in

Apa Itu Toxic People dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Toxic People dan Cara Mengatasinya – Sudah menjadi hal umum jika hubungan adalah sebuah kerja keras. Dalam hubungan, perkelahian adalah sesuatu yang normal. Namun karena banyak yang menganggap perkelahian adalah sesuatu yang normal dalam sebuah hubungan, banyak yang menutup mata tentang adanya hubungan yang toxic. Jika kamu berhubungan dengan orang yang kerap menimbulkan konflik dalam hidupmu, mungkin saja kamu sedang berhubungan dengan orang yang toksik. Orang-orang toksik dapat menimbulkan stres dan membuat hidup orang lain menjadi tidak nyaman. Belum lagi rasa sakit yang dirasakan secara fisik maupun emosional. Tulisan di bawah ini akan menjelaskan apa itu orang yang toksik, bagaimana ciri-ciri hubungan yang toksik dan cara mengatasinya.

 

Pengertian toxic people

Orang yang toksik atau Toxic people adalah seseorang yang memiliki perilaku negatif dan selalu membuat hidup orang lain menjadi tidak nyaman.

Toksik dalam seseorang tidak dianggap sebagai gangguan mental namun mungkin ada sesuatu masalah mental yang mendasari kenapa seseorang bertindak seperti itu. Orang toksik mungkin ada di kehidupanmu namun kamu tidak menyadarinya. Untuk mengetahui apakah ada seseorang yang toksik di dalam hidupmu, coba jawab beberapa pertanyaan di bawah ini:

  • Apakah kamu merasa dirimu tidak menarik ketika bersama orang ini?
  • Apakah kamu sering merasa marah ketika bersama orang ini?
  • Apakah kamu merasa sedih dan depresi ketika bersama orang ini?
  • Apakah kamu merasa dikhianati dengan orang ini?
  • Apakah kamu sering merasa direndahkan oleh orang ini terutama di depan banyak orang?
  • Apakah kamu merasa lega ketika orang ini tidak berada di dekatmu?
  • Apakah kamu merasa bahagia jika kamu tidak bisa melihat orang ini lagi di dekatmu?
  • Apakah kamu merasa makan berlebihan atau tidak nafsu makan ketika berhadapan dengan orang ini?
  • Apakah kamu pernah merencanakan untuk kabur dari orang ini?
  • Apakah orang ini memperlakukanmu secara berbeda ketika di publik dan di ranah pribadi?
  • Apakah kamu merasa sakit kepala jika berhadapan dengan orang ini?
  • Apakah kamu sering merasa merinding jika berhadapan dengan orang ini?
  • Apakah kamu sering merasa sulit bernapas ketika bersama orang ini?
  • Apakah jantungmu berdetak lebih cepat jika ada orang ini di sekitarmu?
  • Apakah kamu mengeluarkan keringat berlebih jika ada orang ini di sekitarmu?
  • Apakah orang ini menyentuhmu dengan agresif?
  • Apakah kamu tidak ingin disentuh oleh orang ini?
  • Apakah kamu tidak ingin menyentuh orang ini?
  • Apakah orang ini sering berbicara kasar kepadamu?
  • Apakah kamu sering meneriaki orang ini?
  • Apakah orang ini sering mengejekmu dan berkata ‘hanya bercanda’ ketika melihat reaksimu?
  • Apakah kamu sering merasa tidak bisa berkata apa-apa ketika berbicara dengannya?
  • Apakah kamu tidak ingin berbicara dengannya lewat telepon?

Jika kamu menjawab ‘ya’ dari beberapa pertanyaan di atas, itu berarti kamu sedang berhubungan dengan orang-orang yang toksik. Toxic people mungkin bisa mempengaruhi beberapa kategori di kehidupanmu seperti, emosional, perilaku, fisik dan komunikasi. Dari pertanyaan di atas juga dapat dilihat jika kamu merasa tidak sehat secara fisik dan mental, maka bisa jadi kamu sedang berhadapan dengan orang yang toksik.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk memiliki pengetahuan terkait pengembangan karakter yang berkaitan erat dengan keterampilan dan kecakapan yang harus dimiliki sebagai penanda serta jati diri seseorang seperti halnya yang dibahas pada buku Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasinya.

tombol beli buku

 

Ciri-ciri toxic people

toxic people

Selain menjawab beberapa pertanyaan di atas, kamu juga bisa mengetahui apakah seseorang itu toksik atau tidak. Atau mungkin dirimu seseorang yang toksik? Di bawah ini adalah ciri-ciri dari orang yang toksik.

1. Tidak pernah bertanggung jawab

Orang-orang yang toksik tidak pernah bertanggung jawab atas perasaannya sendiri. Mereka kerap memproyeksikan perasaannya kepada orang lain dan kehidupan orang lain. Orang-orang toksik merasa bahwa emosinya berasal dari sesuatu yang orang lain lakukan. Misanya, ketika dimarahi oleh atasan di tempat kerja mereka akan melampiaskannya kepada orang lain. Mereka tidak pernah menerima kenyataan ini dan terus melampiaskannya pada orang lain. Jika kamu berhubungan dengan orang yang seperti ini, sebaiknya menjauh. Jika kamu adalah orang yang seperti ini, sebaiknya kamu merenungkan dan memperbaikinya.

 

2. Bertindak manipulatif

Orang yang toksik biasanya bertindak manipulatif. Mereka akan membuat orang lain melakukan hal yang dia inginkan. Mereka menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya. Orang yang toksik selalu mempunyai tujuan tertentu dalam pikirannya dan bahkan mereka tidak akan menanyakan pendapat orang lain tentang hal ini. Jika kamu memiliki hubungan dengan orang yang seperti ini, kamu tidak akan mendapatkan apapun dari mereka. Mereka tidak akan peduli dengan tujuan orang lain. Jika ada seseorang yang mencoba untuk memanipulasi kamu, kamu harus bisa membela diri kamu karena kamu mempunyai pilihan untuk menjalani hidupmu.

 

3. Tidak pernah meminta maaf

Orang yang toksik ketika melakukan kesalahan tidak akan pernah meminta maaf. Bahkan ketika dia meminta maaf, pasti dia berbohong dengan sejuta alasan. Mereka akan memutar balikkan fakta dan menceritakan bahwa mereka bukanlah orang yang melakukan kesalahan tersebut. Mereka tidak pernah merasa salah, kesalahan ada pada orang lain, maka dari itu orang yang toksik tidak pernah meminta maaf. Jika kamu membahas kesalahan yang mereka perbuat, mereka tidak akan mengakui dan bahkan menyalahkan dirimu atas kesalahan yang dia perbuat.

Cek di Balik Pena : Baby Chaesara

 

4. Bertindak menghakimi

Manusia seringkali bertindak salah, namun orang-orang yang toksik akan memastikan bahwa kamu mengetahui kesalahan itu dan mengakuinya. Mereka akan menghakimi dan merendahkan harga dirimu. Mereka akan menghakimi dan protes terhadap apapun yang kamu lakukan dalam karir mu, kisah cintamu bahkan baju dan makanan yang kamu sukai. Mereka selalu ada untuk mengkritikmu seolah-olah hanya pilihan dia lah yang paling benar.

 

5. Tidak pernah mendukung orang lain

Ini adalah ciri umum dari orang yang toksik. Mereka akan menolak untuk mendukung mu atau memperdulikanmu. Mereka lebih suka mengecilkan hati orang lain karena hal itu justru membawa kepuasan bagi mereka. Jika mereka melihat seseorang membuat kemajuan dalam hidupnya, mereka akan mencoba untuk menjatuhkan dan mencari-cari kesalahan orang tersebut. Jika kamu adalah orang yang seperti ini, kamu harus memperbaikinya. Jika kamu berhubungan dengan orang yang seperti ini, kamu harus berhati-hati karena kesetiaan adalah sesuatu yang asing bagi orang toksik.

6. Tidak konsisten

Orang yang toksik sering berbohong dengan terang-terangan. Mereka juga sering mengarang cerita seolah-olah hal itu adalah sesuatu yang benar. Mereka dapat mengubah narasi dan opini mereka dalam sekejap jika hal itu dirasa pas untuk mereka. Mereka membuat opini tergantung pada apa yang mereka perlu capai dan apa yang mereka inginkan terjadi. Orang-orang toksik tidak pernah menganggap adanya kejujuran dalam kehidupan. Jika kamu merasa berhubungan dengan orang yang seperti ini, lebih baik untuk menghentikan hubungan itu. Mereka tidak pernah menyadari atau bahkan berubah, namun kamu yang bisa berubah dan memutuskan untuk keluar dari zona tersebut.

 

7. Tidak pernah mendengar orang lain

Bagi mereka, tidak penting jika kamu menceritakan cerita terbaik kepada mereka. Orang yang toksik tidak akan pernah bersedia mendengarkan kamu, walaupun mereka berusaha sekeras mungkin. Orang yang toksik selalu sibuk memikirkan diri mereka sendiri dan bagaimana mereka bisa mendapatkan sesuatu yang ingin dicapai daripada memikirkan perasaanmu.

 

8. Sering memotong pembicaraan orang lain

Ketika kamu sedang berbicara dengan orang lain dan mereka selalu memotong pembicaraan mu, itu adalah tanda-tanda bahwa mereka seseorang yang toksik. Mereka tidak mementingkan apa yang kamu katakan, mereka akan selalu mempunyai sesuatu untuk dikatakan. Orang yang toksik juga cenderung mengatakan hal-hal yang bagus, tidak peduli apapun topik yang sedang dibahas. Orang yang toksik selalu menganggap semuanya negatif.

 

9. Hanya ingin semua mata tertuju padanya

Kamu akan menyadari bahwa orang yang toksik akan selalu mencoba menarik perhatian orang lain dan berfokus pada dirinya sendiri. Jika ada orang yang sedang berlibur ke tempat yang bagus, dia akan mengungkit dan memberitahukan ke semua orang kenapa tempat liburan tersebut bukanlah tempat yang bagus. Jika kamu membeli baju yang bagus dan murah, mereka akan memberi tahu bahwa membeli baju di tempat tersebut bukanlah pilihan yang tepat. Mereka hanya ingin menjadi pusat perhatian tidak peduli apapun alasannya. Hal ini tentunya akan membuat mereka terlihat egois dan bodoh di mata orang lain, namun sayangnya mereka tidak menyadari hal itu.

Untuk lebih memahami bagaimana hubungan yang sehat dengna orang lain dapat terjalin, Grameds dapat membaca buku Relationship 101 Reprint Edition karya John C. Maxwell dibawah ini.

tombol beli buku

 

 

Cara Mengatasi Toxic People

toxic people

Ada beberapa cara dalam menghadapi toxic people, namun ada cara yang tidak boleh digunakan yaitu kekerasan fisik. Berikut adalah cara untuk mengatasi toxic people:

 

1. Membatasi waktu bersama mereka

Jika kamu merasa takut untuk bertemu seseorang dan merasa stres jika berhadapan dengannya, mungkin kamu berhubungan dengan orang yang toksik. Pertimbangkanlah untuk mengurangi jumlah waktu yang kamu habiskan bersama mereka.

2. Mengatakan tidak

Banyak orang yang sangat kesulitan untuk menolak ajakan orang lain. Jangan sampai kamu tidak bisa mengatakan ‘tidak’ terlebih jika seseorang mencoba untuk membuatmu merasa bersalah, padahal bukan kamu yang melakukannya. Semakin kamu sering menolak atau mengatakan ‘tidak’ terhadap hal-hal yang membuatmu tidak nyaman, hidupmu akan menjadi lebih mudah.

3. Memberikan kasih sayang

‘Manusia bisa berubah’ seringkali kita mendengar mantra ini ketika sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Hal itu memang benar namun harus ada niat dari seseorang tersebut jika ingin berubah. Kamu mungkin ingin membantu seseorang dalam hidupmu daripada ingin menjauh darinya. Kamu bisa saja memberikan sejuta kasih sayang dan kebaikan namun mereka tetap tidak berubah. Pada akhirnya orang tersebutlah yang harus berkomitmen dan berusaha untuk berubah. Jika hanya kamu yang berusaha, tentunya akan menguras tenaga fisik dan mental kamu saja.

 

4. Utamakan diri sendiri

Jika kamu sedang berhubungan dengan seseorang yang toksik dan kamu selalu membantunya, jangan lupa untuk mengutamakan dirimu sendiri. Hubungan yang sehat melibatkan ‘memberi’ dan ‘menerima’. Jika kamu hanya terus-terusan memberi, kamu sendiri yang akan merasa lelah.

Namun, bagaimana kita tahu apakah kita sendiri sudah menerima diri kita apa adanya? Jika kamu ingin mengetahuinya, buku Seni Memahami & Menerima Diri akan membantu kamu utnuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut.

tombol beli buku

5. Dukung mereka untuk mendapat bantuan profesional

Jika kamu memiliki hubungan dengan orang yang toksik, cobalah untuk menunjukan bahwa perilaku mereka berbahaya dan jelaskan bagaimana perilaku tersebut dapat memberi dampak buruk. Jika mereka bisa menerima hal itu, cobalah untuk dukung mereka berbicara dengan terapis tentang hal ini. Psikoterapi dapat membantu orang untuk mengidentifikasi masalah dan mengelola emosi mereka dengan cara yang lebih baik.

Kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang sendiri kadang tercermin pada kehidupan nyata, dimana pada umumnya menjadi individu yang menonjol dan memiliki hubungan dekat yang hangat dan menjadi bintang di tempat kerja dan hal ini dibahas pada buku Kecerdasan Emosional karya Daniel Goleman.

tombol beli buku

 

Buku Rekomendasi Untuk Menghadapi Toxic People

Berikut ini adalah beberapa buku rekomendasi dari Gramedia dalam menghadapi toxic people.

 

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

. “Dalam hidup ini, kita hanya punya kepedulian dalam jumlah yang terbatas. Makanya, Anda harus bijaksana dalam menentukan kepedulian Anda.” Penulis menciptakan momen perbincangan yang serius dan mendalam, dibungkus dengan cerita-cerita yang menghibur dan “kekinian”, serta humor yang cadas. Buku ini merupakan tamparan di wajah yang menyegarkan untuk kita semua, supaya kita bisa mulai menjalani kehidupan yang lebih memuaskan, dan apa adanya. ”

 

Crushing It

“Anda akan membaca cerita tentang orang-orang yang takut, seperti Anda. Mereka yang memiliki kewajiban, seperti Anda. Mereka yang diberitahu bahwa mereka bersikap bodoh, sembrono, tidak bertanggung jawab, dan kekanak-kanakan. Mereka toh tetap melakukannya dan menuai hasilnya. Jika ada satu hal yang bisa diajarkan buku ini, yaitu fakta bahwa satu-satunya hal yang menghentikan Anda untuk memiliki karier yang cemerlang dan kehidupan yang bahagia adalah diri Anda sendiri.” Pada 2019, penulis buku best-seller internasional, Crush It!, Gary Vaynerchuck bersikukuh bahwa personal brand yang cemerlang adalah faktor penting dalam kesuksesan entrepreneur. Di Crushing It!, Gary menjelaskan mengapa kini hal itu semakin penting dan menawarkan perspektif uniknya tentang apa yang berubah dan yang abadi. Dia juga berbagi cerita dari entrepreneur lain yang menjadi sangat kaya—tak hanya secara finansial—melampaui bayangan yang memungkinkan dengan mengikuti prinsip Crush It!. Rahasia kesuksesan mereka (juga Gary) berakar dari pemahaman mereka akan platform media sosial dan kemauan mereka untuk melakukan apa pun guna memanfaatkan potensinya semaksimal mungkin. Inilah yang diajarkan Crushing It! pada Anda.

 

Healing And Recovery

Masyarakat kita hidup dengan stres, kecemasan, ketakutan, keresahan, rasa sakit, penderitaan, dan depresi. Dalam buku ini, kita akan mempelajari mengapa banyak penyakit tidak bisa disembuhkan melalui metode medis. Yang jarang kita sadari adalah, apa yang terjadi pada tubuh fisik adalah ekspresi dari kondisi mental dan spiritual, yang memiliki medan energi jauh lebih besar daripada tubuh fisik. Metode medis hanya menangani gejala-gejala penyakitnya, bukan sumbernya. Di sini, Dr. Hawkins, saintis dan mistikus modern, memberikan instruksi dan pedoman khusus, yang didasarkan pada Peta Kesadaran, untuk memperoleh kesembuhan total di level fisik, mental, dan spiritual, dari penyakit apa pun. Pentingnya menjalani praktik spiritual dalam program penyembuhan dan pemulihan pun dijelaskan dengan detail, yang bisa kita lakukan kapan pun dan di mana pun. Healing and Recovery menyajikan metode penyembuhan-mandiri (self-healing) yang telah terbukti secara klinis dan memungkinkan kita untuk menentukan kesehatan kita sendiri demi kehidupan yang sehat, memuaskan, dan bahagia lahir-batin.

 

Toxic Relationship / Jenis-jenis hubungan yang toxic

toxic people

1. Keluarga / Toxic Parents

Toxic parents adalah salah satu tipe orang tua yang seringkali mengatur anak sesuai dengan kemauannya tanpa menghargai pendapat dan perasaan sang anak. Kondisi ini mengarah kepada anak yang merasa terkekang dan ketakutan.

Jika dalam keluarga kamu sering diminta untuk mendisiplinkan adik atau memberikan perhatian penuh kepada mereka, mengambil tanggung jawab seperti memasak atau melakukan tugas lainya ketika kamu memiliki kesibukan, atau kamu sering merasa tidak disayang seperti saudara lainnya, itu menandakan bahwa kamu sedang ada dalam lingkungan keluarga yang toksik.

Cobalah untuk memutuskan apa yang kamu inginkan dalam hidupmu, dan bicarakan keinginanmu kepada keluarga supaya mereka dapat mengerti dirimu. Selain itu cobalah untuk mengatakan tidak, dan kamu juga bisa jelaskan mengapa kamu memilih untuk tidak melakukan hal tersebut.

 

2. Pertemanan

Jika kamu sering merasa tidak puas dan bahagia dengan temanmu, kamu mungkin ada dalam hubungan yang toksik. Selain itu ada tanda-tanda lain jika kamu menjalin pertemanan yang toksik yaitu; mereka sudah melewati batas dan mereka tidak pernah meminta maaf, alih-alih menyampaikan ada sesuatu yang salah, mereka malah menyalahkan dirimu, cemburu pada pertemanan mu yang lain, mereka menghina mu, dan kamu terlihat seperti tidak bisa melakukan hal yang benar di matanya.

Memutuskan hubungan dengan teman yang sudah benar-benar dekat dengan mu memang sangat menyakitkan. Kamu bisa mencoba untuk membicarakan ini dengan temanmu, dan jika temanmu menyadarinya dukunglah dia untuk berbicara kepada profesional. Hubungan pertemanan atau persahabatan tentunya diharapkan untuk bertahan selamanya, namun jika saling menyakiti satu sama lain dan tidak memberikan kebahagiaan, ada baiknya untuk memutuskan hubungan tersebut.

Kamu tidak membutuhkan teman yang toksik dalam hidupmu. Dan teman yang benar-benar baik tidak akan membuatmu berada dalam hubungan yang toksik atau hubungan yang tidak sehat. Kamu tidak perlu merasa bersalah ketika memutuskan persahabatan yang tidak sehat. Kamu berhak untuk bahagia dan menjalin hubungan dengan teman yang benar-benar memperdulikanmu.

3. Percintaan

Hubungan yang toksik akan merusak harga dirimu dan kebahagiaanmu. Setiap hubungan patut untuk diperjuangkan, namun tidak jika kamu mengalami hal-hal seperti; sering bertengkar dan merasa tidak bahagia, lebih senang untuk menghindari satu sama lain, tidak menjalani hubungan ‘terima dan memberi’, tidak bisa menolak dan memberitahu pasangan apa keinginanmu dan kekerasan fisik.

Penting untuk berkorban dalam hubungan, namun jika kebahagian, dan harga dirimu selalu menjadi taruhannya, maka lebih baik untuk memutuskan hubungan tersebut. Jika hubungan dibangun atas dasar rasa sayang dan cinta, hubungan itu akan saling memelihara, memulihkan, dan menghidupkan satu sama lain. Ada baiknya untuk mencoba membahagiakan diri sendiri, jangan menggantungkan kebahagiaanmu pada pasanganmu. Kamu tidak berhutang kepada orang lain, namun kamu bertanggung jawab sepenuhnya atas dirimu sendiri dan kamu berhak untuk bahagia.

 

4. Karir

Memiliki lingkungan yang toksik dalam pekerjaanmu bukan hanya sekedar kamu membenci pekerjaan yang sedang kamu geluti. Lingkungan kerja yang toksik seperti mengerjakan tantangan berulang-ulang tanpa jeda. Lingkungan kerja yang buruk akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat, pemicu stres yang terus menerus, pemicu penyakit dalam tubuh dan hal-hal negatif lainnya. Lingkungan kerja yang buruk bahkan tidak hanya kamu rasakan ketika di tempat kerja, namun perasaan negatif tersebut bisa kamu bawa sampai ke rumah. Mereka bisa saja mencuri waktu istirahatmu dan memperburuk hubungan percintaan mu.

Untuk menghindari lingkungan kerja yang toksik, cobalah untuk menghindari bergosip di tempat kerja. Terlebih lagi jika pekerjaanmu mengambil alih kehidupanmu, ada baiknya untuk memberi batasan antara kehidupan dan pekerjaanmu. Jika kamu jenuh dengan lingkungan di tempat kerjamu, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan dalam meninggalkan lingkungan pekerjaan yang buruk untukmu.

 

Artikel Terkait Toxic People

Sumber:

  • Raypole, Crystal. 2019. Do’s and Don'ts for Dealing with Toxic Behavior
    Young, Karen. 15 Signs of a Toxic Relationship. Hey Sigmund . Diakses dari: https://www.heysigmund.com/toxic-relationship-15-signs/
  • Glass, Lillian. 1995. Toxic People: 10 Ways of Dealing With People Who Make Your Life Miserable. Beverly Hills.
  • Ducharme, Jamie. 2018. How To Tell If You’re In a Toxic Relationship - And What To Do About It. Time.
  • bintangtrainer.com


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by R Adinda

Dunia psikologi memang selalu menarik untuk dibahas. Selain menarik, dunia dengan mengetahui dunia psikologi akan membantu seseorang dalam dalam mengenali dirinya sendiri.