in

Review Sapiens Grafis, Rekomendasi Buku Sejarah Terbaik

Review Sapiens Grafis – Apakah Grameds salah satu penikmat buku sejarah atau since? Tepat sekali, referensi buku sejarah dan since mungkin tidak sepopuler buku-buku cerita, seperti novel atau komik. Namun kategori buku ini tetap memiliki banyak peminat. Apalagi karya-karya buku sejarah dan since ini bisa menggemparkan dunia, salah satunya buku Sapiens karya Yuval Noah Harari. Baru-baru ini sejarawan kondang tersebut menerbitkan versi terbaru dari buku terbaiknya tersebut dengan konsep grafis yang menarik. Penasaran bagaimana isi bukunya? Berikut ini review Sapiens Grafis karya Yuval Noah Harari jilid satu dan dua:

Informasi Buku

Jilid 1 (Kelahiran Umat Manusia)

  • Judul Buku : Sapiens Grafis: Kelahiran Umat Manusia
  • Penulis : Yuval Noah Harari, David Vandermeulen
  • Ilustrator : Daniel Casanave
  • Penerjemah : Damaring Tyas W. Palar
  • Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
  • Tahun terbit : 2021
  • Tebal Halaman : 248

Jilid 2 (Pilar-Pilar Peradaban)

  • Judul Buku : Sapiens Grafis: Pilar-Pilar Peradaban
  • Penulis : Yuval Noah Harari, David Vandermeulen
  • Ilustrator : Daniel Casanave
  • Penerjemah : Damaring Tyas W. Palar
  • Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
  • Tahun terbit : 2022
  • Tebal Halaman : 256

Buku Sapiens Grafis, yang ditulis oleh Yuval Noah Harari ini telah direkomendasikan oleh banyak orang serta buku ini layak berjajar di rak buku “Best Seller”. Seberapa menariknya buku sejarah ini sampai banyak orang yang membicarakannya?

Buku Sapiens Grafis merupakan bentuk adaptasi yang radikal sekaligus epik dari buku terlaris Yuval Noah Harari jadi seri novel grafis. Buku ini penuh dengan kecerdasan, humor, rujukan budaya pop serta ilustrasi yang penuh warna. Harari (selaku rekan penulis) sudah bekerja sama dengan seniman komik populer bernama David Vandermeulen (penulis bersama) serta Daniel Casanave (Sebagai ilustrator).

Ilustrasi memiliki peran penting dalam buku ini, yakni menggambarkan kembali cerita umat manusia dengan metode yang menarik seluruh pembaca, baik orang dewasa maupun anak-anak. Termasuk mereka yang umumnya tidak terbiasa untuk membaca buku sains dan sejarah.

Review Sapiens Grafis

Dalam seri ini, Yuval mengundang kita untuk menjelajahi sisi liar sebuah sejarah, ditemani oleh beberapa tokoh besar yang memiliki kepribadian penjelajah dunia, semacam keponakannya bernama Zoe, Profesor. Saraswati yang merupakan pakar hayati, Detektif Lopez yang tangguh; serta pahlawan luar biasa bernama Dokter. Fiction.

Bersama-sama mereka pembaca akan diajak untuk memotong kebisingan dunia yang dibanjiri data, serta memandang cerminan yang sangat besar: segala sejarah spesies manusia. Inti dari penjelajahan mereka merupakan sebagian persoalan yang mengusik, seperti pertanyaan: gimana kera yang tidak berarti jadi penguasa planet ini, sanggup membelah atom, terbang ke Bulan, serta memanipulasi kode genetik kehidupan?

Jawaban dari pertanyaan itu bisa Grameds temukan dalam buku ini dengan konsep yang berbeda. Memiliki dua seri, buku Sapiens Gravis jilid 1 dan 2 memiliki pembahasan yang masih berhubungan. Berikut ini Review Sapiens Grafis yang bisa Grameds simak agar semakin yakin untuk membaca buku ini:

1. Review Sapiens Grafis: Kelahiran Umat Manusia

Review Sapiens Grafis

Buku Sapiens Grafis adalah bentuk adaptasi grafis dari salah satu buku sejarah terkenal yang sangat berpengaruh di dunia. Dalam buku ini menggambarkan bagaimana metode Homo sapiens tumbuh jadi penguasa planet Bumi, sanggup melaksanakan bermacam perihal luar biasa semacam membelah atom, terbang ke Bulan, serta merekayasa genetika kehidupan.

Buat mengetahuinya, kita wajib memandang cerminan besar, yakni melihat seluruh sejarah spesies manusia. Dalam buku ini pakar sejarah Yuval Noah Harari menceritakan kelahiran serta evolusi umat manusia, menjelajahi bagaimana cara biologi dan sejarah membentuk manusia dan menambah pemahaman kita tentang apa artinya menjadi manusia.

Buku adaptasi grafis ini menyajikan kembali serta memperluas isi edisi asli Sapiens, dalam format buku yang menarik, lucu atau humor, unik, serta mudah untuk disimak. Buku ini kemudian berupaya untuk mengeksplorasi kebangkitan manusia di atas hewan lain, jejak penyebaran Homo sapiens dari Afrika ke segala planet ini, serta jejak ekologis yang mulai kita tinggalkan semenjak 70. 000 tahun lalu.

Evolusi manusia ditata ulang dalam buku ini dengan runtut. Mulai dari pertemuan awal antara Sapiens serta Neanderthal dieksplorasi lewat mahakarya seni modern. Kemudian kepunahan mammoth serta harimau bertaring tajam dikisahkan kembali seperti film whodunit. Serta di sepanjang pembahasan buku grafis ini, kita berjumpa dengan Neanderthal gay, pembunuh berantai terburuk di dunia, serta Steve Jobs.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Buku Sapiens adaptasi grafis ini membuka ruang ingatan manusia tentang jejaknya sendiri, jejak bukti diri yang barangkali sudah dibuang begitu saja dari memori ataupun enggan buat diulik kembali. Perihal ini diakibatkan saat menekuni sejarah kerap kali mempunyai kesan yang membosankan. Tetapi, buku ini seolah melawan jauh dari stereotip tersebut.

Pakar sejarah Yuval Harari yang bekerjasama dengan David Vandermeulen sukses mengonversikan edisi buku Sapiens aslinya supaya lebih ramah disimak melalui format yang menarik, menggelitik, serta cerita yang sangat renyah. Pembaca menjadi lebih gampang menguasai alur cerita kelahiran umat manusia dengan ilustrasi atraktif bercorak buatan kartunis Daniel Casanave.

Review Sapiens Grafis

Isi Buku setebal 248 halaman ini dibagi dalam 4 bab dengan pokok ulasan yang berkaitan. Cerita diawali dari terbentuknya Big Bang yang melatari seluruh asal- usul lahirnya entitas. Bumi muncul sehabis rangkaian panjang proses fisika serta kimia, sebaliknya lahirnya biologi disyarati dengan timbulnya organisme awal oleh molekul- molekul yang berpadu membentuk struktur yang amat rumit.

Evolusi setelah itu mendesak lahirnya bermacam spesies, termasuk manusia. Kehidupan berkelompok membuat manusia silih berhubungan, sehingga menciptakan bermacam budaya. Sejarah setelah itu jadi bidang ilmu yang mempelajari pertumbuhan budaya serta peradaban dimana kedua konteks ini berlangsung sangat lama serta terjalin secara perlahan.

Penulis lulusan Universitas Oxford ini mengatakan, pada 50. 000 tahun yang lalu, ada paling tidak 6 spesies manusia yang menghuni planet kecil ini, yakni Homo Erectus, Homo Floresiensis, Homo Luzonensis, Homo Neanderthalensis, Homo Denisova, serta Homo Sapiens. Sampai saat ini, cuma Sapiens yang merupakan makhluk pinggiran dari sabana yang kemudian jadi salah satunya spesies manusia yang masih bertahan.

Apa yang membuat Sapiens sukses dari makhluk yang lain? Gagasan Harari serta beberapa periset berkata kalau semua berawal dari revolusi keahlian kognitif. Paling utama adalah keahlian berbicara serta bekerja sama dalam jajaran yang sangat penting. Kerja sama sosial adalah kunci kelestarian yang mengiringi pergantian ekstrem tersebut.

Pergantian tersebut bisa dilihat dari proses awal mulanya manusia hanya memproduksi tombak mata batu sampai dapat membuat hulu ledak nuklir. Kemudian dari membangun piramida sampai melaksanakan pendaratan di Bulan. Itulah sebabnya, review Sapiens Grafis jilid 1 ini juga tidak lengkap rasanya jika tidak membahas kemajuan peradaban manusia dalam buku ini. Kemajuan itu terjalin sebab manusia pada realitasnya pandai menghasilkan“ konstruksi sosial” serta“ kenyataan yang dikhayalkan” sebagai perlengkapan untuk bekerja sama dan memenuhi kebutuhan.

Manusia bisa merancang kenyataan yang diimajinasikan dari bahasa, membolehkan banyak orang yang tidak silih tahu bekerja sama secara efisien serta masif. Perniagaan global adalah salah satu fakta yang didasari oleh keyakinan manusia terhadap entitas fiktif tersebut. Demikian Sapiens jadi sukses memenangkan pertarungan, tidak semacam 5 spesies homo lain yang sudah punah. Mereka kalah telak dalam membangun keyakinan serta merangkai kumpulan fiksi tersebut.

Sapiens memanglah populer dengan prestasinya yang membanggakan, namun kita jugalah yang menimbulkan musibah ekologis terbanyak yang sempat dialami kingdom hewan. Bumi yang awal mulanya rumah yang ramah untuk masing- masing makhluk hidup, jadi tidak aman lagi‘ tuk ditempati. Pada bab terakhir, nyatanya benar apabila Harari menyebut kita selaku pembunuh berantai antarbenua.

Dengan kekuatan serta kekuasaan yang dipunyai, manusia merampas hak hidup sehingga menimbulkan kepunahan massal spesies- spesies purba.Dalam buku ini pembaca kemudian diajak berkelana melintasi dini era pra- sejarah ditemani oleh bermacam tokoh karakter yang menyelami isi benak Harari dari sudut pandang sejarah serta ilmiah. Seperti karakter Zoe yang berfungsi sebagai keponakan Harari, Prof Saraswati yang fokus pada uraian biologi serta zoologi, Pastor Klug yang berdialog soal arkeologi serta tipologi, serta karakter- karakter pendukung yang lain.

Buku Sapiens Grafis mengupas tuntas evolusi manusia dari era batu sampai abad ke- 21. Pembaca akan menemukan jawaban atas pertanyaan, bagaimana manusia melaksanakan persebaran? Kenapa terdapat perang di mana- mana? Serta, jadwal apa saja yang sudah terjalin? Bahasanya ringan serta menarik untuk awam, tidak semacam buku- buku sejarah lain yang bertele- tele. Walaupun data yang disajikan tidak sepadat novel Sapiens tipe non- grafis, namun karya Harari serta kawan- kawannya ini lumayan menghapus keingintahuan tentang masa lalu.

Terlebih, sebagai penerjemah, Damaring Tyas mengalih bahasakan buku ini dengan apik. Membaca buku ini seperti menarik ulang waktu. Masing- masing lembarnya membawa pembaca pada asal- usul dirinya sendiri serta proses menjadi manusia yang sepatutnya. Setelah membaca buku ini, berpikirlah kembali, apakah kita telah lumayan pantas untuk menyandang gelar “Sapiens” yang bijak?

2. Review Sapiens Grafis Volume 2: Pilar-Pilar Peradaban

Review Sapiens Grafis

Dalam seri ini, penulis mengajak kita buat mencari tahu proses gandum mengambil alih dunia, bagaimana perkawinan yang bisa terjadi serta birokrat menghasilkan kerajaan awal, hingga muncul perang, kelaparan, penyakit, serta ketidaksetaraan jadi bagian dari keadaan manusia. Dalam jilid ini juga mengulas tentang asal-usul pertanian modern yang dikisahkan lewat kejadian Elizabethan.

Pergantian dari nasib tumbuhan serta hewan peliharaan dilacak lewat kolom Daily Business News. Dalam buku ini Pembaca juga bisa menemukan gagasan Thomas Jefferson, Margaret Thatcher, serta John Lennon. Serta pembaca akan dibiarkan bingung dengan pertanyaan, bagaimana bila 12. 000 tahun lalu, manusia jatuh ke dalam perangkap yang tidak sempat berhasil dihindarinya?

Review Sapiens Grafis Volume 1 ini juga patut menampilkan ulasan tentang kemunculan Homo sapiens di Bumi serta proses Sapiens berganti dari spesies biasa saja jadi makhluk hidup dominan di dunia. Buku Volume 2 ini membicarakan metode pertanian, selaku upaya Homo sapiens menopang populasinya yang terus menjadi membengkak, malah menimbulkan imperium, hak kepunyaan, kesenjangan, dan bermacam penderitaan akibat perang serta penyakit.

Selain itu juga ada angka, serta fiksi dalam menunjang peradaban yang kian lama kian besar serta rumit. Pakar sejarah Yuval Noah Harari menceritakan tentang kelahiran serta evolusi umat manusia dan menjelajahi proses biologi dan sejarah. Tidak jauh berbeda dengan jilid 1, buku Sapiens Grafis jilid 2 ini juga memiliki pembahasan yang sederhana.

Tentang Penulis

Membahas suatu buku, kurang lengkap rasanya jika tidak membahas tentang penulisnya, termasuk review Sapiens Grafis yang ditulis oleh sejarawan kondang, Yuval Noah Harari. Professor Harari lahir di Haifa, Israel dari Orang Tua asal Lebanon pada tahun 1976. Dia menerima gelar Ph. D. dari Universitas Oxford pada tahun 2002, serta saat ini Dia merupakan pengajar di Kementerian Sejarah, the Hebrew University of Jerusalem. Dia merupakan spesialis di Sejarah Dunia, Sejarah Abad Pertengahan, serta Sejarah Militer.

Professor Harari pernah memenangkan Polonsky Prize untuk ajang Kreativitas serta Originalitas pada tahun 2009 serta 2012. Pada tahun 2011 Dia memenangkan penghargaan Moncado atas postingan yang brilliant di dalam Sejarah Militer. Jejak Yuval Noah Harari tersebut yang menjadikannya intelektual kontemporer berkebangsaaan Israel yang saat ini menggemparkan dunia lewat karya-karyanya.

Sehabis itu kiprahnya dalam literasi yang berkaitan dengan sejarah serta ikatan internasional mulai dikerjakannya dengan belajar di Universitas Ibrani Yerusalem kala dirinya berumur 17 tahun. Setelah itu dirinya melanjutkan studinya di Jesus College, Oxford. Setelah itu mengejar pascadoktoral di bidang sejarah di Yad Hanadiv Fellow di dasar pengawasan dari Steven J. Gun.

Saat di Oxford, Harari mulai berkenalan dengan karya-karya Jared Diamond. Bagi Harari salah satu novel Jared Diamond bertajuk Guns, Germs and Steel membuat Harari memperoleh pencerahan. Sehingga setelah itu tulisan-tulisan Harari banyak terbawa dengan pemikiran- pemikiran Jared Diamond tersebut. Harari mulai diketahui dunia lewat bukunya yang sangat laris tentang since terkenal bertajuk Sapiens: A Brief History of Humankind yang awal kali terbit pada tahun 2014, setelah itu Homo Deus: A Brief History of Tomorrow yang terbit di tahun 2016 dan 21 Lessons for the 21st Century (2018).

Tulisannya kental dengan nuansa yang menekankan pesan kehendak yang bebas, kecerdasan, pemahaman, penderitaan serta pula kebahagiaan. Harari tidak hanya seorang penulis, tetapi juga sejarawan dan periset sekaligus sebagai salah seorang prof di Universitas Ibrani Yerusalem. Perihal ini pasti membuat karakter penulisan Harari tidak lepas dari faktor kesejarahannya. Apalagi dirinya menulis tentang revolusi yang terpaut kognitif 70.000 tahun lalu saat Homo Sapiens mulai mengambil alih Neanderthal serta pula sebagian spesies yang lain dari genus Homo.

Bukunya membahas dengan jenius ketika Sapiens mulai meningkatkan bermacam metode untuk berbicara lewat keahlian bahasa, membuat mereka menjadi terstruktur dan sedikit demi sedikit mendaki puncak predator. Ada pula pembahasan tentang revolusi dalam pertanian dan percepatan yang didukung oleh revolusi ilmiah membuat manusia lebih dekat dengan kekuasaannya atas lingkungannya. Lewat bermacam pertumbuhan teknologi dan konsekuensi dari dunia bioteknologi futuristik, membuat organisme biologis menjadi pintar lewat penciptanya sendiri (manusia). Harari menafsirkan dalam bukunya kalau nanti Homo Sapiens hendak punah serta menghilang.

Review Sapiens Grafis

Nah, itulah review Sapiens Grafis jilid 1 dan 2 karya Yuval Noah Harari, David Vandermeulen, dan Ilustrator Daniel Casanave. Apakah Grameds tertarik membaca buku Sapiens Grafis ini? Grameds juga bisa membaca buku karya Yuval lainnya di www.gramedia.com atau www.ebooksgramedia.com, selamat belajar. #SahabatTanpabatas.

Written by Ananda