Sosiologi

Stratifikasi Sosial: Pengertian, Faktor Pembentuk, Fungsi, dan Contohnya

Written by Aris

Halo sobat Grameds. Apakah kalian mengetahui stratifikasi sosial? Nah, Artikel ini akan membahas pengertian stratifikasi sosial yang dipahami oleh para ahli, fungsi, ciri dan contoh stratifikasi sosial terbuka, tertutup, dan campuran.

Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk, perbedaan antara individu atau kelompok adalah hal yang wajar. Keberagaman dalam kelompok masyarakat ini merupakan fenomena sosial horizontal dan vertikal.

Perbedaan anggota masyarakat dalam sosiologi ini disebut stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial ini memungkinkan untuk mengklasifikasikan individu dan kelompok secara berbeda.

Namun, Anda mungkin perlu lebih memahami  pengertian stratifikasi sosial secara umum, fungsinya, faktor pembentuknya, ciri-ciri stratifikasi sosial dan contohnya. Perhatikan pembahasan dibawah ini.

Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam kelas yang bisa disusun secara bertingkat. Stratifikasi sosial disebut juga lapisan antar masyarakat.

Kata stratifikasi berasal dari stratum yang artinya lapisan, sedangkan sosial bermakna masyarakat. Penggolongan masyarakat ini bisa menimbulkan kelas-kelas sosial, seperti sosial atas (upper class), sosial menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class).

Menurut sosiolog Italia Gaetano Mosca, kelompok orang ini terkait dengan konsep kekuasaan, yaitu bahwa satu kelompok orang sebenarnya lebih kuat daripada yang lain.

Selain kekuasaan, pembentukan stratifikasi sosial juga berkaitan dengan konsep status sosial. Konsep status sosial pertama kali diusulkan oleh antropolog Amerika Ralph Linton.

Konsep status sosial yang ia perkenalkan, yaitu status primer (pemilik status), status yang diraih (status achievement) dan status yang diraih (status assigned). Perbedaan status sosial ini juga membentuk stratifikasi sosial masyarakat.

Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menggambarkan stratifikasi sosial sebagai pembagian penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertahap berdasarkan kekuasaan, hak istimewa, dan prestise.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli

Para ahli pun memiliki pemikiran masing-masing mengenai definisi stratifikasi sosial di tengah masyarakat, antara lain:

1. Intan Ratna Irawati

Menurut Indera Ratna Irawati melalui buku “Stratifikasi dan Mobilitas Sosial” (2016), stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai perbedaan kedudukan sosial individu dalam masyarakat.

Definisi stratifikasi sosial juga dapat berbentuk pengelompokan orang-orang secara sosial, budaya, ekonomi atau politik dalam kelas-kelas pada tingkat tertentu. Perbedaan mendasar antara posisi sosial yang satu dengan yang lain memanifestasikan dirinya dalam bentuk perbedaan ekonomi, kekayaan, status sosial, pekerjaan, kekuasaan, dll.

2. Pitirim Sorokin

Pitirim Sorokin dalam bukunya yang berjudul “Stratifikasi Sosial” menyatakan bahwa pengertian stratifikasi sosial adalah pembedaan suatu populasi atau masyarakat ke dalam kelas-kelas hierarkis atau bertingkat. Sistem kelas-kelas sosial merupakan ciri yang teratur dan umum dalam masyarakat yang teratur.

3. Dr. Robert M.Z

Menurut dr. Robert M.Z. Lawang mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam hierarki, menurut aspek kekuasaan, hak istimewa, dan prestise.

4. Astrid S. Susanto

Astrid S. Susanto menyatakan bahwa konsep stratifikasi sosial adalah hasil dari kebiasaan hubungan yang teratur dan terstruktur antara orang-orang, sehingga setiap orang memiliki situasi yang menentukan hubungan dengan orang-orang dalam dimensi vertikal atau horizontal.

5. Dr. Hendropuspito

Menurut Dr. Hendropuspito, konsep stratifikasi sosial adalah tatanan vertikal kelas sosial yang berbeda berdasarkan kedudukan tinggi dan rendah.

Jadi, stratifikasi sosial adalah suatu bentuk pengelompokan orang menurut kelas sosialnya. Kemudian membentuk kelas sosial yang mewakili kelompok terkuat dan terlemah

Dasar Pembentuk Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial tidak terbentuk dengan sendirinya. Ada 7 jenis atau dasar pembentuk stratifikasi sosial yang tidak semua orang bisa memilikinya. Oleh sebab itu, muncul lapisan-lapisan untuk membedakan mereka yang memiliki prestige dan tidak memiliki prestige.

 1. Kekayaan

Kekayaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena adanya perbedaan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Seseorang yang memiliki harta lebih banyak diletakkan di lapisan sosial teratas. Sebaliknya, seseorang yang tidak berkecukupan akan diletakkan di lapisan paling bawah.

Mereka yang kaya atau berpenghasilan tinggi akan menempati masyarakat kelas atas. Kekayaan orang ini dapat mempengaruhi cara hidup, cara berpakaian, makanan yang dikonsumsi, alat transportasi pribadi hingga kepemilikan merek-merek mewah.

Kekayaan seseorang diukur dengan kepemilikannya atas harta benda yang hanya dapat ditentukan dengan jumlah materi. Kekayaan inilah yang menentukan posisi seseorang dalam masyarakat. Karena mereka yang paling kaya termasuk dalam segmen masyarakat yang terbatas.

Sementara itu, mereka yang tidak memiliki kekayaan atau harta yang rendah termasuk kelas masyarakat yang paling rendah. Seseorang dapat melihat kekayaan orang lain dari tempat tinggalnya, barang yang dimilikinya, cara berpakaiannya, kebiasaan berbelanjanya, dan kebiasaan berbaginya.

2. Kekuasaan

Kekuasaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena tidak semua orang bisa menduduki jabatan yang sama. Hal ini membuat individu yang memiliki kekuasaan ditempatkan di lapisan sosial atas, seperti Presiden, Menteri, Gubernur, dan sebagainya. Mereka juga memiliki wewenang untuk menguasai dan mengatur jalannya pemerintahan.

Adanya kekuasaan dan wewenang ini untuk mengukur kepemilikan kekuasaan seseorang dalam mengatur dan menguasai sumber-sumber produksi atau pemerintahan. Mereka yang paling berkuasa atau berwenang menempati kekuasaan kepada  masyarakat.

Dasar stratifikasi sosial juga berkaitan dengan kekayaan. Karena orang kaya cenderung  menguasai orang lain yang  tidak kaya di masyarakat. Di sisi lain, kekuasaan dan otoritasnya juga akan mendatangkan kekayaan.

 3. Kehormatan

Stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan ditempati oleh mereka yang dianggap memiliki kemampuan untuk memimpin, berjiwa kharismatik, atau seseorang yang tinggal di wilayah tertentu dalam waktu yang lama.

Contohnya, pemuka adat. Mereka mempunyai pengaruh yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat.

Kehormatan seseorang tidak diukur semata-mata dari kekayaan dan kekuasaan yang diperolehnya. Kehormatan seseorang diukur dari opini publik terhadapnya. Artinya, orang yang paling dihormati dan dikagumi dalam kehidupan sehari-hari.

Kehormatan seseorang juga dapat diukur dengan kebangsawanan atau harta benda. Orang yang paling dihormati atau disegani dalam masyarakat akan menduduki status sosial paling atas.

Ukuran kehormatan ini sangat terasa dalam kehidupan masyarakat adat. Karena orang yang paling dihormati seringkali memberikan banyak jasa kepada masyarakat, kepada orang tua atau kepada orang yang bijaksana dan berbudi luhur.

Dalam masyarakat tradisional, orang yang paling dihormati dapat disebut sesepuh adat. Dia adalah pemimpin di masyarakat yang telah banyak berkontribusi pada masyarakat di masa lalu.

 4. Keturunan

Stratifikasi ini diperoleh secara turun temurun, atau dengan kata lain hanya bisa didapatkan melalui kelahiran atau perkawinan. Stratifikasi ini berhubungan dengan status individu yang dibawa sejak lahir.

Contohnya, Pangeran William yang merupakan cucu dari Ratu Elizabeth II atau keluarga konglomerat.

5. Pendidikan

Tahukah Anda bahwa pendidikan adalah cara untuk menaikkan status sosial? Mengejar pendidikan tinggi, Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan, sehingga standar hidup Anda juga meningkat. Jadi jika Anda ingin sukses, Anda harus belajar keras!

6. Status Sosial

Stratifikasi berdasarkan status sosial dilihat dari hak dan kewajiban individu dalam masyarakat. Jenis stratifikasi ini juga dapat bervariasi tergantung pada lokasi individu.

Misalnya, ibumu adalah CEO sebuah perusahaan teknologi. Di kantornya, ia menempati posisi tertinggi. Namun, ketika kembali ke rumah, kondisi ibumu sama dengan ibu-ibu yang tinggal di rumah lainnya.

7. Gaya Hidup

Dengan globalisasi, standar hidup masyarakat meningkat dari hari ke hari. Apalagi kehadiran media sosial membuat orang saling berlomba untuk tampil paling menarik dan ingin disukai. Hal ini menjadikan gaya hidup sebagai dasar stratifikasi sosial.

Coba saja, Anda pergi ke mall dengan pakaian seperti mereka, Anda mungkin akan diabaikan oleh penjual. Namun, jika Anda menggunakan iPhone 13 Pro Max dan tas desainer, mereka dapat mendatangi Anda.

8. Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan  juga merupakan faktor pembentuk stratifikasi sosial. Dengan kata lain, mereka yang memiliki tingkat pendidikan tertinggi dapat menduduki kelas sosial tertinggi dalam masyarakat.

Sayangnya, tingkat pendidikan seseorang sebagai faktor stratifikasi sosial seringkali kontroversial dan berdampak negatif. Karena seseorang menilai tinggi rendahnya pendidikan seseorang dari kualitas ilmu  yang dimilikinya, tetapi hanya dari gelar sarjananya saja.

Inilah yang menyebabkan banyak orang berusaha keras untuk mendapatkan gelar sarjana atau diploma atas dengan berbagai cara, bahkan ketika mereka tidak dipuji dan tidak menghargai pengetahuan yang mereka peroleh.

Oleh karena itu, ilmu pengetahuan untuk membentuk stratifikasi sosial  sering dijadikan acuan bagi mereka yang sangat menghargai ilmu pengetahuan. Mereka yang paling  menguasai  pengetahuan akan menempati kelas sosial tertinggi dalam masyarakat.

Fungsi Stratifikasi Sosial

Sistem stratifikasi sosial dipengaruhi oleh kedudukan (status) dan peran. Misalnya, direktur dan manajer menempati posisi yang  lebih tinggi dalam sebuah tim.

Jabatan dan peran akan mempengaruhi hak dan kewajiban. Misalnya, manajer harus mengkoordinasikan pekerjaan karyawan, untuk mencapai tingkat produksi perusahaan. Menurut fungsinya, stratifikasi sosial dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Bidang Ekonomi

Distribusi Hak Istimewa yang Objektif

Setiap orang dalam masyarakat memiliki hak-hak khusus dalam hubungannya dengan individu-individu dari kelas bawah. Pembagian keistimewaan tersebut dilakukan dalam bentuk pendapatan, kekuasaan, dan tingkat kekayaan.

Simbol Status dalam Kedudukan

Dalam kelompok masyarakat, simbol-simbol tertentu digunakan untuk status dan kedudukan. Contoh ikon antara lain mobil mewah, jam tangan mahal, fashion, dan hobi tertentu.

Alat Solidaritas Individu atau Kelompok

Individu dan kelompok dapat menempati kelas sosial yang sama dalam masyarakat. Penyebab pembentukan kelas sosial ini adalah rasa bersalah karena berbagi nasib yang sama dan mencapai tujuan bersama.

Bertukar Kedudukan

Individu bisa mendapatkan gambaran pergerakan kelas sosial untuk meningkatkan status mereka. Jelaskan betapa mudah dan sulitnya perubahan posisi, tampilan berlapis berlaku tertutup, terbuka, dan campuran

Pendorong Mobilitas Sosial

Siapa  yang tidak ingin berada di atas? Adanya stratifikasi sosial mendorong seseorang untuk meningkatkan taraf hidupnya. Terdidik dan menerima gaji yang tinggi memungkinkan mereka untuk memiliki kebutuhan hidup yang lebih baik.

2. Bidang Politik

Penentu Peran dan Wewenang

Anda masih ingat, hak dan kewajiban seorang dilihat dari kekuasaannya. Fungsi stratifikasi dalam politik adalah untuk membagi kekuasaan dalam kehidupan.

Contoh: Pemerintah berperan membimbing negara dan berkewajiban menjamin kesejahteraan rakyatnya. Oleh karena itu, pemerintah memiliki kekuasaan untuk membuat kebijakan dalam bentuk undang-undang. Sementara itu, kami memiliki peran untuk meninjau kebijakan yang diterapkan dan berpartisipasi dalam pemilihan umum.

Mobilitas Politik

Fungsi kedua adalah mobilitas politik. Dengan kata lain, stratifikasi sosial memotivasi individu atau kelompok untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi untuk membantu membangkitkan aspirasi rakyat.

3. Bidang Pendidikan

Pengelompokan Peserta Didik

Tidak hanya ekonomi dan politik, kelas sosial juga berlaku untuk sistem pendidikan. Siswa akan dikelompokkan berdasarkan usia dan kemampuan. Mulai dari PAUD, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga perguruan tinggi.

Motivasi Untuk Meningkatkan Keterampilan

Tingkat sistem pendidikan mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi akademik untuk mencapai tujuan mereka yaitu mendorong mobilitas dan persaingan dalam masyarakat. Untuk masuk ke sekolah dan perguruan tinggi terbaik, siswa harus berusaha keras untuk belajar.

Mencari Individu 

Orang berpendidikan tinggi dipandang lebih dari orang berpendidikan rendah, terutama di beberapa lingkungan di mana tidak semua penduduk memenuhi syarat akses ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Sifat Stratifikasi Sosial

1. Stratifikasi sosial terbuka

Stratifikasi sosial terbuka berupa stratifikasi memiliki ciri-ciri yaitu dinamisme dan mobilitas tinggi. Dalam hal ini, setiap anggota masyarakat dapat bergerak bebas melalui kelas sosial, baik secara vertikal maupun horizontal.

Bahkan jika mobilitas yang diperlukan ini melewati perjuangan berat, kemungkinan satu kelas sosial yang berubah akan selalu ada. Misalnya, seseorang yang hanya bekerja  sebagai pegawai biasa di kantornya mungkin akan dipromosikan menjadi manajer atau manajer di kantor cabang.

2. Stratifikasi sosial tertutup 

Stratifikasi sosial tertutup merupakan salah satu bentuk stratifikasi sosial yang bersifat diskriminatif karena sulit bergerak secara vertikal. Karena setiap anggota kelas sosial hanya melakukan gerakan horizontal.

Misalnya, sistem kasta dalam agama Hindu mengelompokkan anggotanya menjadi empat kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Dalam sistem kasta, sulit bagi seseorang untuk berpindah kelas  atau strata sosial karena sistem kasta  diperoleh melalui  keturunan.

3. Stratifikasi sosial campuran 

Stratifikasi sosial campuran adalah gabungan antara stratifikasi sosial tertutup dan terbuka sehingga memiliki kesamaan karakteristik. Seseorang dapat berpindah ke kelas sosial lain dengan berpindah ke suatu wilayah yang lapisan sosialnya terbuka. Misalnya, seseorang dengan kasta sudra mungkin pindah ke daerah yang masyarakatnya tidak mengenal sistem kasta.

Contoh stratifikasi sosial

Ada beberapa contoh stratifikasi sosial dalam kehidupan sosial berdasarkan ciri-cirinya, antara lain:

 1. Contoh stratifikasi sosial terbuka 

Beberapa bentuk Stratifikasi sosial meliputi:

  • Seorang penjual buah keliling sangat berkomitmen terhadap usaha kecilnya, sehingga dia bisa mengembangkan bisnis makanan jalanannya menjadi banyak cabang.
  • Ia  menjadi pengusaha restoran seafood berkat kegigihan usahanya. Ini mungkin menjadi faktor dalam pembentukan stratifikasi sosial. Penjajal makanan laut memiliki kemampuan untuk menjaring masyarakat kelas atas setelah menjadi bisnis restoran makanan lautnya berkembang.
  • Anak seorang sopir taksi yang bertahan kuliah dengan beasiswa mampu menjadi lulusan terbaik. Kemudian, ia juga bekerja di sebuah perusahaan mewah di ibu kota Indonesia.
  • Keberhasilan anak ini merupakan salah satu faktor yang membentuk stratifikasi sosial. Sebab, orang-orang dari kelas sosial rendah bisa naik. Dari kelas sosial menengah ke kelas atas berkat prestasi mereka. Dia juga mengangkat status orang tuanya pada saat yang bersamaan. Tanpa keterampilan, keahlian dan prestasi yang diperlukan untuk menjalankan profesinya, seseorang tidak dapat memenuhi syarat untuk menjadi seorang dokter. Ini adalah proses pembentukan stratifikasi sosial. Kegigihan seseoranglah yang menentukan apakah seseorang berasal dari kelas sosial terendah atau tertinggi.

 2. Contoh-contoh stratifikasi sosial tertutup 

Beberapa bentuk stratifikasi sosial tertutup dalam masyarakat antara lain:

  • Orang Bali hidup dengan sistem kasta di wilayahnya yang menyulitkan mereka untuk mengubah kasta strata sosialnya dalam proses ini. Dalam hal ini, sistem kasta membagi masyarakat Bali menjadi 4 kelompok, yaitu Sudra, Waisya, Ksatria dan Brahmana.
  • Kasta juga menentukan hak waris seseorang. Misalnya sistem kasta di Kerajaan Inggris atau kerajaan-kerajaan di Eropa. Seseorang yang merupakan keturunan raja dan ratu penguasa kerajaan pasti akan mewarisi atau menggantikan tahta raja atau ratu. Orang-orang dari garis keturunan kerajaan tentu juga  menempati kelas masyarakat tertinggi.

3. Contoh stratifikasi sosial campuran 

Ada beberapa contoh stratifikasi sosial campuran dalam kehidupan masyarakat, antara lain:

  • Sistem kasta Bali mempersulit perubahan pekerjaan. Tetapi stratifikasi sosial semacam ini memungkinkan kelas atas di Bali menjadi lebih liberal. Dia mungkin pindah ke daerah lain di luar Bali. Namun, posisinya juga harus berubah sesuai dengan kemampuannya.
  • Dalam  masyarakat tradisional, kelas atas biasanya ditempati oleh kepala adat, kepala kelas sosial. Namun, bidang pemerintahan lainnya, seperti ekonomi atau militer, dapat diduduki oleh orang-orang biasa yang dianggap layak menjabat, terlepas dari kelas atau asal sosial mereka.

4. Contoh kelompok stratifikasi sosial di Indonesia 

  • Kelas sosial tinggi, misalnya pegawai negeri, manajer dan pengusaha;
  • Kelas sosial menengah, misalnya: dosen, pegawai negeri, pengusaha kecil dan menengah;
  • Kelas sosial bawah, misalnya buruh, petani dan pedagang kecil

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

Artikel Terkait:

Stratifikasi Sosial: Pengertian, Fungsi, Sifat, hingga Faktor Pembentuk

Memahami Bentuk Mobilitas Sosial, Faktor, & Dampaknya Bagi Masyarakat

Pengertian dan Contoh Manusia sebagai Makhluk Sosial

Ciri-ciri, Unsur dan Bentuk Struktur Sosial

Contoh dan Faktor Penghambat Perubahan Sosial

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris