Bahasa Indonesia

Interogasi Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Penjelasan Mengenai Kalimat Interogatif

Written by Siti Badriyah

Interogasi adalah salah satu rangkaian yang cukup penting dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik. Tujuan dari adanya interogasi adalah untuk memperoleh keterangan tentang suatu tindak pidana. Tak jarang juga, ada berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh penyidik dalam proses interogasi.

Interogasi semacam ini termasuk ke dalam komunikasi koersif yang mana merupakan salah satu teknik komunikasi. Keberagaman dari karakter setiap individu membuat para penyidik harus menggunakan berbagai jenis teknik komunikasi dalam menginterogasi, baik itu komunikasi koersif, persuasif, informatif, dan juga hubungan manusiawi.

Wawancara dan juga interogasi adalah sebuah teknik ataupun alat investigasi yang cukup penting. Di mana wawancara sendiri bersifat tidak menuduh. Dengan cara yang tidak menuduh ini, kita bisa mengembangkan hubungan yang menimbulkan rasa hormat dengan orang yang mereka wawancara.

Namun di sisi lain, tujuan dari interogasi adalah untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, siapa saja yang terlibat di dalamnya, dan lain sebagainya.

Pengertian Interogasi

pixabay

Interogasi adalah sebuah pemeriksaan terhadap seseorang melalui pertanyaan lisan, umumnya banyak dilakukan oleh pihak kepolisian untuk membantu memudahkan dalam proses pemeriksaan.

Interogasi adalah salah satu metode hukum untuk mengumpulkan bukti dan juga komunikasi taktis untuk memperoleh pernyataan yang memang benar-benar terjadi. Di dalam konteks ini, pemeriksaan terhadap tersangka, yakni orang yang terkena dampak dan juga saksi oleh petugas otoritas penuntutan pidana dalam proses pidana ataupun dalam proses pelanggaran administratif sebagai bagian dari kasus yang diselesaikan akan sangat dibutuhkan.

Interogasi ini bukan merupakan tindakan hukum yang normal, tetapi sebagai proses komunikasi yang mana merupakan tindakan sosial khusus. Oleh sebab itu, interogasi tak hanya ditujukan untuk bertukar informasi saja, namun juga berguna untuk menunjukkan kekuatan dan pengaruh dari badan investigasi.

Dalam proses interogasi, tentu kita harus mengetahui jenis kalimat yang sesuai dengan informasi yang ingin kita dapatkan. Oleh karena itu, kita perlu memahami kalimat interogatif dan beberapa jenisnya supaya proses interogasi dapat memberikan hasil yang sesuai dengan informasi yang ingin kita ketahui. Berikut ini adalah penjelasannya.

Kalimat Interogatif 

Dalam bahasa Indonesia, kalimat bisa diartikan sebagai kumpulan kata yang disusun dengan teratur berdasarkan kaidah pembentukan tertentu. Pembentukan kalimat yang ada di dalam bahasa Indonesia ini berbeda-beda, bergantung dengan jenis kalimat yang dibentuk. Salah satu jenis pembentukan kalimat yaitu pengelompokan berdasarkan nilai komunikatifnya. Dalam proses pengelompokan ini, kalimat bisa dibedakan menjadi lima macam, salah satunya yaitu kalimat interogatif.

Kalimat interogatif ini adalah kalimat yang dibuat untuk memancing respon dari lawan bicara berupa jawaban. Itu artinya, seseorang bermaksud untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

Kalimat interogatif ini juga dapat disebut dengan kalimat tanya. Secara formal, kalimat yang satu ini ditandai dengan kehadiran kata tanya. Misalnya saja, apa, siapa, kapan, mengapa, bagaimana, dan lain sebagainya. Dalam penulisannya, kalimat ini akan diakhiri dengan tanda tanya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kalimat interogatif ini memiliki arti yaitu menunjukkan atau mengandung pertanyaan. Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan kalimat interogatif adalah salah satu jenis kalimat yang menyatakan sebuah pertanyaan. Perlu dipahami bahwa kalimat interogatif ini mempunyai pola notasi yang berbeda dengan kalimat berita.

Sementara itu, menurut Ramlan (2005, 28), pola intonasi kalimat berita akan diakhiri dengan nada yang rendah, sedangkan pola intonasi dari kalimat interogatif ini akan berakhir dengan nada tinggi.

Menurut Awaludin di dalam e-book pengembangan buku teks sintaksis Bahasa Indonesia, kalimat interogatif merupakan kalimat yang disajikan untuk memunculkan tanggapan yang berupa jawaban. Akhir dari kalimat interogatif ini biasanya adalah tanda tanya.

Kemudian menurut Yunus (2009:133), kalimat interogasi ini biasanya digunakan untuk menanyakan sesuatu ataupun seseorang. Apabila kita ingin mengetahui jawaban dari sesuatu, maka kita perlu memintanya dan kalimat yang digunakan adalah kalimat interogatif.

Bentuk Kalimat Interogatif

Di dalam praktiknya, kalimat interogatif ini dibedakan menjadi dua macam, berikut ini adalah penjelasan selengkapnya:

1. Kalimat Interogatif Total

Kalimat interogatif total ini berguna untuk menanyakan semua informasi yang ada di dalam pertanyaan. Umumnya, kalimat ini digunakan untuk menanyakan persetujuan ataupun ketidaksetujuan dari lawan bicara. Kalimat interogatif total ini berfungsi untuk menuntut dua kemungkinan tanggapan, yaitu tanggapan mengiyakan atau tanggapan mengatakan tidak.

2. Kalimat Interogatif Parsial

Kalimat interogatif parsial adalah kalimat interogatif yang bertujuan untuk menanyakan beberapa informasi dari pertanyaan yang disampaikan. Dimana kalimat yang satu ini umumnya disampaikan menggunakan kata tanya yang macam dan juga jenisnya ditentukan oleh sifat objek yang dimaksudkan dalam kalimat tersebut. Misalnya saja, kalimat yang digunakan untuk menanyakan hal yang “diorangkan”, maka kata yang dipakai adalah “siapa” atau “dari siapa”, “untuk siapa”, “kapan” yakni untuk menanyakan waktu, dan kata tanya lainnya yang dipakai berdasarkan konteks kalimat.

Jenis-Jenis Kalimat Interogatif

pixabay

Menurut Chaer (1988:397), terdapat beberapa jenis kalimat interogatif, antara lain:

1. Kalimat Interogatif yang Meminta Sebuah Pengakuan: Ya – Tidak, atau Ya – Bukan

Kalimat tanya meminta jawaban ya atau tidak dan ya atau bukan bisa membentuk sebagai berikut:

  1. Memberikan intonasi pada pertanyaan klausa, dimana dalam bahasa tulis intonasi, nada tanya akan diganti atau dilambangkan dengan tanda tanya.

Misalnya:

  • Anda menyerang korban dengan senjata?
  • Anda bekerja sama dengan para penjahat lain?

Kalimat jawaban dari kalimat interogatif semacam ini dapat berbentuk pendek, namun juga dapat berbentuk lengkap. Misalnya saja, jawaban dari kalimat tanya di atas yaitu:

  • Ya atau tidak, saya menyerang korban dengan senjata.
  • Ya atau Tidak, saya bekerja sama dengan penjahat lain.
  1. Menempatkan kalimat tanya apa atau apakah sebelum kalimat

Misalnya:

  • Apakah Anda menyerang korban dengan senjata?
  • Apakah Anda bekerja sama dengan para penjahat lain?

Jawabannya sama seperti jawaban yang sudah dijelaskan di atas.

  1. Memberikan partikel kah pada kalimat tanya

Dalam hal ini, kalimat interogatif ditambah dengan partikel kah, yang mana menunjukkan partikel kah ini biasanya akan ditempatkan di awal kalimat.

Misalnya:

  • Bekerja samakah dengan penjahat lain?
  • Matikah korban yang diserang?

Kalimat jawabannya juga akan dibangun dengan cara yang serupa seperti kalimat jawaban dari pertanyaan sebelumnya.

2. Kalimat Interogatif yang Meminta Keterangan Tentang Salah Satu Unsur Kalimat

Kalimat tanya yang membutuhkan jawaban berupa informasi mengenai sebuah unsur kalimat dibentuk dari kata tanya siapa, apa, dimana, kapan, dan berapa banyak. Umumnya, kalimat tersebut akan disertai dengan partikel kata kah. Kalimat tanya itu akan ditempatkan di bagian kalimat yang dipertanyakan. Biasanya, urutan dari kalimat tersebut diubah dengan menempatkan kata tanya di awal kalimat:

  1. Untuk menanyakan mengenai seseorang ataupun beberapa orang digunakan kalimat tanya dan umumnya diletakkan di awal kalimat. Apabila pertanyaan mengenai siapa di awal kalimat bisa diberikan atau dilampirkan pada partikel -kah, namun bila berada di akhir kalimat, tidak bisa dilengkapi dengan partikel -kah.

Misalnya:

– Siapa pria yang duduk di sana?

Jawaban: Pak Walikota atau – Orang yang duduk disana adalah bapak Walikota

– Kepada siapa Anda memberikan surat itu? Jawaban:

Jawaban: Untuk bapak guru. atau – saya memberikan surat itu kepada bapak guru

  1. Untuk menanyakan sesuatu yang bukan seseorang atau personifikasi, gunakan kata tanya apa, yang mana biasanya diletakkan di awal kalimat. Apabila kata tanya tersebut berada di awal kalimat, maka bisa diberikan atau dilampirkan pada partikel -kah, namun bila kata tersebut ada di akhir kalimat, maka tidak bisa dilengkapi dengan partikel -kah.

Misalnya:

– Apa yang ada di lemari?

Jawaban: Buku atau Isi lemari saya adalah buku-buku

– Terbuat dari apa kue ini?

Jawaban: Tepung dan gula atau – Singkong dicampur dengan ubi dan kelapa

  1. Untuk menanyakan dimana objeknya, kata tanya apa yang perlu digunakan. Saat kata tanya ada di awal kalimat, “apakah” tersebut dapat berupa partikel atau tidak, namun jika berada di akhir kalimat, maka “apakah” tersebut tidak dapat diberi partikel “?”

Misalnya:

– Dimana bukunya?

Jawaban: Ada di sakuku.atau – saya mengembalikannya ke perpustakaan

– Anak Anda yang mana?

Jawaban: Itu yang pakai kemeja merah atau – Oh, sudah tidak ada sini.

  1. Apabila ingin menanyakan jumlah ataupun besaran, maka harus menggunakan kata tanya yang umumnya ada di awal kalimat. Apabila ingin memperoleh partikel pertanyaan, maka harus meletakkan partikel tersebut sesudah nomor bantu atau nama objeknya.

Contoh:

– Berapa biayanya?

Jawaban: Rp. 3.000,00 atau Tidak terlalu mahal, hanya Rp 3.000,00

– Berapa tinggi monumen nasional?

Jawaban: 10 lembar atau saya hanya butuh 10 lembar

  1. Untuk menanyakan waktu, maka harus menggunakan kata tanya kapan atau jika, yang mana biasanya berada di awal kalimat. Dalam hal ini, bisa juga disertai dengan partikel -kah, namun jika kata tanya berada di akhir kalimat, maka partikel tersebut tidak perlu digunakan.

Contoh:

– Kapan kakakmu akan datang?

Jawaban:- sore ini atau kakak saya akan datang sore hari ini

– Kapankah Timor Timur bergabung dengan negara kita?

Jawaban: 1976 atau Timor Timur dianeksasi oleh negara Indonesia pada 1976.

Apabila ingin menanyakan kapan sebuah acara akan dimulai, maka harus menggunakan kata tanya sejak kapan dan untuk meminta batas waktu terkait penyelenggaraan sebuah acara, maka harus menggunakan kata tanya sampai kapan.

3. Kalimat Interogatif yang Menanyakan Alasan

Kalimat tanya untuk meminta jawaban berupa alasan umumnya dibentuk dengan kata tanya “mengapa” atau “kenapa” yang biasanya diletakkan di awal kalimat dan dapat dilengkapi dengan partikel tanya. Apabila kata tanya “mengapa” atau “kenapa” berada di akhir kalimat, maka partikel tanya tidak bisa digunakan.

Misalnya:

– Mengapa Anda sering terlambat?

Jawaban: karena rumahku jauh. atau – karena sulit mencari kendaraan

– Mengapa anak itu hanya menangis?

Jawaban: di tinggal sama ibunya. atau – perutnya sakit.

4. Kalimat Interogatif yang Meminta Sebuah Pendapat dan Buah Pikiran dari Orang Lain

Kalimat tanya yang meminta pendapat ataupun buah pikiran dari orang lain adalah kalimat tanya yang biasanya menanyakan kejadian ataupun pendapat yang dibentuk dengan kata tanya seperti misalnya yang ada di kalimat dan dapat dilengkapi dengan partikel tanya. Namun saat kata tanya berada di akhir kalimat, maka partikel pertanyaan tidak bisa digunakan.

Misalnya:

– Bagaimana cara mengangkat batu sebesar ini? J

Jawaban: dengan mesin katrol atau ditarik beramai – amai

– Dia pernah menipu kita, jika sekarang dia menipu kita lagi, bagaimana?

Jawaban: Kami akan melaporkan kepada pihak berwenang atau kita tidak boleh lagi mempercayai mereka lagi

Fungsi Kalimat Interogatif

Seperti halnya jenis kalimat lain, kalimat interogatif ini mempunyai fungsi dan juga kegunaan dalam Bahasa Indonesia. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari kalimat interogatif, antara lain:

  1. Kalimat tanya biasanya digunakan untuk mengajukan sebuah pertanyaan.
  2. Kalimat interogatif ini juga biasanya digunakan untuk meminta jawaban berupa informasi, klarifikasi, dan juga konfirmasi.
  3. Kalimat tanya biasanya melayani tujuan khusus yang tidak ditujukan untuk meminta jawaban. Tujuan tersebut disebut dengan pertanyaan tersembunyi. Selain itu, kalimat tanya di dalam sebuah kalimat tanya retoris biasanya berfungsi untuk mengajukan pertanyaan tanpa adanya jawaban.

Perbedaan Kalimat Imperatif, Deklaratif, dan Interogatif

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara kalimat imperatif, deklaratif, dan juga interogatif, antara lain:

1. Kalimat Imperatif

Kalimat imperatif atau yang disebut dengan kalimat perintah merupakan kalimat yang berfungsi untuk menyuruh orang lain mengikuti perintah yang kita berikan kepadanya. Selain kalimat interogatif, kalimat deklaratif, dan juga seruan, kalimat yang satu ini juga dikategorikan ke dalam jenis kalimat karena fungsinya. Adapun ciri-ciri dari kalimat imperatif antara lain:

  • Terdapat contoh penggunaan tanda seru yang berada di akhir kalimat.
  • Kalimat ini seringkali didahului dengan kata tidak atau tolong.
  • Kadang kala mengandung partikel -lah atau -kah dalam sebuah kata. Tujuannya yaitu untuk mengendalikan orang lain.
  • Intonasinya kadang naik dan turun.
  • e. Yang dibutuhkan hanyalah tanggapan dari orang lain yang tunduk dengan pernyataan tersebut, saat tanggapan tersebut mengikuti maksud yang disampaikan kepada orang lain melalui pernyataan perintah.

2. Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif atau yang disebut dengan kalimat pernyataan merupakan kalimat yang berfungsi untuk mengungkapkan sesuatu pada seseorang tanpa menunggu jawaban dari orang lain. Seperti halnya dengan klausa imperatif, klausa deklaratif ini mempunyai beberapa ciri, antara lain:

  • Menggunakan titik di akhir kalimat.
  • Intonasi pada kalimat umumnya datar atau netral.
  • Berfungsi untuk menyampaikan sesuatu kepada seseorang, baik itu berita ataupun informasi penting.
  • Tak ada tanggapan ataupun reaksi yang dibutuhkan dari orang yang diberikan pernyataan kalimat ini.

3. Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif atau yang disebut dengan kalimat tanya merupakan kalimat yang berfungsi untuk meminta sesuatu kepada orang lain, baik itu informasi ataupun berita. Berbeda halnya dengan kalimat deklaratif yang tidak menunggu tanggapan dari orang lain, kalimat interogatif ini justru menunggu tanggapan dari orang lain yang tunduk pada kalimat tersebut. Akan tetapi, terdapat jenis kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban dari lawan bicara, yakni kalimat retoris.

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa interogasi adalah sebuah pemeriksaan terhadap seseorang melalui pertanyaan lisan. Demikian penjelasan mengenai apa itu interogasi dan beberapa penjelasan mengenai kalimat interogatif yang dapat digunakan dalam proses interogasi.

Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang apa itu interogasi, kamu dapat membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Umam

Rujukan:

  • https://www.serasanciptaabadi.com/teknik-introgasi-2/
  • https://www.gramedia.com/literasi/kalimat-interogatif-adalah/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Interogasi

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah