Teori

Pengertian Teori Biogenesis: Pendukung dan Semboyannya

Written by Fiska

Sejak zaman dahulu, para ilmuwan terus berupaya untuk mengetahui tentang asal-usul kehidupan yang ada di Bumi. Mereka terus memperdebatkan apa yang membuat makhluk hidup pertama berhasil lahir dan kemudian berevolusi. Aristoteles, yakni seorang filsuf yang berasal dari Yunani Kuno mengungkapkan sebuah teori tentang asal-usul kehidupan yang disebut dengan teori abiogenesis.

Akan tetapi, tidak semua ilmuwan merasa puas dengan teori yang dicetuskan oleh Aristoteles ini. Pada abad ke-17, tepatnya pada tahun 1668, teori ini coba untuk dipatahkan oleh seorang ilmuwan yang berasal dari Italia, yakni Francesco Redi melalui teorinya yang diberi nama teori biogenesis. Akan tetapi, tanggapan tersebut menuai kritikan dari penganut ajaran Teori Abiogenesis. Pro dan kontra yang muncul terus berlanjut sampai akhirnya ada seorang ilmuwan yang berhasil menumbangkan teori abiogenesis ini.

Dengan ketidakpuasan terhadap teori abiogenesis yang dicetuskan oleh Aristoteles, beberapa ilmuwan mulai menyelidiki asal-usul makhluk hidup menggunakan berbagai macam percobaan. Percobaan untuk menumbangkan anggapan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati tersebut diantaranya dilakukan oleh para ilmuwan berikut ini. Mulai dari Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729 – 1799), dan Louis Pasteur (Perancis, 1822 – 1895). Pandangan teori biogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di Bumi berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

Selain kedua teori tersebut, sebenarnya masih ada banyak sekali teori yang membahas tentang asal-usul kehidupan yang coba dikemukakan oleh para ilmuwan. Hal tersebut karena bagi para ilmuwan Barat, setiap teori yang muncul membutuhkan pembuktian. Lain halnya dengan pengetahuan mengenai asal-usul penciptaan yang dikemukakan oleh kitab suci yang pastinya membutuhkan keyakinan.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian teori biogenesis, penemunya, dan juga beberapa percobaan yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran teorinya.

Pengertian Teori Biogenesis

Teori biogenesis merupakan sebuah prinsip yang mengatakan bahwa kehidupan makhluk hidup sekarang berasal dari kehidupan yang sudah ada sebelumnya. Semua organisme berasal dari organisme dengan tipe yang serupa dan tidak pernah berasal dari materi anorganik. Apabila kehidupan berasal dari materi anorganik, maka mereka harus muncul dalam bentuk sel terorganisir, sebab penelitian ilmiah sudah menetapkan bahwa sel sebagai unit kehidupan mandiri yang paling sederhana dan terkecil.

Teori biogenesis ini tentu sangat menentang gagasan lama mengenai generasi spontan. Dimana organisme hidup bisa dilahirkan dari benda mati, termasuk daging yang sudah membusuk, lumpur, tanah, dan juga pakaian kotor. Gagasan pertama yang berhubungan dengan biogenesis ini mulai berkembang pada abad ke-17. Eksperimen paling penting yang mendukung teori biogenesis ini dirancang oleh Francesco Redi dan juga Louis Pasteur.

Akan tetapi, teori biogenesis ini mengasumsikan bahwa semua makhluk hidup ini muncul dari kehidupan. Sehingga kita harus bertanya, dari mana datangnya bentuk kehidupan pertama itu muncul atau bagaimana mereka berasal? Untuk bisa mencapai argumen yang lemah dan melingkar ini kita harus beralih ke teori yang membahas tentang bagaimana kehidupan itu muncul. Pertanyaan ini sudah diselesaikan oleh beberapa penyelidik, termasuk A.I Oparin dan jug J.B.S Haldane.

Pendukung Teori Biogenesis

Berikut ini adalah beberapa tokoh yang mendukung teori biogenesis, antara lain:

1. Fransisco Redi

Fransisco Redi merupakan seorang ilmuwan pendukung teori biogenesis yang berasal dari Italia. Ia adalah orang pertama yang membantah tentang teori Generatio Spontanea atau teori abiogenesis. Dimana Fransisco Redi melakukan eksperimen untuk memperoleh fakta yang benar. Perangkat percobaan Fransisco Redi menggunakan daging segar yang diletakkan pada tiga tabung. Tabung yang pertama ditutup dengan rapat. Kemudian tabung yang kedua ditutup dengan menggunakan kain kasa. Untuk tabung yang terakhir tidak ditutup dan dibiarkan terbuka begitu saja.

Setelah didiamkan beberapa hari, Fransisco Redi memperoleh hasil eksperimen. Ternyata, tabung pertama tidak ditemukan mikroba sama sekali. Kemudian tabung yang kedua ada sedikit mikroba yang hidup di dagingnya. Terakhir adalah tabung yang ketiga ada banyak sekali mikroba yang hidup disana. Dari hasil eksperimen tersebut, Ia kemudian mengambil kesimpulan bahwa mikroba yang berupa belatung yang ada di dalam daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan saat lalat tersebut mengerumuni daging yang sudah mulai membusuk.

2. Lazzaro Spallanzani

Lazzaro Spallanzani merupakan seorang tokoh yang mendukung teori biogenesis yang berasal dari Italia. Ia melakukan sebuah eksperimen di tahun 1765 untuk menentang teori Nedham. Spallanzani melakukan sebuah pembuktian dengan menggunakan air kaldu yang diletakkan di dalam 3 tabung yang berbeda. Hasil dari percobaannya tersebut sama dengan hasil eksperimen yang dilakukan oleh Fransisco Redi, yakni makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup.

Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan eksperimen yang dilakukan oleh Nedham alasannya adalah Nedham tidak merebus tabung sampai semua organisme itu terbunuh. Selain itu, Nedham juga tidak menutup bagian atas tabung dengan rapat, sehingga masih ada organisme lain yang masuk dan berkembang di dalamnya.

3. Louis Pasteur

Louis Pasteur merupakan seorang ilmuwan yang dianggap sebagai penggerak teori biogenesis. Ia melakukan sebuah eksperimen pada tahun 1864. Tujuan dari percobaan Pasteur ini adalah untuk menguji serta memperbaiki percobaan dari Redi dan Spallanzani. Pasteur menciptakan labu berleher angsa, yang agak tertutup tapi masih bisa berafiliasi dengan udara. Prinsip dari labu ini adalah udara masih bisa masuk ke dalam tabung, namun debu akan melekat pada lengkungan leher tabung.

Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah dengan merebus kaldu sampai mendidih, kemudian kaldu tersebut didiamkan beberapa waktu di dalam tabung leher angsa yang sudah dibuatnya. Setelah beberapa hari, tidak ditemukan basil yang tumbuh pada kaldu tersebut. Namun, beberapa hari yang lalu, air kaldu sudah mulai ditumbuhi bakteri. Dari percobaan yang dilakukan oleh Pasteur, maka teori abiogenesis tumbang. Sehingga bisa disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.

Semboyan Teori Biogenesis

Berdasarkan dari hasil percobaan para ilmuwan tersebut, maka muncul teori gres yakni teori biogenesis yang menyatakan bahwa:

a. Omne vivum ex ovo = setiap makhluk hidup berasal dari telur
b. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup
c. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa Louis Pasteur sudah menunjukkan bahwa teori biogenesis lah yang benar dan meruntuhkan teori abiogenesis.

Dari Manakah Asal Mula Makhluk Hidup Pertama?

Yuk kita bahas kembali pertanyaan ini. Saat ini, diketahui secara luas bahwa organisme hidup hanya berasal dari organisme lain, misalnya, kamu berasal dari ibu kamu dan hewan peliharaan kamu juga lahir dari ibu mereka masing-masing. Namun, coba kita bawa persoalan tersebut kembali ke lingkungan primitif, dimana awal kehidupan terjadi. Sesuatu pasti akan memunculkan makhluk hidup pertama.

Sekarang ini, para ahli biologi mendukung hipotesis yang mengungkapkan bahwa kehidupan yang ada di Bumi berkembang dari zat tidak hidup yang membentuk agregat molekuler. Agregat ini sukses meniru secara memadai dan mengembangkan metabolisme, karakteristik yang luar biasa dari makhluk yang kita anggap hidup. Akan tetapi, kita sudah mengajukan bukti bahwa makhluk hidup tidak bisa muncul dari benda mati. Lalu, bagaimana kita menyelesaikan paradoks yang terlihat ini?

Atmosfer primitif Bumi sangat berbeda dari sekarang. Dimana konsentrasi oksigen sangat rendah, terdapat petir, aktivitas gunung berapi, pengeboman metor konstan, dan juga kedatangan radiasi ultraviolet yang lebih intens. Di bawah kondisi ini, evolusi kimia bisa terjadi setelah periode yang signifikan, mengarah pada bentuk kehidupan yang pertama.

Teori Evolusi Kimia

Meskipun teori abiogenesis sudah gugur dan teori biogenesis muncul, hal ini tidak membuat para ilmuwan puas dan berdiam diri. Mereka kemudian mulai memikirkan bagaimana asal mulanya sebuah kehidupan. Sebagian dari mereka berusaha untuk menghubungkannya dengan proses pembentukan bumi dan kondisi kimiawi pada waktu itu. Ketika Bumi mulai terbentuk, suhu permukaannya diperkirakan dapat mencapai 8.000 derajat Celcius. Lalu, suhu tersebut mulai mendingin, senyawa logam dan karbon mulai membentuk lapisan Bumi bagian dalam. Diperkirakan juga gas-gas ringan seperti hidrogen, helium, oksigen, dan juga nitrogen ada di atmosfer.

Dengan kondisi tersebut, kemungkinan unsur-unsur itu bisa bereaksi membentuk uap air, metana, karbondioksida, dan juga amonia. Saat suhu terus menurun sampai 100 derajat Celcius, akan terjadi hujan air panas. Dengan kondisi tersebut, terjadinya reaksi kimia sangatlah besar, karena materi ada dalam kondisi berlimpah. Akan tetapi, apakah reaksi kimia itu benar-benar bisa terjadi dan bisa membentuk kehidupan, ini masih menjadi pertanyaan besar. Hal tersebut menarik perhatian Harold Urey dan juga Stanley Miller untuk membuat sebuah eksperimen mengenai reaksi kimia terhadap awal kehidupan.

Harold Urey menyatakan bahwa pada masa tertentu, atmosfer Bumi mengandung metana, amonia, air, dan juga karbondioksida. Akibat dari radiasi sinar kosmis dan juga halilintar, senyawa tersebut saling bereaksi, lalu membentuk zat hidup seperti virus. Zat hidup ini kemudian berkembang selama jutaan tahun dan membentuk makhluk hidup yang lebih kompleks.

Murid dari Harold Urey yakni Stanley Miller kemudian merancang suatu perangkat eksperimen yang digunakan untuk membuktikan teori dari gurunya itu. Alat tersebut berupa tabung kaca yang dilengkapi dengan berbagai kran untuk memasukkan berbagai macam gas yang diduga ada pada awal mula kehidupan, yakni CH4, H2, H20, dan juga NH3.

Selain itu, dipasang juga di dalamnya dua elektroda bertegangan tinggi yakni 75.000 volt untuk membuat lontaran listrik seperti halilintar. Hasil reaksi kemudian ditampung dalam tabung pendingin. Setelah itu, hasil dari penelitiannya menunjukkan terbentuknya zat organik seperti asam amino, ribosa, dan juga adenin. Apabila ditambahkan fosfat di dalam alatnya, maka akan terbentuk ATP.

Demikian penjelasan mengenai teori biogenetik dan beberapa eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan teori ini. Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang teori lainnya dapat membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

About the author

Fiska

Saya Fiska Rahma Rianda dan saya suka dunia menulis dan membaca memang menjadi hobi yang ingin disalurkan melalui sastra. Saya juga senang mereview buku serta membaca buku-buku yang berkaitan dengan sebuah teori.

Kontak media sosial Linkedin saya Fiska Rahma