Pengertian Komitmen – Komitmen adalah keadaan dimana seseorang menjalin hubungan keterikatan pada suatu hal. Oleh karena itu, komitmen bisa dikatakan sebagai Kunci kesuksesan sebuah hubungan.
Komitmen sendiri dapat terjadi dalam hubungan, organisasi, keluarga, serta hubungan kerja. Tak hanya hubungan percintaan, komitmen juga dibutuhkan dalam pertemanan, keluarga, organisasi, hingga hubungan kerja. Secara umum, komitmen adalah suatu keadaan dimana seseorang kemudian menjalin keterikatan dalam diri sendiri dan orang lain.
Selain itu, komitmen juga dapat dilakukan melalui suatu perjanjian. Tujuan komitmen diantaranya adalah mempertahankan hubungan untuk berbagai hal seperti diantaranya hubungan organisasi, pasangan, pertemanan, dan hubungan keluarga.
Namun, terkadang bagi sebagian orang mungkin saja belum mengetahui apa yang dimaksud dengan komitmen. Selain itu, contoh komitmen selain pada hubungan. Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang komitmen, maka bisa simak artikel ini, Grameds. Jadi, tunggu apalagi, simak artikel ini sampai habis, ya.
Daftar Isi
Pengertian Komitmen
Kata komitmen ini berasal dari bahasa latin yaitu “commiter” yang artinya adalah menyatukan, mengerjakan, menggabungkan dan mempercayai. Dalam buku Bisnis dan Kewirausahaan, arti komitmen ialah suatu sikap setia serta tanggung jawab seseorang kepada orang lain, diri sendiri, organisasi, dan berbagai hal tertentu.
Meski bertanggung jawab serta setia, tetapi tujuan dari komitmen sendiri ialah memberikan jaminan. Adanya jaminan ini sesuai dengan isi komitmen, sehingga tak mengubah masa depan.
Selain setia pada suatu perjanjian, komitmen juga dapat terlihat dari tindakan. Seseorang kemudian akan memberi pengakuan pada tindakan sebenarnya setelah berkomitmen. Sekarang ini, di dalam dunia kerja, organisasi, dan hubungan manusia ini dibutuhkan komitmen. Kemampuan melakukan komitmen juga dibutuhkan dalam suatu organisasi serta perusahaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan suatu atau kontrak.
Pengertian Komitmen Menurut Para Ahli
Sementara itu, beberapa ahli juga mengungkapkan pengertian tentang komitmen. Berikut ini adalah beberapa pengertian komitmen dari para ahli.
Greenberg
Menurut Greenberg, komitmen adalah suatu kesediaan karyawan dalam memihak suatu organisasi tertentu. Tujuan komitmen sendiri adalah keikutsertaan dan niat dalam memelihara keanggotaan dalam suatu organisasi.
Steers dan Porter
Menurut Steers dan Porter, Komitmen adalah suatu keadaan dimana individu menjadi terikat oleh tindakannya. Dampaknya sendiri kemudian akan menimbulkan keyakinan yang menunjang aktivitas dan keterlibatan.
Welsch dan La Van
Menurut Welsch dan La Van, komitmen adalah sebuah dimensi perilaku yang penting serta dapat digunakan untuk menilai keterikatan karyawan pada suatu perusahaan.
Sri Kuntjoro
Menurut Sri Kuntjoro, arti komitmen dalam suatu organisasi adalah rasa identifikasi, keterlibatan, serta loyalitas yang dinyatakan seseorang pada suatu organisasi
Sumber Komitmen
Jika bicara tentang komitmen bisa dibilang sangatlah luas, serta komitmen bersifat untuk mengikat dan menghubungkan unsur percaya diri dan unsur motivasi. Lalu, kedua unsur tersebut bisa dibilang unsur terpenting dalam berkomitmen.
Selain unsur komitmen, terjadinya komitmen ini bisa juga dibagi menjadi dua sumber, yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Untuk mengetahui lebih jelas tentang sumber internal dan eksternal, maka kamu bisa simak pembahasannya di bawah ini.
Sumber Internal
Komitmen internal adalah sumber komitmen yang berasal dari dalam diri seseorang. Adapun contoh dari sumber internal ini seperti tanggung jawab, motivasi, dan sebagainya. Dengan adanya komitmen ini, maka seseorang bisa menentukan jalan yang akan dipilih nantinya.
Sumber Eksternal
Sumber eksternal komitmen ini adalah komitmen yang berasal dari luar yang biasanya dibentuk oleh lingkungan pekerjaan. Oleh karena itu, komitmen yang berasal dari sumber internal ini biasanya berupa tanggung jawab tuntutan pekerjaan. Dengan munculnya komitmen eksternal ini, maka seseorang akan tersadar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan.
Bentuk Komitmen dalam Hubungan
Secara umum, komitmen adalah suatu keadaan dimana seseorang membuat perjanjian atau keterikatan, baik pada dirinya sendiri maupun kepada orang lain yang tercermin dalam suatu tindakan atau perilaku tertentu yang dilakukan atas suka sama suka atau tidak ada keterpaksaan. Bentuk komitmen dalam suatu hubungan dapat berupa tindakan atau bermacam-macam. Berikut ini beberapa di antaranya:
Ingin Serius
Memilih hubungan yang serius dibanding berpacaran main-main atau berhubungan tanpa status adalah sebuah bentuk komitmen dalam hubungan. Menghindari hubungan serius memang tidak selalu bermakna takut berkomitmen, mungkin saja terdapat sejumlah alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Ketika memilih berkomitmen, seseorang kemudian akan lebih serius membangun hubungannya dengan pasangan.
Memikirkan Masa Depan Hubungannya
Pada titik tertentu, kebanyakan orang kemudian akan memikirkan apakah pasangan mereka akan menjadi pasangan yang baik nantinya. Memikirkan jangka panjang hubungan asmara juga termasuk ke dalam bentuk komitmen. Saat memikirkan masa depan hubungan asmara, seseorang kemudian biasanya berencana melanjutkan hubungan tersebut ke tahap berikutnya, misalnya saja hubungan pernikahan.
Tidak Banyak Mempertanyakan
Seseorang yang berkomitmen tak akan banyak mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan asmaranya. Misalnya saja, apakah pasangannya benar-benar mencintainya atau apakah dia siap membangun suatu hubungan yang serius. Sebenarnya, bertanya pada diri sendiri tentang hal ini juga merupakan hal yang normal. Namun, orang yang siap berkomitmen tak akan mempertanyakan hal ini secara terus-menerus hingga mengganggu hubungannya dengan pasangan.
Mau Membuat Rencana
Bentuk lain dari komitmen dalam suatu hubungan adalah kemauan untuk membuat rencana, misalnya saja rencana kencan di akhir pekan ataupun liburan. Orang yang memiliki komitmen dalam hubungan akan sangat antusias dalam merencanakan sesuatu bersama pasangan. Mereka juga akan senang menghabiskan waktu bersama dengan pasangannya.
Merasa Tertarik Secara emosional
Ketika terdapat ketertarikan secara emosional pada pasangan, seseorang juga akan sangat peduli dan tidak mau kehilangan pasangannya. Dia akan senang melakukan sesuatu yang akan membuat hubungan percintaannya bertahan dengan lebih lama. Upaya ini kemudian akan menunjukkan sebuah komitmen dalam suatu hubungan.
Contoh Komitmen
Komitmen untuk Diri Sendiri
Komitmen untuk diri sendiri adalah komitmen yang didasari dengan keinginan pribadi untuk melakukan berbagai hal yang lebih baik. Misalnya saja berkomitmen untuk berhemat saat membeli suatu barang tertentu. Memegang komitmen olahraga setiap hari agar memiliki tubuh yang lebih sehat. Berkomitmen terhadap diet yang tengah dijalani agar tubuh tetap dalam keadaan langsing serta berbagai hal yang dilandasi oleh keinginannya sendiri.
Komitmen pada Keluarga
Salah satu contoh komitmen pada keluarga adalah motivasi berhemat serta bekerja keras agar memiliki hidup yang lebih baik lagi. Berbeda dengan komitmen dengan dirinya sendiri, komitmen pada keluarga kemudian tak hanya mementingkan diri sendiri saja tetapi juga mencakup tanggung jawabnya kepada keluarga.
Komitmen Kerja
Dalam buku berjudul “Human Resource Management Review” yang ditulis oleh John Meyer serta Natalie Allen pada tahun 1991 kemudian menyatakan tiga model komitmen kerja seseorang pada perusahaannya. Ketiga jenis komitmen kerja ini ialah Cinta Terhadap Pekerjaan (Affective Commitment), Takut Kehilangan (Continuance Commitment) pekerjaan, serta Memiliki Rasa Kewajiban (Normative Commitment) kepada pekerjaan yang dijalani.
Komitmen dalam Hubungan
Memahami pengertian komitmen juga kemudian berguna untuk mempertahankan suatu hubungan, baik pada hubungan pernikahan maupun pacaran. Orang yang tengah berada dalam masa pacaran kemudian akan selalu menjaga komitmen agar tidak putus.
Komitmen Terhadap Lingkungan
Orang yang peduli terhadap lingkungan kemudian berupaya memahami pengertian komitmen, karena kelompok pecinta alam telah menanamkan tanggung jawab yang besar untuk terus menjaga lingkungannya kepada diri mereka. Motif komitmennya sendiri dapat berupa komitmen afektif maupun komitmen normatif, bahkan bisa juga dilengkapi dengan Continuance Commitment.
Cara Menjaga Komitmen Dengan Pasangan
Lakukan Terapi
Jika kesulitan berkomitmen dalam suatu hubungan, cobalah untuk melakukan terapi untuk mencari tahu alasannya. Seseorang yang kemudian merasa susah berkomitmen mungkin saja karena hubungannya di masa lalu yang buruk, pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan, atau ada masalah dengan cara berhubungannya dengan orang lain. Bisa juga melakukan terapi dengan mengajak pasangan kemudian membangun hubungan yang lebih kuat.
Terbuka dengan Pasangan
Ketika sulit untuk berkomitmen, segera komunikasikan dengan pasangan. Jika kamu peduli pada pasangan, cobalah terbuka tentang masalahmu dan sampaikan kepadanya apa yang tengah kamu rasakan dan apa yang membuatmu untuk takut berkomitmen. Tindakan ini kemudian jauh lebih baik jika dibandingkan dengan dipendam sendiri.
Latihanlah untuk Berkomitmen
Selain terbuka kepada pasangan, cara lain untuk menjaga komitmen adalah dengan berlatih. Lakukan latihan berkomitmen, seperti diantaranya menghabiskan akhir pekan bersama-sama, membuat rencana liburan, serta berpegangan tangan di tempat umum. Jika merasa takut atau cemas ketika melakukan ini, diskusikanlah dengan pasangan.
Bangunlah Kepercayaan
Saling membangun kepercayaan. Kunci utama dalam mempertahankan komitmen dalam suatu hubungan ialah saling percaya. Ini merupakan aspek terpenting yang harus ditanamkan sejak awal memulai hubungan dengan pasangan. Hubungan yang tak didasari rasa saling percaya kemudian akan merusak komitmen yang telah terjalin.
Perbanyak Kenangan Bersama
Cara lain untuk menjaga komitmen dalam suatu hubungan adalah dengan memperbanyak kenangan bersama pasangan. Misalnya saja, dengan liburan bersama di tempat wisata yang sangat kamu dan pasangan sukai. Kenangan indah bersama kemudian akan membantumu dan pasangan melewati masa-masa sulit yang mungkin akan muncul di sepanjang perjalanan hubunganmu dengannya.
Selesaikan Konflik dengan Baik
Jika kamu dan pasangan tengah memiliki konflik, biasakan untuk menyelesaikannya dengan baik serta dalam keadaan yang tenang. Usahakan juga untuk tidak berteriak serta saling menuduh satu sama lain, apalagi sampai berkata kasar. Kamu dan pasangan juga harus dapat menerima kritik, tidak keras kepala, saling memaafkan, serta bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik bagi masalah yang tengah dihadapi.
Namun, selama kamu dan pasangan berpegang teguh pada arti komitmen, maka berbagai kesulitan serta hambatan kemudian dapat dihadapi dengan baik demi mencapai tujuan bersama.
Menjadi Pasangan Ideal
Kunci menjaga komitmen dalam suatu hubungan adalah dengan menjadi seseorang yang pasangan kamu butuhkan. Jika perlu menjadi pasangan yang kuat, jadilah yang kuat. Setia, konsisten, serta jadilah seseorang yang dapat diandalkan. Bersikaplah baik, mau menolong, serta saling menghormati pasangan, bahkan ketika dia tidak ada.
Saling Setia dan Terbuka
Kesetiaan juga adalah bentuk komitmen dalam suatu hubungan. Sebab, komitmen bisa juga diartikan sebagai keterikatan. Ketika kamu memiliki keterikatan emosional dengan pasangan, maka kamu dan pasangan juga harus saling terbuka serta jujur mengenai persoalan yang sifatnya umum ataupun pribadi.
Penutup
Demikian pembahasan tentang pengertian komitmen, hingga cara menjaga komitmen dengan pasangan. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu.
Jika ingin mencari buku, tentang diri sendiri, maka kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Sofyan
Rekomendasi Buku-Buku Terkait Komitmen yang Wajib Kamu Coba
Jangan Membuat Masalah Kecil Dalam Hubungan Cinta Jadi Masalah Besar
Sakit hati, amarah, rasa tidak aman, dan berbagai masalah sehari-hari bisa menyebabkan friksi, bahkan bagi pasangan yang paling berbahagia sekalipun. Bagi pasangan suami istri yang sudah bertahun-tahun hidup bersama, yang jadi masalah pada umumnya adalah masing-masing menjadi kurang menghargai dan tidak mencurahkan cukup energi untuk memelihara hubungan agar tetap menggairahkan.
Buku ini menunjukkan cara menjaga agar hubungan dengan pasangan tetap memiliki gairah yang membara, cara mencegah pertengkaran kecil berkembang menjadi besar, dan cara menghargai pasangan. Dalam seratus kiat yang ditulis dengan indah tapi sangat praktis ini, Richard dan Kris Carlson menunjukkan kepada kita cara untuk tidak memberikan reaksi berlebihan terhadap kritik dari orang yang kita cintai, cara melupakan dendam yang lama terpendam, cara untuk tidak mempedulikan kebiasaan aneh pasangan, dan cara untuk memilih berdamai tanpa menunjukkan kekesalan.
The Things You Can See Only When You Slow Down
Buku terlaris berjuta-juta salinan kebijaksanaan spiritual tentang pentingnya melambat di dunia kita yang serba cepat, oleh penulis Buddhis Love for Imperfect Things, “Nasihat bijak tentang cara merenung dan memperlambat.” Elle Apakah dunia ini sibuk, atau apakah ini pikiran saya?
Dunia bergerak cepat, tetapi itu tidak berarti kita harus melakukannya. Panduan perhatian terlaris ini oleh Haemin Sunim (yang berarti “kebijaksanaan spontan”), seorang guru meditasi Buddhis terkenal yang lahir di Korea dan dididik di Amerika Serikat, menerangi jalan menuju kedamaian batin dan keseimbangan di tengah banyaknya tuntutan kehidupan sehari-hari.
Dengan menawarkan petunjuk jalan menuju kesejahteraan dan kebahagiaan di delapan bidang (termasuk hubungan, cinta, dan kerohanian). Haemin Sunim menekankan pentingnya menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang lain dan berbelas kasih serta memaafkan terhadap diri sendiri. Lebih dari dua puluh ilustrasi penuh warna yang menyertai ajarannya berfungsi sebagai selingan visual yang menenangkan, mendorong kami untuk memperhatikan bahwa ketika kamu melambat, dunia melambat bersamamu.
Kita Terkadang, Ya, Begitulah…
Kadang kita merasa bahwa kita adalah orang yang paling malas membaca sampai suatu hari iseng-iseng kita masuk ke perpustakaan atau ke sebuah toko buku dan pulang dengan sebuah kantong terjinjing di tangan yang di dalamnya berisi beberapa antologi cerpen. Banyak lelaki yang acap merasa tidak membutuhkan apa-apa, namun ketika dia pergi ke pasar, pulang dengan entah apa-apa yang terisi dalam sejumlah kantong plastik yang desak-mendesak menggelayut di stang sepeda motornya.
Pertengahan bulan seorang ibu muda acap merasa dirinya miskin lantaran suaminya belum gajian, namun perasaan itu bergegas pergi saat seorang sales pakaian menggelar dagangannya di lantai ruang tamu. Terkadang kita, ya, begitulah seterusnya. Kecuali, kita sudah mengungsi ke gunung dan bertapa dalam goa sambil terus-menerus membangun ilusi tentang rasa bahwa kita tidak membutuhkan apa-apa lagi karena sudah berhasil melihat diri sebagai manusia setengah dewa.
Buku ini merangkum sejumlah perilaku ganjil manusia di sekeliling kita, (mungkin) termasuk kita sendiri, baik disadari maupun tidak. Banyak peristiwa konyol dan menggelitik yang jadi cerminan; ada kalanya membuat kita tersentak, tersenyum-senyum, lalu cekikikan sendiri. Sungguh buku ini menjadi bacaan cerdas yang inspiratif, menghibur, dan sekaligus mencerahkan.
Baca juga:
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Buku Tentang Insecure
- Rekomendasi Buku Motivasi Kerja
- Rekomendasi Buku Shio
- Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Buku TOEFL
- Rekomendasi Buku Menambah Wawasan
- Rekomendasi Novel Motivasi
- Agrikultur
- Agribisnis
- Annual Leave
- Capacity Building
- Cuti
- Dalang
- Duopoli
- Earworm
- Emblem Pramuka
- Fabel
- Fenomena
- Footnote
- Gencatan Senjata
- Generasi Sandwich
- Harfiah
- ICU
- Inklusi
- Interogasi
- Iptek
- Kolonialisme dan Imperialisme
- K3
- Kelontong
- Konferensi Pers
- Kuesioner
- Kuantitas
- Micro Learning
- Minyak Curah
- Miss Komunikasi
- Notice Period
- Optimis
- Perbedaan Keynote Speaker dan Narasumber
- Pencitraan
- Predikat
- RUPR
- Ruralisasi
- Roster
- SKHUN
- Screening dalam Proses Seleksi Kerja
- Urbanisasi
- Upskilling
- Vandalisme