Ekonomi Teori

Teori Ekonomi Makro: Pengertian dan Isu-Isu Utama

Written by Fiska

Kegiatan ekonomi selalu berputar. Ia menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Ekonomi memberikan kesejahteraan bagi manusia baik melalui skala ekonomi mikro ataupun ekonomi makro.

Ekonomi mikro memiliki skala yang kecil. Sedangkan, ekonomi makro memiliki bahasan ilmu ekonomi dalam skala besar. Berikut akan dibahas mengenai ekonomi makro yang telah dirangkum dari berbagai laman di internet dan buku.

Pengertian dan Tujuan Ekonomi Makro              

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekonomi didefinisikan sebagai ilmu tentang asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan); pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga; tata kehidupan perekonomian (suatu negara); urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara).

Ekonomi merupakan sebuah ilmu yang menelaah mengenai pilihan-pilihan dalam mengoptimalkan kemampuannya dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai kepuasan maksimum.

Adapun ekonomi makro merupakan ilmu ekonomi yang menelaah mengenai kegiatan ekonomi secara menyeluruh. Fokus kajiannya seluruh kegiatan perekoniman bukan hanya dalam bagian-bagian perekonomian atau hanya dalam suatu perusahaan saja.

Menurut Adam Smith, bapak ekonomi dunia, ekonomi makro merupakan upaya untuk menganalisis suatu fenomena atau peristiwa yang biasanya ditujukan untuk mengetahui sebab akibat dari peristiwa tersebut.

Makro Ekonomi Teori Pengantar Ed.3

https://www.gramedia.com/products/88-trik-blog-dan-website-terjitu?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Sementara itu, menurut Budiono, penulis buku, ekonomi makro dirumuskan sebagai cabang ilmu ekonomi yang diterapkan untuk menganalisis atau mengetahui pertumbuhan perekonomian suatu negara serta pokok-pokok ekonominya dalam jangkan pendek ataupun jangka panjang.

Ekonomi makro menjadi studi ekonomi yang secara menyeluruh dan dalam skala yang besar sehingga sering kali digunakan sebagai instrument analisis untuk merancang berbagai kebijakan. Kebijakan-kebijakan tersebut tentu berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tenaga kerja, keseimbangan neraca negara, dan lain sebagainya.

Melansir dari laman ocbcnisp.com, tujuan ekonomi makro dirumuskan menjadi beberapa hal sebagai berikut.

1. Meningkatkan Pendapatan Nasional

Tingginya pendapatan nasional menandakan adanya peningkatan dalam kegiatan produksi suatu negara. Hal tersebut tentu berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan dan pendapatan per kapita negara tersebut.

2. Menstabilkan Keadaan Perekonomian

Kestabilan ekonomi dapat diukur melalui keseimbangan pada neraca pembayaran dan permintaan persediaan barang. Kestabilan ekonomi menjadi penting karena akan menjadi cerminan kondisi dan kemampuan ekonomi negara di mata pelaku ekonomi dan negara lainnya.

3. Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi

Tujuan dari kebijakan marko salah satunya ialah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal tersebut akan mampu meningkatkan pendapatan nasional secara otomatis. Sehingga, kegiatan perekonomian pun akan semakin meningkat dalam jangka panjang.

4. Mengendalikan Inflasi

Dengan adanya eknomi makro dapat menjadi salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi. Langkah tersebut dilakukan dengan menekan harga yang berlaku seminimal mungkin melalui berbagai kebijakan. Misalnya cash ratio politik pasar terbuka sampai politik diskonto.

5. Meratakan Distribusi Pendapatan

Ketika distribusi pendapatan merata pada sebuah negara maka kemakmuran masyarakat juga akan tercapai. Oleh sebab itu, ekonomi makro dapat menjadi salah satu solusi untuk mewujudkan hal tersebut.

6. Meningkatkan Kesempatan Kerja

Peningkatan produktivitas nasional berpengaruh pada lebih banyaknya kesempatan kerja yang terbuka. Tidak hanya berpengaruh pada kapasitas produksi.

7. Mengembangkan Kapasitas Produksi Nasional

Dengan mengembangkan kapasitas produksi, negara juga akan mampu meningkatkan pertumbuhan serta pembangunan ekonominya.

8. Membuat Neraca Pembayaran Seimbang

Tujuan dari ekonomi makro, yakni membuat neraca pembayaran luar negeri seimbang. Sehingga, tidak mengalami deficit serta meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor.

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Merangkum dari laman ocbcnisp.com, setidaknya ada tiga ruang lingkup utama ekonomi makro dalam penerapannya sebagai berikut.

1. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan terkait ekonomi makro mampu mengatasi permasalahan inflasi, pengangguran, dan persoalan ekonomi makro lainnya. Ekonomi makro menjadi salah satu fokus permasalahan yang harus diselesaikan pemerintah karena menyangkut soal kesejahteraan rakyatnya.

2. Menentukan Perekonomian Negara

Kemampuan produksi produk atupun jasa dari suatu negara menjadi salah satu ruang lingkup dari ekonomi makro. Ia mengkaji mengenai pengeluaran pemerintah, pengeluaran konsumssi rumah tangga, kegiatan ekspor impor, dan pengeluaran perusahaan atau investasi.

3. Pengeluaran Agregat atau Menyeluruh

Ruang lingkup ekonomi makro selanjutnya adalah tingkat pengeluaran agregat atau secara menyeluruh. Jika tingkat pengeluaran agregat tidak ideal, maka akan muncul masalah ekonomi lainnya.

Ekonomi Makro Islami

https://www.gramedia.com/products/88-trik-blog-dan-website-terjitu?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Sejarah Munculnya Ekonomi Makro

Merangkum dari buku karya Veritia, dkk berjudul “Teori Ekonomi Makro” mengenai sejarah munculnya ekonomi makro. Sebelum tahun 1930-an, perhatian ahli-ahli ekonomi banyak tertuju pada ekonomi mikro, khususnya teori harga. Para ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa kesempatan kerja penuh selalu dapat dicapai orang, tidak banyak memperhatikan kondisi ekonomi secara makro.

Yang menjadi fokus perhatian adalah beberapa produksi yang dihasilkan dan bagaimana agar perusahaan mendapat laba sebanyak mungkin. Apabila kesempatan penuh tercapai maka produksi akan selalu tetap atau tidak banyak berubah, khususnya dalam jangka pendek.

Hal tersebut disebabkan oleh adanya produksi total atau nasional yang selalu tetap (ritme maupun hasil produksi) maka para ahli ekonomi memfokuskan perhatian hanya pada aspek ekonomi mikro saja. Adam Smith sebagai ahli ekonomi politik, filsafat dan pembuat kebijakan dalam bukunya “The Wealth of Nation” yang terbit pada 1776 menyatakan mengenai bagaimana ciri atau karakteristik sistem yang baik.

Dalam buku tersebut, Adam Smith mengatakan bahwa pembuatan kebijakan terkait bekerjanya perusahaan swasta sesuai dengan ekonomi pasar dan tanpa campur tangan pemerintah, sistem ini dianggap sebagai sistem yang terbaik. Mekanisme pasar dipandang sebagai “Invisible Hand” menggambarkan mengenai bagaimana kepentingan pribadi ditafsirkan oleh mekanisme pasar menjadi suatu hasil bagi seluruh bangsa atau seluruh negara secara efisien.

Ahli-ahli klasik menganggap tidak perlu lagi adanya suatu lembaga tertentu yang harus memperhatikan perekonomian secara agregat. Mereka percaya pada pentingnya peranan kebebasan individu, tapi bukan berarti meniadakan sama sekali peranan dari pemerintah.

Perlu diakui pula oleh para ekonom klasik bahwa pemerintah harus menata struktur kelembagaan seperti hak kepemilikan, sistem kontrak, pencegahan timbulnya kekuatan monopoli, dan sebagainya. Selanjutnya, peran pemerintah adalah sebagai penyedia barang publik seperti pertanahan nasional, pekerjaan umum seperti jalan raya, elabuham pendidikan, dan kesehatan.

Secara umum, para ahli ekonom klasik menganggap bahwa pemerintah memiliki kewenangan untuk mengganggu mesin pertumbuhan ekonomi di sektor swasta didukung oleh hak penguasaan individu dan persaingan pasar. Sebagai implikasi dari model klasik sebagai berikut.

  • Selalu terdapat kesempatan kerja penuh.
  • Permintaan agregat tidak mempunyai pengaruh terhadap jumlah produksi dan kesempatan kerja.
  • Penawaran merupakan kunci pertumbuhan ekonomi.
  • Inflasi merupakan akibat dari kebijakan otoritas moneter.

Pada tahun 1929-1932 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh dunia, dimulai dari kemereosotan ekonomi Amerika Seikat. Periode ini dijuluki sebagai The Great Depression. Puncaknya pada seperempat tenaga kerja di Amerika Serikat mengannggur dan terjadi kemerosotan yang tajam pada pendapatan nasional.

Ketidakmampuan tersebut mendorong John Maynard Keynes, ahli ekonomi Inggris mengemukakan pendapat dalam sebuah buku yang dijadikan landasan teori makro ekonomi modern. Buku tersebut berjudul “The general Theory Of Employment, Interest And Money” yang terbit pada tahun 1936.

Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro

Melansir dari laman ocbcnisp.com, teori ekonomi makro diterapkan dalam pembuatan suatu kebijakan. Berikut beberapa kebijakan dalam ekonomi makro.

1. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter menjadi pembeda antara ekonomi makro dan mikro. Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai bang sentral negara. Kebijakan moneter mencakup mengenai langkah-langkah pemerintah untuk memberikan pengaruh pada pengeluaran agegat.

Mulai dari mempengaruhi penawaran atau peredaran uang di masayarakat sampai mengubah tingkat bunga pada periode tersebut. sederhananya, kebijakan moneter ditujukan untuk mengukur banyaknya dana yang dikeluarkan oleh bank sentrak di suatu negara.

Hal tersebut dikarenakan adanya perputaran uang dalam bank sentral berpengaruh pada tinggi rendahnya tingkat inflasi. Sehingga, perenana kebijakan moneter dalam ekonomi makro menjadi penting karena digunakan untuk menjaga lagu pertumbuhan ekonomi negara.

2. Kebijakan Fiskal

Dalam mempengaruhi pengeluaran agregat atau jalannya perekonomian suatu negara, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal melalui langkah-langkah untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran negara.

Adapun peran dari kebijakan fiskal dalam ekonomi makro untuk memberikan pengaruh pendapatan nasional, distribusi pendapatan nasional, tingkat investasi nasional, dan sebagainya.

3. Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan segi penawaran dalam ekonomi makro memiliki fokus pada keseimbangan neraca keuangan negara atau perusahaan. Kebijakan ini akan diterapkan dalam peningkatan efisiensi kegiatan produksi suatu usaha dan gairah bekerja dengan cara mengurangi pajak pendapatan rumah tangga.

Pada umumnya, pemerintah melaksanakan kebijakan ini dengan memberikan intensif pada perusahaan-perusaan yang terus berinovasi, melakukan pengembangan kualitas produknya, dan menggunakan teknologi baru.

Teori Ekonomi Makro

https://www.gramedia.com/products/88-trik-blog-dan-website-terjitu?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Isu-Isu Utama dalam Analisis Ekonomi Makro

Dalam buku berjudul “Teori Ekonomi Makro” karya Veritia, dkk dirumuskan mengenai isu-isu utama dalam analasis ekonomi makro. Analisis-analisis dalam teori imakro ekonomi berbeda dengan pandangan yang menganggap bahwa faktor-faktor produksi atau sumber-sumber lain uyang dimiliki masyarakat terbatas.

Sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Oleh sebab itu, masyarakat haruslah membuat pilihan. Kegiatan memilih tersebut perlu diklasifikasikan ke dalam dua aspek, yakni.

  • Dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa.
  • Dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa.

Masalah-masalah tersebut dapat dianalisi dengan teori ekonomi makro dengan tiga pertanyaan berikut ini.

  • What: Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?
  • How: Caranya memproduksikan barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut?
  • For whom: Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksikan?

Berikut penjelasan lebih rincinya.

1. Menentukan Jenis Barang yang Perlu Diproduksi

Penentuan jenis barang yang akan diproduksi menajdi penting karena akan menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian. Dengan kata lain, pilihan para konsumen (pembeli) menjadi faktor penting dalam menentukan jenis-jenis kegiatan produksi.

2. Menentukan Cara Memproduksi yang Paling Efisien

Sebafai upaya untuk mewujudkan barang dan jasa maka diperlukan adanya faktor-faktor produksi yang disebut dengan sumber-sumber daya atau resources. Faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekoniman terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk memperolehnya.

Sederhananya, sebelum menjalankan kegiatan produksi maka setiap pengusaha harus menyelesaikan persoalan biaya dan hal-hal lain yang menyangkut kegiatan produksi. Analisis ekonomi makro membantu untuk menjabarkan mengenai teori produksi (fungsi produksi), biaya produksi dan struktur pasar (dan penentuan harga dan jumlah produksi diberbagai pasar) bertujuan untuk menerangkan bagaimana seorang produsen memecahkan persoalan tersebut.

3. Target Pasar atau Produksi Barang Diperuntukan untuk Siapa

Produsen harus melihat pula pasar faktor untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang diperlukan. Sifat interaksi di antara pengusaha (pembeli faktor produksi) dan rumah tangga (pemilik faktor produksi) dalam pasaran faktor dijelaskan dalam teori distribusi.

Teori tersebut akan memaparkan mengenai sifat umum dari interaksi di antara pengguna dan penjual faktor produksi di pasaran faktor; dan  caranya berbagai pendapatan faktor produksi (upah, sewa, bunga dan keuntungan) di tentukan pasar.

Sebagai akibat dari penggunaan faktor-faktor produksi dalam kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa dibutuhkan masyarakat. Sehingga, akan tercipta aliran pendapatan faktor-faktor produksi yang diguakan.

Aliran ini akan menentukan pola distribusi pendapatan dalam masyarakat. Selanjutnya, pola tersebut dapat membantu menentukan pola permintaa barang dan jasa dalam masyarakat. Sehingga, teori ini akan membantu perttanyaan “untuk siapa barang dan jasa perlu diproduksi?”

About the author

Fiska

Saya Fiska Rahma Rianda dan saya suka dunia menulis dan membaca memang menjadi hobi yang ingin disalurkan melalui sastra. Saya juga senang mereview buku serta membaca buku-buku yang berkaitan dengan sebuah teori.

Kontak media sosial Linkedin saya Fiska Rahma