in

Rekomendasi Buku Tentang Filsafat

pixabay

Rekomendasi buku tentang filsafat – Sebagian besar dari kalian mungkin sudah pernah sedikit mendengar mengenai filsafat. Para mahasiswa yang sedang duduk di bangku kuliah juga sudah tidak asing lagi dengan filsafat, terutama mahasiswa yang kuliah di jurusan filsafat. Hal ini dikarenakan beberapa mata kuliah memiliki bidang filsafatnya, seperti filsafat bahasa, filsafat sejarah, filsafat agama, filsafat ekonomi, dan sebagainya.

Menurut Poerwadarminta, filsafat merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang berguna untuk mencari tahu mengenai asas-asas, sebab-sebab yang ada di alam semesta ini untuk mencari kebenaran dari adanya sesuatu. Artinya ilmu filsafat ini mengajak kita untuk berpikir kritis dalam mencari sebuah kebenaran.

Untuk mendalami ilmu filsafat, tentunya harus membaca buku yang berhubungan dengan filsafat. Membaca beberapa buku yang terkait dengan filsafat tentu akan membuat kita mendapatkan wawasan baru tentang filsafat dari dasar filsafat itu sendiri atau dari gabungan dengan ilmu lainnya seperti yang sudah disebutkan.

Oleh karena itu, Gramedia memberikan beberapa rekomendasi buku tentang filsafat yang dapat kalian serap ilmunya dan bisa kalian gunakan dalam keseharian. Untuk tahu lebih lengkapnya, kalian bisa simak ulasan di bawah ini.

1. Filsafat Ilmu – Welhendri Azwar dan Muliono

beli sekarang

Manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya. Perbedaan manusia dengan makhluk yang lain terlihat bahwa manusia memiliki akal yang cenderung digunakan untuk berpikir lebih kritis daripada makhluk yang lainnya. Aristoteles juga pernah mengatakan bahwa manusia memiliki khas untuk selalu berpikir kritis dalam menghadapi berbagai hal dalam hidup.

Berpikir kritis artinya berpikir tentang kenyataan dari semesta, sosial, dan hal-hal lain di sekitar kita secara kompleks agar tidak terbelenggu dalam kebodohan. Hal tersebut juga yang membuktikan bahwa manusia sebagai khalifah di bumi karena memiliki pemikiran yang kritis daripada makhluk lain. Berpikir mengapa kita ada di bumi ini juga merupakan berpikir dalam filsafat.

Filsafat dapat didefinisikan sebagai refleksi rasional, kritis, dan radikal tentang semua hal yang ada di kehidupan. Refleksi rasional artinya sebuah pemikiran ilmiah yang tidak bersandar pada rasio atau penjalaran.

Filsafat juga dikatakan sebagai seni bertanya, yaitu mempertanyakan sesuatu hal yang tabu untuk ditanyakan, mempertanyakan mengapa suatu hal bisa ada dan mungkin akan ada. Karena hal tersebut, filsafat sering disebut sebagai berpikir spekulatif. Pertanyaan dari ilmu filsafat biasanya memiliki ciri dengan pertanyaan secara radikal atau mendalam. Kedalaman dari pertanyaan ini yang membuat adanya perbedaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan lain.

Ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang telah tersusun secara sistematis, telah dirumuskan dan ditentukan apa yang ingin dikaji dalam ilmu tersebut, bagaimana cara memperoleh, dan apa kegunaan dari ilmu tersebut. Elemen-elemen tersebutlah yang menjadi dasar dari ilmu pengetahuan.

Jika dikaitkan dengan filsafat ilmu akan menjadi kajian yang dalam secara filosofis dari apa yang menjadi dasar ilmu tersebut. Sesuatu yang hendak dikaji dinamakan “ontologi”, sedangkan bagaimana cara memperoleh ilmu dinamakan “epistemologi”, serta untuk apa kegunaan dari sebuah ilmu dinamakan “aksiologi”.

Dengan demikian, ilmu pengetahuan ditujukan untuk sebuah kerangka konseptual dari berbagai aspek di dalam kehidupan yang berfungsi untuk memudahkan hidup manusia dalam menyelesaikan masalah.

2. Paradigma Filsafat Ekonomi Islam Musa Asy`Arie – Zaprulkhan

beli sekarang

Buku ini merupakan buku ketiga dari trilogi buku yang mendiskusikan dasar pemikiran Musa Asy’arie yang kelima yaitu tentang Paradigma Filsafat Ekonomi Islam Musa Asy’arie: Pemberdayaan Ekonomi yang Membebaskan. Paradigma filsafat ekonomi Islam Musa Asy’arie yang dibahas dalam buku ini mencakup lima bagian yaitu filsafat ekonomi Islam, etos kerja, etika bisnis, spiritualitas bisnis, dan filsafat kewirausahaan yang saling terkait antara satu dengan yang lain.

Dengan kita membaca dan memahami buku Paradigma Filsafat Ekonomi Islam Musa Asy’arie, akan membuat kita sadar bahwa Musa Asy’arie tidak hanya sebagai cendekiawan muslim yang kritis dan konstruktif, namun juga sebagai seorang ekonom muslim yang kritis dan progresif. Hal tersebut dapat terlihat dari Musa Asy’arie yang bukan hanya seorang filsuf yang dapat menganalisis setiap wacana pada pemikiran sophisticated, tetapi juga dapat menjadi seorang ekonom yang sangat paham mengenai persoalan perekonomian dalam Islam yang memiliki berbagai solusi yang aplikatif.

Secara bidang akademik, kita dapat menyebut Musa Asy’arie sebagai ekonom dan cendekiawan. Namun secara global ia dapat berdiri dengan dua profesi yaitu, sebagai cendekiawan dan ekonom, sebagai ilmuwan dan ekonom, serta sebagai intelektual dan ekonom.

Dengan berbagai ilmu yang ia miliki, ia dapat menulis kedua bidang tersebut secara seimbang. Tulisan Musa Asy’arie sebagai cendekiawan tidak kalah bagus juga dengan tulisannya sebagai ekonom. Keunikan lain yang didapatkan dari Musa Asy’arie adalah nalar kritisnya sejalan dengan artikulasi dari ekonominya.

Buku yang ketiga mengenai Paradigma Filsafat Ekonomi Islam Musa Asy’arie ini tidak hanya dapat menginspirasi dan mencerahkan para pembacanya, tetapi juga dapat mengubah hidup bagi yang membaca.

3. Filsafat Keadilan – Dr. Drs. H. Amran Suadi, S.h., M.hum., M.m.

beli sekarang

Tegaknya keadilan di dalam sebuah hukum merupakan sebuah tujuan hukum yang ingin dicapai oleh seorang hakim. Keadilan ini adalah hal yang sangat penting karena memiliki sifat subjektif dan individual. Sehingga dengan demikian tidak terlepas dari pengaruh locus, tempus, dan lainnya yang secara komprehensif sangat memengaruhi rasa keadilan hakim, terutama ketika “question of law” hendak diterapkan terhadap “question of fact“.

Keadilan dapat diartikan sebagai sebuah nilai untuk menciptakan hubungan yang ideal antar sesama manusia ketika menuntut haknya di dalam hukum dan moralitas sebagaimana ditegaskan dalam doktrin populer “fiat justitia ruat caelum” tegakan keadilan sekalipun langit akan runtuh.

Hukum sebagai ajaran mengenai kemanusiaan dan keadilan merupakan landasan filosofis keadilan biologis sebagai institusi yang mengantarkan manusia kepada kehidupan yang adil, sejahtera, dan bahagia. Filosofi dasar keadilan biologis adalah suatu kesatuan normatif yang menjanjikan jaminan harkat dan martabat manusia (harga diri dan kesejahteraan). Keadilan biologis memanifestasikan dirinya sebagai kekuatan pembebasan diri dari jenis, ide, prinsip, dan teori hukum positivistik hukum.

Buku ini mengkaji hakikat hukum yang melayani keadilan sosial (keadilan biologis), sebagaimana seharusnya dipahami secara utuh dan komprehensif untuk melayani tujuan mewujudkan keadilan bagi mereka yang mencari keadilan, akan saya jelaskan. Hal ini juga menggambarkan filosofi keadilan yang dapat melakukan interaksi siklis yang terkait dengan institusi dan seluruh kehidupan manusia yang memiliki hubungan antara kehidupan masyarakat, yaitu antara kepastian hukum dan kebenaran yang berkembang.

Keadilan diibaratkan seperti darah yang mengalir di dalam tubuh, yang menjadi metabolisme dan membentuk rantai kehidupan. Mereka mungkin terlihat mirip, tetapi tidak ada contoh yang tepat, sehingga sulit untuk membuat model keadilan yang konkret. Oleh karena itu, tulisan ini diharapkan dapat memberikan solusi atas berbagai persoalan hukum dalam praktik peradilan untuk mencapai keadilan.

4. Filsafat Agama – Amsal Bakhtiar

beli sekarang

Masalah-masalah yang muncul di seputar agama kini semakin menumpuk dan kompleks. Oleh karena itu, permasalahan tersebut membutuhkan dukungan tidak hanya dari satu sudut pandang, tetapi juga dari berbagai bidang seperti filsafat dan psikologi. Pendekatan filsafat terhadap agama sangat diperlukan, karena pendekatan ini setidaknya dapat memberikan pemahaman dan pemahaman yang lebih mendalam tentang akar dari suatu masalah.

Banyak orang hanya melihat filsafat dari sudut yang sempit, sehingga ia salah memahami filsafat dan menggeneralisasi apa yang dipahami, dan ia hanya melihat berbagai masalah dengan kacamata tersebut. Dengan melakukan eksplorasi lebih lanjut, pendekatan filsafat dapat memberikan pandangan yang holistik dan terintegrasi dalam memahami dan memecahkan berbagai masalah, termasuk masalah dalam agama.

Buku Filsafat Agama ini menyajikan berbagai persoalan di bidang agama baik klasik maupun modern yang perlu ditelaah lebih proporsional dan tajam. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa buku ini menawarkan dan menyajikan keyakinan yang berbeda dari apa yang Anda yakini. Alih-alih mengubah keyakinan Anda, ujilah keyakinan Anda untuk melihat apakah Anda bisa bertahan menghadapi ateis dan agnostik.

Buku ini juga menawarkan kesejukan melebihi apa yang pernah Anda alami tentang agama, seperti pemahaman melalui ibadah dan tasawuf. Singkatnya, buku ini akan membawa Anda dalam perjalanan ke “hutan” pemikiran dan keyakinan manusia selama puluhan ribu tahun yang lalu.

Buku ini dapat digunakan oleh para mahasiswa dan dosen saat dalam perkuliahan. Selain untuk mahasiswa dan dosen di kalangan kampus, buku ini juga dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin menambah wawasannya mengenai hakikat dan makna dari filsafat agama.

5. Kehendak Berkuasa dan Kritik Filsafat – Ahmad Sahidah

beli sekarang

menyatukan topik yang berbeda ke dalam rangkaian yang terjalin kuat tentu membutuhkan keahliannya sendiri. Tidak semua intelektual bisa melakukannya, tapi Ahmad Sahida bisa menyatukan dan merajut berbagai persoalan. Selain itu, penerjemah intelektual Truth and Method-nya Hans-Georg Gadamer telah berhasil mengungkap masalah filosofis yang sulit. Kekuatan dan keunikan buku ini sepenuhnya ada di sisi ini. Karya Ahmad Sahidah, Ph.D ini membahas beragam persoalan, dari politik, pendidikan, bahasa, hingga agama. Namun semuanya memiliki benang merah yang terjalin kuat dalam pendekatan filsafat.

Pendekatan-pendekatan intelektual inilah yang membuat jajak pendapat Jawa Pos ini sangat mudah dibaca, dimengerti, ringkas, dan bermakna. Sentuhan filosofis karya intelektual, mantan dosen di Universitas Malaysia Utara, memungkinkan kita untuk memahami masalah ini secara kritis, namun tetap bijaksana. Ungkapan dan bahasa sistematis yang ringan, jelas dan koheren tidak membuat kita merasa bahwa pikiran kita sedang berselancar di lautan masalah filosofis dan pengetahuan.

6. Filsafat Sejarah – Ahmad Sahidin

beli sekarang

Keberadaan buku ini diharapkan dapat mengisi kekosongan pembahasan materi filsafat sejarah yang masih dianggap langka. Walaupun banyak yang berbicara tentang materi dalam dunia sejarah, tetapi mereka yang membicarakannya berbicara dari perspektif filsafat dan konstruktif dari tiga substansi yaitu, profetik, spekulatif, dan kritis belum ada yang menyinergikannya.

Secara umum, buku-buku filsafat sejarah karya sastrawan Indonesia bersifat spekulatif dan kritis dengan penjelasan yang cukup panjang. Ada beberapa buku yang sulit dipahami mahasiswa karena berkaitan dengan materi filsafat profetik sejarah dengan menggunakan materi dari Al-Quran dan hadis, namun disajikan dengan cara yang berbeda, yaitu terpisah-pisah.

Filsafat sejarah yang disajikan sering kali sangat panjang, tidak menekankan esensi, bahkan hanya terlihat panjang dan bertele-tele. Akibatnya, mahasiswa sering kali banyak mengeluh karena sulit memahami ide-ide para filsuf sejarah tersebut. Padahal isinya termasuk banyak teori penting, harus dikembangkan dalam berbagai diskusi penalaran dan digunakan dalam pembacaan kritis sejarah. Hal tersebut selalu menjadi masalah lain, belum lagi bagaimana menerapkan teori filsafat sejarah pada analisis peristiwa sejarah.

Semua persoalan ini pada akhirnya menjadi tanggung jawab pengajar atau dosen di bidang filsafat sejarah tentang bagaimana mahasiswa dapat memahami dan menganalisis peristiwa sejarah melalui “kacamata” filsafat sejarah. Khususnya bagi mahasiswa yang bergerak dalam bidang penelitian (riset), tugas akhir berupa skripsi, dan tesis maupun disertasi.

7. Filsafat Perdamaian Eric Weil – Rofinus Neto Wuli

beli sekarang

Eric Weil adalah seorang filsuf dan aktivis perdamaian yang menekankan pada kontribusi filsafat terhadap perdamaian. Menurutnya, filsafat harus terlibat langsung dalam kehidupan bersama. Filsafat harus membantu orang memecahkan masalah koeksistensi, termasuk kekerasan. Selain itu, filsafat juga harus membantu manusia mencapai kedamaian dalam kehidupan sehari-hari. Maksudnya, sebelum kita berbicara tentang perdamaian, kita perlu mengambil gambaran tentang realitas atau menjelaskan situasi di lapangan, yaitu situasi pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dalam pandangan Weil, kita perlu menjelaskan realitas perdamaian yang mempengaruhi pertahanan negara. Posisi Indonesia dalam perdamaian adalah mengedepankan politik bebas aktif berdasarkan prinsip cinta damai, tetapi juga lebih mengutamakan cinta kemerdekaan.

Bukti legitimasi pengakuan akan pentingnya perdamaian tertera dalam tujuan negara Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, Alinea IV: “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”

8. Dasar-Dasar Filsafat dan Hukum – Lili Rasjidi dan Ira Thania Rasjisdi

beli sekarang

Dalam usaha untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan isi buku ini, beberapa kali buku Dasar-Dasar Filsafat dan Hukum ini dilakukan perubahan dan penambahan materi di dalamnya. Hal ini bertujuan agar semakin terangkat predikatnya sebagai buku pengantar.

Materi yang dibahas merupakan perpaduan antara filsafat hukum dan teori hukum. Penggunaan istilah filsafat hukum dalam judul sebuah buku dinilai kurang tepat karena banyak memuat pendapat dan pemikiran para ahli hukum dengan teori hukum. Dalam bahasa Inggris judul buku ini lebih tepat menggunakan istilah Jurisprudence daripada Philosophi of Law atau Legal Philosophi.

Dalam hukum terdapat pengertian yang meliputi teori atau filsafat hukum, termasuk berbagai pemikiran hukum baik oleh para ahli hukum maupun ahli hukum. Berbeda dengan buku-buku umum yang diterbitkan di luar negeri yang menggunakan istilah yurisprudensi, dalam buku ini penjelasan-penjelasan teoritisnya tidak ada atau dikaitkan dengan kasus tersebut.

Dapat disadari bahwa kita terus-menerus mempelajari filsafat dan teori hukum, yang materinya berasal dari dunia Barat (terutama sistem benua Eropa). Namun, dalam buku ini, pembaca didorong untuk menyimak dan menelaah teori-teori hukum yang ditemukan oleh para ahli/filsuf hukum Indonesia sendiri.

Grameds, demikianlah rekomendasi buku tentang filsafat yang diberikan oleh Gramedia. Kamu bisa memilihnya sesuai dengan keinginan kamu. Diharapkan setelah membaca buku-buku rekomendasi tersebut dapat menambah wawasan kalian mengenai filsafat.

Jika kalian ingin mempelajari ilmu-ilmu lainnya, kalian juga bisa membeli dan membaca buku lain yang ada di Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas menyediakan buku-buku berkualitas dan juga bermanfaat untuk kamu. Yuk Grameds, beli bukunya sekarang juga!