Teori

Teori Titik Henti: Definisi, Rumus, dan Contoh Soalnya

Written by Fiska

Teori Titik Henti: Definisi, Rumus, dan Contoh Soalnya- Dalam melihat sebuah lokasi jalan yang mengarah ke fasilitas publik atau suatu tempat yang ideal pasti kita memerlukan sebuah peta berdasarkan tata letak geografi daerah setempat untuk mengetahui bagaimana sebuah lokasi yang akurat. Dalam penentuan sebuah titik lokasi yang akurat  dikenal sebuah teori yang dapat mengaplikasikan titik lokasi yang akurat tersebut sebagai teori titik henti.

Teori titik henti adalah teori yang digunakan untuk menentukan jarak terjauh ke pedalaman perdagangan perkotaan. Reilly menerapkan hukum fisika gravitasi untuk mengukur kekuatan perdagangan antara dua kota. Reilly datang dengan konsep yang menunjukkan bahwa jika dua kota memiliki populasi yang sama, batas area komersial mereka berada di titik tengah jarak di antara mereka. Jika satu kota memiliki populasi yang lebih besar, jarak dari area pasar lebih kecil untuk kota yang lebih kecil. Pengukuran jarak hingga batas wilayah pasar ini dirumuskan dengan menggunakan rumus breakpoint matematis

Wilayah pedesaan dan perkotaan merupakan dua wilayah dengan kondisi yang berbeda seperti infrastruktur dan kependudukan. Teori titik henti memperhitungkan fakta bahwa ketersediaan sarana dan prasarana di daerah berpenduduk tinggi berbeda dengan di daerah berpenduduk sedikit. Menurut dia, aksesibilitas warga terhadap sarana dan prasarana  lebih luas di kawasan padat penduduk ketimbang di kawasan jarang penduduk. Dengan demikian, hasil penentuan jarak ke lokasi industri yang ideal cenderung lebih dekat ke daerah yang berpenduduk sedikit.

Namun, bagi kalian sebagai orang awam yang tidak begitu memahami dengan ilmu geografi apakah sudah mengetahui mengenai teori titik henti tersebut? Jika belum, maka pada pembahasan kali ini kami akan mencoba menjelaskan secara ringkas dan jelas apakah teori titik henti itu dan bagaimana cara penerapan yang tepat serta rumus dalam menentukannya.

Selanjutnya pembahasan tersebut akan kami jelaskan dibawah ini!

Sejarah Teori Titik Henti

Pada tahun 1931, William J Reilly mengajukan teori yang sekarang dikenal sebagai teori titik henti. Teori titik perhentian adalah teori yang digunakan untuk menentukan jarak terjauh ke pedalaman perdagangan perkotaan. Reilly menerapkan hukum fisika  gravitasi untuk mengukur kekuatan perdagangan  antara dua kota. Reilly datang dengan konsep yang menunjukkan bahwa jika dua kota memiliki populasi yang sama, maka batas distrik bisnis mereka berada tepat di tengah-tengahnya. Jika  satu kota memiliki populasi yang lebih besar, jarak dari area pasar lebih kecil untuk kota yang lebih kecil. Pengukuran jarak antar batas wilayah pasar dirumuskan dengan menggunakan rumus breakpoint matematis.

Teori titik henti adalah teori yang dapat digunakan dalam studi geografi spasial. Teori titik batas dapat menjadi dasar untuk mendefinisikan area fungsional. Menggunakan teori breakpoint dapat mentransfer metode kriging (poligon Thiessen) ke kasus atau topik tertentu. Pembatasan area fungsional dengan teori breakpoint menghasilkan area fungsional yang areanya disesuaikan dengan ukuran masing-masing node penyusunnya. Kota yang besar memiliki area yang lebih besar dan sebaliknya. Ini konsisten dengan hukum fisika yang digunakan Reilly untuk merumuskan teori titik stagnasi.

Penerapan teori titik henti pada geografi memudahkan penggambaran area fungsional, yang terlalu sulit dilakukan dengan metode survei lapangan. Dengan demikian, penerapan teori titik henti dapat menjadi alternatif untuk membatasi domain sosial. Penggunaan breakpoint theory untuk membuat wilayah geografis dapat diterapkan pada banyak hal, seperti: menganalisis wilayah pasar, analisis konflik, menganalisis efek dari pusat industri, dll.

Breaking Point Theory adalah versi modifikasi dari model gravitasi Reilly. Teori ini memberikan wawasan tentang perkiraan lokasi garis batas yang memisahkan kawasan bisnis dua kota atau wilayah dengan jumlah dan demografi yang berbeda. Teori titik kritis juga dapat digunakan untuk memperkirakan  lokasi kawasan industri atau layanan masyarakat. Penempatan terjadi antara dua wilayah dengan populasi yang berbeda sehingga penduduk masing-masing wilayah dapat mengaksesnya.

Definisi WIlayah

Teori titik henti sangat berkaitan erat dengan wilayah geografis suatu kota maupun negara maka dari itu sebelum membahas lebih jauh mengenai teori titik henti untuk menentukan suatu lokasi dari fasilitas publik yang tepat ada baiknya kita juga memahami definisi dari wilayah terlebih dahulu.

Wilayah adalah kawasan yang berfungsi menurut jenis dan kekhususannya, suatu kawasan yang saling berhubungan. Daerah adalah kesatuan geografis dan seluruh unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pertimbangan administratif dan/atau operasional. Dulu, kawasan ini sering dikelilingi oleh kondisi fisik alam seperti sungai, gunung, atau laut. Sedangkan setelah kolonialisme batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki wilayah tersebut, kemudian dengan adanya negara bangsa istilah yang lebih umum digunakan adalah batas negara, dan seterusnya lingkungan wilayah (provinsi, kabupaten, kecamatan); Bisa juga diartikan sebagai daerah yang dikuasai atau menjadi daerah yang berdaulat.

Definisi Teori Titik Henti

Perhitungan mengenai titik henti terjadi ketika menentukan tempat yang terkait dengan kebutuhan banyak orang. Teori titik henti adalah teori yang digunakan dalam studi geografi spasial. Teori ini digunakan untuk menentukan batas fungsional.

Perhitungan teori titik henti biasanya dirancang untuk menghitung breakpoint yang efektif, di mana para ahli biasanya menggunakan teori breakpoint.

Teori titik henti adalah teori yang digunakan dalam studi geografi geografis. Teori ini digunakan untuk mendefinisikan batas-batas beberapa area fungsional.

Teori jenis ini pertama kali diterbitkan oleh William J Reilly, menurut William J Reilly, teori titik henti adalah teori yang digunakan untuk menentukan jarak maksimum antara kawasan komersial suatu kota.

Dalam teori ini, Reilly juga menerapkan hukum fisika gravitasi untuk mengukur kekuatan perdagangan antara dua kota. Jika dua kota memiliki jumlah penduduk yang sama, maka menurut Reilly, batas wilayah komersial mereka berada tepat di tengah jarak antara kota-kota tersebut. Tetapi jika satu kota memiliki populasi yang lebih besar, maka wilayah pasar juga mendekati wilayah perkotaan dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit.

Perhitungan juga dilakukan dengan menggunakan rumus breakpoint menggunakan perhitungan yang matematis.

Fungsi dan Manfaat Teori Titik Henti

Kelebihan penggunaan Teori Titik Henti atau Breakpoint Theory dalam bidang geografi memungkinkan penggambaran area fungsional yang sulit dijangkau dengan  teknik survei lapangan.

Investasi dilakukan di dua wilayah, dapat diakses oleh penduduk masing-masing wilayah.

Sehingga dapat dikatakan bahwa teori tersebut dapat dimanfaatkan untuk:

  • Mencari lokasi akurat unit usaha (SPBU atau terminal, pasar dan pusat bisnis).
  • Menentukan lokasi yang akurat untuk pelayanan kesehatan yang tepat  (klinik atau rumah sakit, klinik).
  • Menentukan lokasi akurat lembaga pendidikan (kampus atau sekolah, pusat pelatihan).

Sebagaimana dijelaskan di atas, penerapan teori titik henti dalam geografi dapat memudahkan penggambaran area fungsional, yang terlalu sulit dilakukan dengan metode survei lapangan saja.

Jadi menerapkan teori ini, bisa menjadi alternatif untuk membatasi domain sosial.

Penggunaan Teori titik henti dalam penciptaan wilayah geografis dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya: Analisis wilayah pasar, analisis pengaruh pusat industri, analisis konflik, dll.

Teori titik henti juga dapat digunakan untuk memperkirakan lokasi pusat industri/layanan masyarakat.

Penanaman modal dilakukan di antara dua daerah pemukiman yang berbeda sedemikian rupa sehingga dapat diakses oleh penduduk masing-masing daerah.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa teori ini dapat digunakan jika dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  •  Keadaan ekonomi penduduk relatif sama.
  •  Daya beli masyarakat sama.
  •  Sarana dan prasarana transportasi yang memadai.
  •  Topografi daerah ini datar.

Rumus Teori Titik Henti Dalam Penentuan Lokasi Ideal

Bagaimana  menentukan jarak lokasi  industri yang ideal menggunakan teori breakpoint? Apa contoh penerapan atau penggunaan rumus breakpoint untuk memecahkan masalah atau masalah? Sobat Gramedia akan menemukan jawabannya melalui ulasan di bawah ini.

Wilayah dengan jumlah penduduk yang besar biasanya berukuran lebih besar, memiliki  daya tarik wilayah yang relatif tinggi dan infrastruktur yang memadai. Kondisi ini biasanya didukung oleh jalur transportasi yang lebih baik dan  lengkap. Berbeda dengan daerah berpenduduk jarang, kondisi di daerah berpenduduk jarang cenderung berkebalikan dengan daerah berpenduduk padat.

Standar teori titik henti harus dipertimbangkan ketika mengembangkan tempat-tempat umum. Tempat atau lokasi pendirian ruang publik menurut teori titik perhentian biasanya lebih dekat  dengan kawasan yang jarang penduduknya. Tujuannya  agar infrastruktur yang dibangun  ideal dan merata bagi warga kedua wilayah.

Rumus breakpoint dapat digunakan untuk menentukan jarak lokasi industri yang ideal antara dua area. Saat menghitung jarak ke lokasi industri  yang ideal, jarak antara dua wilayah dan populasi kedua wilayah dianggap sesuai dengan teori titik perhentian. Rumus teoritis titik pemberhentian untuk menentukan jarak kawasan industri yang ideal antara dua kawasan adalah sebagai berikut.

Lihat tabel di bawah untuk menemukan rumus paling efektif untuk teori ini.

Keterangan:

  • DAB = jarak titik henti
  • dAB = jarak wilayah A dan B
  • PA = jumlah penduduk kota A
  • PB = jumlah penduduk kota B

Pada keadaan normal biasanya jika kota A adalah kota terpadat, sehingga mudah untuk dibagi. Pemberhentiannya dari kota B. Tapi nanti kalian juga menemukan contoh formula lain yang didapat dari luar negeri. Jadi pembilangnya adalah kota dengan jumlah penduduk terkecil. Pada dasarnya, hasilnya sama saja.

Contoh Soal dari Penerapan Teori Titik Henti:

Diketahui Developer ingin membuat sebuah Mall  antara sebut saja Kota A dan Kota B. Misalkan Penduduk kota A sebanyak 250.000 jiwa dan Penduduk kota B sebanyak 100.000 jiwa. Adapun Jarak antara Kota A dan Kota B adalah 75 km. Dimanakah lokasi yang tepat untuk membangun sebuah Mall sebagai pusat perbelanjaan dan hiburan di antar kota?

Jawaban berikut ini:

Contoh soal lainnya – Menghitung Jarak Lokasi Bandara Ideal Sesuai Teori Titik Henti

Kota X memiliki wilayah yang cukup luas namun lokasinya cukup jauh dari pusat kota itu dibangun industri yang berjarak 60 km dari kota X, dengan penduduk 60.000 jiwa sedang penduduk kota X = 15.000 jiwa. Lokasi Bandara sesuai interaksi kota sebaiknya dibangun di ….

A.B. 20 km dari kota

B 20 km dari kota X

  1. 30 km dari kota X
  2. 30 km dari kota B
  3. 40 km dari kota X

Pembahasan:

Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi seperti berikut.

  • Jarak kota X dengan kota: DAB = 60 km
  • Penduduk kota X: PA = 15.000 jiwa
  • Penduduk kota: PB = 60.000 jiwa

Menghitung lokasi industri sesuai interaksi kota pembangunan industri (Dab):

Jadi lokasi optimal pembangunan bandara adalah pada 20 km dari kota X (wilayah dengan jumlah penduduk lebih sedikit).

Jawaban: B

Contoh :

Jumlah pengunjung di obyek wisata ragunan setiap hari adalah 25.000 orang sedangkan di Obyek Wisata taman safari adalah 50.000 orang setiap hari. Jarak antara obyek wisata ragunan dengan taman safari adalah 30 km, maka lokasi yang baik untuk didirikan fasilitas penginapan yang dapat melayani kedua tempat tersebut adalah:

Jadi, lokasi ideal dalam penempatan fasilitas penginapan sehingga terjangkau oleh wisatawan di obyek wisata A maupun B adalah 12,43 km dari obyek wisata ragunan atau 17,57 dari obyek wisata taman safari.

Contoh:

Suatu puskesmas akan didirikan di antara kelurahan A dengan kelurahan B yang jaraknya 18 km. Kelurahan A mempunyai penduduk 114 jiwa, sementara pada Kelurahan B berpenduduk 456 jiwa. Lokasi yang paling tepat untuk mendirikan puskesmas yaitu?

Jawab:

Dilihat dari keterangan yang ada di atas, maka diperoleh beberapa informasi seperti berikut:

  • Jarak antara Desa A dengan Desa B: dAB = 45 km.
  • Jumlah penduduk yang ada di Desa A: PA = 114 jiwa.
  • Serta jumlah penduduk yang ada di Desa B: PB = 456 jiwa.

Menentukan lokasi yang paling tepat untuk mendirikan sekolah (DAB) yaitu:

Sehingga, dapat kita ketahui bahwa lokasi yang paling tepat untuk mendirikan puskesmas ialah DAB = 15 km dari arah kelurahan  A.

Contoh:

Jika warga kota zulu-zulu =10.000 jiwa. warga kota kuvukiland =7000 jiwa. jarak antara dua kota tersebut 70 km.tentukanlah titik henti antara kota zulu-zulu ke kuvukiland

Pembahasan

Diketahui:

Jumlah penduduk Kota A: 10.000 Jiwa

Jumlah penduduk Kota B: 7.000 Jiwa

Jarak Kota A-B: 70 Km

Ditanya:

Berapakah titik henti antara Kota A-B?

Jawab:

Untuk menentukan lokasi Titik Henti kita perlu rumus:

Jadi, lokasi titik henti dari soal tersebut adalah 31,96 Km dari Kota B.

Hasil yang diperoleh dari rumus diatas merupakan angka yang diukur dari kota dengan jumlah penduduk sedikit.

Rumus titik henti bertujuan untuk menentukan lokasi ideal antar dua kota atau lebih agar memiliki kekuatan interaksi yang besar, meskipun dengan jumlah penduduk yang sedikit.

Untuk soal tersebut di atas, lokasi titik henti berarti 31,96 Km dari Kota B (karena Kota B berpenduduk lebih sedikit.

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai definisi dari teori titik henti. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas definisi dari teori titik henti saja tapi juga membahas mengenai sejarah dari teori titik henti, fungsi dan manfaat dari penerapan teori titik henti, rumus dan contoh soalnya. Memahami pengertian dari teori titik henti menjadikan kita lebih memahami mengenai struktur tatanan wilayah kota terutama terkait dengan lokasi fasilitas publik yang ada di sekitar kita ternyata tidak dibangun di wilayah yang sembarangan dan harus berdasar perhitungan yang tepat.

Demikian ulasan mengenai pengertian teori titik henti. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang pengertian teori titik henti dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan geografis lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

About the author

Fiska

Saya Fiska Rahma Rianda dan saya suka dunia menulis dan membaca memang menjadi hobi yang ingin disalurkan melalui sastra. Saya juga senang mereview buku serta membaca buku-buku yang berkaitan dengan sebuah teori.

Kontak media sosial Linkedin saya Fiska Rahma