangan antara tahun 1910 dan 1911. Menurut Joseph P. Ghougassian, Kahlil Gibran sudah melamarnya, tetapi Mary Haskell membatalkannya, karena ia ingin mereka tetap menjadi sahabat saja. Mary Haskell kemudian menikah dengan seorang pria bernama Jacob Florance Minis pada tahun 1926. Meski begitu, ia tetap menjadi sahabat, pelindung, dan dermawan bagi Kahlil Gibran.

Pada tahun 1905, karya tulis pertama Kahlil Gibran berjudul A Profile of the Art of Music berhasil diterbitkan dalam bahasa Arab, oleh departemen percetakan Al-Mohajer di New York. Karya selanjutnya, Nymphs of the Valley, diterbitkan pada tahun 1906, juga dalam bahasa Arab. Pada tahun 1908, Kahlil Gibran menerbitkan sebuah buku yang sangat kritis terhadap otoritas sekuler dan spiritual, buku yang berjudul Spirits Rebellious. Buku ini juga diterbitkan dalam Bahasa Arab.

Kahlil Gibran didiagnosis dengan pembesaran hati. Hal ini membuat Kahlil Gibran harus dirawat di Rumah Sakit St. Vincent, Manhattan, pada 10 April 1931. Ia kemudian meninggal pada hari yang sama, dalam usianya yang baru empat puluh delapan tahun. Penyebab kematiannya adalah penyakit sirosis hati dengan tuberkulosis yang baru mulai di salah satu paru-parunya.

Sinopsis Buku The Prophet

Pros & Cons

Pros
  • Buku ini tak lekang oleh waktu, karena memuat pengajaran-pengajaran umum mengenai kehidupan, yang bisa diaplikasikan pada semua masa.
  • Kumpulan puisi prosa ini dituliskan dengan kata-kata yang indah.
  • Versi terjemahan dalam Bahasa Indonesia nyaman untuk dibaca.
Cons
  • Sejumlah pembaca merasa cukup kesulitan dalam memaknai kalimat-kalimat yang eksotik, spiritual, dan mistisme.

Nabi Al Mustafa telah tinggal di kota Orphalese selama 12 tahun dan akan naik kapal yang akan membawanya pulang. Dia dihentikan oleh sekelompok orang, dengan siapa dia membahas topik-topik seperti kehidupan dan kondisi manusia. Buku ini dibagi menjadi bab-bab yang berhubungan dengan pernikahan,cinta, anak-anak, persahabatan, makan dan minum, pekerjaan, memberi, suka dan duka, jual dan beli, perumahan, pakaian, hukum, baik dan jahat, kejahatan dan hukuman, kebebasan, alasan dan gairah, pengajaran, rasa sakit, pengetahuan diri, berbicara, keindahan, waktu, doa, kesenangan, agama, dan kematian.

Kelebihan Buku The Prophet

Sebagai salah satu karya legendaris yang menjadi salah satu buku paling laris dan paling populer di dunia, kualitas buku The Prophet ini tidak perlu diragukan lagi. Buku ini menjadi salah satu karya yang tak lekang oleh waktu, karena memberikan pengajaran yang mengilhami dan menginspirasi pembaca secara general. Pengajaran-pengajaran yang dimuat dalam buku ini adalah pengajaran umum mengenai kehidupan, yang bisa diaplikasikan pada semua masa.

Kumpulan puisi prosa ini tentunya dituliskan dengan kalimat yang indah. Pembaca dapat menemukan safari kata-kata dalam setiap perenungan Kahlil Gibran ini saat membaca buku ini, dan pembaca tentunya bisa menikmatinya. Dalam bagian pengantar, penerbit memberikan sedikit gambaran bahwa keindahan perenungan bisa menimbulkan hikmah pesona yang lebih dalam dibandingkan keindahan wujud semata. Nilai itulah yang disajikan dalam perjalan hidup Sang Nabi yang digambarkan dalam karya ini.

Versi terjemahan buku The Prophet dalam Bahasa Indonesia juga dapat memukau pembaca. Sebab, kata-kata yang digunakan dinilai pas, indah, dan tak mengurangi kepuitisan karya ini. Secara keseluruhan, buku The Prophet ini adalah buku kumpulan puisi prosa legendaris yang sangat indah dan tak lekang oleh waktu. Bagi Anda para penggemar karya sastra, buku The Prophet ini wajib untuk kalian baca.

Kekurangan Buku The Prophet

Selain kelebihan, buku The Prophet ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan buku The Prophet ini sama seperti kebanyakan buku kumpulan puisi prosa lainnya, yakni mengandung ungkapan sastra yang mengandung kata-kata eksotik, bersifat spiritual, dan juga mengarah ke hal mistis. Hal ini membuat sejumlah pembaca merasa cukup kesulitan dalam memaknai kalimat-kalimatnya.

Pesan Moral Buku The Prophet

Melalui buku The Prophet ini, kita diingatkan bahwa jika kita sedang bersukacita, lihatlah ke dalam hati, maka kita akan menemukan bahwa sejatinya, duka lah yang sudah memberimu sukacita. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak memandang sesuatu sebagai hitam dan putih. Seperti suka yang bisa ada karena duka, seperti kegembiraan yang bisa hadir karena di sana ada kesedihan. Di balik keburukan, pasti ada sesuatu hal yang baik di dalamnya atau yang menunggu di akhir.

Dari salah satu puisi, kita juga diberitahu bahwa ilmu pengetahuan akan sia-sia jika tak disertai dengan pekerjaan atau amalan. Kemudian, seluruh pekerjaan juga akan sia-sia jika tak dilakukan dengan cinta.

Nah, itu dia ulasan buku The Prophet karya Kahlil Gibran. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang Anda butuhkan. Bagi Anda yang tertarik untuk membeli buku ini, Anda bisa segera mendapatkannya hanya di Gramedia.com. Selamat membaca!

Rating: 4.23

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy