Business

STP Marketing : Pengertian, Target, Segmentasi, dan Strategi

Written by Hendrik

Dilansir dari Smart Insight, STP Marketing adalah model pemasaran yang menggunakan model SWOT, model ini cukup populer dalam sistem pemasaran. Strategi ini cukup dikenal sebab mempunyai langkah yang cukup tepat dan efisien. Maka tak heran, kini model STP cukup digemari untuk model marketing modern.

Jadi, seperti apa sebenarnya model pemasaran STP ini? Yuk, kenali sistem STP Marketing untuk membantu mengembangkan usaha atau bisnis kamu. Mari kita simak penjelasan berikut.

Apa Itu STP Marketing?

pixabay

STP Marketing merupakan singkatan dari Segmentasi, Targeting, and Positioning. Model ini adalah proses sistem pemasaran untuk menjalankan usaha atau bisnis. Dan sudah menjadi bagian dalam strategi marketing dan pemasaran, STP Marketing terbukti efektif untuk membuat rencana marketing suatu perusahaan.

Di sisi lain, melalui tahapan ini para pebisnis dan marketer dapat lebih mudah menentukan posisi perusahaan. Selain itu, kamu juga bisa menciptakan komunikasi yang relevan untuk proses pemasaran pada konsumen.

Biasanya, model STP Marketing fokus pada efektivitas sebuah kampanye brand dan iklan. Dengan begitu, implementasi STP yang kamu buat agar mudah untuk menentukan segmen bisnis dengan tepat, melalui sistem positioning brand di setiap segmennya.

 

Mengenal Segmentasi STP Marketing

Dengan mengenal segmentasi marketing memungkinkan perusahaan lebih fokus dalam mengatur dan mengalokasikan sumber daya. Di samping itu, juga memudahkan perusahaan dalam mendapatkan gambaran atau prediksi terhadap kompetisi pasar.

Mengenal segmentasi ini adalah langkah awal dalam memberikan acuan sebagai bahan menentukan tahap selanjutnya dalam pemasaran. Salah satu tujuan dari pemasaran STP ini ialah untuk mengetahui target pasar, yakni produk dan segmen merek yang kamu miliki. Berikut ini adalah segmentasi STP marketing.

1. Demografis

Pertama demografi, yaitu dengan menentukan segmentasi produk dan nama brand milikmu pada pemasaran STP, dengan memilih target konsumen menurut kategori jenis kelamin, pendapatan, umur, status perkawinan, pekerjaan, dan pendidikan.

Segmen demografis ini memudahkan kamu menentukan berdasarkan kelompok calon pelanggan atau konsumen sebagai target pasar. Tidak hanya itu saja, kamu juga bisa membuat segmen sesuai kebutuhan konsumen dengan mengacu pada data demografis yang sudah dibuat.

2. Psikografis

Tahap psikografis ini adalah dengan membuat segmentasi STP Marketing dengan tujuan mengenal target audience yang lebih rinci, termasuk kecenderungan dan kebiasaan saat transaksi jual-beli. Jadi, kamu sangat perlu mengetahui dan meneliti gaya hidup, hobi, kelas sosial, hingga ketertarikan pelanggan atau calon pelanggan terhadap trend terbaru atau trend tertentu.

Sebab, setiap konsumen pasti memiliki karakteristik yang berbeda, hal ini tentu menjadi pertimbangan mereka dalam memutuskan dalam membeli sebuah produk. Begitu juga dengan gaya hidup seseorang, ini juga akan mempengaruhi target pasar. Dan untuk mendapatkan data yang spesifik, kamu perlu melakukan wawancara hingga survei lapangan untuk mengumpulkan data konsumen.

3. Geografis 

Lalu, poin berikutnya dalam membuat segmentasi ialah mengerti kondisi geografis. Hal ini sangat penting untuk target pemasaran STP ini. Dengan mengetahui domisili tiap pelanggan, seperti di desa, di kota, atau perumahan, maka secara tidak langsung, hal ini juga membuat kamu akan mengenal cara berkomunikasi mereka dan budaya mereka. Tentu hal ini akan membuatmu mudah dan maksimal dalam menawarkan produk atau membuat iklan yang akan kamu jual.

Nah, dengan sistem data geografis ini, kamu bisa menyesuaikan pada tiap lokasi. Sehingga nantinya akan mudah diterima dan konsumen akan merasa tertarik saat melihat iklan yang kamu buat. Di samping itu, kamu juga bisa mengatur estimasi penjualan, dengan efektif untuk menarik potensi pelanggan tetap sesuai dengan tempat tinggal atau daerah masing-masing.

4. Kepercayaan

Segmentasi terakhir ialah kepercayaan. Kepercayaan dari konsumen merupakan hal yang paling penting dalam target pemasaran, kepercayaan audience juga merupakan kunci targeting pasar.

Kepercayaan di sini seperti agama, kebudayaan, politik, dan nilai-nilai serta norma-norma kehidupan. Jadi, dengan kita memahami aspek ini, maka dapat menghasilkan pesan yang mudah diterima dan dipercaya.

Target Pemasaran STP Marketing

Setelah kamu mengenal dan mengetahui segmentasi pasar, maka langkah selanjutnya dalam STP pemasaran ialah menentukan segmentasi mana sebagai sasaran pemasaran. Lihat peluang dan pertimbangan setiap sumber daya dan segmentasi yang kamu miliki. Jangan lupa selalu lakukan analisis terhadap adanya potensi target konsumen agar terus maju dan berkembang.

Jika diperlukan, kamu bisa mensurvei untuk mengetahui keadaan pasar secara tepat, jadi dapat meminimalisir resiko kegagalan dan kesalahan yang mung akan terjadi. Dalam penentuan sasaran pasar, ada beberapa pilihan pola atau metode yang dapat dijadikan pedoman, yaitu :

  • Kamu perlu fokus pada satu segmentasi (Single Segment Concentration)
  • Pemilihan segmentasi berdasarkan keunggulan atau kelebihan tertentu (Selective Specialization)
  • Pemilihan Produk Khusus (Product Specialization)
  • Fokus pada penyediaan kebutuhan kelompok tertentu (Market Specialization)
  • Pilihan semua kelompok (Full Market Coverage

Positioning STP Marketing

Positioning STP Marketing merupakan langkah terakhir yang harus dilakukan untuk melengkapi tahapan ini. Pada tahap ini, kamu harus bisa memposisikan produk dan brand milikmu terhadap sasaran segmentasi. Dalam tahap positioning STP Marketing ini kamu juga bisa menentukan model marketing mix, sebab lebih cepat dan efektif. Pertimbangkan key faktor atau alasan dasar yang membuat konsumen kamu ingin membeli produkmu daripada dengan kompetitor.

Lalu, lakukan juga identifikasi terhadap porsi dan keunikan dari produk yang ingin kamu jual, segmen melihat produk dan brand yang kamu jual. Tak lupa, perhatikan juga akan kebutuhan dan keinginan dari segi sasaran pemasaran tersebut. Kamu juga harus memahami, bahwa proporsi nilai produkmu dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Strategi Pemasaran STP Marketing pada Bisnis Online

Strategi bisnis mempunyai kaitan yang erat dengan pemasaran, sebab semua kegiatan yang bergerak dalam perusahaan atau bisnis pasti memerlukan strategi pemasaran. Pengertian strategi adalah suatu proses menyeluruh untuk mencapai target tertentu, mulai dari planning hingga gambaran aktivitas, dan bahan pelaksanaannya pada periode waktu tertentu.

Kemudian, strategi dikatakan berhasil dan baik jika terbukti dapat mencapai sasaran atau tujuan dengan tepat, efisien, dan efektif dalam setiap prosesnya, dan sesuai dengan yang sudah direncanakan. Sedangkan pemasaran adalah kegiatan utama yang dilakukan oleh seorang pengusaha atau pebisnis dalam mengembangkan perusahaan dan untuk memperoleh keuntungan.

Kunci pemasaran juga menitikberatkan pada kepuasan konsumen. Di mana kepuasan tersebut akan menjadikan konsumen loyalitas, yang tentunya akan menguntungkan bagi pebisnis dalam jangka panjang dan konsisten.

Riset Marketing

Hal pertama yang harus kamu lakukan jika ingin memasarkan sebuah produk adalah kamu perlu mencari tahu tentang produk tersebut dan target pasarnya. Kamu harus bisa mengetahui sebuah produk dapat diterima atau tidak di pasaran, maka kamu perlu melakukan riset marketing atau pemasaran.

Jika kamu melakukan proses ini, maka kamu akan mengetahui jasa atau produk yang ditawarkan, dimana jasa atau produk tersebut dibutuhkan, dan juga kualitas produk yang sering diincar para konsumen. Dengan ini, kamu juga bisa mengetahui seberapa banyak atau seberapa besar potensi permintaan. Kapan sebuah permintaan tersebut memuncak atau kapan menurun.

Apa itu Riset Marketing?

pixabay

Secara definisi, riset marketing atau pemasaran dalam bahasa asing dengan nama research marketing merupakan suatu kegiatan atau aktivitas penelitian sistematis mulai dari perencanaan, perumusan masalah, pengumpulan data, tujuan penelitian, pengolahan data, serta informasi, kemudian menjadi interpretasi hasil penelitian.

Jadi, secara sederhana, kegiatan ini dilakukan pebisnis untuk mengetahui permintaan atau apa yang dibutuhkan di pasar konsumen atau calon pelanggan. Dan riset yang dilakukan biasanya merupakan pekerjaan tim marketing.

Pihak perusahaan, khususnya bagian pemasaran harus mengetahui strategi pemasaran apa yang sesuai dan juga apa saja yang perlu dievaluasi, guna untuk merebut peluang.

Fungsi Riset Marketing 

Riset marketing mempunyai empat fungsi utama, yakni :

1. Evaluating

Berfungsi mengevaluasi program pemasaran yang telah diterapkan sebelumnya, dan melakukan review pada brand positioning dengan membandingkan produk kompetitor.

2. Understanding

Understanding yaitu memahami kebutuhan serta keluhan pelanggan sebagai suatu insight atau masukan yang penting bagi pebisnis atau perusahaan.

3. Predicting

Ketika brand baru ingin membidik target pasar, maka riset ini akan sangat diperlukan, sebagai acuan utama dalam memprediksi target pasar baru. Begitu juga jika pebisnis ingin menentukan strategi marketing baru.

4. Controlling

Dengan melihat data aktivitas pada pasar. Data tersebut meliputi bagaimana posisi produk yang kita jual dihadapan pelanggan, demografi, tren, dan efektivitas peralatan marketing yang digunakan.

Objek Riset di Pasaran

Berikut adalah hal-hal yang biasanya menjadi objek ketika marketer melakukan riset di pasaran :

1. Harga

Objek ini berfungsi mengukur daya beli konsumen,  berapakah besaran harga yang menjadi peluang jasa atau produk akhirkan dibeli atau digunakan.

2. Produk

Objek riset ini meliputi kualitas produk, nilai produk, kegunaan produk, rupa produk, dan juga manfaat produk.

3. Alat pemasaran

Riset ini untuk mendeteksi seberapa efektif alat yang digunakan untuk marketing produk.

4. Distribusi

Objek ini digunakan sebagai efektivitas alur distribusi sebuah produk kepada pelanggan.

5. Konsumen

Objek riset ini juga tak kalah pentingnya, yakni konsumen. Hal ini untuk menganalisa kebutuhan dan perilaku belanja konsumen.

 

Empat Metode Riset Pemasaran

Riset marketing terbagi menjadi dua jenis, yakni riset primer, dan yang kedua riset sekunder. Riset marketing primer merupakan riset yang datanya berasal secara responden atau langsung dari objek riset. Contoh riset primer ialah riset jumlah konsumen yang menyukai produk A, riset daya beli pelanggan, dan sebagainya.

Sedangkan riset marketing sekunder merupakan riset ketika sebuah data sedang diolah, serta sedang berlangsung. Riset pasar ini bertujuan untuk evaluasi dan kontrol terhadap aktivitas marketing yang sedang berlangsung. Contoh dari riset sekunder ialah jumlah konsumen yang membeli barang, jumlah konsumen yang berkunjung ke situs bisnis kamu.

Selain itu, ada beberapa riset marketing atau metode penelitian untuk mengetahui kondisi pasar, antara lain:

1. Daftar Pertanyaan atau Kuesioner

Membuat daftar pernyataan atau kuesioner adalah metode riset marketing dengan cara memberikan sebuah daftar atau formulir pertanyaan seputar produk atau hal yang dibutuhkan. Sebelum melakukan ini, kamu perlu siapkan calon responden.

Cobalah memilih calon responden atau pelanggan yang potensial membantu kamu dalam menjawab pertanyaan kuesioner. Pastikan juga pelanggan yang kamu pilih mau bekerjasama dalam mengisi kuesioner dengan jujur dan benar.

Mungkin jika diperlukan, kamu bisa memberikan sebuah insentif atau hadiah sebagai tanda kenang-kenangan atau tanda ucapan terimakasih. Contohnya, jika kamu melakukan riset pada bisnis pakaian trend terbaru, kamu dapat memilih responden dari kalangan remaja hingga dewasa untuk menilai.

2. FGD atau Focus Group Discussion

Kedua, metode menggunakan FGD atau Focus Group Discussion, yakni dengan membuat grup diskusi. Kamu bisa membuat kelompok atau grup misalnya terdiri dari 20 orang, dalam grup tersebut berisi 3 orang peneliti, 2 orang moderator, dan peserta responden.

Moderator bertugas mengarahkan bagaimana jalannya diskusi, sedangkan peneliti bertugas mencatat dan merekam kegiatan yang ada serta pengamatan atas reaksi, respon, dan komentar konsumen. FGD atau Focus Group Discussion juga bisa dilakukan dengan kelompok berbeda, namun memiliki niat yang sama.

3. Melakukan Survei

Kemudian, metode riset dengan melakukan survey, yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan seputar jasa atau produk yang akan kamu riset. Pemilihan calon responden bisa secara acak atau sukarelawan. Metode ini mirip memberikan kuesioner, tetapi survei cenderung lebih cepat dan singkat daripada kuesioner.

4. Observasi

Kemudian, metode observasi, metode ini bersifat deskriptif. Di mana kamu harus mengamati langsung situasi dalam pasar baik mengamati outlet berita atau mengamati trend terkini melalui media sosial. Kamu bisa mengamati dengan terjun langsung ke pasar atau menganalisa sebab-akibat.

Langkah Dasar Melakukan Riset Marketing 

Kira-kira apa saja langkah dalam melakukan riset pasar? Berikut penjelasannya?

1. Merumuskan Masalah

Hal yang biasa marketer lakukan sebelum meninjau pasar ialah dengan merumuskan masalah terlebih dahulu. Rumusan masalah ini sangat penting agar kita paham betul dengan tujuan dan target yang akan dicapai. Dasar riset disusun adalah untuk menghasilkan informasi akurat atas permasalahan dan kesimpulan yang sedang kita hadapi.

Misalnya, masalah bagaimana kita menentukan biaya untuk iklan atau promosi, maka perumusannya bagaimana cara mengetahui besaran biaya yang dibutuhkan.

2. Membuat Desain Riset Marketing 

Kemudian membuat desain riset, untuk menentukan prosedur dengan rinci bagaimana cara mengumpulkan data, pengujian hipotesis, dan kemungkinan menggunakan model kuesioner. Membuat desain riset marketing ini didasarkan pada tugas para marketer yang akan dilakukan untuk menghasilkan kesimpulan tertentu secara tepat.

3. Metode Pengumpulan Data

Kemudian metode pengumpulan data, biasanya data yang digunakan untuk penelitian yakni data primer dan sekunder. Data primer adalah data diambil langsung dari pasar atau lapangan, lalu data sekunder biasanya data yang diperoleh dari buku, atau melalui Internet, website, atau blog dan pustaka lain yang tepat dan relevan.

4. Metode Sampling dan Mengumpulkan Data

Metode selanjutnya adalah dengan mengambil sampel dan mengumpulkan data dari lapangan. Kamu bisa mengumpulkan data dan informasi berdasarkan metode sampling yang kamu gunakan, baik itu probability sampling atau non probability.

5. Analisis dan Interpretasi Data

Kemudian, data yang telah dikumpulkan dapat kita analisa, sebab tanpa analisis dan interpretasi data, kita tidak akan pernah mendapatkan sebuah kesimpulan.

Kamu bisa memulai dari editing, analisa statistik, tabulasi, dan interpretasi data. Dan data yang telah diolah inilah yang akan membantumu memberikan kesimpulan dan petunjuk langkah selanjutnya.

6. Menyusun Laporan Riset Marketing 

Terakhir, riset marketing atau riset pasar biasanya berupa kesimpulan, laporan hasil, dan rekomendasi penelitian yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. Lalu pihak manajemen akan membuat keputusan yang berdasar pada hasil dari analisis dan interpretasi data sebelumnya.

 

Nah, demikianlah informasi terkait pengertian STP Marketing lengkap dengan strategi pemasaran STP pada Bisnis Online. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu, Grameds.

Jika kamu ingin mencari buku-buku seputar informasi marketing maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Veronika Novi 

Rujukan:

  • http://bemfe.unimus.ac.id/index.php/2021/04/22/mengenal-segmenting-targeting-dan-positioning-stp-marketing/
  • https://glints.com/id/lowongan/stp-marketing-adalah/#.Y7oynOwxeSU
  • https://www.topkarir.com/article/detail/stp-adalah-segmentation-targeting-dan-positioning-ini-cara-menerapkannya
  • https://www.jurnal.id/id/blog/apa-itu-stp-segmenting-targeting-positioning-contoh-stp-analisis-stp-adalah/

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.