Business

Konsinyasi Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Tips Menjalankan Sistem Konsinyasi

Written by Hendrik

Konsinyasi adalah – Untuk bisa membangun usaha yang sukses, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan. Termasuk juga tentang bagaimana cara produk tersebut dipasarkan. Salah satu yang cukup populer dilakukan oleh industri kecil ataupun rumahan yaitu konsinyasi.

Sistem tersebut sering kali kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mungkin kita tidak menyadarinya. Ketika ke warung, kita mendapati ada produk kedapan yang ternyata bukan milik warung tersebut. Saat berkunjung ke tempat makan, kita tahu bahwa kerupuk yang ada di tiap mja tidak dibuat oleh si pemilik rumah makan tersebut.

Umumnya, praktik konsinyasi ini menandakan bahwa sistem tersebut memang mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan menjual produk secara langsung kepada para konsumen. Oleh sebab itu, penting untuk dipelajari untuk siapa saja yang ingin memulai bisnis. Bisa saja, sistem ini yang kemudian digunakan untuk menjajakan produk.

Selama menjalankan sebuah bisnis, tentunya semua pemilik bisnis akan melakukan berbagai cara supaya mereka dapat memperoleh keuntungan bahkan dalam jumlah yang besar.

Pengertian Konsinyasi

pixabay

Dalam bahasa Indonesia, istilah konsinyasi ini sebenarnya mempunyai beberapa pengertian yang berbeda. Istilah tersebut sebenarnya tidak mutlak merupakan istilah bisnis ataupun istilah yang ada di bidang perdagangan saja, namun juga digunakan dalam bidang hukum dan militer. Secara umum, konsinyasi adalah larangan untuk meninggalkan tempat. Pengertian umum itu juga yang kemudian diadopsi dalam bidang militer di mana konsinyasi diartikan sebagai perintah untuk bersiap ataupun larangan untuk meninggalkan tempat.

Selain arti tersebut, ada juga pengertian umum dari konsinyasi yang dijelaskan sebagai situasi di mana sekelompok petugas yang berkumpul untuk menyelesaikan sesuatu secara intensif tanpa boleh meninggalkan tempat tersebut sampai dinyatakan sebaliknya. Bidang hukum juga akan demikian, mempunyai pemahaman yang berbeda terkait dengan apa itu sistem konsinyasi.

Di dalam bidang hukum, khususnya di pengadilan, sistem konsinyasi menjelaskan tentang suatu keadaan di mana sejumlah uang dititipkan terlebih dulu kepada pihak pengadilan. Hal itu biasanya terjadi saat penagih utang menolak menerima pembayaran dari tertagih karena satu dan lain hal.

Uniknya lagi, pengertian konsinyasi di dalam bidang bisnis ataupun perdagangan yang akan kita bahas secara lebih dalam di artikel ini mempunyai perbedaan yang jauh dari pengertiannya secara umum atau pengertian yang digunakan di dalam bidang hukum.

Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI menjelaskan bahwa sistem konsinyasi yang dikaitkan dengan bidang bisnis dan perdagangan adalah suatu istilah yang menjelaskan tentang sebuah sistem dimana suatu produk ataupun barang dagangan dititipkan kepada agen ataupun penjual akhir dengan pembayaran yang baru akan diberikan saat produk tersebut sudah terjual.

Istilah konsinyasi yang telah dijelaskan dalam pengertiannya, di bidang bisnis, sistem ini banyak digunakan oleh agen ataupun pelaku usaha mikro. Sebab, dengan adanya sistem ini, baik itu agen ataupun penjual akhir tidak perlu repot untuk memikirkan jika produk yang dititipkan tidak berhasil terjual habis karena agen ataupun penjual akhir tidak perlu membayar secara penuh produk tersebut di awal, namun hanya membayar sejumlah produk yang sudah berhasil dijual saja.

Selain karena masalah keamanan, sistem tersebut juga disukai karena agen atau penjual akhir bisa mematok harga mereka sendiri di luar dari harga yang ditetapkan oleh di pemilik produk. Dari situlah agen atau penjual akhir bisa mendapatkan keuntungan, karena pemilik produk umumnya tidak peduli atau tidak terlalu ikut  campur dengan harga jual yang dipatok oleh penjual akhir atau agen.

Selisih antara harga produk yang harus dibayar kepada pemilik produk dengan harga jual yang ditetapkan agen dan penjual akhir merupakan keuntungan bersih yang dimiliki oleh agen tersebut dari produk terkait.

Manfaat Sistem Konsinyasi dalam Bisnis

Ada banyak manfaat yang dapat diberikan oleh sistem konsinyasi ini, tak hanya untuk pemilik produk saja, namun juga untuk agen atau penjual akhir yang berkaitan langsung dengan pelanggan. Manfaat dari sistem konsinyasi itulah yang membuat banyak pemilik usaha lebih memilih untuk memasarkan produk yang menjadi komoditas bisnisnya melalui sistem konsinyasi ini.

Akan tetapi, sebenarnya apa saja manfaat dari sistem konsinyasi? Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

1. Manfaat Sistem Konsinyasi Untuk Pemilik Produk

Setiap orang yang bergerak di bidang bisnis pastinya ingin mendapatkan pendapatan yang besar, namun sebisa mungkin dengan pengeluaran yang paling sedikit. Bagaimanapun, ini adalah prinsip dasar ekonomi yang menjadi pondasi untuk setiap kegiatan usaha, termasuk juga di dalamnya bidang perdagangan.

Setelah memahami apa itu konsinyasi, pastinya akan lebih mudah untuk memberikan jawaban jika menemukan pertanyaan apa yang membuat sistem ini banyak disukai dan banyak dipilih, tidak hanya oleh pemilik produk saja, tapi juga oleh agen, penjual akhir, atau penyalur.

Pastinya karena sistem konsinyasi dinilai bisa memberikan manfaat yang besar dengan tingkat biaya yang minim. Salah satu biaya yang bisa ditekan dengan menerapkan sistem konsinyasi adalah biaya pemasaran atau promosi. Biasanya, seorang pelaku bisnis akan bertanggung jawab untuk mempromosikan produk yang mereka jual kepada para konsumen.

Akan tetapi, dengan menerapkan sistem konsinyasi, pemilik produk tidak perlu lagi terlalu pusing dengan hal itu, karena pasar yang ditarget sudah jelas berbeda. Pemilik produk tidak perlu secara penuh berusaha untuk meyakinkan pelanggan akhir untuk membeli produknya secara langsung, namun hanya cukup meyakinkan agen atau penjual akhir supaya menerima titipan produk untuk dijual.

Umumnya, pihak agen ataupun penjual akhir yang berusaha untuk melakukan promosi kepada para pelanggan, karena mereka tidak akan bisa mendapatkan keuntungan jika produk yang dititipkan kepada mereka tidak laku dijual. Dengan begitu, pemilik produk yang dititipkan bisa mengalihkan pos pengeluaran yang tadinya ditujukan untuk promosi dan pemasaran ke pos bisnis lain yang masih memerlukan perhatian.

Akan tetapi, jangan salah, walaupun upaya untuk mempromosikan produk yang dimiliki mungkin saja berkurang dan dibebankan kepada penjual akhir, bukan berarti pasar konsumen yang ditarget juga akan ikut mengecil. Bahkan sebaliknya, dengan menerapkan sistem konsinyasi, pemilik produk justru dapat memperluas pasarnya tanpa perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

Tanpa adanya sistem ini, pemilik produk harus membuka sendiri pasar di daerah-daerah lain yang termasuk ke dalam area bisnisnya. Setidaknya, ada beban pengeluaran lain selain distribusi produk ke sebuah wilayah saat pemilik usaha berupaya untuk membuka pasar di daerah baru.

Untungnya, dengan adanya sistem konsinyasi, para pelanggan yang ada di luar wilayah bisnis pemilik produk bisa tetap menikmati produk yang ditawarkan selama mereka masih berada di wilayah yang menjadi cakupan penjual akhir, agen, atau penyalur yang melakukan perjanjian konsinyasi dengan pemilik produk. Praktis, dengan cara yang satu ini biaya yang harus dikeluarkan untuk memasarkan produk ke luar wilayah yang menjadi pusat awal juga dapat ditekan tanpa kehilangan pasar tersebut.

Selain biaya promosi dan pembukaan pasar di daerah baru, biaya lainnya yang bisa ditekan sebagai manfaat sistem konsinyasi adalah biaya pelayanan dan sumber daya manusia. Jadi, sistem konsinyasi memungkinkan seorang pemilik produk untuk menjangkau pasar di daerah yang baru tanpa perlu membuka cabang usaha di daerah tersebut.

Hal ini karena produk yang dimiliki akan dititipkan pada agen ataupun penjual akhir yang ada disana. Dengan kata lain, pemilik usaha tidak akan lagi terbebani dengan biaya untuk menyewa dan mengelola cabang usaha yang ada, tapi hanya cukup rutin menanggung biaya pengiriman produk yang akan dititipkan.

Pastinya sistem konsinyasi ini akan membantu pelaku usaha untuk menghemat banyak sekali pos pengeluaran yang tentunya akan membebani bisnis jika harus ditanggung sendiri secara penuh. Akan tetapi, dengan menitipkan produk yang dimiliki pada agen ataupun penyalur dan penjual akhir, beban tersebut bisa ditekan atau bahkan sepenuhnya dihilangkan.

Pemilik produk juga tetap bisa mempekerjakan karyawan khusus yang dititipkan bersama dengan produk untuk membantu agen ataupun penjual akhir dalam melayani, tetapi pilihan ini biasanya jarang dipilih oleh seorang pemilik usaha.

2. Manfaat Sistem Konsinyasi Untuk Agen atau Penjual Akhir

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manfaat sistem konsinyasi tak hanya bisa dirasakan oleh pemilik produk saja, namun juga oleh agen, penjual akhir, atau penyalur yang bersedia untuk menjual produk yang dititipkan kepada mereka. Salah satu manfaat yang bisa dirasakan oleh penjual akhir, agen, atau penyalur yang melakukan bisnis dengan sistem konsinyasi adalah sedikitnya modal yang perlu dikeluarkan untuk mendapatkan keuntungan.

Berbeda dengan perdagangan yang menggunakan sistem lain, sistem konsinyasi ini memungkinkan seorang penjual untuk mempunyai produk untuk dipasarkan tanpa menanggung biaya produksi yang sangat besar. Hal ini bisa terjadi karena biaya produksi secara penuh sudah ditanggung oleh pemilik produk. Agen dan juga penjual akhir tidak perlu bingung memikirkan bagaimana caranya menutup biaya produk, karena beban tersebut juga biasanya sudah ditanggung oleh pemilik produk.

Sebaliknya, penjual akhir atau agen hanya perlu melakukan pembayaran untuk produk-produk yang sudah laku terjual saja dan bukannya membayar di awal untuk keseluruhan produk yang diterima. Dengan begitu, modal yang harus dikeluarkan oleh agen digunakan untuk memastikan bahwa bisnisnya bisa terus berjalan dan juga bisa ditekan seminimal mungkin serta dialihkan ke pos pengeluaran lain yang lebih penting, seperti biaya promosi atau pemasaran.

Meskipun dengan modal yang sangat minim, bukan berarti keuntungan yang diperoleh juga akan kecil. Uniknya, sistem konsinyasi adalah kebebasan yang dimiliki oleh agen ataupun penjual akhir untuk menentukan harga jual akhir yang perlu dikeluarkan oleh pelanggan atau konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Sesuai dengan pengertian konsinyasi yang telah dijelaskan di atas, sifat produk yang dipasarkan dengan sistem konsinyasi adalah barang titipan.

Biasanya, pemilik produk akan memberikan harga jual yang sudah mereka harapkan akan dibayarkan oleh agen ataupun penjual akhir yang bekerjasama dengan mereka. Namun, mereka tidak akan mengatur berapa harga jual yang akan dibebankan kepada penjual akhir kepada pelanggan sebagai bagian keuntungan yang akan didapatkan.

Dengan begitu, sistem konsinyasi memungkinkan para penjual akhir untuk mengatur sendiri seberapa besar biaya promosi yang akan dikeluarkan dan membebaskannya serta biaya operasional lain serta keuntungan yang ingin didapatkan ketika menentukan harga jual akhir.

Di akhir periode penjualan, mereka hanya cukup membayarkan harga yang telah disepakati dengan pemilik produk sesuai dengan jumlah produk yang telah terjual. Karena sistem konsinyasi ini menuntut para agen atau penjual akhir untuk membayarkan harga dari nilai produk yang terjual saja, terdapat manfaat lain yang sebenarnya juga dirahasiakan, yakni kecilnya tingkat risiko yang dimiliki jika produk yang dititipkan tidak laku terjual.

Berbeda halnya dengan produk yang diproduksi sendiri ataupun dibayar secara penuh melalui skema pengadaan, agen ataupun penjual akhir tidak akan mengalami kerugian yang terlalu besar apabila hasil penjualan produk titipan tidak begitu laris atau justru tidak terjual sama sekali. Tak ada tanggung jawab untuk menanggung biaya produksi atau pengadaan barang yang tidak laku terjual, ‘kan?

Agen, penjual akhir, atau penyalur hanya mempunyai kewajiban untuk menanggung biaya dari produk yang sudah laku terjual saja. Sedangkan untuk produk yang tidak terjual bisa serta merta dikembalikan kepada pemilik produk, baik itu di akhir periode atau saat dirasa diperlukan, tanpa adanya tambahan biaya lain yang perlu ditanggung.

Selain keuntungan bisnis yang bisa dirasakan secara langsung, manfaat dari sistem konsinyasi yang juga dapat dirasakan oleh agen atau penjual akhir secara tidak langsung yaitu lengkapnya produk yang dapat ditampilkan pada display yang dimiliki oleh penjual tersebut.

Meskipun terdengar sepele, tetapi secara tidak langsung ada manfaat yang lebih besar yang dapat diterima oleh agen ataupun penjual akhir dari praktik tersebut. Sebab, dengan display yang terlihat lengkap dan penuh, maka para pelanggan akan lebih tertarik untuk masuk dan berbelanja. Jadi, sebenarnya hal tersebut bisa membantu agen ataupun penjual akhir untuk meningkatkan pendapatan bisnisnya lebih jauh lagi.

Tips Menjalankan Sistem Konsinyasi

pixabay

Sebagai salah satu langkah awal untuk mengenalkan produk ke pasaran, sistem penjualan seperti ini umumnya dilakukan supaya pihak toko bersedia untuk menjualkan produk kita kepada para konsumen secara langsung. Hal tersebut karena sebuah produk baru biasanya masih belum mempunyai pangsa pasar yang jelas dan hal itu biasanya akan menimbulkan keraguan para pemilik toko apabila harus membelinya secara langsung dari para pemilik produk.

Namun, apabila kita adalah salah satu pemilik produk yang berniat untuk melakukan sistem konsinyasi penjualan, maka alangkah lebih baik untuk selektif dalam membuat ketentuan supaya produk bisa laku terjual. Untuk mendukung hal itu, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Pilih toko yang strategis dan juga ramai pembeli. Hal ini bertujuan agar produk kita mudah dikenal dan mudah untuk terjual.
  2. Selalu melakukan pengecekan secara berkala, terlebih untuk produk-produk yang mempunyai masa kadaluarsa sejenis makanan atau minuman. Dengan rutin melakukan pengecekan, maka kita akan terhindar dari kemungkinan produk kadaluarsa yang terbeli yang bisa menyebabkan kerugian dan juga image negatif terhadap produk.
  3. Jalin hubungan baik dengan para pemilik toko. Tawarkan margin keuntungan yang menarik dan juga hadiah kepada pemilik toko apabila bisa melakukan penjualan dengan jumlah yang besar. Dengan cara tersebut, diharapkan para pemilik toko bersedia menawarkan produk kita terlebih dulu kepada para konsumen dan menjadikannya alternatif utama di setiap penjualan.

Jadi, konsinyasi adalah suatu kata yang bisa digunakan dalam beberapa bidang yang di mana setiap bidangnya memiliki arti yang berbeda-beda. Demikian penjelasan mengenai apa itu konsinyasi dan beberapa manfaatnya untuk penjualan produk. Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang sistem penjualan, kamu dapat membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Umam

sumber: https://www.jurnal.id/id/blog/2018-konsinyasi-pengertian-keuntungan-dan-tips-menjalankannya/#Tips_Menjalankan_Sistem_Penjualan_Konsinyasi

https://majoo.id/solusi/detail/apa-itu-konsinyasi

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.