Biologi

Perkembangbiakan Generatif Pada Hewan dan Tumbuhan

Written by Nandy

Perkembangbiakan generatif – Pernahkah kamu menyaksikan kucing yang sedang melahirkan anaknya atau ayam yang sedang bertelur di dalam kandang? Ini adalah bukti bahwa makhluk hidup selain manusia pun berkembang biak.

Setiap makhluk hidup berkembang biak untuk alasan yang sama, yaitu memperbanyak keturunan dan menyelamatkan spesies dari kepunahan. Hewan dan tumbuhan berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.

Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang perkembangbiakan generatif pada hewan dan tumbuhan secara lengkap. Mulai dari pengertian, jenis, ciri, hingga contohnya. Simak baik-baik, ya!

Pengertian Perkembangbiakan Generatif 

pixabay.com

Singkatnya, perkembangbiakan generatif adalah proses reproduksi pada hewan dan tumbuhan yang dilakukan secara kawin atau seksual dan membutuhkan alat kelamin jantan serta betina.

Setiap hewan dan tumbuhan yang berkembang biak secara generatif akan mengalami pembuahan. Pembuahan ini adalah proses peleburan sel kelamin jantan dan betina yang kemudian menghasilkan zigot.

Zigot adalah cikal bakal dari organisme baru yang akan terus berkembang hingga tiba waktunya untuk lahir ke dunia.

Perkembangbiakan generatif pada hewan dan tumbuhan sebenarnya sama-sama dilakukan dengan meleburkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan yang harus kamu ketahui, terutama pada proses perkawinan dan pembuahan.

Pembahasan lebih lengkap tentang perkembangbiakan pada hewan bisa kamu baca dalam buku Berbagai cara hewan berkembang biak yang disusun oleh Cahyanto Budi Adi. Buku ini, menjelaskan secara rinci mengenai macam-macam pola perkembangbiakan pada hewan tingkat rendah (Invertebrata), serta pada hewan tingkat tinggi (Vertebrata).

Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan bisa terjadi pada tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi. Tumbuhan tingkat rendah adalah jenis tumbuhan yang belum memiliki alat khusus, sedangkan tumbuhan tingkat tinggi adalah jenis tumbuhan yang memiliki alat kelamin yang jelas dan bisa ditentukan mana jantan mana betinanya.

1. Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan Tingkat Rendah

Pixabay.com

Tumbuhan tingkat rendah dianggap sudah mampu melakukan perkembangbiakan generatif karena dalam prosesnya terjadi peleburan sel kelamin jantan dan betina. Tumbuhan jenis ini melakukan perkembangbiakan generatif dengan 4 cara, yaitu konjugasi, isogami, anisogami, dan metagenesis.

a. Konjugasi

Konjugasi adalah perkembangbiakan generatif yang dilakukan oleh makhluk hidup tanpa jenis kelamin yang jelas. Makhluk hidup ini biasanya ditemukan pada golongan tumbuhan yang sederhana atau tingkat rendah seperti spirogyra (alga hijau)

b. Isogami dan anisogami

Isogami adalah perkembangbiakan seksual yang dilakukan oleh tumbuhan dengan sel kelamin betina dan jantan memiliki ukuran serta bentuk yang sama. Contoh tumbuhan tingkat rendah yang berkembang biak dengan cara isogami adalah ganggang Ulatrich.

Jika sel kelamin betina dan sel kelamin jantannya mempunyai ukuran dan bentuk yang berbeda, maka perkembangbiakan yang terjadi disebut dengan anisogami. Tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan jenis ini adalah Oedogonium.

c. Metagenesis

Metagenesis merupakan pergiliran keturunan yang terjadi secara bergiliran antara perkembangbiakan generatif dan perkembangan vegetatif. Jadi, ada generasi yang menghasilkan alat kelamin (gametofit) dan ada juga yang menghasilkan spora (sporofit).

2. Perkembangan Generatif Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi

Pixabay.com

Tumbuhan tingkat tinggi merupakan jenis tumbuhan yang jenis kelaminnya bisa dibedakan dengan jelas. Oleh sebab itu, tumbuhan tingkat tinggi memiliki alat perkembangbiakannya sendiri.

a. Alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan tingkat tinggi

Alat perkembangan generatif pada tumbuhan tingkat tinggi dibagi menjadi dua, yaitu putik (alat kelamin betina) dan benang sari (alat kelamin jantan). Namun, keduanya sama-sama berada pada bunga.

b. Proses penyerbukan

Pada bunga, putik dan benang sari memiliki tempat yang berbeda, sehingga untuk dapat melakukan perkawinan harus ada proses penyerbukan atau proses melekatnya serbuk sari di kepala putik.

Proses penyerbukan ini bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyerbukan dengan perantara dan juga penyerbukan tanpa perantara. Perantara atau polinator yang menyebabkan terjadinya penyerbukan pada tumbuhan bisa berupa, angin, hewan, air, atau manusia.

c. Penyerbukan dengan perantara

Agar lebih mudah, berikut ini tabel yang memuat perbedaan antara penyerbukan dengan perantara angin, air, hewan, dan manusia dan penyerbukan tanpa perantara:

Perantara Pengertian Contoh tumbuhan
Angin Penyerbukan yang terjadi dengan bantuan angin (anemogami). Rumput-rumputan (Gramineae)
Air Penyerbukan yang terjadi dengan bantuan air. Hydrilla
Hewan Penyerbukan yang terjadi dengan bantuan hewan seperti burung, siput, serangga, atau kelelawar (zoidiogami). Setiap tumbuhan yang bunganya memiliki mahkota berukuran besar, warnanya mencolok, menyebarkan bau yang khas, menghasilkan madu atau nektar, dan serbuk sarinya berjumlah banyak dan lengket.
Manusia Penyerbukan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Setiap tumbuhan yang sulit melakukan penyerbukan alami, seperti vanili.

d. Penyerbukan tanpa perantara

Penyerbukan tanpa perantara berarti penyerbukan yang terjadi secara alami tanpa bantuan organisme maupun benda lain. Biasanya, tumbuhan yang mengalami penyerbukan ini, serbuk sari yang telah masak akan langsung melekat ke kepala putik.

e. Proses pembuahan

Satu hal yang menarik dari perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah tidak semua bunga yang mengalami penyerbukan akan menghasilkan biji yang mengandung zigot (calon individu baru). Zigot ini hanya terbentuk pada bunga yang penyerbukannya diikuti oleh pembuahan.

Pembuahan merupakan peristiwa meleburnya sel kelamin jantan dan sel telur. Nah, pada proses pembuahan ini, satu inti sperma akan membuahi inti sel telur, sehingga terbentuklah zigot.

Satu inti sperma yang lainnya melebur dengan inti kandung lembaga sekunder dan membentuk endosperma atau tempat cadangan makanan untuk zigot.

Apabila proses pembuahan terjadi, kelopak bunga, mahkota, bunga, dan benang sari akan layu kemudian gugur. Setelah itu, bakal biji berkembang menjadi biji yang dilindungi oleh kulit biji, Jika biji ini ditanam, maka akan menghasilkan tumbuhan baru.

Untuk memahami lebih dalam bagaimana proses perkembangbiakan pada tumbuhan tingkat tinggi, buku Dasar-Dasar Teknik Budidaya Tanaman yang ditulis oleh Ir.H.Bargumono,M,Si Dan Ir. Maryana.M.P dapat menjadi referensi utamamu.

Buku ini banyak dicari dan dibaca mulai dari kalangan remaja hingga orang dewasa khususnya bagi mereka yang pada kegiatan kesehariannya memiliki keterkaitan dengan suatu budidaya pada tanaman.

Ciri-Ciri Tumbuhan yang Berkembang Biak Secara Generatif

Tumbuhan yang berkembang biak secara generatif mempunyai bentuk yang berbeda dengan tumbuhan yang berkembang biak secara vegetatif. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari ciri-ciri yang tampak jelas, misalnya seperti:

  1. Ukuran batangnya kecil
  2. Ukuran daunnya kecil dan kebanyakan berwarna hijau muda
  3. Memiliki daun yang bentuknya terbuka dan rata
  4. Memiliki buah yang berukuran besar dan banyak

Perkembangan Generatif Pada Hewan

Pixabay.com

Perkembangbiakan generatif pada hewan terjadi pada hewan yang bertulang belakang (vertebrata) dan hewan yang tidak bertulang belakang (avertebrata). Perkembangbiakan generatif ini melibatkan alat perkembangbiakan dan ditandai dengan adanya pembuahan. Pembuahan pada hewan bisa terjadi di dalam tubuh maupun di dalam tubuh.

1. Alat perkembangbiakan generatif pada hewan

Hewan yang berkembang biak dengan cara kawin memiliki alat kelamin khusus yang menghasilkan sel kelamin. Alat yang menghasilkan sel kelamin jantan disebut testis sedangkan alat yang menghasilkan sel telur disebut ovarium.

Pada kebanyakan hewan, alat kelamin jantan dan betina terdapat pada dua individu yang berbeda. Karena itu, ada yang disebut hewan jantan dan hewan betina.

Akan tetapi, ada juga beberapa hewan yang alat kelamin jantan dan betinanya terdapat pada satu tubuh atau disebut hermafrodit. Salah satu contoh hewan hermafrodit adalah cacing tanah.

2. Perkawinan

Mirip seperti manusia, proses perkawinan pada tidak terjadi begitu saja karena hewan dapat memilih pasangannya sendiri. Biasanya, pada tahap ini, hewan jantan akan menunjukkan sikap yang lebih agresif serta tingkah laku khusus demi menarik perhatian hewan betina.

Tingkah laku khusus ini berbeda-beda tergantung jenis hewannya. Beberapa hewan ada yang melakukan perkelahian dengan pejantan lain untuk mendapatkan pasangannya.

3. Pembuahan

Menurut tempat terjadinya, pembuahan pada hewan bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuahan di dalam tubuh dan pembuahan di luar tubuh.

a. Pembuahan di dalam tubuh (Fertilisasi internal)

Pembuahan di dalam tubuh merupakan proses pembuahan sel telur oleh sperma yang berlangsung di dalam tubuh induk betina. Untuk bisa membuahi sel telur, sperma dari induk harus dimasukkan dulu ke dalam tubuh induk betina lewat alat kelamin induk jantan.

Dengan begitu, kemungkinan sel telur dibuahi oleh sperma sangat besar sebab sel telur bertemu dengan sperma di ruangan yang lebih sempit. Pembuahan di dalam tubuh terjadi pada hewan jenis reptilia, mamalia, dan burung.

b. Pembuahan di luar tubuh (Fertilisasi eksternal)

Pembuahan di luar tubuh merupakan proses pembuahan sel telur oleh sperma yang berlangsung di luar tubuh induk betina. Pembuahan ini terjadi pada hewan-hewan yang berkembang biak di dalam air, seperti katak dan ikan.

Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma kemudian akan menjadi zigot. Lalu zigot berkembang menjadi larva. Beberapa larva akan berkembang menjadi hewan dewasa dan beberapa lainnya tidak berkembang sama sekali.

Hal ini disebabkan oleh banyak gangguan, seperti karena predator maupun faktor lingkungan yang tidak menguntungkan.

Nah, pembuahan eksternal bisa dibedakan menjadi dua tipe, yaitu pembuahan di dalam sarang dan pembuahan secara acak.

  1. Pembuahan di dalam sarang adalah ketika sel telur dan sel sperma disimpan di dalam suatu tempat (sarang) sehingga kemungkinan sperma membuahi sel telur jadi lebih besar.
  2. Pembuahan secara acak adalah ketika sel telur dan sperma dilepas di dalam air secara bersamaan di sembarang tempat sehingga kemungkinan sperma membuahi sel telur lebih kecil.

4. Cara perkembangbiakan generatif pada hewan vertebrata

Perkembangan generatif pada hewan vertebrata dilakukan dengan tiga cara, yaitu bertelur (ovipar), beranak (vivipar) atau bertelur dan beranak (ovovivipar).

a. Perkembangbiakan ovipar (bertelur)

Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur merupakan golongan ikan, reptil, amphibi, dan burung. Beberapa ciri hewan ovipar adalah tidak mempunyai kelenjar susu dan tidak mempunyai daun telinga.

Akan tetapi, ada juga binatang mamalia yang bertelur, yaitu platypus (Ornithorhynchus anatinus) yang ada di benua Australia. Setelah telurnya menetas, anak-anak platipus akan menyusu pada induknya.

b. Perkembangbiakan vivipar (beranak)

Hewan yang berkembang biak dengan cara beranak merupakan golongan mamalia atau hewan yang mempunyai kelenjar susu, daun telinga, dan rambut yang melindungi tubuhnya.

Pada mamalia, proses pembuahan terjadi di dalam tubuh induk betinanya. Hasil dari pembuahan tersebut adalah zigot. Zigot lalu bergerak menuju ke rahim (uterus) dan menempel di dinding rahim untuk kemudian berkembang menjadi embrio.

Embrio mamalia memiliki selaput embrio yang terdiri dari selaput telur (amnion), korion, dan alantois. Selaput embrio ini berfungsi untuk melindungi embrio dari goncangan dan juga kekeringan. Di dalam rahim, embrio dihubungkan dengan induknya melalui tali pusat dan juga plasenta untuk mendapatkan sari-sari makanan serta oksigen dari induknya.

Setelah pertumbuhan dan perkembangan embrio sempurna, maka terbentuklah janin yang akan dilahirkan melalui vagina. Jumlah anak yang dilahirkan oleh hewan mamalia biasanya berbeda-beda tergantung jenisnya.

Contohnya kuda dan gajah hanya melahirkan seekor anak sedangkan anjing dan kucing bisa melahirkan anak antara 2 sampai 5 ekor. Sedangkan hewan pengerat biasanya melahirkan antara 2 sampai 8 ekor anak.

Pada hewan mamalia, induk betina akan menyusui dan memelihara anaknya sampai dianggap mampu mencari makanan sendiri.

c. Perkembangbiakan ovovivipar (bertelur dan beranak)

Pada hewan ovovivipar, sel telur yang sudah dibuahi akan menetas disimpan di dalam tubuh induk betina hingga menetas sehingga saat dikeluarkan sudah dalam bentuk anak. Biasanya telur hewan ovovivipar menetas di dalam saluran telur (oviduk) sehingga hewan tersebut terlihat seperti beranak.

Contoh dan penjelasan mengenai cara perkembangbiakan pada hewan bisa kamu temukan dalam buku Perkembangan Hewan yang ditulis oleh Ramadhan Putra.  Buku ini ditulis sebagai bagian dari bahan ajar yang cukup komprehensif dalam bahasa Indonesia.

 

Contoh Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan Dan Hewan

Contoh tumbuhan yang berkembang biak secara generatif

pixabay

1. Padi

Padi termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara generatif. Proses penyerbukannya dibantu oleh angin (anemogami). Padi memang memiliki serbuk biji yang kecil, sehingga sangat mudah terbawa angin.

Serbuk biji yang terbawa angin lalu hinggap di kepala sari serta kepala putik, sehingga terjadilah proses penyerbukan.

2. Jambu biji

Sebenarnya jambu biji merupakan tumbuhan yang bisa berkemabng biak secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif jambu biji dilakukan dengan cara menanam bijinya secara langsung oleh manusia (antropogami).

3. Kacang panjang

Kacang panjang mempunyai bunga sempurna yang terdiri dari tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dan kepala putik. Dengan demikian, kacang panjang bisa berkembang biak dengan bantuan serangga.

Serangga yang hinggap di tanaman kacang panjang akan membawa benang sari (secara tidak sengaja) dan menyebarkannya ke tanaman kacang panjang yang lain.

Contoh hewan yang berkembang biak secara generatif

1. Ayam

Ayam merupakan contoh hewan dengan perkembangbiakan generatif melalui telur (ovipar). Setelah bertelur, induk betina akan mengerami telurnya selama 20 atau 21 hari (inkubasi) agar telur tetap hangat.

2. Sapi

Sapi termasuk ke dalam hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Setelah sel sperma membuahi sel telur, induk betina akan mengalami mengandung bayinya (hamil) selama 270 hari atau sekitar 8 bulan.

3. Platipus

Platipus adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) akan tetapi, platipus juga mempunyai kelenjar susu yang biasanya ditemukan pada hewan yang berkembang biak secara kawin. Oleh sebab itu, para ahli memasukkan hewan ini ke dalam kategori hewan ovovivipar.

Hal menarik lain tentang platipus yang harus kamu ketahui adalah hewan ini dianggap sebagai hewan kelas burung yang berevolusi menjadi mamalia.

Pertanyaan Yang Sering Diajukan Terkait Perkembangbiakan Generatif

Apa saja ciri-ciri perkembangbiakan generatif?

Dari penjelasan di atas, bisa diketahui bahwa perkembangan generatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Terjadi peleburan sel kelamin betina dan sel kelamin jantan
  2. Membutuhkan dua induk, yaitu induk jantan dan induk betina
  3. Menghasilkan anak yang memiliki sifat campuran dari kedua induk
  4. Dalam prosesnya terjadi penggabungan materi genetik

Apa manfaat perkembangbiakan generatif?

Manfaat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah:

  1. Dapat mengembangkan variasi tanaman baru dengan cara penyilangan.
  2. Dapat menghasilkan bibit dengan akar dan batang yang kuat.
  3. Dapat membantu melestarikan keanekaragaman hayati.
  4. Dapat menghasilkan tanaman yang lebih panjang umur.

Sementara itu, manfaat perkembangbiakan pada hewan adalah:

  1. Embrio bisa terlindungi dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung karena ada cangkang telur yang keras.
  2. Embrio bisa terlindungi dari benturan maupun guncangan.
  3. Induk bisa membawa embrio yang sedang berkembang di dalam tubuhnya.
  4. Mencegah embrio dimangsa oleh predator.
  5. Menjamin kebutuhan makanan embrio selama di dalam kandungan.

Grameds bisa mengajak si kecil mengenal hewan dan tumbuhan generatif dengan membaca buku Perkembangan Hewan & Tumbuhan yang disusun oleh Forum Bina Prestasi.

Demikian pembahasan tentang perkembangbiakan generatif, baik dari tumbuhan atau hewan. Semoga semua pembahasan di atas bisa menambah wawasan kamu. Jika ingin mencari buku tentang perkembangbiakan hewan dan tumbuhan, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Sumber: 

Sri Winarsih, S.Pd Seri Sains Perkembangbiakan Makhluk Hidup

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya