Sastra

Pengertian Epilog: Fungsi, Ciri-Ciri, Penerapan dan Perbedaan dengan Prolog

epilog adalah
Written by Rahma Fiska

Epilog adalah – Cerita, kisah, atau drama merupakan sebuah bagian dari karya seni sastra yang tak pernah lepas dari struktur isi pembentuknya. Adapun salah satu struktur pembentuk dari karya seni sastra tersebut adalah epilog. Epilog adalah struktur cerita paling akhir yang ada dalam sebuah literatur karya seni sastra tulisan.

Sebagai salah satu strukturnya, epilog tentu tak dapat dipisahkan dari rangkaian cerita. Dapat didefinisikan, epilog adalah bagian cerita, kisah, atau drama yang memuat tentang kesimpulan serta nilai moral atau pelajaran yang bisa diambil oleh penikmatnya. Hal yang dimaksud dengan penikmat adalah pembaca, pendengar, atau penonton dalam sebuah pementasan drama.

Epilog biasanya digunakan oleh penulis untuk menutup jalannya cerita. Dalam hal ini, epilog disajikan dari sudut pandang yang memang digunakan dalam cerita tersebut. Di beberapa genre atau karya seni, epilog disebut juga sebagai outro, hal tersebut biasanya digunakan dalam permainan video atau program televisi.

Jika dijelaskan secara lebih sederhana lagi, maka epilog juga dapat disebut sebagai sebuah bentuk pesan atau amanat dari suatu jalannya cerita. Pada bagian ini, epilog biasanya akan memuat beberapa pesan moral, nilai-nilai tertentu, kata-kata bijak, hingga bentuk refleksi dari konflik yang terjadi dalam kisah. Di sisi lain, ada juga yang mengatakan jika epilog adalah alur penyelesaian konflik dari sebuah masalah yang diangkat dalam cerita, kisah, atau drama.

Untuk beberapa orang yang senang menonton film atau membaca buku, istilah dari epilog pasti sudah tidak asing lagi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pada umumnya epilog tersebut memang berada di bagian akhir karya sastra. Maka tak heran jika keberadaan dari struktur epilog ini sangatlah penting dalam sebuah cerita, baik dalam film maupun dalam buku.
Guna mengetahui lebih jelas tentang epilog, yuk simak rangkuman informasi berikut ini. Check this out!

Pengertian Epilog

epilog adalah

Sumber: Pexels.com/Pixabay

Pada dasarnya, sebenarnya epilog adalah bagian penting dari sebuah cerita atau kisah. Tetapi, terkadang banyak yang tidak menyedari keberadaan epilog karena pengemasannya yang seolah dibuat terpisah dari cerita utama. Padahal secara garis besar, epilog adalah bagian cerita dalam suatu karya film, buku, sastra, atau sejenis yang menunjukkan kesimpulan atau pesan dan amanat bagi penikmatnya.

Kata dasar epilog ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu epilogos. Kata epilogos ini memiliki arti sebagai sebuah kesimpulan. Dalam banyak versi, epilog tak jarang juga disebut sebagai sebuah outro yang merupakan salah satu elemen penting pada sebuah karya dengan menampilkan beberapa kejutan di akhir ceritanya.

Selain itu, epilog juga umumnya bersifat retoris. Hal tersebut berarti epilog akan mengajak para pembaca, pendengar, atau penonton untuk menangkap pesan moral di balik cerita yang kaya akan nilai kehidupan.

https://www.gramedia.com/products/pengantar-teori-sastra?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/pengantar-teori-sastra?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), epilog memiliki arti sebagai sebuah bagian penutup pada karya sastra, yang memiliki fungsi untuk menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan dan menjelaskan maksud dari alur cerita tersebut. Melihat dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan jika epilog adalah bagian yang kedudukannya sangat penting dalam suatu karya.

Meski perannya sangat penting, tetapi ternyata tidak semua karya sastra itu memiliki epilog atau bagian penutup akhirnya. Oleh sebab itu,, penerapan dan penggunaannya sangat bergantung pada pilihan dan gaya yang digunakan oleh masing-masing penulis.
Selain itu, jika dikaitkan dengan keberadaan konflik dalam sebuah alur cerita, maka dapat dikatakan jika epilog adalah bentuk dari penyelesaian masalahnya. Oleh karena itu juga, epilog ini selalu berada atau diletakkan pada bagian akhir cerita.

Sebagai sebuah penutup kisah atau cerita, epilog dapat dituliskan dengan atau tanpa dialog. Jika menilik pada bagian isinya, epilog merupakan segala ungkapan, kata, atau dialog yang berisi tentang amanat cerita.

Tak hanya dalam sebuah cerita, dalam sebuah pementasan atau pagelaran drama, epilog juga menjadi salah satu hal yang penting. Pasalnya, pada sebuah drama, struktur epilog ini akan diletakkan di akhir dan digunakan sebagai penegasan atas persoalan yang terjadi dalam pementasan tersebut. Jika tidak ada epilog, maka penonton akan merasa kesulitan untuk memahami atau mengerti kisah yang sudah dipentaskan atau dipertontonkan itu.

Bentuk dari epilog ini juga dapat berbeda-beda, menyesuaikan dengan gaya penulis dan bentuk karya seninya. Ada epilog yang berupa bentuk refleksi dari konfliknya, ada yang berisi nilai-nilai tertentu, hingga berupa kata-kata bijak dari penulis tentang kesimpulan cerita. Bahkan, epilog juga dapat berbentuk pelajaran, amanat, dan pesan moral yang sarat makna yang ingin penulis sampaikan untuk pembaca atau penontonnya.

Fungsi Epilog

epilog adalah

Sumber: Pexels.com/Aline Viana Prado

Jika diperhatikan lebih dalam, sebenarnya secara tidak langsung fungsi dari epilog tersebut sudah dijabarkan pada penjelasan di atas. Dalam suatu karya seni, khususnya bidang sastra, epilog ini memiliki fungsi sebagai suatu penegasan tentang tata nilai atau pesan moral yang ingin penulis angkat dari suatu cerita.

Bukan hanya itu, epilog juga merupakan suatu bagian yang kerap digunakan pembuat karya untuk menyampaikan kesimpulan karyanya. Bahkan, epilog juga bisa dipakai sebagai alat penyampai amanat, kandungan intisari, serta hikmah yang bisa diambil dari konflik terjadi dan telah diselesaikan dalam cerita tersebut.

Adapun, jenis epilog yang paling banyak digunakan oleh para seniman ini berupa penyampaian kata-kata mutiara atau kata-kata bijak. Tak lupa, seniman ini juga mengucapkan terima kasih kepada para pembaca atau penonton yang menikmati karyanya.

Ciri-ciri dari Epilog

epilog adalah

Sumber: Pexels.com/Pixabay

Agar kamu dapat membedakan bagian epilog dengan bagian atau struktur lain dalam sebuah karya seni sastra, maka kamu harus mengetahui ciri-ciri dari epilog ini sendiri. Beberapa ciri khusus dari bagian epilog adalah:

  1. Selalu terletak atau berada di bagian akhir dari sebuah cerita, kisah, drama, atau film.
  2. Pada umumnya berisi kesimpulan atau penggambaran singkat keseluruhan cerita atas apa yang terjadi pada karya sastra tersebut.
  3. Beberapa akan mengulas kembali tentang bagaimana nasib suatu tokoh dalam akhir cerita atau kisah tersebut secara singkat.
  4. Jika cerita, kisah, drama, atau film tersebut akan berlanjut atau berseri, maka epilog biasanya akan berupaya untuk menjembatani rangkaian kisah yang sudah ada dengan kisah baru yang akan datang di masa depan.
  5. Tak jarang berisi tentang hikmah, pesan moral, intisari, atau kata-kata bijak pembuat atau senimannya.
  6. Sering kali disertai dengan ucapan perpisahan atau terima kasih dari penulis atau pembuat karya seninya.

Sebagai catatan, sebuah epilog dalam karya sastra memang tidak harus memiliki semua ciri-ciri yang disebutkan sebelumnya. Namun, suatu epilog dapat dikatakan semakin lengkap apabila semakin banyak ciri-ciri yang dipenuhi dari beberapa hal yang disebutkan di atas.

Penerapan Epilog

epilog adalah

Sumber: Pexels.com/Pixabay

Berada pada bagian akhir sebuah karya seni, membuat epilog menjadi suatu perwujudan atas pesan atau amanat yang ingin disampaikan oleh seniman kepada penikmatnya, yakni pembaca, pendengar, maupun penonton. Selain sebagai amanat, epilog juga banyak digunakan sebagai penyelesaian akan konflik dalam karya sastra.

Berbicara tentang konflik, maka epilog diterapkan sebagai bentuk penyelesaian dari masalah yang sebelumnya terjadi atau dialami oleh tokoh dalam cerita tersebut. Pada bagian ini, penerapan epilog pada akhir cerita bertujuan untuk menafsirkan isi cerita yang sebenarnya penulis maksudkan. Meskpun sebenarnya, tidak semua cerita, kisah, drama, atau film tersebut menggunakan epilog, tetapi untuk memberikan pemahaman kepada pembaca, atau dengan kata lain pembaca harus memahami dengan sendirinya makna atau maksud dari cerita tersebut.

Jika kamu ingin menemukan epilog dalam sebuah karya seni sastra, maka itu sangatlah mudah. Kamu cukup pergi ke bagian akhir dari cerita atau kisah dan kamu pasti akan langsung menemukan bagian dari epilog yang kamu maksud tersebut.

Perbedaan Epilog dan Prolog

epilog adalah

Sumber: Pexels.com/Lum3n

Dalam sebuah cerita, kisah, atau drama selain epilog, kita juga pasti mengetahui adanya istilah lain, yaitu prolog. Seperti halnya epilog, prolog juga bisa kita jumpai dalam beberapa karya seni sastra.

Meski pengucapan kata prolog dan epilog terdengar mirip, tetapi keduanya memiliki pengertian dan makna yang berbeda. Tak jarang orang juga salah dalam menafsirkan dua bagian atau struktur dari karya sastra tersebut.

Sebenarnya, epilog dan prolog adalah dua hal yang sangat jauh berbeda. Baik dari segi pengucapan ataupun makna dan arti dari setiap katanya. Oleh karena itu, penting agar kita mengetahui apa perbedaan dari epilog dan prolog dalam sebuah karya sastra.

Secara umum dan garis besar, prolog merupakan bagian pembukaan atau pendahuluan dari sebuah karya sastra, seperti halnya cerita, kisah, drama, dan lain sebagainya. Prolog juga kadang kala diartikan sebagai suatu cara atau bagian untuk mengenalkan isi dari suatu karya sastra.

Sebagai bagian awal atau pertama dalam suatu cerita, prolog memiliki fungsi sebagai gambaran cerita yang ada secara garis besar atau secara umum. Karena terletak di bagian pertama atau pembuka cerita, prolog haruslah dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik minat dan perhatian dari pembaca, penonton, atau penikmatnya.

https://www.gramedia.com/products/pengantar-kajian-sastra?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/pengantar-kajian-sastra?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Berdasarkan pada penjelasan tentang prolog di atas, maka dapat disimpulkan dua perbedaan antara epilog dan prolog. Adapun perbedaan prolog dan epilog adalah sebagai berikut:

1. Berbeda Tempat Peletakannya

Seperti telah disebutkan sebelumnya, prolog terletak pada bagian awal cerita, sedangkan epilog adalah bagian karya sastra yang letaknya berada di akhir sebuah cerita.

2. Berbeda Fungsi yang Dimiliki

Jika epilog memiliki fungsi sebagai penyampai kesimpulan, penegas konflik, dan pemberi amanat dalam cerita, maka prolog berfungsi sebagai suatu bagian yang menjadi awalan pengantar suatu jalannya cerita.

Mengenal Prolog

epilog adalah

Sumber: Pixels.com/Eliza Craciunescu

Kita sudah mengetahui jika prolog merupakan bagian pendahuluan atau pembuka dari karya sastra, seperti cerita, kisah, dan drama. Tak jauh berbeda dari epilog, kata prolog juga diambil dari bahasa Yunani, yakni prologos.

Kata prologos tersebut memiliki arti sebagai kata pengantar. Dalam kata lain, prolog juga berarti sebagai perkenalan dari keseluruhan isi sebuah karya sastra.

Prolog adalah bagian dari awal cerita yang sering dijadikan sebagai gambaran umum atau garis besar tentang cerita tersebut. Dalam proses pembuatannya, prolog biasanya akan menyampaikan sedikit bumbu konflik untuk menarik rasa penasaran dari pembaca. Jenis atau genrenya pun dapat berbeda-beda, mulai dari melodrama, opera, komedi, hingga tragedi sesuai genre yang diambil oleh penulis.

Selain tercantum dalam sebuah cerita, kisah, atau novel, prolog juga bisa kamu temukan di berbagai pertunjukan seni sastra. Pertunjukan tersebut dapat berupa film, pagelaran seni drama, atau jenis karya sastra yang lainnya.

Sebelum membeli suatu novel atau melihat dan menonton pertunjukan karya sastra, prolog akan menjadi salah satu bagian atau struktur yang paling dicari. Pasalnya, prolog akan menyajikan gambaran umum dari awal suatu cerita. Dan dari hal tersebutlah penonton atau pembaca akan memutuskan apakah dia akan membeli atau menonton cerita tersebut.

Menarik perhatian atau minat penonton dan pembaca adalah fungsi utama dari adanya prolog. Tak lupa, prolog juga harus bisa membuat orang yang membacanya penasaran dengan isi cerita tersebut.

Jadi, tidak heran jika membuat sebuah prolog memerlukan waktu yang tak sebentar, karena akan menentukan kelanjutan cerita tersebut di mata para pembaca. Selain itu, prolog juga berlaku sebagai pendahuluan, kata pembuka, dan cerita awal dalam karya sastra.

Penerapan Prolog

epilog adalah

Sumber: Pexels.com/ugurlu photographer

Dalam penjelasan sebelumnya, kamu pasti sudah mulai mengetahui apa itu prolog, dan apa saja perbedaannya antara prolog dan epilog. Seperti sudah disinggung sebelumnya, dalam sebuah karya sastra, prolog berada di bagian paling awal suatu ceria, kisah, atau drama yang penerapannya bertujuan untuk menarik minat dan rasa penasaran dari pembacanya.

Keberadaan prolog pada awal cerita dapat memberi kesan menarik dan menimbulkan rasa penasaran para penikmat karya seni sastra. Sehingga, terdapat beberapa cara yang harus dilakukan dan diperhatikan dalam proses pembuatan bagian prolog ini.

Saat kamu ingin membuat suatu prolog, maka carilah bagian dari inti atau konflik cerita yang menurutmu paling menarik. Hal ini dilakukan tak lain untuk membuat para pembaca dan penonton penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Setelah itu, mulailah membuat kalimat-kalimat prolog secara sederhana, dengan gaya bahasamu sendiri dan dengan susunan kalimat yang tidak berulang-ulang.

Jika langkah tersebut sudah dilakukan, maka kamu tinggal menyesuaikan prolog yang kamu buat tersebut dengan isi naskah cerita, novel, kisah, atau drama dan lain sebagainya. Tetapi hal yang perlu digaris bawahi adalah jangan menceritakan inti cerita tersebut dengan sangat detail. Buatlah garis besarnya saja agar pembaca terus menanti alur cerita ceritamu.

Selain itu, usahakan juga ketika membuat sebuah prolog, kamu tidak menuliskan hal yang berbeda jauh dari ceritanya. Jangan membuat prolog yang menyimpang agar bagian tersebut masih tetap berkaitan dengan bab pertama cerita.

https://www.gramedia.com/products/epilog-esai-kebudayaan-kompas?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/epilog-esai-kebudayaan-kompas?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Kesimpulan

Epilog adalah salah satu dari bagian atau struktur karya sastra yang memiliki peran penting untuk mengakhiri pengisahan suatu cerita, kisah, drama, dan lain sebagainya. Berasal dari bahasa Yunani, yaitu epilogos, kata epilog juga berarti sebagai sebuah kesimpumpulan.
Dalam beberapa genre, epilog memiliki beberapa kata lain, seperti outro dan ending. Penggunaan bahasa tersebut biasanya ditemukan dalam program televisi atau permainan video.

Melihat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), epilog adalah bagian penutup dalam sebuah karya sastra. Berfungsi sebagai penyampai intisari dari suatu cerita, epilog juga terkadang berisi penafsiran tentang maksud yang ingin disampaikan dan diangkat penulis dalam suatu karya seni. Dalam karya seni drama, biasanya epilog digunakan untuk menyampaikan nasib aktor atau menyelesaikan konflik yang terjadi.

Adapun ciri-ciri dari epilog adalah terletak pada bagian akhir cerita, umumnya menggambarkan seluruh cerita secara singkat dan memberi kesimpulan, serta mengulas nasib atau akhir cerita secara singkat. Selain itu, ciri lain dari epilog adalah berisi hikmah, kata-kata bijak serta pesan moral dan ucapan terima kasih dari penulis. Sebagai catatan, jika cerita tersebut akan berseri atau berlanjut, maka epilog akan dibuat untuk menjembatani dua kisah, yaitu kisah yang sudah ada dan kisah yang akan datang.

https://www.gramedia.com/products/epilog-rasa?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/epilog-rasa?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Nah, itu dia penjelasan tentang epilog, fungsi, ciri-ciri, penerapan, dan perbedaan dengan prolog. Apakah #SahabatTanpaBatas sudah mengerti?

Jika ingin mencari berbagai macam buku tentang sastra, maka kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Raden Putri

Baca juga:

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra