in

Resep Cumi Saus Tiram: Manfaat dan Kandungan Nutrisinya

Bagi Grameds pecinta seafood tentu tidak asing dengan hidangan cumi-cumi. Namun tahukah Grameds bahwa ada lebih dari 300 jenis cumi-cumi di dunia yang telah berhasil diidentifikasi. Tetapi, hanya ada beberapa jenis cumi-cumi yang dapat dimakan oleh manusia. Jenis cumi-cumi yang dapat dimakan dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan yang lezat.

Salah satu hidangan cumi-cumi yang populer adalah cumi-cumi goreng tepung dan cumi-cumi saus tiram yang mudah untuk dibuat. Kombinasi antara saus tiram dengan bumbu-bumbu membuat hidangan satu ini memiliki rasa yang khas.

Tak hanya rasanya yang nikmat saja, cumi saus tiram juga cukup mudah untuk dibuat. Jika Grameds ingin mengetahui bagaimana cara membuat cumi saus tiram, simak resep cumi saus tiram berikut ini!

Fakta tentang Cumi

Sumber: Pixabay.com/DigitalDDay

Cumi-cumi termasuk ke dalam ordo Cephalopoda Teuthoidea (atau Teuthida), yang terdiri dari lebih dari 300 spesies moluska yang memiliki sepuluh tentakel. Asal-usul kata “Cephalopoda” berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “Kaki Kepala”, karena cumi-cumi memiliki kaki yang melingkari kepala mereka.

Kenali lebih lanjut tentang cumi-cumi, berikut beberapa fakta tentang hewan satu ini:

  • Memiliki bentuk tubuh tabung serta tekstur yang lunak

Cumi-cumi atau Squid adalah hewan berbentuk tabung dengan tubuh lunak dan sepuluh tentakel. Mereka dapat ditemukan di lingkungan laut di seluruh dunia dan memiliki keunikan dan keberagaman tersendiri. Ada sekitar 300 spesies cumi-cumi yang berbeda, termasuk yang ditemukan di perairan Antartika yang dingin membeku.

Usia rata-rata cumi-cumi adalah 3-5 tahun, namun beberapa cumi-cumi besar dapat hidup hingga 15 tahun. Meskipun memiliki kesamaan dengan gurita, cumi-cumi dan gurita sebenarnya adalah hewan yang berbeda.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

  • Cara cumi hidup dan menangkap mangsa

Cumi memiliki kemampuan untuk berenang dengan cara menyedot air ke dalam rongga mantel, kemudian dikeluarkan melalui siphon. Proses ini terjadi secara terus-menerus sepanjang hari, bahkan ketika mereka sedang tidur.

Biasanya mereka tidak terlihat, tetapi muncul saat akan menangkap mangsa. Cumi-cumi memakan berbagai jenis makhluk laut seperti ikan, udang, bahkan cumi-cumi lain.

Tentakel cumi-cumi digunakan untuk menangkap mangsa dan bahkan bisa digunakan untuk mencekik hewan yang lebih besar. Cumi-cumi menggunakan paruhnya untuk memotong dan merobek makanannya menjadi potongan-potongan yang lebih mudah dikendalikan.

Selain itu, cumi-cumi juga memiliki kemampuan untuk mengubah warna tubuh mereka dan berenang mundur dengan mendorong air keluar dari kantong tubuh mereka.

  • Habitatnya adalah perairan laut yang dangkal dan kedalaman laut

Cumi-cumi dapat ditemukan baik di perairan dangkal maupun di kedalaman laut, dan memakan berbagai jenis mangsa. Mereka tersebar di wilayah perairan Pasifik Barat, Australia Utara, Filipina, bagian utara Laut Cina Selatan, hingga Jepang. Di Indonesia, cumi-cumi dapat ditemukan di berbagai wilayah, mulai dari pantai hingga laut lepas, dan bahkan dapat hidup hingga kedalaman beberapa ribu meter.

  • Hewan invertebrata paling cepat dan terbesar

Cumi-cumi dianggap sebagai invertebrata dengan kecepatan tertinggi di dunia dan cumi-cumi raksasa dianggap sebagai invertebrata terbesar di dunia. Mungkin Grameds berpikir bahwa cumi-cumi hanya hewan kecil dan ramping, tetapi sebenarnya cumi raksasa dan cumi-cumi kolosal dapat tumbuh lebih dari 12 meter (40 kaki), menjadikannya invertebrata terbesar di dunia.

Meskipun sekitar 300 spesies cumi-cumi telah diidentifikasi dan diklasifikasikan, diperkirakan masih ada lebih dari 200 spesies yang belum dievaluasi. Mempelajari cumi-cumi raksasa sulit karena mereka hidup sangat dekat dengan dasar laut.

  • Cara cumi berkembang biak

Cumi-cumi melakukan reproduksi secara ovipar dengan cara jantan memikat betina melalui warna kulitnya.

Setelah diterima oleh betina, cumi-cumi jantan menggunakan Hectocotylus-nya untuk mengirimkan spermatophore ke betina. Setelah itu, betina akan menempelkan sekitar 200 telur di dasar laut bersamaan dengan telur dari cumi-cumi betina lainnya.

Sistem reproduksi cumi-cumi melibatkan organ-organ seperti testis, pori genital, dan penis pada jantan serta ovum, saluran ovum, dan kelenjar kuning telur pada betina. Namun, sulit untuk mengamati sistem reproduksi cumi-cumi raksasa karena mereka hidup terlalu dalam di dasar laut.

Kenalkan fakta, keunikan dari hewan cumi-cumi pada anak-anak melalui buku edukasi yang menyenangkan seperti “Seri Hewan Laut 07 : Cumi-Cumi Si Penyemprot Tinta” buku ini bisa dibeli di gramedia.com!

Live Tertarik untuk mendapatkan rekomendasi produk ini?
  • Tertarik
    74% 485 / 655
  • Belum
    18% 121 / 655
  • Masukkan keranjang
    7% 49 / 655

Jenis-Jenis Cumi yang Dapat Dimakan

Meskipun banyak jenis cumi yang telah ditemukan saat ini, namun tidak semuanya dapat dikonsumsi. Beberapa jenis cumi dilindungi dan beberapa lainnya mengandung racun sehingga berbahaya jika dikonsumsi.

Ada beberapa jenis cumi yang aman untuk dikonsumsi, seperti yang dilansir dari beberapa sumber berikut ini.

  • Cumi Atlantik (Loligo vulgaris, Loligo forbesi)

Jenis cumi yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Inggris adalah cumi Atlantik (Loligo vulgaris, Loligo forbesi). Cumi ini dapat ditemukan di Samudera Atlantik yang berdekatan dengan Skotlandia.

Meskipun dapat dikonsumsi, beberapa pengamat lingkungan menyebutkan bahwa konsumsi cumi Atlantik sebaiknya dibatasi karena jenis ini termasuk spesies yang dilindungi dan perlu diperhatikan kelestariannya.

Nelayan-nelayan di Eropa hanya mengambil cumi ini sebagai tangkapan sampingan dan bukan menjadi tangkapan utama mereka, karena penangkapan yang terlalu banyak dapat membahayakan kelangsungan hidup cumi Atlantik.

  • Cumi Terbang Jepang

Jenis cumi terbang Jepang adalah yang paling sering ditangkap di wilayah barat laut Pasifik. Menurut International Union for Conservation of Nature, spesies ini melimpah dan tidak mungkin terhabiskan jika ditangkap secara berlebihan. Sebagai hasilnya, banyak nelayan di perairan Pasifik yang menargetkan jenis cumi ini sebagai hasil tangkapan utama mereka untuk dijual.

  • Cumi Jumbo

Jenis cumi ini sama dengan sirip pendek Argentina yaitu salah satu jenis cumi yang paling banyak ditangkap di seluruh dunia. Kini, sudah banyak perusahaan besar yang menangkap dan memproses cumi ini untuk dijual. Tidak hanya itu, jenis cumi ini juga terkenal dengan cita rasanya yang enak di seluruh dunia, jadi tidak ada salahnya untuk mencoba cumi jumbo ini.

  • Cumi Sirip Pendek Argentina

Cumi Sirip Pendek Argentina (Illex argentinus) adalah jenis cumi yang paling banyak ditangkap di seluruh dunia, bahkan menjadi target utama para pemilik industri perikanan besar. Spesies ini sering diekspor ke negara-negara seperti Cina, Taiwan, Korea Selatan, dan Spanyol.

  • Cumi India

Cumi India, meskipun namanya mengacu pada India, sebenarnya 90% penangkapan jenis cumi ini berasal dari Thailand. Cumi ini banyak ditangkap oleh beberapa industri perikanan besar di Samudra Hindia bagian barat dan diekspor ke seluruh negara di Laut Merah dan Arab.

  • Cumi Bangka

Salah satu jenis cumi yang terkenal di Indonesia adalah Phololligo chinensis yang berasal dari perairan Bangka Belitung, sehingga dikenal dengan nama cumi Bangka.

Cumi ini memiliki tubuh berwarna kemerahan dan sirip lebar, dengan daging yang tebal dan banyak digemari. Cumi Bangka juga sering dijadikan bahan kerupuk yang gurih dan lezat.

  • Cumi Sirip Besar

Cumi Sirip Besar atau big fin reef squid juga merupakan jenis cumi yang dapat ditemukan di perairan Indonesia, terutama di daerah utara Aceh. Cumi ini memiliki sirip yang lebih lebar dari cumi pada umumnya, dengan bentuk tubuh menyerupai tabung dan biasanya ditemukan berenang di antara karang atau padang lamun.

  • Loligo Duvauceli

Jenis cumi lain yang dapat ditemukan di Indonesia adalah Loligo duvauceli yang dikenal karena kemampuannya mengeluarkan cahaya. Cumi ini terkenal karena menggunakan bioluminesensi untuk melindungi diri dari bahaya atau berkomunikasi dengan sesama.

  • Cumi Sero

Jenis cumi selanjutnya adalah cumi sero yang sering ditemukan di pasar tradisional dan supermarket. Ukurannya lebih kecil dibandingkan cumi bangka, dengan panjang sekitar 10-15 cm.

Cumi sero ukuran kecil biasanya dikeringkan atau dimasak utuh, sedangkan untuk ukuran sedang dan besar, biasanya diolah dengan cara ditumis atau digoreng dengan tepung. Dagingnya yang juicy dan mudah matang membuat cumi sero ini sangat lezat di lidah.

  • Cumi Telur

Cumi telur adalah jenis cumi yang hampir mirip dengan cumi sero, namun memiliki ciri khas berupa perut yang lebih menggembung. Jenis cumi ini biasanya memiliki warna dominan putih dengan bintik-bintik kemerahan yang lebih sedikit.

Ukuran cumi telur terbagi menjadi dua, yaitu kecil dan sedang. Kedua ukuran ini bisa diolah sesuai dengan selera dan preferensi masing-masing. Namun, umumnya cumi telur lebih disukai dimasak dengan cara ditumis karena dagingnya lebih banyak di bagian perut. Tetapi, cumi telur juga dapat diolah menjadi olahan lainnya seperti cumi bakar, cumi saus padang, atau bahkan dijadikan cumi asin kering jika ukurannya kecil.

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Cumi

Dalam 85 gram cumi mentah mengandung nutrisi sebagai berikut:

  • Kolesterol: 198 mg
  • Protein: 13,2 gram
  • Lemak tak jenuh tunggal: 0,09 gram
  • Lemak tak jenuh ganda: 0,4 gram
  • Total lemak jenuh: 0,3 gram

Kandungan nutrisi tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh, seperti membantu meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta memenuhi kebutuhan nutrisi harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, perlu diingat bahwa pengolahan dan penyajian cumi juga berpengaruh pada kandungan nutrisinya.

Agar lebih jelas, berikut rincian manfaat dari cumi-cumi ketika dikonsumsi:

  1. Cumi-cumi memiliki kandungan vitamin B6 dan B12 yang penting bagi tubuh. Vitamin B12 membantu memelihara otak dan saraf serta berperan dalam pembentukan sel darah merah. Sementara itu, vitamin B6 membantu menyimpan energi, protein, dan karbohidrat serta membantu pergerakan hemoglobin dalam tubuh.
  2. Natrium pada cumi-cumi membantu menjaga keseimbangan cairan dan darah dalam tubuh, serta mempengaruhi kontraksi dan relaksasi otot. Namun, asupan natrium yang terlalu tinggi dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Oleh karena itu, perlu mengonsumsi natrium sesuai dengan kebutuhan tubuh.
  3. Cumi-cumi juga mengandung mineral penting seperti kalsium, selenium, dan fosfor yang membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi. Selenium memiliki peran sebagai senyawa antioksidan yang memelihara kekuatan tubuh dan mencegah kerusakan sel. Sementara itu, fosfor membantu membentuk dan menjaga kekuatan tulang dan gigi, serta memelihara dan memperbaiki jaringan sel tubuh.
  4. Cumi-cumi memiliki manfaat lain yaitu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena kandungan lemak jenuh pada cumi-cumi relatif rendah. Selain itu, cumi-cumi juga mengandung lemak tak jenuh atau lemak baik yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik. Lemak baik ini juga berperan sebagai sumber energi dan dapat membantu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K
  5. Kandungan kalium dalam cumi-cumi polos seberat 85 gram sebesar 209 mg, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dengan mengatur tekanan darah agar tidak terlalu tinggi. Hal ini penting karena tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung atau stroke. Selain itu, vitamin E yang terdapat dalam cumi-cumi juga bermanfaat untuk melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Namun, untuk mendapatkan manfaat tersebut, cumi-cumi sebaiknya diolah dengan cara dikukus atau direbus, bukan digoreng. Terlebih lagi, kandungan lemak total dalam 100 gram cumi-cumi hanya sebesar 1,2 gram dan sebagian besar berasal dari asam lemak tak jenuh.

Grameds dapat merasakan manfaat dari cumi-cumi apabila mengolahnya dengan benar, sehingga gizi serta nutrisi yang ada pada cumi tidak hilang dan terbuang selama proses memasak.

Selain itu, memasak cumi juga harus diimbangi dengan bahan lainnya. Tidak perlu bingung bagaimana cara mengolah makanan agar menjadi sehat untuk anak-anak maupun keluarga. Grameds bisa menyimak tips serta teorinya dalam buku “100 Resep Makanan Sehat untuk Anak” yang bisa dibeli di gramedia.com

Live Tertarik untuk mendapatkan rekomendasi produk ini?
  • Tertarik
    74% 485 / 655
  • Belum
    18% 121 / 655
  • Masukkan keranjang
    7% 49 / 655

Resep Cumi Saus Tiram

Sumber: Kompas.com

Grameds dapat merasakan manfaat dari cumi dengan cara mengkonsumsi dan mengolahnya menjadi menu masakan. Salah satu menu masakan dari bahan cumi yang muda adalah cumi saus tiram. Berikut resepnya.

Berikut adalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat resep cumi saus tiram:

  • 1 kg cumi besar
  • 2 sendok makan air jeruk nipis
  • 1/2 sendok teh garam halus
  • 5 sendok makan minyak sayur
  • 3 sendok makan mentega
  • 5 siung bawang putih, haluskan
  • 3 butir bawang merah, haluskan
  • 3 cm jahe muda, memarkan dan cincang halus
  • 2 sendok makan saus tiram
  • 2 sendok makan kecap manis
  • 2 sendok makan saus tomat
  • 1/2 sendok teh merica bubuk
  • Secukupnya gula pasir
  • 200 ml kaldu atau air
  • 2 batang daun bawang, potong-potong
  • 75 gram bawang bombai, iris kecil memanjang

Cara membuat cumi saus tiram:

  1.  Cuci bersih cumi hingga berwarna putih, kemudian sisihkan kepalanya. Iris cumi menjadi bulatan tipis dan lumuri dengan air jeruk nipis serta garam, aduk hingga rata.
  2. Panaskan minyak sayur, lalu tumis cumi sambil diaduk-aduk hingga berubah warna.
  3. Tambahkan mentega ke dalam sisa minyak, kemudian tumis bawang putih dan bawang merah halus. Setelah itu, masukkan jahe dan masak hingga tercium aroma harum. Selanjutnya, tambahkan saus tiram, kecap manis, saus tomat, dan merica bubuk, lalu aduk hingga rata. Tuangkan kaldu atau air panas, aduk rata dan biarkan hingga mendidih.
  4. Setelah itu, masukkan cumi dan tambahkan daun bawang, bawang bombay, dan gula pasir, aduk merata. Masak hingga cumi matang dan akhirnya angkat. Hidangkan selagi hangat.

Demikianlah resep cumi saus tiram yang bisa Grameds coba sendiri di rumah. Temukan resep-resep seafood  lainnya dalam buku “Sajian seafood Bumbu Tradisional Indonesia” yang tersedia di gramedia.com

Live Tertarik untuk mendapatkan rekomendasi produk ini?
  • Tertarik
    74% 485 / 655
  • Belum
    18% 121 / 655
  • Masukkan keranjang
    7% 49 / 655

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan buku-buku berkualitas dan pelayanan terbaik untuk Grameds, jadi jangan ragu dan check out bukunya sekarang juga! Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Rujukan:

  • https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/jemima/fakta-cumi-cumi-ciri-khusus-habitat-dan-berkembang-biak?page=all
  • https://lottemart.co.id/smartalog/inspirasi/jenis-cumi-cumi-yang-dimakan
  • https://www.orami.co.id/magazine/jenis-cumi
  • https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/627c4da7ada55/ragam-manfaat-cumi-cumi-untuk-kesehatan-tubuh
  • https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-cumi-cumi-untuk-kesehatan-salah-satunya-bagus-untuk-jantung#kandungan-nutrisi-dalam-cumi-cumi
  • https://www.kompas.com/food/read/2021/03/23/081200375/resep-cumi-saus-tiram-ala-restoran-chinese-food


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Khansa Amira

Khansa adalah seorang Content Writer yang telah berkarir sejak tahun 2021 dan dunia kepenulisan selalu menarik baginya. Dengan menulis Khansa dapat membuka wawasan dan pandangan baru tentang topik-topik menarik, terutama dunia kuliner.