Istilah

Arti Pencitraan: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contoh

Written by Akbar Nanda

Arti Pencitraan  –  Pencitraan adalah suatu usaha menonjolkan citra diri yang baik kepada publik. Kesan pencitraan ini sendiri biasanya terkesan buruk karena banyak yang kemudian mempraktekkannya dengan kebohongan dan berlebihan. Meski begitu, yang salah sesungguhnya bukanlah pada pencitraannya tapi pada oknum-oknum yang kemudian membuat pencitraan palsu.

Pencitraan juga akan menjadi salah jika ada orang yang kemudian melakukan pencitraan palsu dengan cara menampilkan sesuatu yang sama sekali berbeda dari berbagai kondisi aslinya. Pencitraan dapat dikatakan sebagai pembuktian atas kualitas diri yang sesuai dengan kemampuan yang sesungguhnya akan lebih baik bila dilakukan secara konsisten, serta jangka waktu yang lebih panjang. Pencitraan juga dalam konotasi positif populer disebut juga sebagai personal branding.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang pencitraan, maka kamu bisa simak artikel ini sampai habis, Grameds. Berikut di bawah ini tentang pencitraan lebih jauh dari berbagai sumber:

Pengertian Pencitraan

pixabay

Pencitraan ialah suatu usaha yang dilakukan untuk menggambarkan seseorang atau sesuatu menjadi lebih baik atau lebih buruk di mata publik. Arti pencitraan sendiri dapat didefinisikan ke dalam beberapa arti, antara lain.

  • Sebuah usaha menonjolkan citra yang terbaik bagi seseorang atau sesuatu di mata publik.
  • Usaha pembuktian eksistensi seseorang di hadapan publik dan juga menunjukkan apa yang sesungguhnya dirasakan secara sangat berlebihan hingga tak sesuai dengan yang sebenarnya.

Istilah pencitraan sendiri sering digunakan dalam bidang politik serta seni. Namun, pada dasarnya istilah ini digunakan untuk menjelaskan bahwa terdapat usaha atau upaya yang kemudian dilakukan untuk menggambarkan sesuatu atau seseorang untuk menjadi lebih baik di hadapan publik, sehingga akan memengaruhi opini publik.

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pencitraan adalah proses, cara membentuk citra mental pribadi atau gambaran sesuatu atau penggambaran.

Pengertian Pencitraan Menurut Para Ahli

Berikut di bawah ini penjelasan apa itu pencitraan menurut para ahli:

1. Huddleston

Menurut Huddleston (Buchari Alma, 2008:55), pengertian citra ialah serangkaian kepercayaan yang kemudian dihubungkan dengan sebuah gambaran yang dimiliki ataupun didapat dari pengalaman.

2. Bill Canton

Menurut Bill Canton (S.Soemirat dan Ardianto. E 2007:111), arti pencitraan ialah kesan, perasaan, gambaran diri publik kepada perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang maupun organisasi.

3. Philip Kotler

Menurut Philip Kotler (2009:299), arti pencitraan adalah seperangkat keyakinan, ide, serta kesan yang dimiliki oleh seseorang kepada suatu objek.

4. Frank Jefkins

Menurut Frank Jefkins (Soemirat dan Adrianto, 2007:114), pengertian citra adalah kesan seseorang ataupun individu mengenai sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan serta pengalamannya.

5. Suharta Abdul Manjid

Menurut Suharta Abdul Majid (2009:70), pengertian citra ialah suatu gambaran yang terbentuk di masyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya suatu perusahaan.

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Pencitraan yang Wajib Kamu Baca

Pengantar Psikologi Intelegensi

Saifuddin Azwar, penulis buku ini, adalah Lektor Kepala pada Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dengan mengajar mata kuliah Konstruksi Tes, Teknik Penulisan Skripsi, dan Psikologi Belajar. Di samping itu mengajar pula sebagai dosen tidak tetap untuk mata kuliah Psikologi dan Statistika pada Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dan Universitas Islam Indonesia. Buku-buku karya penulis antara lain adalah : Tes Prestasi (Edisi 2-1996), Pengantar Psikologi Inteligensi (1996), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya (1995, 1997), Reliabilitas dan Validitas (Edisi 3-1997)

Thinking, Fast and Slow

Daniel Kahneman adalah salah satu pemikir paling penting abad ini. Gagasannya berdampak mendalam dan luas di berbagai bidang termasuk ekonomi, pengobatan, dan politik. Dalam buku yang sangat dinanti-nantikan ini, Kahneman menjelaskan dua sistem yang mendorong cara kita berpikir. Sistem 1 bersifat cepat, intuitif, dan emosional; Sistem 2 lebih pelan, lebih bertujuan, dan lebih logis. Kahneman menunjukkan kemampuan luar biasa juga kekurangan dan bias yang dimiliki oleh berpikir cepat, serta mengungkapkan dampak kesan intuitif pada pikiran dan perilaku kita. Dengan mengetahui cara kedua sistem itu membentuk penilaian dan keputusan kita, kita bisa memahami, antara lain :

  • Dampak dari hilangnya antusiasme dan terlalu besarnya kepercayaan pada strategi korporat.
  • Sulitnya memprediksi apa yang membuat kita bahagia kelak
  • Tantangan untuk membuat kerangka yang jelas tentang risiko di tempat kerja serta rumah.
  • Dampak mendalam dari bias kognitif pada segala sesuatu, mulai dari bertransaksi di pasar bursa sampai merencanakan liburan berikutnya.

 

The Power Of Now : Pedoman Menuju Pencerahan Spiritual

Sebelum kita memiliki kendali atas pikiran kita, pikiran itu yang mengendalikan kita. Pikiran terus bercakap-cakap dengan dirinya sendiri dan ini sulit untuk dihentikan. Pikiran punya banyak pendapat, tetapi semua pendapat itu biasanya didasari pada apa yang telah terjadi di masa lalu. Akibatnya kita jadi sulit untuk merasakan hal-hal yang ada di waktu sekarang sebagai sesuatu yang baru. Terus menerus berpikir membuat kita tidak bisa menikmati waktu sekarang. Terimalah—kemudian bertindaklah. Apa pun yang ada dalam masa kini, terimalah seolah-olah Kamu telah memilihnya. Selalulah bekerja sama dengan masa kini, jangan melawannya. Jadikan masa kini sahabat dan sekutu Kamu, bukan musuh Kamu. Secara ajaib hal ini akan mengubah seluruh kehidupan Kamu. The Power of Now secara intens berfokus pada masalah yang kita hadapi hari ini dan sosok diri kita sekarang ini. Buku yang paling praktis dari semua buku panduan praktis, kesuksesan atau spiritual, dan dapat digunakan untuk mengubah kehidupan kita.

 

Hidup Sekali Bijak Mengeksekusi

“Hidup ini tak hanya tentang berbagi dan mencintai. Tak hanya tentang memberi dan mengasihi. Tak hanya tentang merampas dan menindas. Kehidupan ini tak pernah luput dari yang namanya kehilangan, perjuangan, dan merelakan. Bukankah seperti itu kehidupan ini? Selama kita masih hidup, telah banyak keputusan yang sudah kita buat. Keputusan itu untuk kita sendiri ataupun orang lain. Namun, apakah benar keputusan itu baik untuk kita? Atau justru itu bukan yang terbaik? Oleh karenanya, hidup hanya sekali, maka gunakanlah dengan sebaik mungkin. Memilih teman yang baik untuk hidup, memilih lingkungan yang baik untuk tinggal, dan seterusnya. Bila kau sudah memilih, maka putuskanlah, eksekusi lah hal tersebut. Sebelum mengeksekusinya, jangan lupa untuk meminta petunjuk Allah Swt. Dengan begitu kita akan mendapatkan hal yang baik untuk kita dan orang lain.”

 

Jenis Pencitraan

Pencitraan atau personal branding kini dapat diartikan juga sebagai kredibilitas, karakter, kesan, persepsi, dan anggapan di publik. Oknum yang melakukan pencitraan kemudian tidak memiliki nilai atau value atau tidak bermakna jika hanya didasarkan pada kebohongan hanya untuk memengaruhi opini publik.

Pencitraan sendiri tidak selalu bersifat negatif, karena pencitraan yang didasarkan pada nilai ataupun value atau bermakna kemudian dapat menguntungkan para pelakunya. Kesan pencitraan yang baik sendiri disebut sebagai personal branding.

Pencitraan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Adapun beberapa jenis pencitraan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Citraan penglihatan

Citraan penglihatan adalah pencitraan yang timbul dikarenakan adanya sarana penglihatan.

2. Citraan pendengaran

Citraan pendengaran adalah suatu pencitraan yang timbul melalui bayangan pendengaran untuk kemudian membangkitkan suatu suasana tertentu.

3. Citraan penciuman

Citraan penciuman adalah suatu pencitraan yang dilakukan dengan melalui indera penciuman dan melukiskan ide abstrak menjadi suatu ide konkrit.

4. Citraan perasaan

Citraan perasaan adalah suatu pencitraan yang timbul dengan melalui rangsangan emosi untuk kemudian mengarahkan imajinasi seseorang seolah-olah indra pengecapnya ini merasakan sesuatu.

5. Citraan rabaan

Citraan rabaan adalah pencitraan yang timbul dengan melalui rabaan, sehingga seseorang kemudian dapat merasa seolah-olah ia tersentuh atau apapun yang melibatkan efektivitas dari indera kulitnya.

6. Citraan gerak

Citraan gerak yaitu pencitraan yang kemudian bertujuan untuk membuat suatu gambaran menjadi lebih hidup dengan cara melukiskan sesuatu yang diam seolah-olah bergerak.

Tujuan Pencitraan

Dari penjelasan di atas kita kemudian mengetahui bahwa pencitraan adalah segala usaha yang dilakukan sebagai cara untuk membentuk atau membangun opini yang baik terhadap sesuatu ataupun seseorang atau perusahaan agar kemudian mendapatkan perhatian serta respon yang sesuai dengan maksud serta tujuan.

Selain membahas tentang pengertian dan juga jenis-jenis pencitraan, kita juga akan membahas tentang tujuan pencitraan. Berikut ini beberapa tujuan dari pencitraan.

1. Memprediksi Hasil 

Pencitraan yang dilakukan kemudian akan turut membantu penalaran serta pemecahan masalah, yaitu dengan cara memberikan kesanggupan kepada seseorang untuk dapat memprediksi hasil suatu tindakan. Misalnya saja saat seseorang yang melihat isi rumah berantakan, ia kemudian akan segera paham bagaimana cara merapikannya.

2. Menalar 

Dengan pencitraan, maka seseorang kemudian dapat menalar konsep-konsep abstrak dengan cara memvisualisasi suatu simbol-simbol, seperti pada diagram atau grafik tentang suatu hal.

3. Mendeskripsikan Situasi 

Kemampuan pencitraan juga kemudian dapat membantu seseorang dalam memberikan deskripsi verbal tentang sesuatu atau seseorang.

4. Mengingatkan Kembali 

Pencitraan juga dapat digunakan untuk mengingat kembali tentang suatu informasi visual atau spasial. Misalnya saja saat seseorang mencoba mengingat kembali tentang makan malam yang dihidangkan di hari sebelumnya.

5. Menghafal Informasi 

Melalui pencitraan, seseorang juga dapat menghafal suatu informasi. Misalnya saja, jika ingatan seseorang akan meningkat tajam saat ia memvisualisasikan berbagai objek yang kemudian diberi nama seolah nama objek ini saling berinteraksi.

6. Meningkatkan Kemampuan 

Pencitraan juga kemudian dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kemampuannya dengan cara memvisualisasikan dirinya dengan melakukan suatu tindakan sehingga kemudian akan mengarahkannya kepada tindakan tersebut.

7. Memberikan Ide atau Wawasan 

Setiap pencitraan yang dilakukan oleh seseorang kemudian akan mengingatkannya pada suatu wawasan penting, ataupun memberi suatu ide.

Hubungan Citra Diri dengan Aspek Diri Lainnya 

Citra diri di dalam psikologi berhubungan erat dengan apa yang dilihat seseorang saat ia sedang becermin, namun sejatinya pengertian citra diri sendiri jauh lebih dalam daripada itu. Citra diri ini merujuk kepada tentang bagaimana seseorang melihat dirinya dalam tingkat yang lebih luas, baik itu secara internal atau eksternal.

Menurut definisinya, citra diri adalah tentang bagaimana seseorang kemudian mempersepsikan dirinya sendiri. Citra diri sebagai sejumlah kesan diri yang telah terbangun dengan seiring waktu. Selain itu, citra diri juga memiliki hubungan dengan aspek diri lainnya. Berikut ini adalah hubungan citra diri dengan aspek diri lainnya.

1. Konsep Diri (Self Concept) 

Citra diri bisa dibilang berkaitan dengan konsep diri yang dimiliki seseorang. Konsep diri merupakan suatu pengetahuan pribadi kita tentang siapa diri kita termasuk semua pikiran serta perasaan mengenai diri sendiri secara fisik, pribadi serta secara sosial.

Kedua hal ini kemudian akan saling berhubungan erat, tetapi bukan kedua hal yang sama. Konsep diri juga secara lebih menyeluruh daripada citra diri, akan melibatkan bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, berpikir tentang dirinya dan bagaimana ia kemudian merasa mengenai dirinya sendiri sehingga berkembang menjadi jenis-jenis konsep diri. Citra diri juga merupakan satu komponen yang membentuk konsep diri, menurut Mc Leod (2008).

2. Harga Diri (Self Esteem) 

Citra diri berhubungan dengan harga diri. Hal ini karena bagaimana cara kita dalam memandang diri sendiri kemudian akan menjadi faktor yang berperan besar pada perasaan kita mengenai diri sendiri. Akan tetapi, harga diri juga memiliki arti yang lebih dalam daripada citra diri.

Harga diri secara keseluruhan merupakan suatu rasa hormat yang kita miliki untuk diri yang melibatkan seberapa menguntungkan ataupun tidak perasaan ini terhadap diri kita. Citra diri yang negatif akan sangat mempengaruhi harga diri serta konsep dalam psikologi. Rendahnya harga diri bisa dikatakan akan cenderung disertai dengan citra diri negatif, begitu juga sebaliknya.

3. Identitas (Identity) 

Identitas sebagai konsep yang terkait erat dengan citra diri di dalam psikologi, identitas lebih besar serta lebih menyeluruh dari citra diri. Identitas merupakan keseluruhan ide tentang siapa diri kita, seperti dikemukakan oleh Roy Baumeister: Istilah Identitas ini mengacu kepada definisi yang dibuat serta ditumpangkan kepada diri seseorang (1997:681).

Dengan demikian, bisa dibilang bahwa identitas adalah keseluruhan gambaran tentang siapa diri kita yang kita percayai atau yakini dalam pentingnya menemukan jati diri, daserta citra diri adalah bagian dari keseluruhan gambaran tersebut.

Citra diri di dalam psikologi yang sehat utamanya didasarkan pada suatu perasaan pribadi individu serta perspektif, dimana seseorang tak lagi akan dipengaruhi oleh pendapat orang lain tentang mereka atau oleh ekspektasi sosial yang kemudian membangun konsep diri pada psikologi komunikasi. Ia justru akan menetapkan pikirannya sendiri mengenai gambaran mental internal maupun ide mengenai dirinya sendiri.

Penutup

Pada dasarnya, setiap orang pasti akan selalu berusaha untuk menunjukkan citra dirinya kepada semua orang terutama para pekerja. Citra diri bisa dikatakan sebagai suatu cara agar seseorang bisa dikenal oleh banyak orang. Oleh sebab itu, untuk melakukan hal itu, maka seseorang dibutuhkan untuk mengenali diri sendiri terlebih dahulu.

Dari semua pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa pencitraan adalah suatu tindakan yang menunjukkan suatu sikap positif di depan orang banyak. Demikian pembahasan tentang arti pencitraan, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga tujuan dari dilakukannya suatu pencitraan.

Jika kamu ingin mencari buku tentang psikologi, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Sumber: dari berbagai sumber

About the author

Akbar Nanda

Perkenalkan saya Nanda dan saya merasa senang ketika membuat tulisan dengan tema-tema pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan istilah-istilah.