Agama Islam

Niat, Syarat, dan Rukun Shalat Jenazah Lengkap

Written by Yufi Cantika

Rukun Shalat Jenazah – Shalat jenazah merupakan salah satu fardhu kifayah atau kewajiban kolektif. Oleh karena itu, apabila ada salah satu seseorang di suatu tempat telah melaksanakan kewajiban sholat jenazah tersebut, maka sudah gugur kewajiban bagi orang lain.

Meskipun begitu, melaksanakan sholat jenazah merupakan anjuran bagi siapa pun yang mengetahui bahwa ada saudara se muslimnya meninggal dunia. Ketika akan melaksanakan sholat jenazah, maka ada beberapa rukun yang harus dilakukan, tujuannya agar sholat jenazah yang dilakukan menjadi sah. Berikut adalah niat, syarat serta rukun sholat jenazah yang lengkap.

Syarat-Syarat Shalat Jenazah

Ada beberapa syarat shalat jenazah yang perlu diketahui, berikut beberapa syaratnya.

  • Seperti halnya ketika melaksanakan sholat wajib maupun sholat sunnah, ketika melaksanakan sholat jenazah maka harus menutup aurat, suci dari hadas kecil maupun hadas besar, suci dalam hal pakaian, badan maupun tempat dan harus menghadap ke kiblat.
  • Mayat yang akan di sholatkan, haruslah sudah dimandikan dan dikafani sesuai dengan syariat.
  • Letak jenazah yang akan di sholatkan, berada di sebelah kiblat orang yang menyolatinya. Kecuali apabila sholat jenazah dilakukan di atas kubur maupun sholat ghaib.

Niat Shalat Jenazah

Niat untuk melaksanakan shalat jenazah dapat dilafalkan di dalam hati dan harus bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram ketika sholat, seperti hal yang berlaku ketika membaca niat ketika melaksanakan sholat fardhu.

Berikut adalah lafal niat untuk melakukan sholat jenazah, sendirian dan jenazah berjenis kelamin laki-laki.

Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ 

Artinya: aku berniat untuk melaksanakan sholat jenazah laki-laki ini fardhu karena Allah Ta’ala.

Apabila jenazah yang akan disholatkan adalah seorang perempuan, maka berikut niat untuk melaksanakan sholat jenazah.

Ushalli ‘alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya: Aku berniat untuk melaksanakan sholat jenazah perempuan ini fardhu karena Allah Ta’aala.

Apabila melaksanakan sholat jenazah secara berjamaah dan Grameds menjadi makmum, maka berikut adalah niat yang harus dilafalkan dalam hati ketika melaksanakan sholat jenazah, baik jenazah tersebut laki-laki maupun perempuan.

Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya: Aku berniat untuk melaksanakan sholat atas jenazah yang disholati oleh imam, fardhu karena Allah Ta’ala.

Beli Buku di Gramedia

Rukun Melaksanakan Shalat Jenazah

Ketika akan melaksanakan sholat jenazah, maka ada beberapa rukun yang harus dilakukan agar sholat jenazah yang dilakukan menjadi sah dan dapat diterima oleh Allah. Menurut Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani, dalam sebuah kitab yang ia tulis berjudul Tausyih ala Ibni Qasim menjelaskan beberapa rukun dari pelaksanaan sholat jenazah. Berikut penjelasannya. 

1. Membaca niat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketika akan melaksanakan sholat jenazah maka niat harus dilafalkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.

 

2. Berdiri 

Ketika melaksanakan sholat jenazah, wajib hukumnya untuk melaksanakan sholat dengan cara berdiri. Hal ini dikarenakan sholat jenazah masuk dalam golongan sholat fardhu, sedangkan ketika melaksanakan sholat fardhu wajib hukumnya untuk melaksanakannya secara berdiri.

Akan tetapi, tentu hukum sholat dengan cara berdiri ini berbeda apabila seseorang tidak mampu untuk berdiri. Oleh karena itu, ia dapat melangsungkan sholat jenazah dengan cara duduk, seperti ketentuan ketika melaksanakan sholat fardhu lima waktu.

3. Melakukan takbir sebanyak empat kali

Ketika melaksanakan sholat jenazah, maka termasuk didalamnya untuk mengucapkan takbir empat kali, termasuk takbir yang diucapkan ketika takbiratul ihram.

Oleh sebab itu, sholat jenazah akan menjadi tidak sah, apabila jumlah takbir yang diucapkan kurang dari empat takbir. Ketika membaca takbir, maka disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan secara sejajar dengan dua pundak, gerakan ini sama seperti ketika melakukan takbir pada sholat fardhu lima waktu.

4. Membaca surat al Fatihah

Seperti halnya sholat fardhu, ketika melaksanakan sholat jenazah maka wajib untuk membaca surat al-Fatihah. Membaca surat al-Fatihah ketika sholat jenazah dilakukan usai takbir pertama atau ketika takbiratul ihram.

Ketika membaca surat al-Fatihah, maka sebaiknya untuk melirihkan suara atau membaca dengan pelan. Membaca dengan pelan yang dimaksud ialah, bacaan surat al Fatihah tersebut sekiranya hanya dapat terdengar oleh diri sendiri, meskipun sholat jenazah dilakukan ketika malam hari.

Menurut sunnah, sebelum membaca surat al Fatihah usai takbiratul ihram, maka ada baiknya untuk membaca ta’awwudz sesuai dengan pendapat terkuat, akan tetapi ketika sholat jenazah tidak disunnahkan untuk membaca doa iftitah seperti sholat fardhu.

Selain itu, sholat jenazah sebaiknya dilakukan dengan ringkas, oleh karena itu lebih baik tidak membaca doa iftitah karena dianggap terlalu panjang untuk dibaca ketika melaksanakan sholat jenazah.

5. Membaca shalawat

Rukun kelima dari sholat jenazah ialah membaca sholawat yang dibaca usai mengucapkan takbir yang kedua. Pada sholat jenazah, sholawat dapat dibaca dengan pendek seminimalnya adalah sesuai dengan sahnya sholat jenazah yaitu berikut ini.

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad

Artinya: Ya Allah berikanlah kelimpahan rahmat pada Nabi Muhammad.

Sedangkan untuk bacaan sholawat yang sempurna ialah sholawat ibrahimiyah, yaitu sholat yang dibaca pada tasyahud akhir ketika sholat fardhu, berikut bacaan sholawat Ibrahimiyah.

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya:

Ya Allah, berikanlah kelimpahan rahmat pada Nabi Muhammad serta pada keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau memberikan kelimpahan rahmat kepada Nabi Ibrahim serta keluarga-keluarga Nabi Ibrahim. Berikanlah kelimpahan dan keberkahan bagi Nabi Muhammad serta bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan limpahan berkah bagi Nabi Ibrahim serta bagi keluarga-keluarga Nabi Ibrahim. Karena sesungguhnya di alam semesta ini, hanya Engkaulah yang Maha Terpuji serta Maha Agung.

Beli Buku di Gramedia

6. Mendoakan jenazah yang dishalatkan

Rukun sholat jenazah yang keenam ialah dengan mendoakan jenazah yang disholatkan. Mendoakan jenazah dilakukan usai takbir ketiga ketika sholat jenazah. Doa untuk jenazah, dapat dibaca pendek, berikut adalah doa pendek untuk jenazah dengan jenis kelamin laki-laki.

Allâhumaghfir lahu

Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan kepada dia laki-laki.

Sedangkan doa pendek ketika sholat jenazah untuk jenazah berjenis kelamin perempuan adalah sebagai berikut.

Allâhumaghfir laâ

Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan kepada di perempuan.

Namun, apabila ingin membaca doa untuk jenazah secara lengkap tentu saja diperbolehkan. Berikut adalah doa dengan bacaan yang sempurna untuk jenazah dengan jenis kelamin laki-laki.

Allâhummaghfir lahu warhamhu wa ‘âfihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min dârihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’udhu min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya:

Ya Allah, berikanlah ampunan kepada dia, berikanlah rahmat padanya, bebaskanlah serta maafkanlah dirinya. Berikanlah tempat yang mulia untuknya, luaskanlah kuburnya serta mandikanlah ia dengan air, salju maupun es. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, seperti Engkau membersihkan baju yang putih dari segala kotoran. Lalu, berikanlah ia rumah yang lebih baik dari rumah yang ia miliki di dunia, berikanlah keluarga yang lebih baik dari keluarganya di dunia, serta pasangan yang lebih baik dari pasangannya di dunia. Lalu masukkanlah ia ke surga dan berikanlah lindungan padanya dari siksa kubur maupun siksa neraka.

Sedangkan untuk doa lengkap yang ditujukan kepada jenazah perempuan ketika sholat jenazah, adalah sebagai berikut.

Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa ‘âfihâ wa‘fu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya:

Ya Allah, berikanlah ampunan kepada dirinya, berikanlah rahmat kepadanya, serta bebaskanlah ia dan maafkanlah ia. Berikanlah tempat yang mulia untuknya, luaskanlah kuburnya serta mandikanlah ia dengan air, salju maupun es. Bersihkanlah dirinya dari segala kesalahan, seperti ketika Engka membersihkan baju putih dari segala kotoran. Lalu berikanlah ia rumah yang lebih baik dari rumahnya yang ia miliki di dunia, berikanlah keluarga yang lebih baik dari keluarganya yang ada di dunia, serta pasangan yang lebih baik dari pada pasangannya yang ia miliki di dunia. Lalu, masukkanlah ia ke surga serta lindungilah ia dari siksa kubur maupun siksa neraka.

Usai membaca doa lengkap untuk jenazah sesuai dengan jenis kelaminnya, maka orang yang menyolatkan dapat melanjutkan sholatnya dengan mengucapkan takbir yang keempat. Setelah itu, disunnahkan untuk membaca doa. Berikut doanya.

Doa usai takbir keempat, untuk jenazah laki-laki.

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu

Artinya:

Ya Allah, janganlah haramkan untuk kami pahalanya serta janganlah beri fitnah atau cobaan untuk kami usai kepergiannya. Lalu berikanlah ampunan pada kami serta ampunilah dirinya.

Doa usai takbir keempat, untuk jenazah perempuan.

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ

Artinya:

Ya Allah janganlah haramkan untuk kami pahala serta janganlah berikan fitnah maupun cobaan untuk kami usai kepergiannya. Berikanlah ampunan kepada kami serta berikanlah ampunan kepada dirinya.

7. Membaca salam

Salam dapat diucapkan usai melaksanakan takbir yang keempat serta usai membaca doa yang diucapkan setelah takbir yang keempat ketika sholat jenazah, apabila orang yang menyolati jenazah tersebut membaca doa sunnah.

Bacaan salam ketika sholat jenazah, sama seperti bacaan salam yang dibaca ketika melaksanakan sholat fardhu lima waktu. Selain itu, menurut sunnah ketika mengucapkan salam maka wajah dapat dihadapkan ke arah kanan ketika salam yang pertama. Lalu pada salam yang kedua, wajah dapat dihadapkan ke arah kiri. Hal ini berlaku pula seperti ketika melaksanakan sholat jenazah.

Ketika membaca salam, maka dianjurkan untuk membaca salam dengan sempurna tanpa dipersingkat seperti berikut ini.

Assalâmu‘alaikum warahmatullâhi wabarakatuh 

Artinya: semoga keselamatan, kasih sayang, serta keberkahan yang berasal dari Allah akan tercurah kepada kalian.

Itulah ketujuh rukun yang wajib dilaksanakan ketika melakukan sholat jenazah. Apabila salah satu dari ketujuh rukun tersebut ditinggalkan, maka dikhawatirkan sholat jenazah yang dilakukan menjadi tidak sah.

Beli Buku di Gramedia

Shalat Jenazah Ketika Jenazah Tidak Diketahui Jenis Kelaminnya

Sebelumnya Grameds telah mengetahui bagaimana niat serta rukun yang benar untuk melaksanakan sholat jenazah, baik ketika jenazah yang disholatkan memiliki jenis kelamin perempuan maupun laki-laki. Lantas, bagaimana jika ingin menyolatkan jenazah, akan tetapi tidak mengetahui jenis kelamin dari jenazah yang akan disholatkan?

Menurut ulama-ulama dari mazhab Syafi’iyah, ketika tidak mengetahui jenis kelamin dari jenazah yang akan disholatkan, maka dibebaskan bagi seseorang untuk menyolatkan jenazah tersebut. Baik orang yang menyolatkan berpendapat bahwa jenazah adalah seorang laki-laki ataupun perempuan.

Maka, niat, doa dan lainnya pun juga dapat disesuaikan dengan anggapan dari orang yang melaksanakan sholat jenazah. Hukum tersebut, juga ada dalam Kitab Mughnil Muhtaj.

Dalam kitab Asy Syarbini, Mughnil Muhtaj pada juz satu halaman ke 343, dijelaskan mengenai jenazah yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Berikut isi penjelasan kitab tersebut.

Secara qiyas, sesungguhnya apabila tidak diketahui apakah mayit tersebut laki-laki maupun perempuan, maka kata mayit dapat dilafalkan dengan menggunakan kata mamluk atau lafal-lafal lain yang sama. Selain itu boleh dalam doa untuk menggunakan dhamir mudzakkar atau laki-laki dengan menghendaki kata yaitu As Syakhs atau Al Mayyit. Serta, diperbolehkan juga untuk menggunakan dhamir muannats atau perempuan dengan menggunakan kata al janazah. 

Beli Buku di Gramedia

Sesuai dengan pendapat ulama dari mazhab Syafi’iyah, maka diperbolehkan untuk menggunakan dhamir ‘hu’ ataupun ‘ha ketika membaca doa usai melakukan takbir yang ketiga.

Ketika menggunakan dhamir ‘hu’ pada lafadz seseorang dalam gramatika bahasa Arab, maka akan tergolong menjadi lafal mudzakkar atau kata yang menunjukan laki-laki. Selain menggunakan dhamir ‘hu’, maka boleh juga untuk mengucapkan doa usai takbir ketiga dan menggunakan dhamir ‘ha’ pada lafal jenazah karena dalam gramatika bahasa Arab, tergolong sebagai kata muannats yang merujuk pada perempuan.

Merujuk pada isi kitab tersebut, oleh karena itu niat yang dapat dilafalkan untuk mensholati jenazah apabila tidak diketahui jenis kelaminnya ialah dengan menggunakan kata ganti mayit.

Adapun berikut niat yang dapat diucapkan ketika akan melakukan sholat jenazah, apabila jenazah tidak diketahui jenis kelaminnya cukup dengan membaca niat berikut ini.

Usholli ala hada mayyiti fardhu lillahi taala. 

Artinya: Saya berniat untuk mensholati mayit ini, sebagai sholat fardhu karena Allah Ta’ala.

Maka, dengan menggunakan pilihan kata mayat tersebut, telah cukup untuk menunjukan pada mayit yang ada di depan dan telah dianggap cukup. Meskipun orang yang akan mensholatinya sebenarnya tidak mengetahui jenis kelamin dari jenazah tersebut.

Hal ini dikarenakan kara mayit dalam niat sholat jenazah tersebut, telah dianggap mengakomodasi jenis kelamin dari jenazah. Baik jenazah tersebut laki-laki maupun perempuan.

Beli Buku di Gramedia

Itulah penjelasan mengenai niat, rukun serta tata cara sholat jenazah yang baik sesuai dengan syariat Islam dan dilengkapi pula dengan cara sholat jenazah, apabila jenazah yang akan disholatkan tidak diketahui jenis kelaminnya.

Apabila Grameds masih ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sholat jenazah, bacaan-bacaan atau kasus-kasu lain seperti ingin mensholatkan jenazah di kuburan, Grameds dapat mengetahui informasi dan materinya di buku-buku yang tersedia di gramedia.com

Sebagai #SahabatTanpabatas, Gramedia selalu menyediakan beragam buku menarik, original untuk Grameds! Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Khansa Amira

Baca Juga!

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika