Ekonomi Teori

Apa Itu Teori Pertumbuhan Ekonomi

Written by Fiska

Jika membahas tentang teori pertumbuhan ekonomi, tentunya kita akan memahami bahwa pertumbuhan ekonomi sendiri dimaknai sebagai peningkatan nilai dan juga jumlah produksi barang dan juga layanan jasa yang umumnya dihitung oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Ekonomi suatu negara bisa dikatakan bertumbuh saat kegiatan ekonomi masyarakatnya berdampak langsung pada kenaikan produksi barang dan jasa. Kegiatan tersebut juga turut menjadi faktor naiknya pendapatan nasional.

Dalam perkembangannya, terdapat beberapa teori pertumbuhan ekonomi yang dicetuskan oleh para ahli. Teori-teori tersebut muncul untuk menjelaskan siklus pertumbuhan dan juga faktor yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan perekonomian nasional. Diantara banyaknya teori yang bermunculan dari waktu ke waktu, Anda dapat berkenalan lebih jauh dengan lima teori populer berikut ini, antara lain:

1. Teori Klasik

Salah satu teori pertumbuhan ekonomi tertua yang sudah ada sejak abad ke-18 yaitu teori klasik. Tokoh terkemuka yang seringkali dikaitkan dengan teori ini adalah Adam Smith, yang mana Ia mempunyai anggapan bahwa perekonomian penduduk yang ada di dalam suatu negara akan bisa meraih titik tertinggi melalui sistem liberal. Sistem ini terdiri dari unsur utama, yaitu pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output.

Walaupun begitu, konsep awal teori ini memperoleh tentangan dari tokoh lainnya, yakni David Ricardo. Ia beranggapan bahwa pertumbuhan penduduk ini sebenarnya tidak memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sebaliknya, hal tersebut hanya akan membuat tenaga kerja produktif semakin bertambah banyak. Sehingga bisa berdampak pada penurunan upah pekerja.

2. Teori Neoklasik

Teori pertumbuhan ekonomi yang satu ini sebenarnya adalah perkembangan dari teori klasik yang sudah lebih dulu diperkenalkan oleh Adam Smith. Adapun tokoh yang mengemukakannya yaitu dua ekonomi senior bernama Robert Solow dan S. W. Swan. Oleh sebab itu, teori yang satu ini dikenal juga sebagai model pertumbuhan ekonomi Solow-Swan.

Aliran Neoklasik akan memusatkan teorinya pada tiga faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, yaitu modal, tenaga kerja, dan juga perkembangan teknologi. Teori yang satu ini meyakini bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja bisa meningkatkan pendapatan per kapita. Akan tetapi, tanpa adanya teknologi modern yang berkembang, peningkatan tersebut tidak akan bisa memberikan hasil yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.

3. Teori Neo Keynes

Teori Neo Keynes ini dicetuskan oleh seorang ahli ekonomi yang bernama Roy F. Harrod dan Evsey D. Domar, teori Neo Keynes berpendapat apabila pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh permintaan, modal, dan juga investasi. Ketiganya memiliki peran penting dalam peningkatan produksi nasional pada suatu negara yang akan berpengaruh juga pada peningkatan ekonomi yang ada di negara tersebut. Hal tersebut bisa berlangsung dalam jangka waktu yang pendek ataupun menengah.

Beberapa pendukung teori Neo Keynes ini juga menyoroti terkait pentingnya aktivitas investasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Mereka beranggapan bahwa menanam modal akan bisa membantu untuk meningkatkan produksi nasional, baik itu dalam skala kecil ataupun besar.

4. Teori Ekonomi Baru

Teori ekonomi baru ini juga dikenal dengan istilah model pertumbuhan endogen, dimana teori ini dikembangkan oleh Robert Lucas dan juga Paul Romer. Pada teori ekonomi baru ini memusatkan siklusnya pada sumber daya manusia yang menjadi modal utama peningkatan produksi dan juga ekonomi nasional. Menurut Lucas dan juga Romer, tenaga kerja yang mempunyai wawasan luas, pendidikan yang tinggi, serta pelatihan dapat mempercepat perkembangan industri dan juga teknologi. Sebagai hasilnya, kegiatan produksi nasional juga bisa ditingkatkan dengan lebih cepat.

5. Teori Historis

Sebagai salah satu teori ekonomi yang cukup populer, teori historis dikembangkan oleh sejumlah ahli ekonomi yang mempunyai pandangan berbeda-beda, namun sama-sama berpusat pada kegiatan ekonomi masyarakat. Beberapa ahli yang terkenal sebagai pengembang teori pertumbuhan ekonomi tersebut yakni Karl Bucher, Werner Sombart, dan Frederich List.

Karl Bucher disini mencetuskan teorinya bahwa pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh hubungan antara produsen dan juga konsumen melalui tingkatan rumah tangga tertutup, kemasyarakatan, kota, sampai dunia. Tidak jauh berbeda dari teori Bucher, Werner Sombart juga mengelompokkan peran masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi, mulai dari tahapan perekonomian tertutup, tahapan pertumbuhan industri, sampai tahapan kapitalis.

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Prof Simon Kuznet menjelaskan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang untuk menyediakan berbagai macam barang ekonomi yang terus meningkat kepada masyarakat. Kemampuan tersebut tumbuh atas dasar kemajuan teknologi, ideologis, dan juga institusional yang dibutuhkannya. Definisi tersebut memiliki tiga komponen penting. Pertama adalah pertumbuhan ekonomi yang ada di dalam sebuah negara dapat terlihat dari meningkatnya secara terus menerus persediaan barang. Kedua yaitu teknologi maju adalah faktor yang ada di dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan berbagai macam barang kepada masyarakat. Kemudian yang ketiga adalah penggunaan teknologi secara luas dan efisien membutuhkan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan juga ideologi. Sehingga inovasi yang nantinya dihasilkan oleh ilmu pengetahuan bisa dimanfaatkan secara baik.

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang ada di dalam suatu perekonomian. Kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukkan dengan adanya perubahan output nasional. Adanya perubahan output dalam perekonomian ini merupakan analisis ekonomi jangka pendek. Secara umum, teori yang membahas tentang pertumbuhan ekonomi bisa dikelompokkan menjadi dua, yakni teori pertumbuhan ekonomi klasik dan teori pertumbuhan ekonomi modern. Pada teori pertumbuhan ekonomi klasik, analisis akan didasarkan pada kepercayaan dan juga efektivitas mekanisme pasar bebas. Teori tersebut merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli ekonomi klasik, yakni Adam Smith dan David Richard.

Teori lain yang menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi adalah teori ekonomi modern. Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini merupakan salah satu teori pertumbuhan ekonomi modern, dimana teori ini menekankan arti tentang pentingnya pembentukan investasi untuk pertumbuhan ekonomi. Jadi, semakin tinggi investasi, maka akan semakin baik juga perekonomian. Investasi disini tidak hanya berpengaruh pada permintaan agregat, namun juga terhadap penawaran agregat melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam perspektif yang lebih panjang, investasi akan menambah stok kapital.

Pertumbuhan ekonomi adalah upaya peningkatan kapasitas produksi untuk bisa mencapai penambahan output, yang diukur menggunakan Produk Domestik Bruto atau PDB atau Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB dalam suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Dimana tekanannya ada pada tiga aspek, yakni proses, output perkapita, dan juga jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu waktu. Disini, kita bisa melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yakni tentang bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya sendiri ada pada perubahan dan juga perkembangan itu sendiri.

Menurut Prof. Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kapasitas jangka panjang dari suatu negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai macam barang ekonomi kepada masyarakatnya. Kenaikan kapasitas ini dimungkinkan oleh adanya kemajuan ataupun penyesuaian teknologi, institusional, dan juga ideologi terhadap berbagai kondisi yang ada. Perkembangan ekonomi ini mengandung arti yang lebih luas dan mencakup perubahan pada susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Dimana pembangunan ekonomi biasanya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita masyarakat suatu negara dalam jangka panjang yang juga disertai dengan perbaikan sistem kelembagaan.

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara terus menerus, usaha untuk menaikkan pendapatan per kapita, dimana kenaikan pendapatan per kapita ini harus terus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Kemudian yang terakhir adalah untuk perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang, mulai dari ekonomi, hukum, politik, sosial, dan budaya. Sistem tersebut dapat ditinjau dari dua aspek yakni aspek perbaikan di bidang organisasi dan perbaikan di bidang regulasi, baik itu legal formal ataupun informal.

Dalam hal ini, itu artinya pembangunan ekonomi adalah suatu usaha tindakan aktif yang perlu dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan per kapita. Dengan begitu, sangat diperlukan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang ada di dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif di dalam proses pembangunan.

Dari berbagai teori pertumbuhan ekonomi yang sudah dijelaskan di atas, ada tiga faktor ataupun komponen utama yang ada di dalam pertumbuhan ekonomi, antara lain:

1. Akumulasi modal, yang mana meliputi seluruh bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, modal atau sumber daya manusia, dan peralatan fisik.
2. Pertumbuhan penduduk yang beberapa tahun berikutnya akan memperbanyak jumlah angkatan kerja.
3. Kemajuan teknologi yang semakin maju.

Pembangunan daerah dilakukan untuk mencapai tiga tujuan penting, yakni untuk mencapai pertumbuhan atau growth, pemerataan atau equity, dan keberlanjutan atau sustainability.

1. Pertumbuhan atau growth: tujuan yang pertama yaitu pertumbuhan yang ditentukan sampai dimana kelangkaan sumber daya bisa terjadi atas sumber daya manusia, sumber daya alam, dan manusia bisa dialokasikan secara maksimal dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan produktif.
2. Pemerataan atau equity: dalam hal ini memiliki implikasi dalam pencapaian pada tujuan yang ketiga, dimana sumber daya bisa berkelanjutan maka tidak boleh fokus pada satu daerah saja. Sehingga manfaat yang didapatkan dari pertumbuhan bisa dinikmati semua pihak dengan adanya pemerataan.
3. Berkelanjutan atau sustainability: sementara tujuan berkelanjutan pembangunan daerah harus memenuhi berbagai macam syarat bahwa penggunaan sumber daya, baik yang ditransaksikan melalui sistem pasar atau di luar sistem pasar harus tidak melampaui kapasitas kemampuan produksi.

Pembangunan daerah dan juga pembangunan sektoral harus selalu dilaksanakan dengan selaras. Sehingga pembangunan sektoral yang berlangsung di daerah-daerah memang benar dengan potensi dan juga prioritas daerah tersebut. Untuk keseluruhan pembangunan, daerah juga benar-benar merupakan satu kesatuan politik, sosial, budaya, dan ekonomi serta pertahanan keamanan di dalam mewujudkan tujuan nasional.

Hubungan Antara Variabel dengan Pertumbuhan Ekonomi

Berikut ini adalah beberapa hubungan antara variabel dan pertumbuhan ekonomi, antara lain:

1. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Investasi adalah salah satu faktor yang bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya investasi, secara otomatis sebuah perusahaan bisa meningkatkan baik itu dari segi produktivitas ataupun teknologinya, sebab investasi sendiri adalah tambahan modal untuk perusahaan yang menerima investasi. Harrod-Domar melakukan sebuah penelitian tentang pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan cara membangun suatu model berdasarkan pengalaman negara maju.

Penelitian tersebut mengungkapkan pengaruh investasi terhadap proses pertumbuhan ekonomi adalah positif dan juga signifikan, khususnya tentang pengaruh ganda yang dimiliki oleh investasi melalui proses akselerasi dan juga proses multiplier. Pertama, menciptakan pendapatan yang juga disebut dengan “dampak permintaan”. Kedua, memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara menciptakan stok kapital, yang juga disebut dengan “dampak penawaran” dari investasi. Selama investasi neto tersebut tetap berlangsung, maka pendapatan riil dan juga outputnya juga akan selalu membesar.

Modal adalah faktor yang paling penting, karena dengan adanya modal, maka berbagai faktor produksi lainnya akan bisa terpenuhi. Investasi yang diinvestir dalam pembangunan ekonomi mengutamakan kepada service motive yaitu pemberian pelayanan, dorongan-dorongan kepada masyarakat, meskipun pertimbangan ekonomi juga diperhatikan.

Teori perangkap tingkat keseimbangan rendah mengungkapkan bahwa pada tingkat pendapatan perkapita yang rendah, maka tingkat penanaman modal juga akan rendah serta menyebabkan pertumbuhan dalam pendapatan nasional menjadi lebih rendah dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Dalam kondisi seperti ini, tingkat kesejahteraan masyarakat akan cenderung kembali ke tingkat subsistensi. Oleh karena itu, dibutuhkan penanaman modal yang lebih besar lagi, yang bisa menjamin supaya dalam jangka panjang, tingkat pertumbuhan ekonomi selalu lebih besar dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Sehingga akan menciptakan perbaikan dalam tingkat kesejahteraan masyarakat.

2. Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Todaro, pertumbuhan penduduk sangat berhubungan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia dan merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Selain faktor produksi, jumlah tenaga kerja yang tersedia juga akan meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga jika dimanfaatkan dengan maksimal, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Kemudian bila merujuk pada teori Adam Smith yakni tentang asumsi kondisi ekonomi selalu dalam kondisi yang full employment, maka secara otomatis setiap orang ataupun tenaga kerja bisa berproduktif, baik itu berupa barang ataupun jasa. Lalu, teori yang dikemukakan oleh David Ricardo yang dianggap mewakili kaum klasik dalam membangun teorinya tersebut. Sebagaimana ciri-ciri dari mazhab klasik Ricardo yang memusatkan perhatian kepada peranan manusia dalam pertumbuhan ekonomi atau dengan kata lain output nasional bergantung oleh tenaga kerja.

3. Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi

Investasi pemerintah yang dilakukan dengan melalui pengeluaran pemerintah daerah mempunyai kontribusi yang cukup erat dengan pertumbuhan ekonomi yang ada di suatu daerah. Pengeluaran pemerintah ini akan diwujudkan dalam bentuk fasilitas publik seperti jalan raya, bandara, jembatan, dan lain sebagainya. Selain itu, pengeluaran pemerintah juga akan diwujudkan dalam bentuk bantuan seperti misalnya untuk membiayai masyarakat yang produktif dan lain sebagainya.

Pengeluaran pemerintah menurut Sukirno dan Sitaniapessy yaitu bagian dari kebijakan fiskal, yakni suatu tindakan pemerintah yang bertujuan untuk mengatur jalannya perekonomian dengan cara menentukan besarnya penerimaan dan juga pengeluaran pemerintah setiap tahunnya, yang mana tercermin dalam dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN untuk nasional serta Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD untuk daerah ataupun regional. Adapun tujuan dari kebijakan fiskal ini yaitu dalam rangka untuk menstabilkan harga, tingkat output, atau kesempatan kerja dan memacu ataupun mendorong pertumbuhan ekonomi.

Demikian penjelasan mengenai apa itu teori pertumbuhan ekonomi. Semoga bermanfaat.

About the author

Fiska

Saya Fiska Rahma Rianda dan saya suka dunia menulis dan membaca memang menjadi hobi yang ingin disalurkan melalui sastra. Saya juga senang mereview buku serta membaca buku-buku yang berkaitan dengan sebuah teori.

Kontak media sosial Linkedin saya Fiska Rahma