Business

Omzet Adalah: Pengertian, Cara Meningkatkannya, Hingga Perbedaannya dengan Profit

Written by Hendrik

Omzet adalah – Setiap orang yang menjalankan bisnis tentunya akan memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan istilah profit. Di mana untuk bisa mendapatkan keuntungan ada jumlah uang yang didapatkan melalui proses penjualan barang atau dagangan pada kurun waktu atau periode tertentu.

Omzet sendiri merupakan jumlah uang yang secara keseluruhan akan dapatkan dari proses penjualan barang. Sedangkan untuk profit akan didapatkan dari omzet yang dikurangi dari modal yang dikeluarkan untuk bisa mendapatkan barang tersebut.

Dari penjelasan tersebut bisa dilihat perbedaan dari omzet dan profit. Meski begitu, tak semua pelaku usaha memahami istilah-istilah tersebut, sehingga kerap menimbulkan persepsi yang berbeda. Nah, agar Anda tidak lagi salah dalam mengartikan berbagai istilah dalam dunia bisnis seperti omzet dan profit, maka Anda bisa membaca penjelasan yang ada di sini secara lebih lengkap.

Pengertian Omzet

pixabay

Omzet adalah sejumlah nilai total dari penjualan produk dalam periode tertentu. Anda bisa menyamakan omzet dengan istilah pendapatan kotor. Hal ini karena omzet belum dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan sebagai biaya modal seperti biaya produksi, gaji pegawai dan juga biaya operasional lainnya.

Nilai omzet sebuah perusahaan kerap dijadikan sebuah patokan untuk memberikan penilaian terhadap golongan perusahaan tersebut. Apakah perusahaan tersebut masuk ke dalam skala kecil, mengenangah ataupun skala perusahaan besar. Meski begitu, angka yang muncul pada omzet masih dalam bentuk hitungan kasar, sehingga belum bisa memperlihatkan keuntungan bersih yang didapatkan oleh perusahaan tersebut.

Pengertian Profit

Sedangkan untuk profit adalah nilai jual suatu produk yang sudah dikurangi dengan biaya modal. Suatu nilai dapat disebut dengan istilah profit jika nilai tersebut sudah bersih atau dikurangi dengan berbagai macam jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi atau pemasaran produk.

Beberapa komponen biaya tersebut adalah seperti biaya produksi, gaji karyawan, biaya pengiriman barang serta biaya pemasaran yang dibutuhkan. Profit bisa memberikan informasi tentang keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, sehingga Anda bisa menyamakan istilah profit dengan istilah pendapatan bersih.

Perbedaan Omzet Dengan Profit

Dalam bidang bisnis, baik itu omzet atau profit memang selalu berhubungan dengan erat. Selain itu, omzet dan profit juga kerap dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan dalam suatu bisnis yang sedang dijalankan oleh para pelaku usaha.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, profit memiliki arti sebagai untung, keuntungan atau manfaat. Sedangkan pengertian dari profit lainnya adalah tentang pendapatan yang dihasilkan dari bisnis melebihi dana pengeluaran, biaya serta pajak.

Dari penjelasan sebelumnya kita bisa melihat bagaimana perbedaan dari omzet dan profit. Meski begitu, di bawah ini ada beberapa poin penjelasan mengenai perbedaan dari omzet dan profit.

Agar Anda tidak salah mengartikannya, berikut adalah perbedaan dari omzet dan profit.

1. Perbedaan Cara Menghitung

Dari cara perhitungan, baik itu omzet maupun profit keduanya memiliki cara yang berbeda. Omzet dihitung dengan cara melakukan penjumlahan semua pendapatan yang ada pada periode tertentu.

Sedangkan untuk profit akan dihitung dengan semua pendapatan yang nantinya akan dikurangi dengan harga pokok penjualan atau harga pokok produksi yang biasa disebut dengan HPP.

HPP sendiri bisa diartikan sebagai jumlah pengeluaran serta beban yang dikeluarkan, baik itu secara langsung maupun tak langsung untuk bisa menghasilkan produk atau jasa.

2. Perbedaan Posisi Pada Laporan Laba dan Rugi Perusahaan

Penulisan posisi pada laporan laba dan rugi perusahaan, baik itu omzet maupun profit akan memiliki tempat yang berbeda. Di mana penulisan omzet akan diletakkan pada bagian paling atas karena memang masih harus dilakukan proses pengurangan dengan biaya operasional atau kredit (piutang). Sedangkan untuk penulisan profit sendiri akan diletakkan pada kolom paling kiri karena nilai yang dihasilkan memang sudah bersih.

3. Perbedaan Manfaat

Omzet akan digunakan untuk menentukan skala bisnis serta kemampuan perusahaan dalam proses penjualan produk yang pada akhirnya akan digunakan untuk membuat strategi penjualan menjadi lebih baik lagi. Sedangkan untuk profit digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam proses penjualan produk pada periode tertentu.

Keberadaan profit juga sangat mempengaruhi investor yang akan masuk. Di mana semakin besar keuntungan yang didapatkan dari proses bisnis yang dijalankan, maka semakin besar kemungkinan para investor untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut.

Cara Meningkatkan Omzet Bisnis

pixabay

Dalam dunia bisnis, mendapatkan omset besar juga menjadi salah satu tujuan. Meski pada dasarnya omzet masih harus dikurangi dengan biaya produksi produk hingga akhirnya menjadikan hasil, tetapi untuk memperoleh omzet dengan jumlah yang terus meningkat juga perlu dilakukan.

Permasalahannya adalah pelaku bisnis dengan bidang yang sama tak hanya Anda seorang. Masih banyak kompetitor di luar sana yang memutuskan untuk bergerak di bidang bisnis yang sama dengan Anda.

Tentunya pada pasar bisnis akan terjadi suatu persaingan untuk memperebutkan pembeli. Hal ini juga bisa mempengaruhi kondisi omzet maupun profit dalam bisnis yang sedang Anda jalankan. Oleh karena itu, penting sekali bagi para pelaku bisnis untuk bisa selalu melakukan berbagai macam upaya peningkatan omzet bisnis.

Namun, tak semua pelaku bisnis tahu apa saja cara yang diperlukan dalam meningkatkan omzet bisnis. Nah, agar Anda juga bisa terus meningkatkan omzet bisnis, berikut ini adalah tips yang bisa Anda lakukan.

1. Menetapkan Tujuan Penjualan

Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan omzet penjualan adalah dengan menetapkan tujuan penjualan yang akan diukur. Dengan begitu, Anda akan bisa memutuskan bagaimana langkah yang diambil akan omzet penjualan bisa mendekati tujuan yang akan dicapai.

Anda bisa menerapkan beberapa metode untuk menjadikan hasil penjualan mendekati atau bahkan lebih dari tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana, Anda bisa mewujudkan tujuan tersebut sebagai motivasi untuk bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan atau sebagai tolok ukur kemajuan bisnis yang sedang Anda lakukan.

2. Menargetkan Pelanggan Tetap

Setelah menetapkan tujuan, Anda juga bisa menargetkan pelanggan tetap sebagai upaya peningkatan omzet penjualan. Dalam hal ini, Anda bisa mengembangkan hubungan dengan para pelanggan agar bisa mendapatkan loyalitas dari pihak pelanggan.

Pelanggan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap merek Anda bisa memberikan dorongan yang begitu kuat untuk melakukan transaksi pembelian secara berulang pada produk yang Anda jual. Selain itu, mereka juga tidak akan pikir dua kali untuk menggunakan produk baru yang Anda keluarkan.

3. Mengembangkan Jangkauan

Cara berikutnya untuk meningkatkan omzet penjualan adalah dengan melakukan pengembangan jangkauan bisnis yang sedang dijalankan. Baik itu, secara online maupun offline bisa dilakukan untuk memberikan dukungan terhadap peningkatan omzet penjualan.

Secara offline bisa dilakukan dengan membuka toko baru di lokasi yang baru pula. Sedangkan untuk cara online bisa dilakukan dengan membuka online store di berbagai macam media platform e-commerce atau media sosial lainnya yang disesuaikan dengan target audience produk Anda.

4. Lakukan Evaluasi Harga Jual

Setelah melakukan penjualan produk dalam periode tertentu, Anda bisa melakukan evaluasi harga jual yang ditetapkan. Apakah harga jual yang sudah ditetapkan memang sesuai dengan target pasar maupun competitor.

Dalam hal ini, Anda perlu melakukan proses analisis serta menghitung siapa saja target pasar Anda serta bagaimana kondisi harga jual yang mereka berikan pada produknya. Jika ada kompetitor yang berani memberikan harga lebih murah namun kualitas produknya sama dengan Anda, maka Anda bisa melakukan evaluasi terhadap harga jual yang Anda tetapkan pada produk tersebut.

5. Menambahkan Produk Maupun Layanan

Cara berikutnya yang dianggap mampu meningkatkan omzet penjualan adalah dengan menawarkan lebih banyak produk yang dibutuhkan para pelanggan. Dalam hal ini, Anda bisa mempertimbangkan produk serta layanan yang saling berdekatan.

Hal ini akan memungkikan para pelanggan untuk membeli produk yang saling berhubungan dengan apa yang mereka butuhkan. Misalnya ketika Anda menjual produk sepatu olahraga, maka Anda bisa memberikan penawaran baju atau perlengkapan olahraga lainnya.

6. Membuat Paket Produk Atau Layanan

Salah satu cara untuk menaikkan omzet penjualan adalah dengan membuat produk bundling atau paket penjualan. Di mana adanya pilihan paket pada produk yang dijual akan memberikan dorongan kepada para pembeli untuk bisa memilih produk tersebut.

Adanya paket juga akan menjadikan para calon pembeli berfikir lebih berhemat uang dengan melakukan proses pembelian lebih dari satu produk dalam satu paket. Di mana Anda bisa membuat kemasan paket yang isinya beberapa item dan melakukan pemasaran dalam bentuk satu set. Tak hanya itu saja, pasalnya Anda bisa menerapkan promo diskon untuk pembelian beberapa produk sekaligus.

7. Mengubah Jasa Atau Biaya Pengiriman

Beberapa pelanggan mungkin akan bersedia untuk melakukan pembayaran lebih untuk suatu produk jika proses pengiriman dan penanganannya tidak memerlukan biaya tambahan. Oleh karena itu Anda bisa mempertimbangkan cara tersebut untuk memasukkan biaya pengiriman dan penanganan ke dalam biaya item yang dijual. Tindakan ini sangat menguntungkan jika Anda melakukan proses penjualan produk secara online.

8. Tawarkan Paket Angsuran

Tak ada salahnya jika Anda menawarkan proses pembayaran produk secara angsuran atau paket cicilan. Beberapa pelanggan menganggap jika paket angsuran jauh lebih menarik karena bisa memberikan kemudahan pembayaran dengan cukup rendah per bulannya daripada melakukan proses pembayaran satu kali dengan jumlah besar.

9. Tawarkan Layanan Langganan

Anda akan mampu mendapatkan banyak penjualan produk ketika menawarkan layanan berlangganan serta meningkatkan lebih banyak pelanggan untuk melakukan proses pembelian produk baru secara teratur. Dalam hal ini, Anda bisa mencoba untuk mempertimbangkan memberikan penawaran diskon bagi para pembeli yang memutuskan untuk berlangganan produk maupun layanan Anda.

Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah mengotomatiskan penjualan serta membantu para pelanggan untuk lebih berhemat dalam segi pengeluaran yang dilakukan.

10. Tawarkan Diskon Atau Promosi

Tawarkan promo diskon adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan peningkatan omzet. Di mana cara ini terbilang cukup lama dilakukan oleh para pelaku bisnis dan cara ini juga terbukti mampu menarik minat calon pembeli untuk melakukan transaksi pembelian.

Dengan begitu, omzet penjualan produk Anda juga turut meningkat. Banyak cara promosi diskon yang bisa Anda lakukan, mulai dengan memanfaatkan media sosial atau bahkan melalui email marketing maupun via pesan singkat.

11. Tawarkan Metode Pembayaran Baru

Cara meningkatkan omzet yang berikutnya adalah dengan melakukan pengenalan metode pembayaran baru yang bisa menjadikan para pelanggan lebih merasa nyaman. Saat ini, mulai banyak pilihan metode pembayaran yang bisa digunakan pada bisnis Anda.

Oleh karena itu, Anda juga bisa mulai menyesuaikannya dengan tren serta kebutuhan para pelanggan. Dengan begitu, para pelanggan akan merasa lebih nyaman serta lebih aman ketika melakukan proses pembayaran pada transaksi pembelian yang dilakukannya.

12. Meningkatkan Reputasi Merek

Cara meningkatkan omzet yang terakhir adalah dengan melakukan peningkatan reputasi merek produk menjadi lebih berkualitas serta lebih dekat dengan para pelanggan yang ada. Dalam hal ini, Anda bisa meningkatkan interaksi dengan pelanggan, memberikan brand awareness serta membangun hubungan yang begitu baik kepada para pelanggan.

Di mana ketika reputasi merek produk yang Anda miliki sudah mulai membaik, maka bisnis yang Anda lakukan juga akan lebih mudah dipercaya oleh semua orang. Dengan begitu, para calon pembeli tidak akan ragu lagi ketika akan melakukan transaksi pembelian terhadap produk Anda.

Penyebab Omzet Penjualan Menurun

pixabay

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika tujuan utama dari proses bisnis adalah mendapatkan omzet dan profit. Sampai saat ini, banyak dilakukan oleh para pelaku bisnis untuk meningkatkan omzet penjualan mereka. Baik itu, proses peningkatan secara sedikit demi sedikit namun stabil atau peningkatan yang cukup signifikan dalam kurun waktu tertentu.

Pada dasarnya, para pelaku bisnis akan menghindari terjadinya penurunan omzet penjualan. Penurunan omzet penjualan yang menurun tak hanya mengganggu proses operasional perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga bisa mengancam keberlanjutan dari bisnis yang sedang dijalankan.

Sebenarnya penurunan omzet penjualan tak hanya terjadi begitu saja. Pasalnya, ada beberapa penyebab awal yang bisa mengarah ke terjadinya penurunan omzet menjadi lebih serius walaupun beberapa kasus menunjukkan terjadinya omzet bisa berlaku begitu saja, misalnya seperti krisis ekonomi dan pandemi.

Namun, kebanyakan penyebab terjadinya penurunan omzet penjualan adalah pada kesalahan kecil yang diremehkan hingga akhirnya berimbas cukup besar. Nah, beberapa penyebab terjadinya penurunan omzet adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya Kualitas Produk Yang Menurun

Salah satu penyebab terjadinya penurunan omzet penjualan adalah menurunnya kualitas produk. Kualitas produk yang semakin menurun akan menjadikan para pembeli hilang kepercayaannya dan tidak melakukan proses pembelian atau repeat order.

Terjadinya penurunan kualitas produk juga bisa dipengaruhi oleh banyak hal. Bisa jadi karena kualitas bahan yang memang menurun, adanya pergantian karyawan yang sebelumnya begitu baik dalam pengelolaan produk dan lain sebagainya.

Indikator kualitas produk dan layanan memang harus selalu dimiliki oleh perusahaan. Selain itu perusahaan juga harus selalu memastikan jika indikator kualitas produk dan layanan harus selalu terpenuhi. Di mana ketika Anda sudah mendapatkan pelanggan dalam jumlah banyak, maka faktor kualitas produk juga harus dipertahankan agar para pelanggan tidak berpindah ke kompetitor lain.

2. Harga Produk Yang Kurang Terjangkau

Harga produk yang susah dijangkau oleh target pasar menjadikan suatu produk mengalami penurunan daya beli. Jika perusahaan memang harus menaikkan harga suatu produk, usahakan untuk menaikan dengan angka yang memang bisa dicapai oleh target pasar.

Tentu saja proses menaikkan harga tersebut juga tanpa perlu mengurangi kualitas yang dimiliki oleh produk tersebut. Alternatif lain yang bisa diambil langkanya oleh perusahaan adalah dengan memberikan promo potongan harga terhadap produk lain. Dengan begitu, walaupun Anda menaikkan harga produk, tetapi Anda tetap tidak akan kehilangan pelanggan bisnis.

3. Teknik Pemasaran Kurang Kreatif

Tak hanya dari segi produk, teknik pemasaran yang monoton atau tidak mengikuti perkembangan waktu juga akan mampu menurunkan omzet penjualan. Saat ini, sudah banyak media yang bisa digunakan untuk wadah promosi. Meski begitu, teknik promosi juga harus dilakukan secara kreatif. Semakin kreatif Anda melakukan proses promosi, maka para calon pembeli juga akan semakin penasaran dengan produk Anda.

Nah, itulah beberapa ulasan tentang omzet. Mulai dari perbedaan omzet dengan profit, tips meningkatkan omzet hingga beberapa hal yang mempengaruhi penurunan omzet penjualan sudah dijelaskan di atas. Semoga semua pembahasan di atas dapat menambah wawasan dan juga bermanfaat untuk kamu.

Jika ingin mencari buku tentang ekonomi atau kewirausahaan, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik Nuryanto

Sumber:

https://www.gramedia.com/literasi/omset-adalah/

 

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.