Ekonomi

Pengertian Duopoli: Jenis, Teori dan Karakteristiknya

Pengertian Duopoli Jenis, Teori dan Karakteristiknya 1
Written by Rosyda

Pengertian duopoli – Dalam dunia ekonomi dan politik mungkin istilah duopoli tidak begitu asing. Hal ini karena biasanya duopoli akan melibatkan peranan dari jajaran pemerintah di suatu negara.

Jika kita lihat bersama dari segi namanya, duopoli bisa digambarkan sebagai suatu hal yang akan dilakukan oleh dua belah pihak. Mungkin bagi Anda yang kerap berkecimpung pada dunia pemerintahan dan ekonomi pernah mendengar istilah duopoli.

Namun, bagi sebagian besar orang yang memang tidak terlibat langsung dalam dunia ekonomi maupun pemerintahan tidak akan mengenal yang namanya duopoli. Atau mungkin hanya sekadar tahu istilahnya tanpa tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan duopoli. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang duopoli, mulai dari pengertian hingga karakteristiknya.

Pengertian Duopoli

Pengertian Duopoli Jenis, Teori dan Karakteristiknya 1

pixabay

Hal pertama yang akan kita pelajari bersama adalah pengertian duopoli. Duopoli sendiri merupakan suatu struktur pasar yang pada dasarnya hanya terdiri dari dua produsen atau  penjual saja. Karena hal tersebut juga akan menjadikan suatu bentuk dasar dari adanya persaingan oligopoli hingga pada akhirnya akan terjadi kedua komponen yang ada di dalamnya akan memberikan pelayanan kepada banyak pembeli serta akan melakukan penjualan produk barang dan jasa yang nantinya saling bersaingan.

Dalam pasar duopoli kedua produsen tersebut akan memiliki suatu tingkat ketergantungan strategis yang cukup tinggi khususnya dalam hal pengambilan keputusan bisnis. Misalnya, pada proses penetapan harga dan jenis produksi yang akan dilakukan.

Lalu, untuk output persaingan yang terjadi juga tergantung dari sisi persaingan bisnis. Misalnya adalah di bawah model Cournot, dasar persaingan yang akan digunakan merupakan kuantitas output yang bisa menghasilkan harga serta output yang tinggi diantara pasar monopoli dan juga pasar persaingan yang sempurna.

Agar bisa mendapatkan kekuatan pasar serta keuntungan biasanya kedua produsen akan memungkinan untuk melakukan suatu kerja sama yang kolutif.

Jenis Duopoli

Setelah mengetahui pengertian duopoli, berikutnya kita akan mempelajari jenis duopoli itu sendiri. Setidaknya ada dua jenis duopoli yaitu duopoli cournot dan duopoli bertrand. Setiap jenis duopoli tersebut tentunya memiliki karakteristik tersendiri.

Oleh karena itu, agar Anda semakin paham akan dua jenis duopoli tersebut, berikut adalah penjelasan selengkapnya.

Muhamad Sadi Is Hukum Persaingan Usaha Di Indonesia KPPU

1. Duopoli Cournot

Jenis pertama ada duopoli cournot. Nama Duopoli Cournot sendiri diambil dari nama ahli matematikawan dan filsuf Perancis yaitu Antoine Cournot.

Duopoli Cournot menjelaskan jika kuantitas menentukan proses persaingan yang terjadi di pasar. Dengan demikian akan keluar sebuah output persaingan. Nantinya kedua perusahaan atau produsen akan melakukan proses produksi pada tingkat yang bisa memaksimalkan keuntungan dan memilih output secara bersamaan.

Kemudian, masing-masing perusahaan akan berproduksi sesuai dengan kualitas pesaing serta pasokan pasar. Keduanya akan memiliki asumsi jika output persaingan memang tidak berubah.

Jenis Duopoli Cournot memiliki asumsi jika para pemain tidak akan berevolusi. Dimana ketika pasar sudah mencapai ekuilibrium, masing-masing perusahaan tidak akan memiliki insentif untuk melakukan pengubahan output atau harga.

Bahkan, ketika terjadi perusahaan, perubahan tersebut juga tidak akan membuat perusahaan manapun menjadi lebih baik.  Oleh karena itu, dalam jangka panjangnya, output serta harga juga harus stabil. Hasil persaingan Duopoli Cournot atau output dan harga akan berada diantara ekuilibrium pasar dengan kondisi persaingan sempurna dan monopoli.

2. Duopoli Bertrand

Ahli matematika dan ekonomi Perancis memberikan kritik basis persaingan dalam model Cournot. Ia menjelaskan jika harga merupakan faktor yang bisa menentukan persaingan bukan tentang kuantitas output.

Di bawah model Duopoli Bertrand, masing-masing perusahaan nantinya akan memiliki pandangan jikan konsumen akan memilih perusahaan yang bisa memberikan harga terbaik atau paling murah karena produk yang ada di pasar adalah identik.

Oleh sebab itu, ketika satu perusahaan melakukan proses penurunan harga, maka pemain lain juga akan turut serta mengambil langkah yang sama untuk bisa menghindari terjadinya hilangnya target pasar. Penurunan harga oleh satu perusahaan yang telah muncul akan bisa memunculkan terjadinya perang harga di pasar.

Dimana nantinya perang harga yang ada di pasar akan terus berlangsung. Ketika harga masih berada di atas biaya marginal, maka masing-masing perusahaan akan tetap mendapatkan keuntungan serta masih memiliki potensial untuk bisa menurunkan harga lebih lanjut lagi.

Hal tersebut nantinya akan mampu mencapai keseimbangan ketika harga dari kedua perusahaan akan sama yaitu sebesar biaya marginal.

Sama halnya dengan model Duopoli Cournot, model Duopoli Bertrand juga memiliki asumsi produk homogen ketika perusahaan tidak membangun kolusi.

Donni Juni Priansa Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer

Teori Dasar Duopoli

Adanya teori duopoli pertama kali dijelaskan oleh Antonia Agustin pada tahun 1838 dengan judul “Researches into the Mathematical Principles of the Theory of Wealth”. Yang mana keberadaan teori tersebut disempurnakan oleh Bertrand Edgeworth.

Teori pasar duopoli sendiri menjelaskan jika produsen yang melakukan penjualan produk hanyalah dua atau hanya perusahaan A dan perusahaan B. Jika barang yang dijual diasumsikan memiliki sifat homogen, maka kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan A juga akan memberikan dampak pada perusahaan B dan begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, baik bagi pengusaha A maupun pengusaha B juga harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan yang akan mereka gunakan, terutama ketika mereka menentukan harga penjualan maupun kapasitas produksi.

1. Teori Pasar Duopoli Cournot

Pada teori Duopoli Cournot, dua produksi akan dianggap mampu menghasilkan barang dengan sifat homogen. Sedangkan untuk asumsi pokok yang digunakan oleh teori Duopoli Cournot adalah ketika waktu seorang pengusaha duopoli akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungannya.

Sedangkan jumlah produk yang akan dihasilkan oleh pesaing tidak akan bergantung oleh jumlah yang dihasilkan pihak pengusaha yang pertama.

Pada teori Duopoli Cournot bisa dirumuskan fungsi permintaan pasarnya adalah sebagai berikut.

Py = f (YA + YB) yang mana,

Py = Harga barang homogen yang dijual

YA = Jumlah barang yang dihasilkan oleh pengusaha duopoli A

YB = Jumlah barang yang dihasilkan oleh pengusaha duopoli B

Lalu keuntungan yang akan didapatkan oleh masing-masing pengusaha duopoli bisa dirumuskan sebagai berikut:

Πa = YA . Py – CA(YA)

Πb = YB . Py – CB(YB) yang mana,

CA(YA) = Biaya pengusaha A dalam menghasilkan YA

CB(YB) = Biaya pengusaha B dalam menghasilkan YB

2. Teori Kinked Demand Curve (Kurva Permintaan yang Patah)

Berikutnya, ada teori Kinked Demand Curve atau yang biasa disebut dengan teori kurva permintaan yang patah. Dimana pada teori kurva permintaan yang patah tersebut ada beberapa asumsi yang dibutuhkan.

a. Asumsi pertama

Asumsi yang pertama dari teori kurva permintaan yang patah adalah ketika harga pasar yang mampu memuaskan bagi kedua pengusaha duopoli tersebut telah terbentuk. Misalnya PY rupiah.

b. Asumsi kedua

Asumsi yang kedua dari teori kurva permintaan yang patah adalah ketika salah satu dari produsen yang ada di dalam pasar duopoli mulai menurunkan harga penjualannya atau harga yang lebih rendah dari harga keimbangan PY di atas, maka pengusaha yang menjadi saingan yang tahu akan kebijakan tersebut akan turut menurunkan harga penjualannya yang bahkan bisa lebih rendah.

Hal ini dilakukan agar pengusaha pesain tidak kehilangan pembeli dan karena hal tersebut terjadilah persaingan harga yang pada akhirnya juga bisa menghancurkan kedua perusahaan duopoli tersebut.

c. Asumsi ketiga

Asumsi yang ketiga dari teori kurva permintaan yang patah adalah ketika salah satu dari pengusaha duopoli tidak melakukan tindakan menaikan harga penjualannya, maka tindakan tersebut tidak akan diikuti oleh pengusaha saingannya yang bisa mengakibatkan sebagian maupun seluruh pembeli miliknya akan berpindah kepada para pengusaha pesaing yang tak ikut menaikkan harga.

Dari adanya beberapa asumsi seperti yang dijelaskan di atas, maka akan bisa terbentuk kurva permintaan yang patah karena keadaan di atas memang bisa menyebabkan suatu kondisi harga pada pasar duopoli tidak mudah untuk berubah.

Keterangan:

PY = Harga yang terbentuk untuk setiap satuan produk (Rupiah)

Y1 = Kapasitas produksi yang dijalankan pada harga PY

D = Titik keseimbangan harga dan kapasitas produksi

Menurut asumsi teori kurva permintaan yang patah bisa dijelaskan jika sebuah perusahaan yang menurunkan harga penjualan lebih rendah dari PY akan menyebabkan perusahaan lain juga turut mengikuti tindakan tersebut. Dimana tujuan perusahaan lain mengikuti tindakan tersebut adalah agar tidak kehilangan pembeli.

Dari asumsi tersebut akan akan sebuah kurva permintaan bagi pengusaha yang melakukan penurunan harga adalah kurva DE. Dimana nantinya elastisitas permintaan kurva DE akan sama dengan elastisitas permintaan pada pasar. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya tindakan penurunan harga yang turut diikuti oleh para pengusaha saingannya.

Sedangkan kondisi sebaliknya akan terjadi ketika sebuah perusahaan akan menaikkan harga penjualan dengan kondisi yang lebih tinggi dari PY dan diikuti oleh perusahaan lain. Kondisi tersebut akan menyebabkan terbentuknya suatu kurva DF dengan elastisitas yang sama dengan elastisitas permintaan pasar.

Meski begitu, asumsi d iatas juga menjelaskan jika kenaikan harga yang terjadi tidak diikuti oleh perusahaan pesaing, maka kurva yang terbentuk bukanlah kurva DF melainkan kurva DC.

Dimana kurva DC sendiri akan memiliki elastisitas permintaan yang lebih besar dari elastisitas permintaan pasar. Penyebab terjadinya kondisi patahnya kurva permintaan bagi suatu pengusaha duopoli adalah karena adanya tindakan menaikkan harga yang ternyata tidak diikuti oleh perusahaan pesaing.

Ketika hal tersebut terjadi, maka kurva nilai produk marjinal atau MR bagi para pengusaha duopoli adalah CABG. Selain itu, adanya peningkatan harga, maka kurva permintaan perusahaan bukanlah PYD. Hal tersebut bisa terjadi karena tidak semua pembeli akan meninggalkan pengusaha yang menaikan harga.

Hal tersebut bisa terjadi karena masih ada beberapa pembeli yang memang akan tetap tinggal yang dikarenakan mereka tidak tahu jika perusahaan saingan tidak melakukan proses menaikkan harga.

Alasan lainnya adalah karena adanya sifat homogen suatu produk yang dijual hingga menjadikan para konsumen tetap melakukan pembelian kepada pengusaha tertentu meski mereka menaikkan harga jualnya.

Hal inilah yang menyebabkan kurva permintaan tidak akan menjadi PYD melakukan menjadi kurva DC.

Prof. Dr. Susanti Adi Nugroho, SH., MH. Hukum Persaingan Usaha di Indonesia

Ruang Lingkup Duopoli

Pada praktiknya, ternyata duopoli adalah bagian dari bidang ekonomi yang didalamnya meliputi beberapa hal serta ruang lingkup. Dalam hal ini, beberapa hal yang menjadi cakupan maupun ruang lingkup dari pasar duopoli adalah seperti penentuan harga dan kapasitas produksi.

Selain itu, ruang lingkup pasar duopoli juga meliputi kualitas produk yang ditawarkan oleh kedua produsen kepada seluruh konsumennya. Oleh sebab itu, apa yang akan terlibat dalam praktik duopoli akan benar-benar berhubungan dengan produk maupun konsumen dan juga seluruh hal yang mendukung kegiatan atau praktik tersebut.

Hubungan Duopoli Dengan Oligopoli

Praktik dari duopoli ternyata adalah bagian dari praktik oligopoli. Sama halnya dengan duopoli, istilah oligopoli memang masih begitu asing karena mungkin tidak setenar istilah monopoli. Secara mudahnya, oligopoli adalah suatu kondisi pasar yang akan dikuasai oleh pihak produsen yang bisa menghasilkan produk dalam jumlah sedikit hingga akhirnya keberadaan dari produk tersebut akan dibutuhkan maupun diinginkan oleh para konsumen.

Karena hal tersebut bisa saja dalam praktik duopoli yang memiliki jumlah dua produsen mampu menghasilkan produk dalam jumlah terbatas namun sangat dibutuhkan oleh pasar. Hal inilah yang akan menjadikan kedua produsen tersebut mampu menguasai pasar dunia karena mampu memberikan pengaruh kepada para konsumen untuk berketergantungan pada produk yang dihasilkan.

Dampak Duopoli

Sama seperti monopoli maupun oligopoli, keberadaan duopoli juga akan bisa memberikan suatu dampak tertentu. Misalnya, adanya dengan munculnya dua produsen yang sudah mampu menjadi penguasa pasar internasional hingga pada akhirnya perusahaan lain tidak akan bisa menjadi pesaing dua perusahaan tersebut.

Selain itu, bisa saja pada akhirnya dua produsen yang mampu menguasai pasar tersebut akan melakukan permainan harga hingga harga produk yang ada di pasaran akan naik lebih tinggi secara tiba-tiba.

Karakteristik Duopoli

Pengertian Duopoli Jenis, Teori dan Karakteristiknya 1

pixabay

Duopoli juga memiliki karakteristik tersendiri. Nah, jika Anda belum begitu tahu apa saja karakteristik yang dimiliki oleh duopoli, berikut adalah penjelasan selengkapnya.

1. Produsen Akan Memiliki Ketergantungan Strategi Tinggi

Karakteristik yang pertama dari duopoli adalah dua produsen akan memiliki ketergantungan pada strategi yang lebih tinggi. Tindakan serta keputusan strategis oleh satu perusahaan juga akan memberikan pengaruh pada perusahaan lain.

2. Adanya Peluang Perilaku Kolektif Tinggi

Karakteristik yang kedua dari duopoli adalah terjadinya perilaku kolektif tinggi. Hal tersebut terjadi karena keduanya akan saling berketergantungan hingga akhirnya keduanya kemungkinan akan berevolusi untuk bisa mengamankan keuntungan pasar yang lebih tinggi.

3. Tingkat Persaingan Yang Semakin Sengit

Akan terjadinya persaingan yang lebih sengit juga menjadi salah satu karakteristik dari duopoli. Hal tersebut bisa terjadi karena kedua perusahaan tidak melakukan kolusi. Regulator akan melakukan pengawasan yang lebih ketat pada pasar untuk bisa menghindari adanya praktek anti persaingan.

Oleh sebab itu, pengawasan yang ketat regulator akan bisa menyebabkan kedua perusahaan tidak bisa berevolusi.

4. Kekuatan Monopoli Yang Cukup Signifikan

Terjadinya kekuatan monopoli yang lebih signifikan menjadi salah satu satu karakteristik duopoli yang berikutnya. Tak hanya dari pasokan pasar saja, tetapi keadaan perusahaan juga memungkinkan untuk mengadopsi strategi diferensiasi.

Ketika perusahaan memutuskan mengadopsi strategi diferensiasi, maka setiap produk akan bisa memiliki beberapa pelanggan setia hingga menghasilkan kekuatan monopoli yang cukup signifikan.

5. Hambatan Yang Masuk Lebih Tinggi

Hambatan yang masuk bisa lebih tinggi dan mungkin berasal dari hambatan struktural. Hal tersebut juga tampak melekat pada karakteristik alami pasar seperti skala ekonomi serta penguasaan output dan jaringan distribusi. Atau bisa juga kedua perushaaan secara sengaja akan membangn hambatan yang masuk seperti melalui strategi harga terendah dan loyalitas merek.

6. Skala Ekonomi Lebih Signifikan

Masing-masing perusahaan akan bisa menikmati penjualan yang lebih tinggi karena pasar hanya akan dihuni oleh dua perusahaan.

Nah, itulah penjelasan akan duopoli yang bisa Anda baca. Mulai dari pengertian duopoli hingga karakteristiknya sudah dijelaskan di sini selengkapnya. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus menambah wawasan kamu.

Penulis: Hendrik Nuryanto

Sumber:

  • https://www.finansialku.com/pasar-duopoli/
  • https://cerdasco.com/duopoli/
  • https://www.idntimes.com/business/economy/rinda-faradilla/apa-itu-duopoli?page=all
  • https://barki.uma.ac.id/2021/11/12/pengertian-karakteristik-dan-contoh-sistem-pasar-duopoli/

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah