in ,

Ciri-ciri Orang Berbohong dan Cara Ampuh Menghadapinya

Ciri-ciri Orang Berbohong – Siapa sih orang didunia ini yang senang dibohongi? Dijanjiin A, tapi tidak pernah ditepati. Tidak ada orang di dunia ini yang senang jika menemukan bahwa sahabat, keluarga, teman, atau pasangannya berbohong. Semakin dekat hubungan kita dengan orang tersebut, semakin menyakitkan juga rasanya. Bukan hanya sakit hati, kecewa, atau marah, bahkan tidak jarang sebuah kebohongan dapat membuat kita kapok dan kehilangan rasa percaya kepada orang tersebut.

Well, kita semua tahu bahwa berbohong adalah tindakan yang buruk. Namun lucunya, tidak ada orang yang tidak pernah berbohong. Kamu pasti pernah bohong, mulai dari bohong yang kecil, sampai kebohongan yang cukup besar. Sama seperti kamu, orang pun pernah berbohong padamu. Sayangnya, kita tidak selalu menyadarinya. Padahal sebenarnya jika diperhatikan baik-baik, orang yang berbohong kadang menunjukkan ciri-ciri tertentu.

https://www.pexels.com/

Ciri-ciri Orang Berbohong

Kadang mengetahui seseorang berbohong atau tidak itu sulit. Semakin sering seseorang berbohong, semakin sulit juga untuk mengungkapnya. Namun orang yang bohong tanpa disadari kadang juga menunjukkan beberapa ciri. Berikut ciri-ciri orang berbohong yang perlu kamu ketahui!

1. Menghindari kontak mata

Salah satu ciri dasar seseorang sedang berbohong adalah mereka tidak sanggup untuk menatap lawan bicaranya. Sebagai gantinya, orang yang berbohong akan melirik kesana-kemari. Hal ini mereka lakukan karena dua alasan. Alasan pertama, mereka takut kebohongannya terungkap. Alasan kedua, mata mereka sibuk mencari perlindungan atau topik pengalihan, jika tiba-tiba kebohongannya terbongkar. Namun kadang ciri satu ini tidak selalu benar. Pasalnya, semakin jago seorang pembohong, semakin hilang juga rasa takutnya.

2. Menatap mata kita terlalu tajam

Orang yang jarang berbohong selalu takut kebohongannya terungkap. Akibatnya mereka tidak berani menatap lawan bicaranya. Namun mereka yang ahli dalam urusan ini justru sebaliknya. Mereka bukan hanya berani menatap lawan bicaranya, tetapi juga menatap mata kita terlalu serius atau tajam saat sedang menyampaikan kebohongan tersebut. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan orang lain yang dia bohongi.

3. Terlihat gugup saat bicara

Selain tidak bisa menatap langsung orang yang menjadi lawan bicaranya, para pembohong juga kadang terlihat gugup saat bicara. Rasa gugup ini tidak jarang sampai membuat kalimat yang keluar jadi terbata-bata. Ini karena saat seseorang merasa gugup, otot di sekitar pita suara kita akan mengencang, dan membuat kita kesulitan bicara. Jadi, lain kali kalau teman atau pasangan kamu terlihat gugup saat bicara, kamu patut untuk waspada nih!

4. Penjelasannya yang dia berikan terkesan berputar-putar

Ciri selanjutnya yang patut diwaspadai adalah, penjelasan yang dia berikan tidak jelas dan terkesan berputar-putar. Semakin dekat kamu dengan kebenarannya, semakin rumit juga penjelasan yang dia berikan. Bahkan untuk pertanyaan sederhana pun, mereka akan memberikan jawaban yang panjang.

Anehnya, bukannya mengerti, penjelasan yang dia berikan justru semakin membuat kamu bingung. Orang yang berbohong sering memberikan jawaban yang rumit karena mereka tidak bisa memberikan penjelasan yang masuk akal. Mereka berusaha membuat kamu bingung, dengan harapan, kamu akan menyerah dengan topik tersebut.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

5. Pura-pura tidak mengerti

Saat kita mempertanyakan kebenaran tentang suatu hal, orang yang berbohong kadang terlihat tidak mengerti. Mereka akan memasang wajah polos sebaik mungkin, bahkan bertanya balik kepadamu. Well, orang yang berbohong bukannya tidak mengerti dengan pertanyaan yang kamu ajukan.

Sebaliknya, mereka sangat mengerti. Namun mereka takut menjawabnya, takut jika kamu mengetahui kebohongan yang dia sembunyikan, dan lebih takut akan reaksimu saat mengetahui kebenarannya. Jadi untuk menghindari semua itu, jawaban paling aman adalah dengan berpura-pura bodoh dan tidak mengerti. Mereka berharap dengan jawaban itu, kamu akan tertipu lagi, dan akhirnya berhenti bertanya maupun curiga.

tombol beli buku

6. Memberikan reaksi yang berlebihan

Orang yang jujur biasanya bersikap santai saat memberikan jawaban tertentu. Mereka tidak takut, karena memang mereka tidak pernah menyembunyikan apapun darimu. Namun beda ceritanya jika yang kamu tanya sedang berbohong. Orang yang sedang berbohong cenderung memberikan reaksi yang berlebihan.

Semakin kamu mendesaknya, reaksi yang dia keluarkan semakin berlebihan. Parahnya lagi, tidak jarang dia marah dan bicara dengan nada tinggi. Reaksi mereka menunjukkan bahwa mereka merasa tertekan dengan pertanyaan yang kamu berikan kepadanya. Selain itu, marah juga menjadi salah satu perisai utama para pembohong untuk menutupi perbuatan yang dia lakukan.

7. Menggaruk hidung atau mengelus bagian belakang lehernya

Bisa dibilang, ini adalah ciri yang paling mudah diketahui. Saat seseorang berbohong, mereka akan merasa gugup. Untuk menutupi rasa gugup itu, dia berusaha melakukan berbagai gerakan pengalihan. Salah satunya adalah dengan sering menggaruk hidung, atau mengelus bagian belakang lehernya. Tentu saja hal ini tidak membantu banyak, dan justru membuat kebohongannya semakin kelihatan.

8. Wajah berubah pucat

Tahukah kamu, bahwa berbohong juga sangat berefek pada tubuh? Orang yang berbohong, tekanan darahnya akan turun. Penurunan tekanan darah ini sendiri disebabkan oleh rasa cemas, dan stress yang mereka rasakan. Semakin stress dan cemas mereka, maka wajahnya akan semakin pucat. Apalagi kalau sampai kamu berhasil mengetahui kebohongan yang mereka lakukan.

9. Tubuh berkeringat

Ciri-ciri orang berbohong selanjutnya adalah, tubuhnya berkeringat. Sama seperti tanda sebelumnya, keringat yang banyak ini juga disebabkan karena tekanan, rasa gugup, dan stress yang dirasakannya.

Orang yang berbohong, terutama jika kebohongan yang dia lakukan sangat besar, akan berkeringat, bahkan jika cuaca hari itu tidak panas sekali pun. Biasanya keringat akan muncul paling jelas di area kening dan telapak tangan.

10. Menyembunyikan tangan dari penglihatan

Salah satu ciri-ciri orang berbohong yang jarang diketahui adalah, mereka sering menyembunyikan tangan mereka dari penglihatan. Biasanya tangan disimpan di atas meja, atau dimasukkan ke dalam saku. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, orang yang berbohong sering merasa gugup saat bicara.

Tidak jarang saking gugupnya sampai membuat tangan mereka berkeringat dan gemetar. Dengan menyembunyikan tangannya, kamu tidak akan melihat tanda-tanda kebohongannya, dengan begitu dia akan merasa lebih aman saat menyampaikan kebohongannya.

11. Terlihat gelisah

Orang yang berbohong dihantui oleh perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan setiap waktu. Mulai dari perasaan bersalah, ketakutan, hingga rasa cemas di dalam hatinya. Terlebih ketika dia sedang berhadapan dengan orang yang dibohonginya, kecemasan yang dia rasakan akan semakin tinggi dan itu membuatnya terlihat gelisah. Mereka akan terlihat tidak nyaman sepanjang waktu dan terkesan ingin cepat-cepat menyudahi pertemuannya denganmu.

 

tombol beli buku

Alasan Mengapa Seseorang Berbohong

Ada banyak alasan mengapa seseorang berani berbohong dan meski berbohong adalah perbuatan yang tidak baik, alasan dibalik kebohongan itu sendiri tidak selalu seburuk seperti yang kita pikirkan. Berikut alasan mengapa seseorang berbohong!

1. Tidak ingin mengecewakan orang lain

Ada kalanya, seseorang menaruh harapan terlalu tinggi pada kita, karena kita menyayangi mereka, kita tidak ingin merusak harapan itu dan membuatnya kecewa. Masalahnya, kadang harapan kita tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang memilih berbohong untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya.

Bukan karena mereka sengaja, namun lebih karena takut melihat orang yang disayanginya kecewa. Mereka takut melihat reaksi orang terdekatnya saat diberitahu kenyataan yang ada. Alhasil, bohong dijadikan pilihan.

2. Agar disukai banyak orang

Saat kita memasuki lingkungan baru, kita tentu ingin diterima dan disukai oleh orang-orang di lingkungan tersebut. Saking inginnya, sampai rela melakukan apa saja, termasuk berbohong agar orang lain terkesan. Padahal sepintar apapun kita menutupinya, pasti akan ketahuan juga. Apabila hal itu terjadi, kamu bukan hanya tidak akan diterima. Lebih parah dari itu, orang-orang mungkin akan sakit hati karena dibohongi olehmu.

3. Karena mereka telah melakukan kesalahan fatal

Tidak semua orang berbohong karena alasan yang baik, mayoritas justru karena alasan yang sangat buruk. Banyak orang berbohong untuk menutupi kesalahan yang mereka buat. Biasanya kesalahan itu fatal, dan dapat merugikan atau menyakiti orang lain. Mereka tidak mau mengakui kesalahannya apalagi bertanggung jawab atas kesalahannya. Hal ini jelas merupakan alasan yang sangat buruk untuk berbohong.

tombol beli buku

Dampak Terlalu Sering Berbohong

Berbohong memang bisa membuat kita terhindar dari banyak kerugian, namun tetap saja, bohong adalah bohong. Dalam agama apapun, berbohong itu dosa. Bukan hanya itu, berbohong juga memberikan banyak dampak buruk bagi diri kita, dan hidup yang kita jalani.

1. Kamu harus membuat kebohongan baru

Tidak banyak orang menyadari bahwa berbohong itu hanya merepotkan diri sendiri. Kenapa merepotkan? Ini karena, sekali kamu berbohong, kamu hampir mungkin harus membuat kebohongan baru di lain waktu.

Hal ini tentu merepotkan karena lagi-lagi kamu harus kembali memutar otak untuk menciptakan kebohongan yang masuk akal bagi semua orang. Apesnya lagi, kebohongan yang kamu buat tanpa disadari juga akan semakin besar dan efeknya pun makin parah. Repot sekali bukan?

2. Kamu akan kehilangan kepercayaan dari orang lain

Kepercayaan itu ibarat gelas kaca yang rapuh. Sekali gelas kaca itu pecah, akan mustahil bagi kamu untuk mengembalikannya lagi seperti semula. Begitu juga dengan kepercayaan, sekali kepercayaan itu hilang, akan sulit bagimu untuk mengembalikannya. Bahkan jika orang yang kamu bohongi kembali menaruh kepercayaan pun, rasa percayanya tidak akan sama seperti sebelum kamu membohonginya.

3. Berbohong hanya akan membuat kamu merasa tidak tenang

Mulut mungkin bisa berbohong, tapi hatimu tidak. Hati selalu jujur, dan ketika kamu berbohong, hatimu akan menyangkalnya mati-matian. Bukan hanya itu, bohong juga akan membuat kamu terus dibayangi perasaan bersalah. Bersalah karena telah berbohong kepada orang lain, bersalah karena merusak kepercayaan yang diberikan, dan merasa bersalah karena kamu akan membuatnya merasa kecewa.

tombol beli buku

4. Berbohong bisa membuat kamu kecanduan

Berbohong memang tidak akan membuat hidungmu panjang seperti kartun Pinokio, tetapi berbohong bisa membuat kamu terkena Mitomania.

Mitomania adalah keadaan psikologis dimana seseorang kecanduan untuk terus berbohong, bahkan ketika mereka tidak harus melakukannya. Hal yang aneh dari orang yang menderita Mitomania adalah mereka lebih nyaman mengucapkan kebohongan ketimbang kebenaran.

5. Kamu menutupi masalah dengan masalah baru

Oke, kamu mungkin tidak sengaja menciptakan masalah. Namun menutupinya dengan sebuah kebohongan bukanlah cara yang bijak untuk menyelesaikannya. Kamu bukan hanya tidak menyelesaikan masalah yang ada, tetapi juga membuat situasi menjadi semakin rumit dengan menciptakan masalah baru. Orang yang tadinya hanya merasa kesal karena kamu merugikannya, justru bisa jadi sangat marah karena kamu berbohong kepadanya.

tombol beli buku

Baca Juga!

  1. Mengenal Apa Itu Sifat Manipulatif dan Hal Yang Perlu Diwaspadai!
  2. Resensi Buku “One Of Us is Lying”
  3. Apa Itu Toxic People dan Bagaimana Cara Mengatasinya
  4. Mengenal Macam-Macam Gesture Tubuh
  5. Review Buku “Ayahku (Bukan) Pembohong” Karya Tere Liye
  6. Memahami Dampak Dari Ghosting
  7. Apa Itu Broken Home?

Cara Menghadapi Orang Yang Suka Berbohong

Kebanyakan orang biasanya akan mengamuk jika tahu dirinya dibohongi. Namun marah tidak selalu menjadi pilihan yang tepat untuk menghadapi seorang pembohong. Lalu, apa yang harus dilakukan? Berikut cara menghadapi orang yang suka berbohong!

1. Pastikan dia memang benar-benar berbohong

Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda, dan itu kadang membuat apa yang kamu lihat berbeda dari kejadian yang sebenarnya. Jadi sebelum kamu menegur atau bahkan ngamuk karena merasa dibohongi, ada baiknya kalau kamu mencari fakta yang sebenarnya.

Jika ternyata dia memang berbohong, kamu bisa menegur atau mengingatkan orang tersebut bahwa perbuatannya tidak baik. Namun, kalau ternyata dia tidak berbohong, kamu yang bakalan malu karena sudah menuduh yang tidak-tidak.

2. Mencari bukti yang tidak bisa dibantahnya

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, orang yang berbohong seringkali bersikap pura-pura bodoh untuk menutupi kebohongannya. Melalui sikapnya ini, kalimat saja tidak akan cukup untuk membongkar kebohongan yang selama ini disembunyikan darimu. Kamu juga perlu mengumpulkan berbagai bukti agar dia tidak bisa lagi mengelak dari perbuatannya.

3. Jangan marah!

Kalau mengikuti kata hati, kita pasti sudah mengamuk karena saking emosinya sudah dibohongi oleh orang yang kita percaya. Namun marah tidak selalu menjadi jalan keluar yang tepat. Kalau setelah marah dia mengakui, kalau tidak? Tidak jarang orang yang berbohong ikut marah untuk menutupi perbuatannya.

Jika sudah begini, yang ada masalah kalian akan semakin besar. Daripada buang-buang energi untuk marah, lebih baik kamu tetap bersikap tenang. Ajak dia bicara, dan katakan kepadanya tentang kecurigaan yang kamu rasakan, plus bukti kuat untuk mendukung perkataanmu.

tombol beli buku

4. Berpikir sebelum bertindak

Selain tidak boleh emosi, kamu juga tidak boleh sembarangan ambil keputusan. Sebelum memutuskan apa yang akan kamu lakukan, kamu perlu tahu alasan mengapa dia berbohong. Ingat tidak semua orang berbohong karena alasan yang buruk. Jika ternyata alasannya cukup baik, kamu bisa mempertimbangkan untuk memaafkannya.

5. Ingatkan dia untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi

Tidak peduli sepahit apapun kebenaran, itu adalah kebenaran. Dia mungkin memiliki alasan yang baik untuk berbohong. Namun itu tidak berarti, perilakunya bisa dibenarkan. Bagaimanapun, kamu perlu memberitahunya bahwa kamu tidak suka dia melakukan itu. Beritahu dia bahwa perbuatannya membuat kamu kecewa, dan kamu tidak ingin dia melakukan hal yang sama lagi di masa depan.

6. Tinggalkan dia

Berbohong sekali, mungkin masih bisa dimaafkan. Namun jika dia melakukannya berkali-kali, jelas kamu tidak bisa mentolerir perbuatannya begitu saja. Bohong tetaplah bohong. Hari ini, kebohongannya memang kecil.

Namun, jika dibiarkan, semakin lama, kebohongan yang dia katakan akan semakin parah. Orang seperti ini jelas tidak bisa dipercaya. Marah-marah padanya pun tidak akan berguna, karena dia akan berbohong lagi dan lagi di lain waktu. Jadi daripada kamunya semakin sakit hati, lebih baik kamu menjauh darinya dan mencari teman lain yang bisa dipercaya.

tombol beli buku

Membongkar kebohongan seseorang memang bukan hal yang mudah. Pasalnya, beberapa pembohong ulung seringkali mempertahankan kebohongannya mati-matian. Untuk itu, kamu perlu mengetahui ciri-ciri orang berbohong plus cara menghadapinya.

Untuk Grameds yang mau mencari tahu tentang ciri-ciri orang berbohong dan bagaimana cara mengetahuinya, kamu bisa mengunjungi www.gramedia.com. Di sini, kamu bisa mendapatkan berbagai buku seputar topik tersebut. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan informasi terbaik dan terbaru untuk kamu.

Penulis: Siti Marliah

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by R Adinda

Dunia psikologi memang selalu menarik untuk dibahas. Selain menarik, dunia dengan mengetahui dunia psikologi akan membantu seseorang dalam dalam mengenali dirinya sendiri.