Istilah

Pengertian Agribisnis: Ruang Lingkup, Fungsi, dan Contohnya

Written by Akbar Nanda

Pengertian agribisnis  – Sebagian dari kita mungkin masih awam dengan istilah agribisnis. Sebagian yang lain mungkin sudah memahaminya dengan baik. Untuk memahaminya, kamu perlu mengetahui penjelasan dari setiap katanya, yaitu kata agri (bidang pertanian) dan bisnis (usaha).

Nah, agribisnis tersebut memiliki arti bisnis atau usaha dalam bidang pertanian atau bisa juga bidang lain dalam turunannya. Jadi, singkat katanya, agribisnis merupakan aktivitas industri atau bisnis yang bergerak dalam bidang pertanian.

Grameds, supaya mengetahui lebih jauh tentang agribisnis, nih, kita akan membahasnya pada artikel ini. Jadi, tunggu apalagi, segera simak artikel ini sampai selesai, ya.

Pengertian Agribisnis

Jadi, pada dasarnya agribisnis memiliki arti suatu aktivitas pada bidang industri pertanian atau agroindustri dengan menerapkan prinsip ilmu manajemen di dalamnya.

Prinsip ilmu manajemen agribisnis ini mencakup fungsi perencanaan, penyusunan, pengendalian, pengarahan, dan memanfaatkan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu menghasilkan produk dan memberikan keuntungan bagi pemiliknya.

Dalam urusan bisnis, manajemen agribisnis mempunyai pengertian yang luas, sehingga banyak para ahli memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda satu sama lain.

Ilmu manajemen ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam agribisnis sebagai suatu media untuk membentuk perencanaan dari agribisnis tersebut dengan lebih terorganisir dan juga terstruktur dengan baik.

Dari penjelasan tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa perencanaan dalam tata kelola agribisnis mempunyai perananan yang penting mengingat bisnis bidang pertanian sangat rentan dengan kerugian, dan penuh dengan ketidakpastian.

Pengertian Agribisnis Menurut Para Ahli

Pixabay.com/JillWellington

1. E. Austin

Austin menjelaskan bahwa agribisnis merupakan suatu bentuk aktivitas usaha yang didalamnya berkaitan dengan usaha tani, usaha sarana dan prasarana untuk produksi pertanian, mengolah bahan makanan, kestabilan dan juga perdagangan pangan serta kegiatan lainnya, seperti penyaluran bahan pangan serta serat makanan untuk konsumen.

2. Steven P. Erickson & W. David Downey

Menurut Steven P. Erickson dan W. David Downey dalam Saragih 1998, agribisnis memiliki arti kegiatan yang berkaitan dengan pertanian dengan arti luas dalam penanganan komoditi, yang merupakan keseluruhan mata rantai produksi, pengelolaan masukan, serta agroindustri atau keluaran produksi, pemasaran produk-produk pertanian, dan lembaga penunjang aktivitas tersebut.

3. Wibowo

Menurut Wibowo, menjelaskan arti dari agribisnis yaitu semua kegiatan yang dilakukan mencakup seluruh proses, dari pengadaan, pelaksanaan, pemasaran, hingga proses penyaluran yang dihasilkan dari kegiatan bisnis tani maupun agro-bisnis ini, yang terikat satu sama lainnya.

4. E. Paul Roy

Menurut pendapat E. Paul Roy, pengertian agribisnis yaitu suatu bentuk proses koordinasi dengan subsistem yang saling berhubungan, yakni penyediaan input pertanian, pengolahan hasil, produksi pertanian, dan pemasaran hasil pertaniannya.

5. C.W. Jensen & G.L. Cramer

Menurut C.W. Jensen dan G.L. Cramer, pengertian agribisnis yaitu sebuah kegiatan yang kompleks, mencakup industri pertanian, hasil olahan produk pertanian, dan industri pemasaran hasil pertanian, industri manufaktur serta distribusi berbagai macam bahan pangan dan serat-seratan kepada konsumen.

6. M. Sufri & Sjarkowi

Sufri dan Sjarkowi menjelaskan bahwa pengertian agribisnis merupakan semua usaha atau bisnis yang erat kaitannya dengan berbagai kegiatan produksi pertanian yang memuat input pertanian atau upaya dari produksi itu sendiri, serta proses pengelolaan usaha atas hasil pertanian. Ini artinya, agribisnis merupakan cara pandang ekonomi bagi para penyuplai bahan pangan dalam suatu negara.

7. Jose D. Drilon Jr.

Menurut Jose D. Drilon Jr, arti agribisnis yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan distribusi dan manufaktur dari media produksi pertanian, pengolahan, penyimpanan, aktivitas usaha tani, dan distribusi produk pertanian serta produk turunannya yang dihasilkan.

8.  Ray A. Goldberd & John H. Davis

Menurut Ray A. Goldberd dan John H. Davis tahun 1957, menjelaskan bahwa, agribisnis memiliki arti jumlah total seluruh operasi yang terlibat dalam penyediaan dan distribusi pasokan pertanian, yang meliputi operasi produksi pertanian, pemrosesan, penyimpanan, dan distribusi komoditas pertanian serta produk turunan yang dibuat darinya.

Kamu ingin mempelajari dan memahami tentang ilmu pertanian agraris agribisnis? Tenang, tak perlu bingung karena di dalam buku Pengantar Ilmu Pertanian : Agraris Agribisnis Industri, kamu akan mengetahui lebih dalam tentang agribisnis. Jadi, tunggu apalagi, segera dapatkan bukunya di gramedia.com.

 

Fungsi Agribisnis

Perlu grameds ketahui, bahwa memahami agribisnis mempunyai karakteristik yang berbeda dari bidang lainnya. Oleh sebab itu, penerapan serta berbagai fungsi manajerial yang dilakukan dalam bidang agribisnis ini pun  berbeda-beda. Adapun fungsi dari agribisnis, diantaranya yaitu :

  • Penyelenggaraan serta penyaluran media/sarana produksi
  • Melakukan usaha budidaya
  • Pembinaan budidaya
  • Pengolahan produk
  • Pemasaran produk
  • Pengadaan dan pendistribusian produk

Berbagai fungsi agribisnis tersebut dapat disusun menjadi sistem manajemen yang mana seluruh sistem tersebut nantinya akan dikelola kembali menjadi beberapa golongan sub-sistem.

Seluruh sistem agribisnis ini akan berfungsi  dengan baik dan maksimal jika semua fungsi sub-sistem di dalamnya juga berjalan baik dan sesuai fungsinya masing-masing. Jika kedepannya terjadi gangguan atau kendala pada salah satu sub-sistem, kemungkinan besar sistem didalamnya juga akan terdampak masalah.

Ruang Lingkup Agribisnis

pixabay.com/Hans

Sampai sini, kita telah memahami bahwa manajemen agribisnis merupakan suatu sistem utuh yang memuat berbagai sub-sistem, dan penyediaan sarana produksi, subsistem usaha tani, peralatan pertanian, agroindustri atau sub-sistem pengolahan, dan sub-sistem pemasaran.

Adanya dukungan dari beberapa sub-sistem ini, dan lembaga yang menyediakan sarana dan prasarana, serta adanya sub-sistem pembinaan yang sangat dibutuhkan supaya sistem agribisnis dapat berjalan sesuai fungsinya.

Nah, berikut ini merupakan 4 indikator yang penting untuk menentukan keberhasilan agribisnis.

1. Peningkatan Kesejahteraan Para Petani

  • Meningkatnya nilai tukar hasil pertanian.
  • Adanya peningkatan kompetitif dan juga keunggulan komparatif para petani.
  • Adanya peningkatan usaha pertanian dan juga usaha penelaahan yang berhubungan dengan hasil tani.
  • Meningkatnya usaha pengolahan hasil tani dan kualitas produk usaha tani.
  • Peningkatan terhadap nilai ekspor komoditas hasil pertanian.
  • Dan sebaliknya, menurunkan angka nilai impor komoditas pertanian.

2. Meningkatnya Peluang Kerja

  • Adanya peningkatan yang signifikan terkait jumlah usaha agribisnis khususnya di pedesaan.
  • Adanya perkembangan kegiatan industri hulu, dan juga usaha pengolahan hasil tani.
  • Menurunnya angka pengangguran di pedesaaan.

3. Meningkatnya Ketahanan Sumber Pangan

  • Meningkatnya ketersediaan atau stok sumber pangan.
  • Kegiatan impor pangan menjadi menurun.
  • Adanya peningkatan diversifikasi sumber pangan non-beras.
  • Menurunkan resiko masyarakat terdampak rawan pangan.

4. Peningkatan Layanan Pada Petani

  • Adanya perkembangan teknologi pada agribisnis yang lebih spesifik
  • Adanya penyediaan sarana produksi tani dan pusat layanan perkreditan
  • Adanya layanan teknologi khususnya sektor agribisnis.
  • Tersebarnya pusat pasar agribisnis dengan jangkauan yang lebih luas

Aspek Penting Agribisnis

Dalam ilmu agribisnis, ada beberapa aspek penting yang harus disusun secara jelas, di antaranya, yaitu:

1. Penyusunan Visi-Misi Usaha

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, pengertian dari agribisnis di atas, untuk menentukan pengembangan suatu bisnis khususnya bidang pertanian, maka diperlukan adanya perencanaan awal dan termasuk hal utama, yaitu visi-misi yang matang sebagai wujud utama pelaksanaan bisnis.

Hal tersebut dapat dilakukan menggunakan analisa SWOT, atau kepanjangan dari Strength, Weakness, Opportunity Threats pada jenis bisnis yang akan dikembangkan. Hal ini diterapkan, tak lain adalah untuk menentukan arah bisnis dan juga perjalanan bisnis tersebut ke depannya.

2. Rencana Dan Metode Pemasaran

Dalam bidang pertanian, terkait manajemen pemasaran sebaiknya disusun lebih dulu sebelum adanya rencana produksi. Hal ini bertujuan untuk membuat bagan yang lebih spesifik, misalnya jenis produk apa yang akan dihasilkan, siapa saja target pembeli, perkiraan harganya, dan tujuan pemasaran tersebut.

Hal itulah yang membuat manajemen agribisnis mempunyai peranan yang penting untuk bisnis, sebab tanpa adanya rencana pemasaran terlebih dahulu, maka kemungkinannya produk akan gagal dipasarkan atau tidak laku.

Padahal, industri pertanian merupakan salah satu bidang industri yang biasanya rentan mengalami kegagalan, sebab mudah layu, apabila sudah layu, maka tidak akan laku karena tidak layak untuk dikonsumsi.

3. Rencana Proses Produksi

Rencana produksi dalam agribisnis merupakan suatu proses penggunaan aset serta sarana dan prasarana perusahaan untuk menghasilkan suatu produk.

Prinsip utama yang difokuskan di dalamnya yaitu mencakup orientasi pasar, itu artinya memproduksi suatu produk atau jasa yang memang dibutuhkan dipasaran. Tujuannya adalah jika barang tersebut sudah diproduksi atau dihasilkan, maka bisa laris di pasaran, sebab tepat sasaran dan ada nilai guna didalamnya.

4. Rencana Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan merupakan salah satu faktor utama dan paling penting dalam menjalankan bisnis apapun. Keuangan ini juga menjadi target utama dalam kegiatan bisnis.

Nah, manajemen agribisnis ini juga diperlukan untuk membuat rancangan pengelolaan keuangan dan jika diperlukan, dapat dilakukan atau didampingi para konsultan.

5. Rencana Manajemen Sumber Daya

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa usaha agribisnis merupakan bisnis dalam bidang pertanian, itu artinya membutuhkan banyak sumber daya manusia. Oleh karena itu, proses perekrutan yang dilakukan pasti memerlukan pengeluaran yang besar pula untuk suatu perusahaan.

Dengan adanya penerapan manajemen agribisnis yang baik, hal ini akan membantu menekan jumlah kebutuhan sumber daya manusia, sebagai contoh, yaitu dengan menghimpun beberapa aktivitas menjadi satu tanggung jawab khusus.

Ingin memahami dan mempelajari secara penuh tentang bagaimana manajemen agribisnis? Kamu bisa mencari tahunya pada buku Manajemen Agribisnis. Melalui buku ini memberikan kajian ilmu yang dapat memperkaya wawasan.

Contoh-Contoh Usaha Agribisnis

pixabay.com/marsraw

Setelah mengetahui apa itu agribisnis, fungsi agribisnis, dan aspek penting agribisnis, selanjutnya kita akan merangkum beberapa contoh penerapan agribisnis. Buat kamu yang tertarik ingin mencobanya, kamu bisa membuka usaha agribisnis ini, contohnya:

1. Usaha Hidroponik

Usaha agribisnis yang pertama misalnya usaha hidroponik, yakni usaha budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Caranya yaitu, tanaman akan digantung dengan bagian akar tanaman tenggelam atau menyentuh air.

Agar tanaman tetap terlihat segar dan sehat, tanaman hidroponik ini akan diberi nutrisi setiap hari. Peluang usaha agribisnis hidroponik sangat cocok dilakukan di daerah perkotaan yang memiliki media tanah sedikit.

2. Menjual Bibit Unggul

Contoh selanjutnya usaha agribisnis yaitu menjual bibit unggul. Kamu tidak harus menjadi petani untuk bisa memulai usaha agribisnis. Kamu bisa menjual bibit unggul saja yang diperlukan oleh para petani, dari sini kamu juga bisa meraup keuntungan besar.

3. Budidaya Tanaman Hias

Kemudian, ada juga usaha agribisnis budidaya tanaman hias. Zaman sekarang, banyak orang ingin bercocok tanam dan memiliki tanaman hijau di rumahnya. Kamu bisa melihat peluang ini dan menjual tanaman hias yang banyak disukai orang.

4. Usaha Terrarium

Ada lagi usaha agribisnis dengan usaha terrarium. Terrarium ini adalah seni bercocok tanam tanaman hias menggunakan media plastik atau kaca transparan. Biasanya, tujuan seseorang membeli terarium hanya untuk koleksi, jadi semakin cantik terarium buatan kamu, makin banyak pula orang yang menyukainya.

5. Usaha Perah Susu

Contoh usaha agribisnis lainnya yaitu usaha perah susu. Jika kamu tinggal di wilayah dataran tinggi, kamu bisa beternak sapi perah, ini merupakan peluang yang cukup menjanjikan, terutama bila kamu bisa menyediakan teknologi tingkat tinggi dalam pengolahannya, untuk meningkatkan harga dan kualitas susu.

6. Pengolahan Limbah Organik

Usaha agribisnis selanjutnya yaitu pengolahan limbah organik. Sebab, pastinya petani memerlukan pupuk organik untuk tanaman. Kamu dapat melihat peluang menjanjikan ini dengan menjual pupuk organik.

Ada banyak potensi limbah disekitar kita yang dapat diolah menjadi pupuk organik, misalnya ampas kopi, buangan hewan, ampas tahu, daun mati, dan lain sebagainya.

7. Budidaya Aneka Jamur

Usaha agribisnis lainnya juga bisa budidaya aneka jenis jamur, yang biasanya dikenal untuk obat herbal yang ampuh, contohnya jamur shitake, jamur shimeji, jamur putih, jamur reishi, dan lainnya.

8. Budidaya Tanaman Obat Dan Rempah

Menanam dan membudidayakan tanaman obat atau rempah sangat langka yang melakukannya, maka kamu bisa melihat peluang ini agar bisa dijual kepada orang-orang yang menyukai rempah-rempah khas Nusantara.

Pembudidayaan tanaman obat-obatan juga kini banyak dicari orang untuk bahan pengobatan tradisional, sehingga permintaannya pun akan sangat tinggi.

9. Budidaya Sayuran 

Selain budidaya tanaman obat dan rempah, kamu juga bisa budidaya tanaman dari jenis sayur-sayuran, seperti sawi, jagung, kubis, kentang, tomat, hingga cabai.

Budidaya sayuran ini juga pastinya memberikan keuntungan yang melimpah, dan permintaan yang tidak ada habisnya, karena sayuran termasuk dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat kita.

Salah satu bahan masakan yang tidak bisa dilewatkan adalah cabai. Terlebih lagi, kebanyakan orang Indonesia menyukai cabai, sehingga banyak orang juga yang mulai memanen cabai. Ketahui lebih banyak tentang agribisnis cabai melalui buku Untung Selangit Dari Agribisnis Cabai.

Dari ulasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa, manajemen agribisnis merupakan segala sesuatu yang berhubungan erat dengan bidang pertanian, termasuk perencanaan dan proses pengelolaan agroindustri.

Oleh sebab itu, setiap bisnis dalam bidang pertanian akan sangat membutuhkan manajemen yang baik supaya tujuan utamanya tercapai, yaitu memperoleh keuntungan yang besar.

Aspek-aspek utama pada agribisnis juga bisa dijadikan landasan untuk membuat dokumen manajemen secara sistematis dan lebih terstruktur demi tercapainya tujuan. Jadi, keuntungan yang besar bisa didapatkan dengan maksimal. Kamu juga bisa membuat laporan laba-rugi untuk memastikan perusahaan mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Itulah penjelasan mengenai pengertian agribisnis, fungsi agribisnis, dan ruang lingkup agribisnis, beserta contoh peluang usaha agribisnis. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu Grameds.

Jika kamu ingin mencari buku tentang berbagai bisnis, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Veronika Novi

Rujukan :

  • https://agribisnis.umm.ac.id/id/berita/bidang-ilmu-agribisnis-apa-itu-agribisnis-.html
  • https://www.rumah.com/panduan-properti/pengertian-agribisnis-dan-tips-suksesnya-27170
  • https://www.cermati.com/artikel/ini-dia-yang-dimaksud-dengan-agribisnis-dan-perkembangannya-di-indonesia
  • https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/bali/bisnis/d-6463242/agribisnis-adalah-pengertian-manfaat-dan-contoh-usaha/amp
  • https://www.rumah.com/panduan-properti/pengertian-agribisnis-dan-tips-suksesnya-27170

 

About the author

Akbar Nanda

Perkenalkan saya Nanda dan saya merasa senang ketika membuat tulisan dengan tema-tema pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan istilah-istilah.