Business

Market Share: Pengertian, Fungsi, Jenis, Hingga Cara Meningkatkannya

Written by Hendrik

Pengertian market share – Dunia bisnis pasti akan selalu bersinggungan dengan persaingan pasar, makanya bagi pebisnis menguasai pasar merupakan salah satu tujuan utama. Biasanya, para pebisnis akan menghitung berapa penjualan yang berhasil dilakukan dalam periode tertentu untuk mengetahui dominasi perusahaannya terhadap pasar.

Dalam dunia bisnis, pencapaian ini sering disebut dengan market share atau pangsa pasar. Market share sendiri sangat penting diketahui karena akan menjadi patokan kekuatan perusahaan jika disandingkan dengan kompetitornya.

Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang pengertian market share, apa saja fungsi dan jenisnya, bagaimana cara menghitungnya, hingga tips untuk meningkatkan market share. Kalau kamu berencana memulai bisnis dalam waktu dekat, simak baik-baik, ya.

Pengertian Market Share

Kotler dan Armstrong (2013) mendefinisikan market share sebagai total penjualan suatu perusahaan dibandingkan dengan total penjualan yang ada di pasar. Angka penjualan ini bisa dihitung secara rasional dan dimanfaatkan untuk beberapa keperluan seperti:

  • Menentukan posisi perusahaan di pasar
  • Merumuskan dan memilih strategi yang akan digunakan untuk mempertahankan atau memperluas market share

Biar lebih mudah, coba bayangkan saat ini kamu sedang berjualan makaroni di komplek perumahaan karena makanan ini memang sedang viral dan banyak dicari. Namun kamu juga jadi punya banyak saingan.

Katakanlah dalam waktu satu bulan ada 1000 orang yang membeli makaroni, 300 orang diantaranya beli dari tempat kamu, 700 sisanya beli di kompetitor. Ini berarti kamu mempunyai market share 30%.

Biasanya, market share bisa berubah kapan saja tergantung perubahan selera konsumen atau konsumen pindah minatnya ke produk yang lain. Selain itu, semakin banyak pelaku usaha dalam komoditi tersebut, maka persaingan market share-nya akan semakin sengit.

Fungsi Market Share

pixabay

Market share memiliki beragam fungsi bagi suatu perusahaan, diantaranya seperti:

1. Meningkatkan reputasi

Di mata konsumen, market share kerap dijadikan sebagai indikator penilaian reputasi suatu perusahaan. Kalau produk yang kamu miliki berhasil mendominasi pasar dan bisa mempertahankannya selama beberapa periode, otomatis konsumen bakal lebih percaya pada bisnis yang kamu jalankan.

Bahkan, bisa saja ada konsumen yang mempromosikan produk dan bisnis kamu ke orang lain tanpa kamu minta sama sekali. Dengan begitu reputasi bisnismu jadi meningkat.

2. Tanda adanya potensi konsumen yang baru

Market share juga bisa membantu kamu untuk mengetahui bahwa ada potensi konsumen yang baru di sektor industri yang kamu pilih. Saat market share masih rendah, berarti kamu punya peluang yang besar untuk menjangkau konsumen baru tersebut.

3. Mengukur daya saing bisnis

Persentase market share dari bisnis yang kamu jalankan bisa menjadi indikator untuk mengukur daya saing perusahaanmu. Misalnya, kalau market share kamu berada di bawah kompetitor, berarti kamu harus mencari tahu apa yang dilakukan kompetitor untuk berada di posisinya. Sisanya kamu tinggal menyusun strategi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) untuk meningkatkan market share.

4. Mengukur jumlah penjualan

Kamu juga bisa menggunakan market share untuk mengukur jumlah penjualan. Jika market share-nya tinggi, artinya penjualan produk kamu baik. Begitupun sebaliknya, jika market share-nya rendah, berarti penjualan produkmu kurang baik dan kamu perlu melakukan evaluasi.

Tujuan dari evaluasi ini agar kamu bisa mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah penjualan lalu mencari solusinya. Misalnya, dari hasil evaluasi kamu tahu bahwa penjualan di media sosial seperti Whatsapp dan Facebook kurang maksimal, berarti kamu harus segera menyiapkan strategi penjualan digital yang baru.

Jenis-Jenis Market Share

Pixabay.com

1. Value market share

Di dalam value market share, penghitungan persentase dilakukan berdasarkan pada total segmen penjualan. Ini berarti perusahaan menghitung persentase berdasarkan capaian harga.

Perlu kamu tahu, angka value market share tidak selalu berbanding lurus dengan volume market share. Jadi, meski value market share bisnismu tinggi, tetapi belum tentu volume market share-nya tinggi.

2. Volume market share

Volume market share mengacu pada penghitungan jumlah total produk yang terjual di pasaran. Menariknya, seringkali volume market share lebih rendah daripada value market share-nya.

3. Revenue market share

Revenue market share adalah jenis market share yang perhitungannya berdasarkan pada pendapatan kemudian dibandingkan dengan kompetitor. Dengan kata lain, revenue market share lebih fokus pada total uang yang dihasilkan dari penjualan produk. Angka revenue market share ini bisa menjadi persentase market share produkmu secara individu.

4. Customer market share

Customer market share adalah rasio jumlah pelanggan dibandingkan dengan jumlah seluruh pelanggan di sektor bisnismu. Jenis yang satu ini lebih banyak digunakan di sektor pekerjaan yang jumlah konsumen dan juga subscriber-nya benar-benar diperhatikan.

Keuntungan Dan Kekurangan Market Share

Ketika kamu menjalankan sebuah bisnis atau usaha dan mendapatkan market share yang lumayan besar, kamu akan mendapatkan kesempatan untuk menarik calon investor untuk memberikan tambahan dana atau modal.

Pasalnya, bisnis atau usaha yang mempunyai market share lumayan besar dan berhasil mempertahankannya cenderung mengalami peningkatan omset. Dari peningkatan omset inilah, proses ekspansi usaha jadi lebih mudah dilakukan.

Namun tentu saja, seorang pebisnis tidak boleh cepat merasa puas dan harus selalu berusaha untuk meningkatkan market share-nya. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya, mulai dari menurunkan harga, memanfaatkan iklan digital, inovasi produk, dan masih banyak lagi. Selengkapnya akan dibahas di bagian selanjutnya.

Selain kelebihan tersebut, market share juga memiliki kekurangannya sendiri. Sebab, market share pada dasarnya memang alat yang bisa memberikan gambaran awal yang bisa digunakan oleh pebisnis atau perusahaan.

Misalnya, jika suatu perusahaan punya market share yang lebih besar dari kompetitornya tapi laba yang dihasilkan justru lebih sedikit, maka market share yang dimiliki perusahaan tersebut kurang efektif dijadikan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan.

Selain itu, ketika ada satu atau beberapa kelompok perusahaan yang menguasai mayoritas market share, akan membuat perusahaan lain kesulitan untuk bersaing. Monopoli yang sudah sangat kuat tentunya akan sulit diruntuhkan, apalagi oleh perusahaan-perusahaan kecil. Keadaan ini seakan menegaskan bahwa perusahaan kecil hanya bisa mendapatkan keuntungan yang kecil.

Cara Menghitung Market Share

Menghitung market share penting untuk dilakukan untuk mengetahui daya saing perusahaan atau seberapa besar “kekuasaan” produk dari suatu perusahaan di pasar. Untuk menghitungnya, bisa menggunakan rumus:

Market share = (pendapatan perusahaan/pendapatan total industri) x 100%

Misalnya begini:

Selama tahun 2021 kemarin, usaha makaroni yang kamu jalankan berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 30 juta sementara total pendapatan industri makaroni di tahun 2021 adalah Rp 130 juta, maka market share usaha makaronimu menjadi:

Market share: (Rp30.000.000/Rp130.000.000) x 100% = 23,07%

Jadi, usaha makaroni yang kamu jalankan berhasil menguasai 23,07% market share di industri penjualan makaroni.

Perlu kamu tahu, sebelum menghitung market share kamu harus menetapkan target konsumen dari usaha yang kamu jalankan. Target konsumen ini harus spesifik. Misalnya kamu menetapkan target konsumennya adalah siswa sekolah dan mahasiswa. Nah, siswa sekolah dan mahasiswa ini perlu dibikin lebih spesifik lagi.

Contohnya siswa dan mahasiswa yang uang jajannya lebih dari 30 ribu per hari atau 900 ribu per bulan. Dari sini kamu bisa tahu kalau target konsumen usahamu adalah siswa yang berasal dari keluarga menengah ke bawah.

Faktor-Faktor Yang Bisa Menghambat Perusahaan Untuk Menjangkau Market Share

Dalam praktiknya, ada faktor eksternal dan internal yang bisa menghambat atau menjadi kendala perusahaan untuk menjangkau market share-nya. Faktor-faktor ini harus dievaluasi secara mendalam agar perusahaan bisa menentukan cara untuk mengatasinya. Adapun faktor tersebut adalah:

1. Target pasar tidak sesuai dengan produk

Terkadang ada pebisnis yang keliru dalam menentukan target pasar sehingga tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan. Misalnya kamu menjual makaroni premium dengan harga Rp50 ribu per kilo nya namun kamu menawarkannya ke siswa atau mahasiswa yang uang jajannya 30 ribu per hari. Strategi ini jelas tidak akan berhasil sebab harga produk yang ditawarkan terlalu mahal.

Ada juga sebagian pebisnis yang langsung menyasar pasar menengah ke atas saat baru beroperasi atau masih dalam fase merintis dan brand-nya belum terlalu dikenal. Memang tak ada yang salah dengan strategi ini, hanya saja peluang ruginya lumayan besar.

2. Semakin banyak kompetitor

Faktor selanjutnya adalah jumlah kompetitor di industri yang sama semakin bertambah banyak. Dengan banyaknya penyedia produk, konsumen bisa memilih barang yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika kamu bermain di dalam industri seperti ini, kamu harus pintar mencari Unique Selling Point (USP) dari produkmu agar punya nilai lebih di mata konsumen.

3. Daya saing perusahaan menurun

Menurunnya daya saing perusahaan juga bisa menjadi faktor yang membuat sebuah bisnis sulit menjangkau market share yang ditargetkan. Contohnya, produk yang kamu miliki tidak mempunyai daya tarik atau keunggulan yang membedakan dengan produk dari kompetitor lain.

4. Pemasaran yang salah sasaran

Saat ini, semua bisnis bisa menggunakan teknologi untuk membuat iklan di semua kanal, mulai dari media sosial, website, hingga media digital. Cara ini efektif untuk menyasar pelanggan yang mempunyai ketertarikan spesifik atau relevan dengan bisnis.

Hanya saja, cara ini juga memerlukan strategi pemasaran yang tepat dan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Paling tidak, kamu harus membuat penargetan yang tepat agar iklan benar-benar sampai ke orang yang tepat.

Cara Untuk Meningkatkan Market Share

Pixabay.com

1. Lakukan metode Amati, Tiru, Modifikasi (ATM)

Dalam dunia bisnis, ada metode yang bernama Amati, Tiru, Modifikasi atau sering disingkat ATM. Dengan metode ini, pebisnis bisa mencari inspirasi dari kompetitor untuk kemudian diubah agar sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

Sering kali, pebisnis pemula menganggap metode ini sama dengan menjiplak 100% alias plagiat. Padahal nyatanya ATM dan plagiat justru berbeda. Karena ATM hanya mengambil inspirasi saja, bukan menggunakan ide atau strategi yang sama 100%.

Karena itu, untuk menerapkan metode ATM ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari kompetitor, diantaranya:

  • Apa saja kelebihan serta kekurangan produk kompetitor?
  • Bagaimana cara mereka melayani konsumennya?
  • Apa saja strategi marketing yang dipakai oleh kompetitor?

Setelah mendapatkan semua jawabannya, kamu bisa memikirkan strategi yang sesuai dengan kondisi bisnismu.

2. Tetapkan Unique Selling Point produk kamu

Untuk memenangkan persaingan, produk yang kamu tawarkan harus lebih unggul dari kompetitor. Bagaimana caranya? Ya dengan menetapkan Unique Selling Point (USP) dari produkmu.

USP sendiri merupakan hal yang membedakan produk kamu dengan produk kompetitor sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk kamu daripada milik kompetitor. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menentukan USP adalah:

  • Pahami dulu apa keinginan konsumen. Caranya bisa melakukan survey secara langsung kepada konsumen menggunakan form digital. Di sini kamu bisa menanyakan apa yang konsumen sukai dan tidak sukai dari produk kamu.
  • Setelah itu, kamu bisa meminta feedback tentang pelayanan, harga, dan hal lain yang berkaitan dengan bisnismu
  • Kemudian evaluasi strategi pemasaran produk agar bisa sesuai dengan keinginan konsumen
  • Kamu juga bisa mencari tahu kekurangan produk kompetitor dan menjadikannya sebagai USP produkmu. Di sini ada banyak sekali aspek yang bisa kamu lihat, mulai dari kualitas produk, harga, cara melayani konsumen, gaya bahasa, bahkan hingga feed media sosial.

3. Buat website khusus bisnis

Di zaman serba digital seperti sekarang, pebisnis bisa membuat website khusus untuk berbagai tujuan. Misalnya meningkatkan kepercayaan pelanggan atau menjual produk secara langsung. Selain itu, website juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis dengan cara:

  • Mengaplikasikan strategi digital marketing
  • Menerapkan SEO agar website ada di halaman pertama mesin pencari
  • Search Engine Marketing (SEM)
  • Dan yang lainnya

4. Manfaatkan strategi marketing yang efektif

Memanfaatkan strategi yang efektif bisa memudahkan bisnis untuk menjangkau konsumen, karena itu seorang pebisnis harus pandai menyusun strategi marketing. Misalnya menggunakan artis untuk menjadi brand ambassador, atau memakai jasa selebgram untuk mempromosikan produk di instagram, dan yang lainnya.

5. Jaga hubungan dengan konsumen

Menjangkau konsumen yang baru memang penting, namun memastikan konsumen menjadi pelanggan juga harus tetap diperhatikan. Untuk mewujudkannya kamu harus menjaga hubungan dengan konsumen.

Ingat, pelanggan yang setia bisa menjadi peluang untuk memperbesar market share karena mereka akan mempromosikan produk milikmu kepada teman, keluarga, tetangga, rekan kerja, bahkan hingga ke media sosial.

Setelah itu, pastikan kamu menjaga agar pelanggan setia tidak kabur ke kompetitor. Caranya bisa dengan:

  • Selalu menghadirkan produk yang inovatif serta bisa memenuhi kebutuhan konsumen
  • Terus menjaga kualitas produk
  • Menggunakan Cross Selling atau Up Selling
  • Menyediakan layanan terbaik kepada setiap pelanggan
  • Mengadakan customer loyalty program

6. Menurunkan harga produk

Di belahan dunia manapun, konsumen selalu menyukai harga yang lebih murah dan kamu bisa menjadikan kebiasaan ini sebagai strategi untuk meningkatkan market share. Dengan catatan, kamu harus melakukan perhitungan secara matang dan memikirkan semua kemungkinan dengan baik.

7. Lirik kelompok demografi baru

Semakin banyak audiens bisnis kamu, peluang penjualan tentunya akan semakin bertambah besar. Maka dari itu, kalau kamu merasa bisa dan butuh, sebaiknya coba lirik kelompok demografi baru.

Demografi ini bisa usia, status ekonomi, penghasilan, minat, atau yang lainnya. Dengan kata lain, kamu membuat target pasar dan strategi pemasaran yang baru berdasarkan demografi yang berbeda.

8. Rutin melakukan evaluasi

Cara memperbesar market share yang terakhir adalah dengan rutin melakukan evaluasi. Kamu bisa membuat evaluasi untuk menilai perkembangan bisnis setiap minggu, bulan, semester, hingga tahunan. Jika dibutuhkan, kamu bisa menyesuaikan strategi dengan kondisi yang dihadapi.

Meski cara yang terakhir ini penting, namun tak sedikit pebisnis yang melupakannya. Biasanya setelah bisnis berjalan, pebisnis hanya fokus memikirkan pendapatan, marketing, dan juga pengeluaran. Padahal evaluasi juga penting dalam perkembangan bisnis.

Demikian pembahasan tentang pengertian market share hingga cara untuk meningkatkannya. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus menambah wawasan kamu.

Jika ingin mencari berbagai macam buku tentang konsumen, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.