in

Review Buku Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang

Judul : Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang
Penulis : Jeong Moon Jeong
Penerjemah : Lingliana
Perwajahan sampul : Suprianto
Perwajahan isi : Nur Wulandari
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2019
Tebal : 206 hlm.
ISBN : 978-602-06-2889-9

tombol beli buku

Seringkali, kita dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki sikap kasar. Entah itu orang-orang yang ada di dekat kita atau mungkin orang yang kita temui di jalan. Akan selalu ada orang-orang yang memang tidak sadar atau mengabaikan tingkat psikologis tiap orang berbeda-beda.

Jadi, kita sendiri tidak tahu bagaimana cara memberitahu mereka tentang sikapnya yang sudah melewati batas tanpa bersikap emosional. Jika kamu adalah orang yang selalu berkata “iya” dan tidak berani menolak atau menegur seseorang yang bahkan sudah membuatmu tidak nyaman, maka kamu perlu membaca buku ini. Buku yang berjudul “Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang” karya Jeong Moon Jeong, penulis dari Korea Selatan.

Di dalam buku ini, kamu akan menemukan banyak penjelasan mengenai cara-cara yang cukup efektif untuk menghadapi orang-orang kasar dan bagaimana caranya berkata tidak dalam hal-hal yang memang tidak membuat kita nyaman.

Cerita yang disajikan dalam buku ini mengajarkan kepada para pembaca untuk tidak berkecil hati jika bertemu dengan orang-orang kasar. Sebab, ada banyak sekali cara yang bisa kita gunakan untuk menyampaikan peringatan kepada mereka dengan cara yang berkelas dan tetap dengan keadaan tenang serta tersenyum.

Orang-orang kasar yang terkadang kita temui mungkin sebenarnya tidak terlahir kasar. Perlu kita pahami bahwa seseorang bisa berganti pakaian sesuai dengan peran mereka. Namun ada kalanya juga lupa untuk melepas dan mengganti pakaian tersebut.

Semakin bertambahnya usia dan jabatan, semakin sedikit pula orang yang dapat mengendalikan sikapnya. Sebab, mereka semakin merasa bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, mereka seringkali bersikap kasar dan semena-mena. Sikap tersebut jika membesar dan semakin tinggi, maka hal itu akan membuat orang lain terlihat lebih kecil.

Jika diibaratkan, hubungan manusia itu bagaikan permainan jungkat-jungkit. Jika ada salah satu yang lebih berat, maka permainan tidak bisa dilanjutkan lagi. Mungkin permainan bisa dilanjutkan lagi dengan syarat salah satu pemain harus mengalah. Tapi jika hal tersebut terjadi secara berulang, maka lama kelamaan tentu akan ada pihak yang merasa kesal.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Jadi, jika sebuah hubungan bisa bertahan apabila ada salah satu pihak yang bersikap baik, apakah hal tersebut menjadi hubungan yang berarti? Jika merujuk pada perandaian sebelumnya, hubungan antar manusia itu bagaikan jungkat-jungkit, dimana kedua belah pihak harus bisa memberi dan juga menerima.

tombol beli buku

Belajar Berkata Tidak Melalui Buku “Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang”

Pada buku ini, penulis menceritakan berbagai pengalamannya dan juga memberikan beberapa tips yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita. Jeong Moon Jeong mengajarkan kepada pembaca tentang bagaimana caranya untuk berani berkata tidak, bagaimana caranya untuk mencintai diri sendiri, dan bagaimana caranya untuk tidak mereka tidak enakan. Buat kamu “people pleaser” buku ini akan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari kamu. Agar kamu tidak lagi terjebak dalam rasa tidak enakan yang ternyata membuat diri kamu tersiksa.

Berikut ini adalah beberapa pembelajaran yang akan pembaca dapatkan setelah membaca buku karangan Jeong Moon Jeong ini.

1. Penyalahgunaan Kekuasaan Akan Selalu Terjadi Apabila Tidak Dihentikan

Saat kita mendapatkan komentar atau omongan yang aneh, seharusnya kita bisa bertindak dengan tegas. Apabila kita diam saja, maka kita akan semakin berpotensi untuk ditindas lebih lama. Lalu saat kita merasa putus asa atau frustasi karena ditindas seseorang.

Tidak menutup kemungkinan bahwa kita bisa saja melakukan hal sama kepada orang yang lebih lemah untuk pelampiasan. Hal tersebut bisa saja disebut sebagai penyalahgunaan kekuasaan turunan. Jika hal itu tidak dihentikan, maka akan terus terjadi secara turun temurun. Dengan begitu, penindasan tidak akan pernah ada matinya.

2. Ketika Tidak Bahagia, Seseorang Akan Tertarik Pada Urusan Orang Lain

Saat merasa stress dan depresi, biasanya akan muncul perasaan iri dan benci kepada orang lain yang sedang bahagia. Kita akan cenderung merasa tidak puas terhadap diri sendiri. Sehingga melampiaskan perasaan kesal tersebut kepada orang lain yang kita anggap lemah dan bisa ditindas. Tak hanya itu, dalam keadaan yang tidak bahagia, biasanya seseorang akan sering berpikir negatif.

Hal tersebut bisa membuat seseorang menjadi kehilangan simpati bahkan empati terhadap sesuatu yang dialami oleh orang lain. Seseorang tidak akan sadar bahwa tindakan yang mereka lakukan itu salah.

Maka, berhati-hatilah jika kita mulai merasakan hal tersebut. Saat merasakan hal tersebut, alangkah lebih baik jika kita berusaha untuk mengurangi kesibukan dan mencoba untuk tidak berkomunikasi dengan orang lain dulu. Hal ini bertujuan untuk menenangkan diri dan refleksi diri, agar kondisi tersebut tidak berujung merugikan orang lain.

3. Tidak Merasa Sensitif

Saat kita dilecehkan oleh orang lain, jangan pernah merasa bahwa kita terlalu sensitif atau bahkan berpikiran bahwa orang yang melakukan pelecehan terhadap kita sebenarnya bukan orang yang seperti itu. Jika kita berpikiran seperti itu, maka hal itu justru akan membuat kita sulit untuk menghentikan tindakan mereka. Jadi, sebaiknya saat kita dilecehkan oleh orang lain, jangan menganggap bahwa itu adalah sebuah candaan. Tolaklah dengan tegas dan bicarakan bahwa hal tersebut tidak baik untuk dilakukan.

Perlu dipahami bahwa manusia itu tumbuh dan juga berkembang dengan berbagai pilihan yang mereka ambil di dalam hidupnya. Kita belajar untuk bertanggung jawab atas apa yang kita pilih. Namun seseorang yang “terlalu baik” sibuk memikirkan hidup orang lain hingga mereka lupa dengan keinginannya sendiri.

Biasanya orang yang terlalu baik tidak biasa membiarkan diri mereka sendiri untuk menentukan pilihan hidupnya. Jadi, mereka akan tetap menempatkan dirinya sebagai seorang penonton di dalam berbagai hal yang melibatkan mereka. Bahkan yang menyangkut hal-hal penting. Kita akan merasa cepat menyerah apabila sesuatu berjalan tidak sesuai rencana. Kemudian menyalahkan orang lain dengan alasan bahwa hal itu bukan pilihannya sendiri.

Orang yang tidak dicintai dan orang yang hatinya terluka mungkin saja terlihat baik-baik saja dari luarnya. Namun, mereka sebenarnya mempunyai kisah hidup serta luka mereka sendiri. Meski pada awalnya semuanya terlihat baik-baik saja, rasa sakit yang dipendam bisa kapan saja muncul. Oleh karena itu, mungkin saja banyak orang yang kita temui sebenarnya adalah orang-orang yang sudah berhasil melewati masa-masa sulit dan bertahan hingga sekarang.

Kita kerap kali iri kepada orang-orang yang sudah mencapai kesuksesannya. Tapi kita sendiri tidak tahu apa saja yang telah mereka lewati selama ini. Ada salah satu kutipan dari buku “Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang” yang berkaitan dengan hal tersebut. Kutipan itu berbunyi “Semua orang hidup dengan luka hati mereka sendiri”.

Sebenarnya, orang-orang yang masuk dan menyelinap ke dalam ruang pribadi hidup kita biasanya adalah orang-orang yang justru tidak mengenal kita dengan baik. Meski kita harus berhadapan dengan mereka, tapi kita tidak perlu berbagi perasaan kita terhadap mereka. Bahkan kita tidak perlu membuka diri kita secara pribadi kepada orang-orang tersebut. Cobalah untuk menjadi orang yang tegas. Jika tidak mau, jangan lakukan. Jika tidak suka, coba ungkapkan.

Seperti salah satu kutipan yang ada di buku ini, “kita tidak perlu memaksakan diri untuk bisa diterima oleh orang lain” dan “Beranikan diri untuk berbicara mengenai hal-hal yang menyinggung perasaan kita”. Buat kamu yang selalu bilang “iya” dan tidak berani atau tidak enak menolak permintaan orang lain kamu wajib baca buku ini. Jangan siksa dirimu sendiri hanya untuk menyenangkan orang lain. Kita semua berhak bahagia dengan cara kita masing-masing.

tombol beli buku

Hal-hal Menarik yang Ada di Buku Ini

1. Disajikan dengan gaya bahasa yang sederhana, sehingga lebih mudah untuk dipahami para pembaca. Buku yang satu ini juga sangat relate dengan kehidupan zaman sekarang.

2. Saat membaca buku ini, kita akan merasa sedang berbicara dengan teman sendiri dan ikut memahami apa yang Ia bicarakan.

3. Buku “Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang” memberikan pemahaman baru kepada para pembaca bahwa kita memang tidak bisa membuat semua orang merasa senang. Selain itu, buku ini juga mengajarkan kepada para pembaca tentang bagaimana cara menghadapi seseorang yang kelewat batas.

4. Melalui buku ini, para pembaca tidak perlu merasa sakit hati ketika sedang menghadapi situasi dimana orang-orang yang kita temui bersikap kasar terhadap diri kita. Cukup tegur mereka dengan lembut dan beritahu bahwa sikap mereka berpotensi membuat orang lain merasa tidak nyaman.

5. Terjemahan bukunya sangat mudah dipahami dan enak dibaca.

6. Buku yang satu ini tidak terkesan seperti menggurui, tapi justru menyenangkan dan sarat akan makna.

7. Buku ini layaknya sahabat yang mengajarkan dan juga mengingatkan kepada kita tentang bagaimana seharusnya kita harus bersikap dan menghadapi orang-orang yang sudah kelewat batas.

tombol beli buku

Written by Lely Azizah