in

Mie Ongklok: Asal-Usul, Penyajian, hingga Resepnya!

Pernah dengar tentang Mie Ongklok? Ya, mie yang satu ini bukanlah sekadar mie biasa. Mie Ongklok merupakan salah satu makanan khas dari daerah Wonosobo, Jawa Tengah, yang telah menjadi ikon kuliner yang dihargai dan disukai banyak orang. Kelezatan mie yang unik ini, bersama dengan cerita menarik di baliknya, membuatnya layak disebut sebagai salah satu makanan wajib dicoba ketika berkunjung ke Wonosobo. Dalam artikel ini, kita akan membahas segala hal tentang Mie Ongklok, dari asal-usulnya yang kaya akan sejarah, cara penyajiannya yang unik, hingga resep sederhana yang bisa kamu coba di rumah. Yuk, simak informasi lengkapnya!

 

Apa itu Mie Ongklok?

Mie Ongklok, apa sih sebenarnya? Nah, mie yang satu ini tuh bukan mie sembarangan, teman-teman. Ini adalah mie rebus khas dari kota Wonosobo dan sekitarnya, yang terkenal banget dengan cita rasanya yang khas dan unik. Jadi, mie ini dicampur dengan kol segar dan potongan daun kucai, yang mana dua-duanya merupakan sayuran khas dari daerah sana. Kucai itu sendiri dikenal juga sebagai daun yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi, lho.

 

Asal Usul Mie Ongklok

Asal usul Mie Ongklok memiliki akar yang erat dengan tradisi dan budaya kota Wonosobo, Jawa Tengah. Mie Ongklok telah menjadi bagian penting dari warisan kuliner daerah tersebut. Namun, cerita di balik nama dan cara memasaknya memiliki daya tarik tersendiri.

Pertama-tama, kita bisa menengok asal-usul nama “Ongklok” yang unik. Kata “Ongklok” sebenarnya berasal dari nama alat khusus yang digunakan dalam proses memasak mi tersebut. Alat ini mirip dengan keranjang kecil yang terbuat dari anyaman bambu. Penggunaan alat ini dalam merebus mi memberikan sentuhan tradisional pada proses memasaknya.

Mengenai cara memasaknya, Mie Ongklok memiliki metode yang agak berbeda dibandingkan dengan mi pada umumnya. Mi yang sudah direbus akan dicelupkan secara berulang-ulang ke dalam air mendidih, sehingga menciptakan sensasi unik pada tekstur mi. Proses ini disebut dengan “diongklok”, yang menjadi ciri khas dari cara memasak Mie Ongklok.

Selain itu, Mie Ongklok juga dikenal karena bahan-bahan alami yang digunakannya. Dengan menggunakan bahan-bahan segar seperti kol dan daun kucai, mi ini memberikan cita rasa yang khas dan segar. Kol dan daun kucai merupakan sayuran khas Wonosobo, yang turut memberikan nuansa lokal pada hidangan ini.

Secara keseluruhan, asal-usul Mie Ongklok tidak hanya terletak pada namanya yang unik, tetapi juga pada proses memasaknya yang tradisional dan bahan-bahan alami yang digunakan, semuanya merujuk pada warisan budaya kota Wonosobo yang kaya akan tradisi kuliner.

 

Penyajian Mie Ongklok

(Sumber foto: kompas.com)

Nah, setelah tahu asal-usulnya, sekarang kita bahas cara penyajiannya nih. Mie Ongklok ini biasanya disajikan dengan gaya yang khas banget, teman-teman. Jadi, biasanya mie ini disajikan dalam mangkuk, terendam dengan kuah yang gurih dan lezat.

Selain mie, di dalam mangkuk juga biasanya ada potongan sayuran, seperti kol dan daun kucai. Kol dan daun kucai ini tuh bener-bener jadi ciri khasnya, lho, karena mereka merupakan sayuran khas dari daerah Wonosobo. Kucai sendiri tuh memiliki rasa yang segar dan nikmat, dan katanya, bisa menurunkan tekanan darah tinggi.

Selain itu, Mie Ongklok ini juga biasanya disajikan dengan lauk pendamping yang menggugah selera. Beberapa pilihan lauknya bisa berupa sate sapi, tempe kemul, atau bahkan geblek, yang merupakan makanan khas dari singkong.

The Architecture of Love | Di balik Pena

Jadi, begitulah cara penyajian Mie Ongklok yang khas dan bikin ngiler. Udah tidak sabar mau coba, kan? Yuk, langsung cobain sendiri sensasi unik dan lezatnya Mie Ongklok ini!

 

Cita Rasa Mie Ongklok

Wah, siapa yang bisa nolak cita rasa dari Mie Ongklok ini, ya? Bener-bener bikin ngiler dan pengen nyoba lagi terus! Jadi, gimana sih rasanya?

Pertama-tama, kita bahas dulu kuahnya. Kuah Mie Ongklok ini tuh bener-bener punya rasa yang khas banget. Kenapa? Karena kuahnya itu terbuat dari campuran pati, gula jawa, ebi, dan rempah-rempah lainnya. Nah, rasanya jadi gurih dan sedikit manis gitu, plus ada aroma rempah yang bikin lidah kamu langsung merespon dengan senang!

Terus, ada lagi nih, sensasi unik yang tidak akan kamu temuin di mie lainnya. Misalnya, tekstur mie yang kenyal dan empuk, plus tambahan kuah yang benar-benar pas. Begitu masuk mulut, langsung berasa nyaman dan hangat!

Oh iya, jangan lupa juga dengan lauk pendampingnya. Sate sapi yang empuk dan tempe kemul yang renyah banget, jadi pasangan yang sempurna buat Mie Ongklok ini. Ditambah lagi dengan geblek yang manis dan gurih, wah, rasanya benar-benar terasa lengkap!

Mie Ongklok punya cita rasa yang khas dan bikin nagih. Gabungan antara kuah gurih, mie kenyal, dan lauk pendamping yang pas bikin setiap suapan jadi pengalaman yang tidak terlupakan. Yuk, langsung cobain sendiri dan rasakan sensasi nikmatnya Mie Ongklok ini!

Resep Mie Ongklok

(Sumber foto: kompas.com)

Tidak afdol rasanya jika kita hanya membicarakan Mie Ongklok tanpa disertai dengan resep dari makanan khas Kota Wonosobo ini. Sebelum Grameds makin penasaran, yuk simak baik-baik resep Mie Ongklok di bawah inI!

Bahan:

  • 250 gram mie lidi
  • 1 batang daun bawang, iris tipis
  • Bawang goreng secukupnya
  • Kaldu ayam secukupnya
  • Air secukupnya

Bumbu untuk kaldu ayam:

  • 500 ml air
  • 1 potong daging ayam
  • 2 siung bawang putih, geprek
  • 1 ruas jahe, geprek
  • Garam secukupnya
  • Merica secukupnya

 

Cara Pembuatan:

Cara membuat kaldu ayam:

  1. Rebus air hingga mendidih.
  2. Masukkan daging ayam, bawang putih, jahe, garam, dan merica.
  3. Masak hingga daging ayam empuk dan kaldu beraroma. Angkat daging ayam, sisihkan.

 

Cara membuat mie ongklok:

  1. Rebus mie lidi hingga matang. Tiriskan.
  2. Letakkan mie lidi di mangkuk saji.
  3. Tambahkan potongan daging ayam dari kaldu, taburi daun bawang, dan bawang goreng di atas mie.
  4. Tuangkan kaldu ayam panas ke dalam mangkuk saji.
  5. Mie Ongklok siap disajikan!

 

Penutup

Dari asal-usulnya yang khas hingga proses penyajiannya yang unik, Mie Ongklok memang menjadi salah satu makanan yang patut dicoba dan dinikmati. Rasanya yang lezat dan cara penyajiannya yang berbeda membuatnya selalu menarik untuk dieksplorasi. Dengan resep sederhana yang bisa kamu coba di rumah, kamu pun bisa merasakan kenikmatan Mie Ongklok kapan pun kamu inginkan. Jadi, jangan ragu untuk mencoba dan eksperimen dengan berbagai variasi agar bisa menikmati Mie Ongklok sesuai dengan selera dan keinginanmu. Selamat menikmati kreasi kuliner yang satu ini! Kamu bisa explore resep-resep kuliner khas Indonesia melalui buku-buku resep di Gramedia.com atau cek rekomendasi buku berikut ini!

 

Rekomendasi Buku

1. 550 Pesona Kuliner Nusantara Pendamping Beras

550 Pesona Kuliner Nusantara Pendamping Beras

Buku ini memperkenalkan berbagai jenis masakan dari seluruh Nusantara, meliputi makanan pembuka, sup, makanan utama, makanan penutup, dan kudapan. Adapun keunikan dari buku ini yaitu seluruh resep kulinernya berbahan baku dasar pendamping beras seperti ubi, jagung, singkong, sagu, jali, sukun, porang, sorgum, pisang, dan talas. Sebagian merupakan resep asli daerah dan beberapa adalah hasil modifikasi serta kreasi baru. Buku ini juga memberikan informasi dan kandungan gizi, sehingga menjamin kuliner yang dikonsumsi mampu memberikan nilai gizi yang berimbang. Buku 550 Pesona Kuliner Nusantara Pendamping Beras diharapkan mampu menggali minat masyarakat untuk mencari lebih banyak lagi jenis-jenis masakan pendamping beras, khususnya makanan-makanan tradisional yang tercakup dalam buku ini. Harapan yang lebih besar adalah kuliner pendamping beras bisa dikenal dan diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia, seperti halnya jenis-jenis masakan dari daerah lain yang telah menasional.

 

2. Kuliner Surakarta: Mencipta Rasa Penuh Nuansa

Kuliner Surakarta: Mencipta Rasa Penuh Nuansa

Buku Kuliner Surakarta menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara sejarah, budaya, tradisi serta potensi yang dimiliki oleh suatu daerah dan masyarakatnya. Budaya yang dimaksudkan adalah budaya kuliner yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, khususnya masyarakat Surakarta.

Sebagai salah satu pusat kebudayaan di Jawa, sekaligus paling banyak terdokumentasi, Surakarta menyimpan kuliner hasil akulturasi budaya masyarakat Tionghoa seperti soto, timlo, dan lain-lain; kemudian Belanda dengan selat solo, bistik lidah, sosis solo, dan lain-lain; kuliner Timur Tengah (Arab) yaitu sate, gule, tongseng, dan lain-lain, serta kuliner asli yang tidak kalah lezat. Berbagai macam ayam panggang, pecel ndeso, sambel tumpang, nasi liwet, cabuk rambak, brambang asem, serta serabi Notosuman yang sangat mengingatkan ciri khas wong Solo yang terkenal luwes dan memikat.

Masih kentalnya tradisi menyebabkan terpeliharanya budaya masyarakat terkait berbagai jenis makanan, seperti wulu wetu dan penjelasannya sebagai jajan pasar serta hidangan lain seperti wajik, apem, lenjongan, gempol plered, rujak-rujakan. Tradisi daur hidup sejak lahir, menikah, hingga meninggal pun penuh dengan rangkaian makanan yang sarat makna dan simbol terkait kehidupan.

Kuliner Surakarta juga dilengkapi dengan berbagai macam kuliner daerah sekelilingnya yang sangat nikmat seperti ayam panggang, dan mie ayam dari Wonogiri; aneka produk daging dan susu khas Boyolali; aneka produk nikmat dari daerah Kartasura dan sekitarnya seperti ayam panggang Klaten, garang asem Pakis dan bebek goreng Pajang. Semua hal itu disajikan dalam buku ini dengan ulasan runut dan menarik.

 

3. Kuliner Yogyakarta – Pantas Dikenang Sepanjang Masa

Kuliner Yogyakarta - Pantas Dikenang Sepanjang Masa

Cerita tentang Yogyakarta selalu unik dan menarik, dipenuhi dengan sejarah masa lalu, masyarakat yang masih berbudaya, tradisi yang masih terjaga, serta kuliner eksotis dan nikmat yang selalu meninggalkan kenangan bagi siapapun yang datang ke daerah Istimewa ini. Buku yang disusun oleh Prof. Murdijati Gardjito dan tim dari Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM ini terdiri atas 8 bab yang memuat antara lain:

– Pola makan tradisional masyarakat Yogyakarta yang masih terjaga, pasar tradisional sebagai pusat perekonomian masyarakat, tempat bersosialisasi, tempat wisata, dan mempertahankan eksistensi makanan tradisional.

– Sesaji, selamatan, kenduri, dan kelengkapannya. – Lebih dari 500 resep khas Yogyakarta, terdiri dari kuliner sehari-hari masyarakat Yogyakarta yang dibagi menjadi makanan rumahan dan makanan yang biasa dijual di warung-warung dan masing-masing terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, kudapan, dan minuman.

– Resep beragam kuliner terkait dengan berbagai upacara seperti tumpeng dan kelengkapannya.

– Resep makanan tradisional Yogyakarta yang populer, beberapa resep favorit Raja, resep makanan dengan bahan ekstrim, bahkan resep makanan dengan nama yang menggelitik.

– Dapur dan peralatan memasak tradisional Yogyakarta disertai dengan foto-foto.

– Kuliner Yogyakarta yang legendaris, unik, dan menarik.

– Uraian mengenai jamu, angkringan, dan lesehan yang identik dengan Yogyakarta.

– Dua bab terakhir dalam buku ini dapat menjadi panduan dalam berwisata kuliner di Yogyakarta.

 

Sumber : theatlantamall


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila Wu