Istilah

Agrikultur adalah: Pengertian, Sektor, Jenis, dan Contoh Produknya

Written by Akbar Nanda

Agrikultur adalah – Sebagai negara agraris tropis terbesar di dunia setelah Brazil, Indonesia terkenal mempunyai lahan pertanian yang luas serta sumber daya alam yang berlimpah. Oleh karena itu, agrikultur adalah salah satu kekuatan bumi pertiwi ini.

Mengapa bisa begitu? Karena pertanian berperan penting untuk memenuhi kebutuhan pokok, mendongkrak sektor sosial, membantu perekonomian dan perdagangan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2020 lalu sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 15,46% pada bruto.

Dalam artikel kali ini, kita akan mengenal agrikultur lebih jauh lagi. Mulai dari pengertian, sektor, jenis, hingga contoh produk agrikultur yang ada di Indonesia. Dengan begitu Grameds bisa mengetahui seberapa besar kekayaan alam negeri ini.

Apa Itu Agrikultur

Secara umum agrikultur adalah salah satu cabang ilmu dalam biologi yang dikembangkan agar manusia dapat memanfaatkan sumber daya hayati dengan lebih maksimal dan optimal. Dalam hal ini, manusia dapat melakukan berbagai kegiatan seperti memelihara hewan ternak, membudidayakan tanaman, hingga mengolah mikroorganisme atau bio enzim menjadi produk lainya.

Van Aarsten, salah satu ahli bidang pertanian terkenal di dunia mengartikan agrikultur sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk mengolah berbagai jenis tumbuhan serta hewan pertanian untuk menghasilkan sesuatu. Sementara itu, Mosher–seorang spesialis bidang pengembangan pertanian–menyatakan bahwa agrikultur merupakan upaya memproses pengolahan hewan ternak dan tumbuhan secara khas oleh manusia.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa agrikultur adalah kegiatan pengelolaan sumber daya hayati oleh manusia. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Ir. Memet Hakim, Dkk dalam buku Good Agriculture Practice Kelapa Sawit. 

Sektor-Sektor Agrikultur

Pixabay.com/NickyPe

Agrikultur dibagi menjadi 5 sektor lain yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan juga perikanan. Biar lebih jelas lagi, simak penjelasan mengenai kelima sektor tersebut di bawah ini:

1. Tanaman Pangan

Tanaman pangan adalah tanaman yang mengandung karbohidrat dan protein sebagai sumber makanan pokok manusia, seperti padi, ubi, jagung. atau buah. Dalam hal ini, Indonesia lebih fokus pada padi karena tanaman ini menghasilkan beras yang menjadi makanan pokok masyarakat.

2. Perkebunan

Perkebunan termasuk salah satu sektor yang terus tumbuh secara konsisten jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini terjadi karena hasil perkebunan berbanding lurus dengan hasil produksinya sehingga harus terus diperhatikan. Di Indonesia sendiri sektor perkebunan meliputi coklat, karet, kelapa sawit, teh, serta kelapa.

3. Kehutanan

Kehutanan adalah sebuah sistem pengurusan yang diselenggarakan secara terpadu serta berhubungan dengan hutan, kawasan hutan, dan juga hasil hutan. Yang dimaksud hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan.

Sementara itu, kawasan hutan merupakan suatu wilayah tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan tetap. Salah satu hasil sektor ini di adalah kayu yang produksinya dikendalikan secara ketat.

Maka dari itu, hingga saat ini produksi kayu di Indonesia harus mengikuti arus regulasi dari beberapa pihak, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta yang lainnya. Hal ini dilakukan agar kelestarian alam Indonesia tidak punah karena produksi kayu yang sembrono.

4. Peternakan

Peternakan pada dasarnya adalah kegiatan membudidayakan dan mengembangbiakkan hewan ternak agar memperoleh hasil serta manfaat. Tujuan utamanya yaitu untuk mencari keuntungan dengan menerapkan prinsip manajemen pada proses produksi secara optimal.

Sektor ini dibagi menjadi dua tergantung ukurannya. Pertama peternakan besar yang memuat hewan ternak berukuran besar seperti peternakan kuda, peternakan kerbau, atau peternakan sapi.

Yang kedua adalah peternakan kecil yang memuat berbagai jenis unggas seperti bebek, ayam, burung, angsa, dan yang lainnya. Hasil dari dua jenis peternakan ini meliputi daging, telur, maupun susu. Sama seperti perkebunan, sektor peternakan juga banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

5. Perikanan

Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 menjelaskan perikanan sebagai segala kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan serta pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya. Mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis.

Indonesia yang dikenal sebagai Negara Maritim, memiliki wilayah perairan yang luasnya mencapai 3,25 juta km2. Karena itu, perikanan adalah salah satu sektor agrikultur yang berperan penting dalam menopang perekonomian negeri ini. Sektor perikanan sendiri meliputi beberapa komoditas ekspor seperti ikan, udang, mutiara, rumput laut, dan lain sebagainya.

Dari 5 sektor agrikultur yang ada di negeri ini, pemerintah masih fokus pada sektor tanaman pangan. Alasannya karena Indonesia masih harus mengimpor beras dari luar negeri meskipun menyandang status sebagai negara penghasil padi terbesar.

Jenis-Jenis Agrikultur

Pixabay.com/Kanenori

1. Berdasarkan Volume Produksi Agrikultur

a. Agrikultur subsistence

Jenis yang satu ini memiliki tujuan untuk mendapatkan tingkat produksi rendah dengan mencukupi segala kebutuhan pangan masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga tidak menghasilkan kerusakan maupun kerugian.

b. Agrikultur industri

Sementara itu, agrikultur industri merupakan produk makanan berjumlah besar yang dihasilkan dari tanah. Jenis ini biasanya identik dengan negara industri dan berkembang. Tujuannya dari jenis ini yakni untuk menjamin tingkat kepuasan serta mengkomersilkan nilai surplus.

2. Berdasarkan Pentingnya Air dalam Produksi Agrikultur

a. Irigasi

Irigasi merupakan jenis pertanian yang sistemnya sudah disediakan oleh petani dengan memanfaatkan metode alami atau buatan.

b. Kelembaban

Sedangkan kelembaban merupakan hal yang diperlukan untuk produk yang diproduksi dengan bantuan hujan dan tanah tanpa campur tangan para petani sama sekali.

3. Berdasarkan Penggunaan Alat Produksi dan Kinerja Agrikultur

a. Pertanian Ekstensif

Pertanian ekstensif adalah jenis pertanian yang dilakukan dengan tujuan memelihara tanah yang digunakan untuk meningkatkan produksi. Biasanya, jenis ini memanfaatkan mesin berskala besar demi membuat tenaga kerja lebih efisien dan ekonomis.

b. Pertanian intensif

Pertanian intensif merupakan jenis pertanian yang hanya dilakukan pada lahan berskala kecil. Biasanya pertanian ini dilakukan oleh negara industri yang mempunyai luas lahan terbatas dan ingin menghindari pencemaran lingkungan.

4. Berdasarkan Penggunaan Teknik dan Tujuannya

a. Pertanian Industri

Pertanian industri banyak digunakan untuk memperoleh pangan dalam jumlah yang sangat banyak demi memenuhi tujuan komersial.

Saat ini, ilmu pertanian terus mengalami perkembangan, bahkan anak muda pun mulai tertarik untuk terjun mendalami ilmu pertanian. Terlebih lagi, ilmu pertanian ini bisa diterapkan menjadi sebuah bisnis yang bagus. Untuk Grameds yang ingin mengetahui tentang ilmu pertanian, maka bisa membaca buku Pengantar Ilmu Pertanian : Agraris Agribisnis Industri.

b. Pertanian Ekologis

Pertanian ekologis biasanya dilakukan dengan mengutamakan keselamatan lingkungan serta pemeliharaan tanah dengan menggunakan metode serta teknologi yang tepat.

c. Pertanian Tradisional

Pertanian tradisional adalah pertanian yang memakai teknik serta prosedur asli dari wilayah tertentu. Teknik dan prosedur ini dapat memperpanjang waktu serta membentuk budaya di tempat berkembangnya.

Contoh Produk Agrikultur

Pixabay.com/DEZALB

Produk agrikultur bisa dibedakan ke dalam kelompok primer dan sekunder, tergantung cara pengolahan dan konsumsinya. Setiap produk yang bisa diolah oleh manusia maupun bisa langsung dikonsumsi seperti jagung, padi, buah-buahan, kacang-kacangan, dan sejenisnya termasuk produk agrikultur primer.

Sementara itu, setiap produk yang tidak bisa diolah dan dikonsumsi oleh manusia seperti pupuk, kayu, bahan kimia, dan sejenisnya termasuk produk agrikultur sekunder. Di Indonesia salah satu produk agrikultur paling populer adalah padi. Nah, biar lebih jelas lagi berikut ini contoh-contoh produk agrikultur sesuai jenisnya:

1. Tanaman Pangan

Contoh produk agrikultur dari sektor tanaman pangan adalah padi, singkong, kentang, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan juga produk olahannya.

Jika kamu tertarik untuk mempelajari cara produksi padi yang baik dan benar, buku Teknologi Melipatgandakan Produksi Padi Nasional (Agriculture) yang ditulis oleh Prof.dr.ir.kaman Nainggolan Dkk bisa menjadi referensi utama.

Buku ini menjelaskan tentang bagaimana mengusahakan dan memproduksi padi dengan efisien dan produktivitas tinggi dengan menggunakan teknik SALIBU (setelah ibu) yang merupakan suatu teknologi yang mampu meningkatkan produksi, menurunkan biaya pengolahan yang baik dibaca dan diimplementasikan.

2. Peternakan

Sektor peternakan dapat menghasilkan beberapa produk contohnya seperti telur, daging, bulu hewan ternak, serta semua produk olahannya.

3. Perikanan

Di sektor perikanan ada beberapa contoh produk yang bisa kamu temukan di berbagai wilayah, mulai dari udang, ikan, kerang, mutiara, rumput laut, serta produk olahannya.

4. Perkebunan

Sektor perkebunan menghasilkan produk-produk seperti kopi, teh, karet, coklat, kelapa sawit, tebu, kelapa, dan juga produk olahannya.

5. Kehutanan

Sektor kehutanan umumnya menghasilkan produk agrikultur sekunder yang tidak bisa dikonsumsi oleh manusia seperti kayu, rotan, gaharu, gondorukem, serta semua produk olahannya.

Produk Agrikultur Andalan Indonesia

Pixabay.com/sarangib

Sebagai negara agraris dengan hasil produk yang beragam, tentu saja Indonesia memiliki produk agrikultur yang menjadi andalan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kelapa Sawit

Kelapa sawit adalah salah satu produk agrikultur andalan Indonesia dan berperan penting di dunia. Indonesia mampu menyumbang hingga setengah dari total produksi sawit dunia–yang berjumlah 64 ton, yaitu sekitar 35 juta ton.

Di sisi lain, Indonesia juga banyak menghasilkan minyak kelapa sawit yang merupakan salah satu produk olahan kelapa sawit. Bahkan saat ini, negara kita menguasai 55% pangsa pasar ekspor global dan menjadi nomor satu mengalahkan negara tetangga, Malaysia.

Dengan statistik seperti ini, kelapa sawit menjelma sebagai penyumbang yang sangat penting bagi devisa negara. Selain itu, produk ini juga menjadi penggerak perekonomian masyarakat karena dapat menyerap banyak tenaga kerja dan memperbaiki nasib warga yang tinggal di pedesaan.

Tertarik untuk ikut budidaya kelapa sawit di daerah mu sendiri? Baca dulu buku Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan yang ditulis oleh I Gusti Putu Wigena Sudradjat Hermanto Siregar. Buku ini bisa membantu kamu menyiapkan perkebunan kelapa sawit yang berkualitas secara baik dan benar.

2. Karet

Karet merupakan bahan elastis yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat berbagai macam barang, mulai dari mainan anak-anak, peralatan rumah tangga, hingga otomotif. Karet menjadi salah satu produk andalan dari sektor perkebunan yang berperan penting dalam pendapatan nasional serta devisa negara.

Negara kita berhasil menjadi produsen karet terbesar ke-2 setelah Thailand. Di sisi lain, karet juga menjadi komoditas ekspor unggulan yang diperdagangkan secara luas di seluruh dunia. Karena itu, produksi karet berperan penting dalam perkembangan ekonomi dalam negeri.

Akan tetapi, permintaan karet ke Indonesia tercatat mengalami penurunan pada tahun 2022 karena harga jual karet dari Thailand lebih murah. Misalnya seperti ekspor karet asal Sumatera Utara yang turun 3,07% selama bulan Januari hingga Mei 2022.

Meski begitu, produksi karet dapat menciptakan lapangan pekerjaan, membantu memaksimalkan pembangunan wilayah, ikut mendorong agribisnis dan agroindustri, mendukung konservasi lingkungan, dan tentunya menjadi penghasil devisa terbesar kedua setelah kelapa sawit.

Sayangnya, karet seringkali diterpa isu harga anjlok yang menyebabkan para petani kesulitan. Akan tetapi, pemerintah terus melakukan upaya agar bisa membantu para petani karet meningkatkan hasil produksinya.

3. Udang

Udang juga menjadi produk agrikultur andalan Indonesia dan bertahan sebagai komoditas ekspor utama. Ekspor udang negara kita didominasi oleh jenis udang kecil, lobster dan juga udang besar.

Semua jenis udang ini diekspor dan dikirim dalam bentuk beku ke beberapa negara seperti Taiwan, Thailand, Malaysia, Australia, Inggris, hingga Amerika Serikat.

4. Kopi

Kopi adalah produk agrikultur andalan Indonesia berikutnya. Hasil pertanian yang satu ini dalam beberapa tahun terus berkembang dan menjadi komoditas ekspor andalan. Salah satu penyebabnya adalah industri kopi yang saat ini mulai ramai sehingga penyerapan hasil produksi lebih maksimal.

Di sisi lain, kopi juga diekspor ke berbagai negara seperti Argentina, Turki, Spanyol, dan juga Amerika Serikat.

5. Kakao

Buat kamu yang belum tahu, kakao adalah tumbuhan tropis yang menghasilkan bahan baku coklat dan banyak tumbuh di Indonesia. Di Benua Asia, negara kita berhasil menjadi pengekspor kakao terbesar sehingga produk ini menjadi komoditas ekspor andalan. Kakao dari Indonesia banyak diekspor ke negara-negara Asia, Eropa, hingga Amerika.

6. Kelapa

Kelapa adalah produk agrikultur yang dimanfaatkan buah serta dagingnya untuk menjadi bahan makanan. Salah satu produk olahannya adalah kopra yang merupakan daging kelapa kering. Kopra ini menjadi salah satu bahan baku utama dalam pembuatan minyak dan produk lainnya.

Selain kopra, Indonesia juga mengekspor 35,2 ton santan kelapa ke Belanda dan Inggris, 37,2 juta ton kelapa parut ke Norwegia dan Jerman, 35 ton air kelapa ke Inggris. Pada tahun 2019 lalu, nilai ekspor berbagai produk olahan kelapa asal Indonesia berhasil mencapai angka 6.221 ton.

Karena itu, tak heran jika Indonesia saat ini termasuk ke dalam negara penghasil kelapa terbesar di dunia yang telah mencatatkan nilai total produksi sebanyak 18 juta ton per tahunnya.

7. Tembakau

Tembakau adalah salah satu produk agrikultur andalan Indonesia hasil sektor perkebunan. Produk tembakau banyak digunakan untuk membuat cerutu dan rokok yang dikonsumsi untuk mengisi waktu luang.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor tembakau Indonesia sepanjang 2021 menyentuh angka US$73,84 juta. Nilai ini lebih banyak 15% dibandingkan hasil penjualan tahun 2020 yang berada di kisaran US$63,65 juta.

8. Kacang Mete

Produk agrikultur andalan Indonesia yang selanjutnya adalah kacang mete. Produk yang satu ini pernah menyentuh nilai sebesar 51,6 juta dolar amerika. Produk turunan dari biji jambu monyet ini pada tahun 2021 telah diekspor sebanyak Rp4,9 miliar.

Hambatan Agrikultur di Indonesia

Dengan potensi alam yang melimpah, pemerintah terus berusaha untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi, berdaya saing kuat, dan mampu mengembangkan serta memberdayakan masyarakat.

Akan tetapi, sampai sekarang masih cukup banyak hambatan yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat dalam usaha mengembangkan agrikultur, diantaranya adalah:

  1. Kebanyakan petani hanya menggarap dan mengolah lahan milik orang lain dengan upah yang tidak menentu. Sebagian petani yang memiliki lahan, luasnya sangat terbatas.
  2. Karena keterbatasan modal, mayoritas petani kesulitan untuk berkembang, Hasil panen dari lahan yang dimiliki atau upah yang diterima hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga masa panen selanjutnya tiba.
  3. Sebagian petani masih memakai cara tradisional untuk mengolah lahan.
  4. Agrikultur di Indonesia masih bergantung kepada musim, akibatnya musim hujan atau kemarau panjang potensi gagal panen sangat besar.
  5. Mayoritas petani hanya mengandalkan anggota keluarga sendiri untuk mengolah lahan karena tidak mampu membayar upah pekerja
  6. Terbatasnya akses kredit lunak bagi para petani yang tinggal di pedalaman dan terisolir, padahal ini adalah program pemerintah.
  7. Sistem pendistribusian terlalu berlapis-lapis serta monopoli tengkulak mengakibatkan petani sulit mengembangkan usahanya karena mereka terpaksa menjual hasil panen dengan harga yang rendah.
  8. Banyak lahan yang diubah menjadi tempat wisata atau perumahan
  9. Tidak ada regenerasi karena generasi muda lebih tertarik merantau ke kota besar atau mencari pekerjaan lain
  10. Pendistribusian bibit atau benih unggul tidak merata sehingga petani sulit memperoleh hasil yang berkualitas.

Demikian pembahasan tentang agrikultur hingga sektor-sektornya. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds. Jika ingin mencari buku tentang pertanian atau perkebunan, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Rujukan:
  • https://pertanian.uma.ac.id/pengertian-agrikultur-sektor-dan-jenis-agrikultur-di-indonesia/
  • https://finance.detik.com/solusiukm/d-6356144/10-komoditas-ekspor-indonesia-yang-menjadi-primadona.
  • https://idmetafora.com/news/read/1536/Pengertian-Agrikultur-Sektor-Jenis-dan-Produk-Agrikultur-di-Indonesia.html

About the author

Akbar Nanda

Perkenalkan saya Nanda dan saya merasa senang ketika membuat tulisan dengan tema-tema pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan istilah-istilah.