Sosiologi

Pengertian Teori Siklus: Perubahan Sosial Sebagai Siklus yang Sama

Written by Aris

Jika membahas tentang teori siklus, tentu kita akan langsung tertuju pada pembahasan mengenai perubahan sosial yang merujuk pada perubahan yang terjadi sebagai sebuah variasi dari cara hidup yang sudah diterima. Sebab, perubahan kondisi geografi, material, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi, sampai adanya difusi atau penemuan baru yang ada di dalam masyarakat. Ada beberapa teori perubahan sosial yakni teori siklus, teori linier, teori gerakan sosial, teori konflik, dan juga teori modernisasi.

Teori siklus beranggapan bahwa perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat tidak direncanakan ataupun diarahkan, namun biasanya akan membentuk pola yang berulang. Sementara untuk teori linier atau yang biasa disebut dengan teori perkembangan, menyebabkan bahwa perubahan yang terjadi di dalam masyarakat berujung atau menuju pada satu titik yang sama. Teori ini juga merangkum mengenai proses evolusi ataupun revolusi.

Kemudian teori modernisasi mengatakan bahwa perubahan yang terjadi di suatu negara berkembang akan mencontoh negara industri ataupun negara yang lebih maju. Sementara itu, teori perubahan sosial yang terakhir yakni teori konflik mengatakan bahwa perubahan sosial adalah hasil dari adanya konflik yang terjadi antar kelompok ataupun golongan tertentu yang kemudian diterima oleh masyarakat.

Di artikel kali ini, kita akan lebih fokus untuk membahas mengenai teori siklus. Untuk lebih lengkapnya, Grameds bisa menyimak penjelasan lengkapnya yang ada di bawah ini.

Pengertian Teori Siklus

Teori siklus ini berasumsi bahwa perubahan sosial yang ada di dalam kehidupan manusia tidak dapat dihindari dan tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun. Dimana dalam setiap kehidupan masyarakat, ada siklus yang harus mereka ikuti. Kebangkitan dan juga kemunduran suatu peradaban ataupun budaya tidak bisa dielakkan.

Teori siklus ini menggambarkan mengenai perubahan sosial sebagai perputaran atau sebuah siklus yang sama halnya dengan jarum jam yang selalu berulang, berputar mengikuti pola melingkar dan tidak dapat diarahkan ke satu titik saja. Perubahan sosial adalah proses seperti gelombang yang baik turun. Dimana perubahan sosial dengan model siklus akan memandang perkembangan secara pesimis. Sama halnya dengan perkembangan hidup, mulai dari lahir, menjadi anak-anak, remaja, dewasa, sampai meninggal dunia.

Intinya, teori siklus perubahan sosial ini berbicara mengenai perputaran siklus aktivitas sosial dari sekumpulan orang-orang yang terus berulang dari masa lalu sampai saat ini. Siklus ini tidak dapat direncanakan atau ditentukan oleh manusia, akan tetapi siklus ini hadir tanpa kita sadari.

Tokoh Teori Siklus

Berikut ini adalah beberapa tokoh dari teori siklus, antara lain:

1. Oswald Spengler

Oswald Spengler di dalam The Decline of the West mengungkapkan bahwa keberadaan manusia yang ada di dalam masyarakat akan berkembang melalui empat tahapan kehidupan yakni masa pertumbuhan, masa remaja, masa dewasa, dan juga masa tua. Saat sudah mencapai masa akhirnya, manusia akan digantikan oleh manusia lainnya yang akan mengalami siklus yang sama. Sama halnya dengan masyarakat ataupun peradaban, mereka juga akan melewati empat tahap yang sama dengan perkembangan manusia sebagai alur tahap kehidupan, antara lain:

1. Tahap pertumbuhan manusia, dimana pertumbuhan ini identik dengan masa anak-anak yang dialami oleh manusia dan mendapatkan pendidikan dari anggota keluarganya.
2. Masa remaja, dimana pada tahap ini, menurut pandangan teori siklus, akan terjadi penanaman nilai dan juga moral pada diri setiap individu.
3. Fase dewasa, pada masa ini seringkali identik dengan perkembangan manusia yang telah menemukan identitas di dalam dirinya.
4. Masa tua, ini merupakan tahap pemantapan manusia dalam menjalankan berbagai aktivitas di dalam hidupnya.

2. Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun menganggap bahwa kehidupan ini sejalan dengan siklus yang menjadi bagian dari masyarakat. Dimana masyarakat akan berusaha untuk melakukan pembangunan, meningkatkan perekonomian. Kemudian, mereka akan memajukan teknologi. Namun, pada akhirnya masyarakat juga yang akan menghancurkan pembangunan yang dilakukannya itu. Teori siklus merupakan visualisasi terhadap perjalanan manusia dari awal hingga akhir. Yang mana artinya, dari awal masa hidup sampai masa akhir hayatnya. Semua yang sudah dibangun oleh masyarakat pastinya akan hancur karena ulah masyarakat itu sendiri.

a. Awalnya, masyarakat hanyalah sebuah peradaban sederhana.
b. Seiring berjalannya waktu, mereka berupaya untuk melakukan pembangunan, meningkatkan taraf hidup dengan pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan teknologi.
c. Akan tetapi, saat peradaban tersebut telah mencapai puncak kejayaan, maka akan ada bagian dari masyarakat yang menghancurkannya.

Bentuk Perubahan Sosial

Perubahan sosial ini mempunyai berbagai macam bentuk berdasarkan lama waktu berubah, sifat, skala, dan juga niat terjadinya. Jika berdasarkan lama waktu berubahnya, maka perubahan sosial dibagi menjadi dua, yakni perubahan lambat atau evolusi dan perubahan cepat atau revolusi.

Adapun dasar dari teori evolusi ini bisa berupa Unilinear Theories of Evolution yang mengungkapkan bahwa manusia dan juga masyarakat akan mengalami perkembangan yang sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu, yang mana dimulai dari yang paling sederhana sampai yang paling sempurna. Dasar dari teori evolusi yang kedua yaitu Universal Theories of Evolution yang mana menganggap bahwa perkembangan masyarakat yang terjadi tidak membutuhkan faktor tertentu dan bersifat tetap.

Kemudian yang terakhir adalah Multilined of Evolution yang berfokus pada penelitian-penelitian evolusi masyarakat dengan tahapan perkembangan tertentu saja. Untuk memenuhi terjadinya revolusi tersebut, maka dibutuhkan beberapa syarat. Sementara itu, perubahan cepat atau revolusi ini hanya bisa terjadi apabila syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Adapun syarat revolusi antara lain yaitu keinginan umum, pemimpin yang bisa mengayomi, kesamaan tujuan, dan juga memontem yang tepat.

Bentuk dari perubahan sosial berdasarkan skalanya dibagi menjadi dua, yakni perubahan besar dan perubahan kecil. Perubahan besar ini akan memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat, misalnya saja perkembangan teknologi. Sedangkan perubahan kecil tidak berpengaruh secara langsung kepada masyarakat dalam skala yang besar.

Berdasarkan niatnya, perubahan sosial dibagi menjadi tiga, yakni perubahan yang dikehendaki, perubahan yang tidak dikehendaki, dan juga perubahan yang tidak direncanakan. Terakhir adalah, perubahan sosial berdasarkan sifatnya yang dibagi menjadi dua, yakni perubahan struktural dan perubahan proses. Perubahan struktural ini mempunyai dasar untuk mendorong adanya reorganisasi di dalam masyarakat. Sedangkan perubahan proses merupakan perubahan sebagai penyempurnaan sekaligus tambahan daru perubahan yang terjadi sebelumnya.

Contoh Teori Siklus

Berikut ini adalah beberapa contoh teori siklus yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Perubahan Sosial

Contoh dari teori siklus dalam perubahan sosial yaitu tentang gambaran kondisi yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah mencapai masa kejayaannya di zaman Kerajaan Majapahit, melalui Patih Gajah Mada Indonesia, dapat dikenal jasa hingga ke kawasan Cina. Persatuan masyarakat pada saat itu terus dirawat dan dilakukan pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya dimana-mana. Namun, sejalan dengan perkembangan pada waktu Kerajaan Majapahit runtuh karena adanya pemberontakan. Kemudian pada akhirnya kondisi tersebut mengakibatkan Majapahit hancur. Adapun kejayaan yang tercipta ini sebagai bagian dari sejarah.

Konsep perjalanan dalam arti teori siklus ini secara singkat menjelaskan bahwa kehidupan manusia akan sesuai dengan gelombang laut dari tepi, tengah, dan kemudian menghilang tanpa jejak. Oleh sebab itu, dalam pembentukannya perihal teori siklus, banyak yang memberikan sebutan sebagai teori tanpa akhir.

2. Kehidupan Sehari-hari

Secara singkat, contoh nyata yang ada di dalam perkembangan teori siklus antara lain:

1. Pertumbuhan dan juga perkembangan manusia.
2. Perkembangan masa prasejarah.
3. Perubahan berbagai jenis gaya hidup yang ada di dalam keseharian masyarakat.

Teori Perubahan Sosial

Perubahan sosial dalam masyarakat bisa kita pelajari secara ilmiah menggunakan berbagai macam teori perubahan sosial. Berikut ini adalah beberapa teori perubahan sosial yang perlu dipahami, antara lain:

1. Teori Evolusi

Piotr Sztompka mengatakan bahwa setiap tahap perkembangan masyarakat yang berurutan, berbeda dengan tahap sebelumnya dan merupakan pengaruh dari gabungan tahap sebelumnya. Tiap-tipa tahapan terdahulu menyediakan syarat-syarat untuk tahap berikutnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa proses perubahan sosial seperti garis lurus. Perubahan sosial menurut teori evolusi ini dapat digambar dengan grafik naik, yakni dari mulai zaman primitif, tradisional, hingga menjadi modern seperti saat ini.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat kita pahami bahwa masyarakat mengalami perubahan di dalam kehidupan secara perlahan sesuai dengan arah tahapannya. Masyarakat akan bergerak dalam satu garis linier menuju satu titik tertentu, yakni mulai dari tahap primitif, tradisional, hingga modern. Menurut August Comte, teori evolusi ini akan melihat masyarakat seperti bergerak mau dalam pemikiran mereka atau mitos ke metode ilmiah.

2. Teori Fungsionalis

Teori fungsionalis ini menekankan perubahan yang terjadi pada fungsi-fungsi lembaga sosial yang ada di dalam masyarakat. Masyarakat ini mempunyai sistem sosial yang saling berkaitan. Sistem tersebut bergerak untuk mewujudkan tujuan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat itu sendiri. Menurut teori fungsionalis, lembaga sosial tidak akan bertahan, kecuali berguna untuk masyarakat. Walaupun begitu, lembaga sosial yang secara drastis berubah, akan mengancam keseimbangan sosial. Misalnya saja, presiden yang sudah selesai masa jabatannya harus segera diganti melalui mekanisme pemilu supaya tercipta keseimbangan sosial di dalam sistem pemerintahan.

3. Teori Konflik

Menurut teori konflik yang dikemukakan oleh Karl Marx, ketidakadilan dan juga ketimpangan sosial akan menyebabkan terjadinya pertentangan antar kelas sosial. Sehingga akan muncul istilah perjuangan kelas. Menurut Karl Marx, pertentangan antar kelas sosial ini akan terjadi tanpa henti, terkadang reda, dan kadan pecah pertempuran. Pertempuran tersebut berakhir dengan tersusun ulangnya masyarakat yang semakin revolusioner atau hancurnya salah satu kelas sosial. Pertentangan antar kelas ini dapat mendorong masyarakat melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan pertentangan tersebut untuk berubah ke tingkat yang lebih maju.

Demikian penjelasan mengenai teori siklus dan berbagai contohnya. Semoga bermanfaat.

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris