Business

Pengertian Daur Hidup Produk: Konsep, Proses Pengembangan, dan Strategi Pemasaran

Written by Hendrik

Pengertian daur hidup produk – Grameds, istilah daur hidup produk mungkin terdengar kurang familier ya? Namun sebenarnya, sederhana untuk memahaminya hanya dengan melihat siklus kehidupan, maka sudah mengerti apa yang dimaksud dengan daur hidup produk. Memang menjalankan bisnis tidak mudah, tetapi jika memahami apa yang disebut sebagai daur hidup produk, maka kamu jadi paham dengan keadaan penjualan produk. Hal ini karena tidak selamanya berjalan dengan mulus, pasti akan ada jalan terjal, berlubang dan menjulang atau bahkan turun juga yang harus dihadapi, begitu.

Sebenarnya, tidak sedikit pelaku bisnis yang belum memahami makna dari produk, sehingga banyak pelaku bisnis yang tidak berkembang usahanya. Selain itu, daur hidup dari produk itu sendiri menjadi faktor penting dalam mengejar kesuksesan sebuah usaha karena akan berkaitan langsung dengan strategi pemasaran yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis.

Untuk itu, pemahaman akan produk, daur hidup produk, dan strategi pemasaran yang terjadi menjadi hal yang harus dikuasai oleh sobat pelaku bisnis ataupun calon bisnis.

Konsep Daur Hidup

Kata produk berasal dari bahasa Inggris yakni product yang diartikan sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya. Bentuk kerja dari kata produk, yaitu produce, yang merupakan serapan dari bahasa Latin produce(re), yang berarti untuk memimpin atau membawa sesuatu untuk maju.

Sedangkan dalam istilah, produk merupakan bentuk fisik barang yang ditawarkan dengan seperangkat citra dan jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan umumnya harus mengadaptasi strateginya sepanjang waktu, dalam hal ini strategi yang berkaitan dengan produk demi kelangsungan hidup produk tersebut.

Salah satu konsep yang sangat bermanfaat dalam memberikan pemahaman mengenai implikasi strategik dari perubahan-perubahan tersebut terhadap strategi pemasaran adalah konsep Daur Hidup Produk (Product Life Cycle). Daur Hidup Produk merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk.

Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt (dalam Wasson, 1978) pada tahun 1965 dalam artikelnya yang berjudul “Exploit the Product Life Cycle”, yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli pemasaran lainnya.

Konsep daur hidup menghadapkan produsen pada dua kemungkinan. Pertama, karena semua produk akan mengalami kemerosotan, maka produsen harus mengutamakan pengembangan produk baru untuk menggantikan produk yang lama. Kedua, produsen harus mengamati status daur hidup produk tiap produk mereka dan menyesuaikan strategi pemasaran dengan karakteristik dan tuntutan tiap tahapan dalam konsep daur hidup.

Tiap tahapan dalam daur hidup memiliki karakteristik dan tuntutan yang berbeda. Oleh karena itu, manajer harus berhati-hati menganalisis tiap tahapan yang dilalui produknya dan memilih strategi yang tepat agar daur hidup produk dapat diperpanjang, sehingga kemampuannya menghasilkan laba dapat dipertahankan.

Konsep dari daur hidup produk adalah upaya untuk mengenali berbagai tahap yang berbeda dalam perjalanan penjualan suatu produk. Pada tahap-tahap ini, terdapat peluang dan masalah yang berbeda-beda dalam kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba. Dengan mengenali tahap dimana suatu produk sedang berada atau akan menuju, perusahaan dapat merumuskan rencana pemasaran yang lebih baik.

Daur hidup produk juga memberikan gambaran untuk dilaksanakannya strategi-strategi pemosisian ke dalam suatu kerangka waktu (time frame) dari permulaan lahirnya sebuah produk sampai saat kematiannya.

 

Pengertian Daur Hidup Produk

pixabay

Secara umum, Daur Hidup Produk adalah perjalanan hidup suatu produk, mulai dari produk diperkenalkan ke pasar sampai produk tersebut mati. Setiap produk yang diluncurkan ke pasar pasti memiliki usia tertentu. Terkadang, usianya sangat singkat dan terkadang sangat panjang. Panjang pendeknya usia suatu produk ini tergantung dari kemampuan manajemen perusahaan untuk mengelola produk tersebut.

Tidak jauh berbeda dengan manusia yang memiliki batas usia tertentu, mulai dari bayi hingga meninggal dunia. Tidak sedikit manusia meninggal dalam usia bayi dan tidak sedikit pula meninggal dalam usia relatif pajang.

Adapun yang menjadi perbedaan adalah manusia memiliki usia yang terbatas sedangkan produk tidak. Usia kehidupan ini kita kenal dengan daur hidup atau apabila kita artikan ke produk, yaitu daur hidup produk. Daur hidup produk yang artinya merupakan perjalanan hidup suatu produk mulai dari produk dijual di pasar sampai produk tersebut mati.

Umur produk sangat tergantung dari strategi yang dijalankan oleh perusahaan. Terkadang umur suatu produk sangat singkat dan tidak sedikit pula produk yang memiliki umur yang relatif panjang. Kehidupan suatu produk biasanya diukur dari tingkat penjualan dan laba yang diraih oleh produk tersebut.

Pengertian Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) menurut Kotler adalah perjalanan yang ditempuh oleh penjualan dan laba suatu produk selama hidupnya. Daur hidup produk ini berkaitan erat dengan umur atau masa pakai produk itu sendiri. Dengan demikian, semakin lama daur hidup suatu produk, maka semakin lama pula umur atau masa pakai produk tersebut.

Daur hidup produk ini sesuatu yang alamiah yang akan dialami semua jenis produk yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang ada di lingkungan eksternal dan internal perusahaan.

Menurut Mulyadi, Daur Hidup Produk adalah waktu suatu produk mampu memenuhi kebutuhan konsumen, sejak lahir sampai diputuskan dihentikan dari pemasaran. Daur hidup produk atau jasa menggambarkan.

Tahapan-tahapan dalam Daur Hidup Produk

Setiap produk akan selalu memiliki masa hidup yang berbeda-beda. Masa hidup suatu produk mulai saat dikeluarkan oleh perusahaan ke masyarakat luar sampai dengan menjadi tidak disenanginya produk tersebut merupakan siklus kehidupan produk. Tahap-tahap daur hidup produk yaitu:

Tahap Perkenalan (introduction)

Suatu periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini belum ada laba karena banyaknya biaya untuk memperkenalkan produk. Pada tahap perkenalan (introduction), barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi.

Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru). Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agresif dan menitikberatkan pada merek penjual. Selain itu, distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

Tahap pertumbuhan (growth)

Suatu periode penerimaan pasar yang cepat & peningkatan laba yang mengesankan. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini, pesaing sudah mulai memasuki pasar, sehingga persaingan menjadi lebih ketat.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya. Dalam tahap ini, produk mulai dikenal konsumen dan mengalami kenaikan volume penjualan.

Tahap kedewasaan (maturity)

Suatu periode penurunan dalam pertumbuhan penjualan karena produk itu telah mencapai penerimaan sebagian besar pembeli potensial. Laba stabil atau menurun karena peningkatan pengeluaran pemasaran untuk mempertahankan produk dalam persaingan.

Tahap penurunan (decline)

Periode saat penjualan menunjukkan arah menurun dan laba menipis. Biasanya tahap-tahap ini ditandai dimana kecepatan pertumbuhan penjualan atau penurunannya menjadi nyata. Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.

Alternatif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain, memperbarui barang (dalam arti fungsinya), meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya agar lebih efisien, menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik, menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada dan strategi alternatif terakhir meninggalkan sama sekali barang tersebut.

https://www.gramedia.com/products/pakar-marketing-framework

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Untuk Memperpanjang Daur Hidup Produk

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperpanjang Daur Hidup Produk antara lain:

  1. Meningkatkan frekuensi penggunaan dengan menawarkan manfaat tambahan yang bisa dirasakan oleh konsumen.
  2. Mengidentifikasi konsumen baru dengan memperluas target konsumennya.
  3. Menemukan penggunaan manfaat lain dari suatu produk.
  4. Modifikasi produk, bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk, memperbaiki kemasan, dsb.

Di samping pelaku usaha memperhatikan usia dari daur hidup produk, hal yang tak kalah penting adalah pengembangan produk baru, khususnya bagi pelaku usaha yang akan merintis usaha baru atau akan memproduksi produk baru. Produk-produk baru yang diluncurkan perusahaan dapat berupa produk yang benar-benar baru maupun hasil dari modifikasi produk terdahulu.

Proses Pengembangan Produk Baru

Produk baru tersebut akan diterima konsumen apabila konsumen merasakan manfaat lebih besar dari produk yang telah ada. Proses pengembangan produk baru memerlukan suatu proses yang sistematis, yaitu :

1. Pencarian ide

Ide tentang produk baru dikumpulkan dari orang-orang baik dari yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan.

2. Menyaring ide-ide

Ide-ide yang telah dikumpulkan pada tahap awal perlu disaring atau dipilih untuk mendapatkan ide yang paling mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut.

3. Analisis bisnis

Perusahaan meramalkan potensi pasar untuk produk tersebut. Jika perusahaan yakin bahwa produk akan dapat memberikan laba dan menutup biaya, ide tersebut akan dikembangka ke tahap selanjutnya.

4. Pengembangan produk

Perusahaan mengembangkan suatu model bagi produk. Kemudian dilakukan pengujian untuk melihat kelayakan pembuatan produk dalam skala besar.

5. Tes pemasaran

Perusahaan melakukan uji coba pasar untuk mengetahui apa kelemahan produk tersebut sehingga dapat dilakukan penyesuaian.

6. Komersialisasi

Jika dalam uji pasar produk menunjukan hasil yang menjanjikan, perusahaan akan mulai memproduksi dan mendistribusikannya ke seluruh pasar.

Strategi Pemasaran dalam Daur Produk

pixabay

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya, berikut adalah strateginya:

1. Produk

Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi “kebutuhan dan keinginan” dari konsumen.

2. Harga

Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi “kebutuhan dan keinginan” dari konsumen.

Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan.

Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut.

Tentunya, keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang paling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun unluk jangka panjang.

3. Saluran Distribusi

Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.

Pemilihan saluran distribusi (Channel of Distribution) tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa. Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.

Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen.

4. Promosi

Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion) dan publisitas (Publicity).

 

a. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.

b. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan pribadi merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

d. Publisitas (Publicity)

Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana di dalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk “mensosialisasikan” atau “memasyarakatkan “.

 

Itulah penjelasan mengenai pengertian Daur Hidup Produk hingga strategi pemasarannya. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus bisa menambah wawasan kamu.

Apabila Grameds tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bisnis dan bagaimana mengolah produk yang baik, maka Grameds bisa mengulik lebih lanjut dengan membaca buku.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai buku berkualitas dan original untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Mochamad Aris Yusuf

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.