in

Resensi Buku “Technical Analysis for Mega Profit”

Detail buku:

Judul: Technical Analysis for Mega Profit

Genre: Investment

Penulis: Edianto Ong

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tanggal dan tahun Terbit: 20 juni 2016

Jumlah Halaman: 390 halaman

ISBN: 9786020324418

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

buku technical analysis for mega profit

Pasti kalian tidak asing lagi dengan kata “investasi” yang sedang banyak orang bicarakan saat ini dimana dalam melakukan investasi bisa dengan banyak cara, salah satunya ada pada pasar modal yang merupakan pasar yang melakuka pengoprasian secara terorganisir dan banyak aktivitas di dalamnya termasuk dalam perdagangan melalui perdagangan surat-surat berharga seperti obligasi, ekuitas, surat pengakuan hutang, saham, dan surat-surat lain yang diterbitkan oleh perusahaan swasta, pemerintah, melalui pemanfaatan  jasa perantara, komisioner, dan juga underwriter.

Pelaku pasar modal disini merupakan orang-orang yang terlibat dalam pasar modal ini dan lembaga penunjang yang terlibat secara langsung dalam proses transaksi di antara para pemain utama.

Pemain utama disini seperti

  • emiten yang merupakan  perusahaan yang melakukan emis baik berupa saham maupun obligasi.
  • agen penjualan yang menjadi pihak dari penjual efek dari sebuah perusahaan yang seringkali akan “go public” tanpa adanya kontrak dengan emiten lain yang bersangkutan.
  • investor, merupakan pihak yang akan menjadi pemodal sering kali dalam bentuk perorangan, kelompok atau organisasi. Dimana investor yang akan menanamkan modal mereka dalam perusahaan yang akan melakukan emisi.
  • penjamin emisi atau underwriter merupakan lembaga yang akan menjadi pihak penjamin terjualnya suatu saham atau obligasi yang akan sampai batas waktu tertentu dan akan mendapat perolehan dana yang diinginkan emiten
  • pialang atau broker merupakan pihak perantara di antara penjual atau emiten dengan si pembeli atau investor dalam melakukan jual beli efek.

Di indonesia ada beberapa lembaga – lembaga dan struktur pasar modal yang ada di negara indonesia berikut lembaga-lembaga dan struktur pasar modalnya

  • Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian dimana saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia atau PT. Ksei
  • Bursa Efek yang terbagi menjadi dua, yang pertama merupakan Efek Jakarta yang kedua merupakan Bursa Efek Surabaya yang sudah ada dari tahun 2007. Kemudian keduanya melebur menjadi satu dan dinamai dengan Bursa Efek Indonesia
  • Perusahan Efek
  • Lembaga Kliring dan Penjaminan yang saat ini dijalani oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Nah bagi kalian yang sudah mungkin mengenal dunia saham dan teman-temannya atau mungkin kalian sudah mencoba dan masih menjalankannya dan belum berhasil mungkin kalian akan membutuhkan buku Technical Analysis for Mega Profit karena dalam buku ini akan membahas mengenai teknik-teknik dan cara-cara penggunaan, bahkan pembahasan dalam buku ini dipaparkan secara detail dan juga lengkap dalam pembahasan analisa teknikal.

Analisa Teknikal

technical analysisAnalisa teknikal merupakan suatu metode dalam mengevaluasi saham seperti ETF,Forex, Komoditas, dan lain lain. Melalui itu cara menganalisis statistik akan membuahkan hasil dari kegiatan pasar pada masa lampau yang berguna untuk memprediksi pergerakan di masa depan. Melalui teknik analisis ini tidak menggunakan dari data – data ekonomi yang dipergunakan dalam mengevaluasi nilai intrinsik saham yang murni melalui penggunaan statistik chart di masa lampau guna memprediksi pergerakan saham di masa yang akan datang. Hal tersebut berbeda dengan analisis fundamentalist yang melakukan pengukuran valuasi saham yang memiliki dasar melalui data ekonomi makro, mikro, laporan keuangan, deviden, dan lain-lain.

Perbedaan fundamentalus dengan technicalist, bisa dicontohkan melalui seseorang fundamentalist yang melakukan pembelian barang di toko dan setelah memasuki banyak toko-toko merek akan mempelajari nilai barang yang ingin mereka beli itu atau dikenal dengan “intrinsic value” kemudian setelah mempelajarinya mereka baru memutuskan untuk mengambil keputusan yaitu membelinya.

Sedangkan seseorang technicalist memilih untuk memperhatikan orang-orang yang pergi kebanyak toko-toko serta mereka yang mengambil keputusan untuk membelinya. Setelah itu baru seorang technicalist mengambil keputusan untuk membeli barang tersebut melalui ha-hal tersebut tanpa melakukan hal-hal seperti menimbang, mengukur “intrinsic value” itu sendiri.

Technicalist sendiri memiliki tiga cara berpikir yang menjadikan dasar dari technical analysis berikut cara-caranya,

 

1. “Market Action Discount Everything” yaitu mewakili semua melalui faktor lain “ Dimana point pertama ini merupakan point terpenting dalam technical analysis yang akan menjadi dasar utama dalam pemikiran “Market Action Discount Everything” 

Jika poin ini tidak kalian pahami secara mendalam terlebih dahulu penjelasan lainnya yang ada dalam studi technical analysis akan menjadi lebih sulit untuk dimengerti oleh kalian.

Technicalist – technicalist ini meyakini bahwa segala hal-hal yang bisa mempengaruhi harga saham baik dari segi fundamental, politik dan faktor-faktor lainnya dan secara psikologi sudah tercermin melalui pergerakan harga yang terjadi di dalam pasar. Hal tersebut dikarenakan adanya ‘hukum penawaran” dan “permintaan atau “supply & demand” yang akan menjadi pembentuknya.

Melalui dasar hukum ekonomi ini para technicalist dapat menyimpulkan bahwa ketika harga mengalami kenaikan apapun alasan dibaliknya dalam terjadinya, namun demand pasti lebih “besar” dari “supply” dimana dari sisi fundamental seharusnya bullish. Jadi ketika grafik atau charts sendiri tidak memberikan dampak harga naik ataupun harga turun. Namun hal ini yang menjadi cerminan psikologi dari para pelaku-pelaku pasar itu sendiri. Grafik atau chart disini bisa diibaratkan pada sebuah hasil foto dari gambar yang tertangkap di sebuah foto dimana kita bisa memperkirakan apakah seseorang tersebut sedang dalam kondisi sehat atau dalam kondisi sakit, bahagia atau sedih, naik atau turun, dan lain-lain. Mengenai psikologi yang akan menjadi latar belakang suatu pergerakan harga.

“Bullish” dan “bearish” merupakan istilah dalam bahasa inggris yang menggambarkan suatu pergerakan dari saham, Forex, ETF, dan lain – lain. Dalam karakter ini “bullish” merupakan sebuah pergerakan pada saham yang terus naik menuju puncak yang menyerupai seekor bullish atau banteng yang sedang pada fase mengamik sehingga mengayunkan tanduk pada kepalanya ke atas yang melambangkan “optimisme pasar” dalam saham.

Dalam karakter Bearish merupakan karakter dari seekor beruang yang sedang marah dan mengamuk sehingga mengayunkan cakar pada tanganya ke arah bawah, dimana ini melambangkan “pesimisme pasar” dalam saham

 

2. “Prices Move in Trends” 

yaitu melalui suatu pola kecenderungan melalui pergerakan harga atau yang merupakan sebuah adaptasi dari ‘hukum newton 1” yang berisikan pergerakan “newton first law of motion” dimana hukum ini dipaparkan oleh ilmuwan besar Isaac Newton yang melalui makalahnya yang berjudul “Philosophiae Naturalis Principia Mathematica” pada akhir abad ke-16 disimpulkan bahwa “sebuah pola pergerakan memiliki kecenderungan untuk berlanjut daripada tidak” disimpulkan bawa sebuah pola pergerakan akan terus berlanjut sampai pada diperoleh tanda-tanda akan berhenti atau berbalik arah, dimana hal-hal tersebut yang akan menjadi prinsip dari metode “trend follower traders” yang memiliki sifat menunggangi pada sebuah pola kecenderungan atau sebuah trend untuk mendapatkan hasil dan juga memaksimalkan keuntungan. Kemampuan dalam mengidentifikasi sebuah trend merupakan salah satu poin kunci dalam “technical analysis” melalui studi “technical analysis” sendiri ini akan sering ditemukan dalam suatu pola charts atau “chart patterns” yang akan sering ada dan berulang dari waktu ke waktu. Sebab dalam pernyataan dalam poin nomor tiga di atas yaitu “history repeats itself” yang akan mengakibatkan serta merefleksi dari psikologis dan juga sifat dasar dari manusia yang selalu dan tetap sama sejak dulu.


3. ”History Repeats Itself”

melalui sejarah yang akan terus berulang

 

buku technical analysis for mega profit

Sejarah Technical Analysis

Dimulai pertama kali saat perdagangan “agrikultur” di eropa saat itu pada abad ke-16 dan tahun 1700an technical analysis ini mulai digunakan oleh negara jepang dan terciptalah teknik baru saat itu, yaitu “candle charts” yang berisikan kumpulan-kumpulan “candle stick” dimana jepang menggunakan ini untuk menganalisis perdagangan bahan pangan yaitu beras.

Seiring berjalannya waktu teknik “candle stick” dari jepang ini berkembang dari waktu ke waktu sampai pada negara amerika serikat di tahun 1882. Dimana teknik ini diperkenalkan kembali oleh Charles Dow dan Edward Jones dimana Charles dan Edward menderikan perusahaan surat kabar dengan nama “Dow Jones & Co. dalam usahanya mereka meliput pergerakan berbagai saham di negara Amerika melalui metode “Candle Chart” dan dituangkan ide-ide tersebut ke dalam isi surat kabar perusahaan mereka dengan nama “The Wall Street Journal” yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan Dow Jones & Co. dunia mengakui bahwa analisa yang dilakukan oleh Dow dan Jones serta rekan-rekannya dalam surat kabar adalah sangat baik dan menjadikannya teori pergerakan saham di dalam surat kabar tersebut yang dinamakan “Dow Theory” dan berkembang hingga sekarang dan menjadikan “Dow Theory” merupakan nenek moyang dari technical analysis.  Di bulan juli pada tahun 1884 Dow mempublikasikan “Stock Market Average” atau index yang menjadi pertama di dunia yang memiliki komposisi dari harga penutupan sebelas saham yang terdiri dari sembilan perusahaan dalam sektor kereta api dan dua perusahaan manufaktur lainnya. Dimana stock market average ini yang kemudian digunakan sebagai barometer yang berguna untuk mengukur performa dari pasar saham yang ada di keseluruhan negara amerika. Di amerika jika terjadi nilai indeks turun maka dapat dikatakan secara rata-rata keseluruhan saham di US market juga dalam kondisi penurunan dan begitu pula sebaliknya.

Di tahun 1897 Dow melakukan pemisahan stock market rata-rata tersebut mejadi dua indkes yang terdiri pada 12 saham perindustrian dan pada industrial index dan pada dua puluh saham perusahaan sektor kereta api dalam rail index. Pada tahun 1928 anggota dari industrial index mengalami perkembangan menjadi tiga puluh perusahan dan sampai saat ini masih bertahan, perusahaan tersebut dikenal dengan nama Dow 30 atau DJIA “Dow 30 “Dow Jones Industrial Average” dimana ke tiga puluh perusahan tersebut masuk kedalam index ini merupakan perusahaan yang sahamnya dikenal paling signifikan dalam perdagangan bursa saham amerika disertai juga berkapitalisasi paling besar. Saat ini DOW 30 dikenal dengan indeks pasar saham terpenting juga tertua di dunia dan tidak hanya digunakan sebagai sebuah barometer untuk mengukur performa pasar saham namun juga menjadi tolak ukur dari kondisi perekonomian negara amerika secara keseluruhan

di negara kita yaitu indonesia mulai diperkenalkannya stock market rat-rata pada tahun 1983 dan dikenal dengan IHSG atau “indeks harga saham gabungan”.

Kelebihan dan kekurangan buku “Technical Analysis for Mega Profit”

Kelebihan,

Setiap buku pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, dimana kelebihan dari buku ini adalah pada kelengkapannya yaitu juga menggunakan bahasa yang mudah untuk dimengerti serta dilengkapi oleh gambar yang lebih memudahkan bagi para pembaca. Buku ini juga terdiri dari dua puluh sembilan bab.

Kekurangan, 

Dibalik kelebihan-kelebihan yang buku ini miliki, buku ini juga memiliki kekurangan yaitu pada berat buku yang cukup terbilang berat karena memiliki berat hampir mencapai 1 kilogram sehingga bagi mereka yang suka membaca buku di tempat umum atau di luar rumah mungkin buku ini akan susah untuk di bawa kemana-mana, ditambah kalian yang tidak biasa membawa tas atau hanya menggunakan tas kecil saat berpergian. Serta pada isi dan halaman yang bisa terbilang cukup banyak dan akan membutuhkan waktu ekstra untuk menyelesaikan buku ini, khususnya bagi mereka yang memiliki aktivitas yang banyak.

 

Nah, itulah resensi dari buku Technical Analysis for Mega Profit oleh Edianto Ong

mengenai stock, forex, options, bonds, ETFs, features, index, dan commodities untuk Grameds. Seperti yang dapat di lihat, terdapat berbagai poin-poin penting dan cara -cara dalam berinvestasi, buku ini wajib untuk dimiliki para trader dan investor.

Jika Grameds ingin mencari informasi lebih dalam mengenai buku Technical Analysis for Mega Profit ini maupun buku-buku bergenre investasi lainnya, kamu dapat membaca berbagai buku yang ada di Gramedia yang pastinya mudah dipahami dan kaya akan informasi.

Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu membantu Grameds.

Semoga bermanfaat!

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy