in

Ucapan Lebaran Bahasa Jawa yang Bisa Kamu Coba

unsplash.com

Ucapan Lebaran Bahasa Jawa – Ketika momen lebaran tiba pastinya setiap umat muslim di Indonesia akan merayakan hari raya Idul Fitri. Bahkan, tak sedikit orang yang merantau akan pulang ke kampung halaman. Pada umumnya, orang-orang yang merantau di Jakarta ketika lebaran tiba akan pulang ke pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun, bagi mereka yang belum bisa pulang ke kampung halaman (Jawa Tengah dan Jawa Timur), biasanya akan mempersiapkan ucapan lebaran bahasa Jawa. Jika kamu kekurangan referensi dalam memberikan ucapan lebaran bahasa Jawa, maka bisa simak artikel ini, Grameds.

Pengertian Bahasa Jawa

Ucapan Lebaran Bahasa Jawa
pixabay.com

Sebelum kita membahas mengenai ucapan lebaran bahasa Jawa, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu mengenai bahasa Jawa.

Bahasa Jawa adalah bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh penduduk bersuku Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa. Bahasa Jawa juga dituturkan oleh diaspora Jawa di wilayah lain di Indonesia, seperti di Sumatra dan Kalimantan; serta di luar Indonesia seperti di Suriname, Belanda, dan Malaysia. Jumlah total penutur bahasa Jawa diperkirakan mencapai sekitar 75,5 juta pada tahun 2006.

Sebagai bahasa Austronesia dari sub kelompok Melayu-Polinesia, bahasa Jawa juga berkerabat dengan bahasa Melayu, Sunda, Bali dan banyak bahasa lainnya di Indonesia. Meskipun para ahli masih memperdebatkan mengenai posisi pastinya dalam rumpun Melayu-Polinesia. Bahasa Jawa berstatus bahasa resmi di Daerah Istimewa Yogyakarta di samping bahasa Indonesia. Bahasa Jawa dituturkan di negara Indonesia, Belanda, Malaysia, Suriname, Kaledonia Baru, serta negara-negara dengan diaspora Jawa lainnya.

Pada saat hari raya Idul Fitri terkadang orang tidak sempat menemui sanak saudara, keluarga yang jauh tempatnya dan lain sebagainya. Dengan alasan itulah orang akan menggunakan ucapan Idul Fitri. Sedangkan orang Jawa menggunakan bahasa Jawa. Hal yang sering dilakukan orang-orang saat datangnya Hari Raya Idul Fitri ialah memberikan ucapan Hari Raya Idul Fitri kepada keluarga atau kerabat. Melalui ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri, umat Islam bermaaf-maafan dan meminta keikhlasan untuk membersihkan diri saat Lebaran.

Bagi yang tidak bisa bertemu dan berjabat tangan secara langsung, bisa tetap memberikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada kerabat dan orang tersayang melalui pesan singkat atau media sosial. Beragam gaya ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri bisa kamu berikan, seperti menggunakan bahasa Jawa.

Bahasa Jawa biasanya banyak dipakai orang-orang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Barat. Kendati demikian, banyak orang-orang dari luar Jawa yang memahami dan fasih menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kamu yang ingin memberikan ucapan Hari Raya Idul Fitri memakai bahasa Jawa, ada banyak referensi yang bisa digunakan.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Ucapan Lebaran Bahasa Jawa

Sejarah Tulisan Bahasa Jawa

Ucapan Lebaran Bahasa Jawa
Qureta

Sejarah tulisan bahasa Jawa bermula sejak abad ke-9 dalam bentuk bahasa Jawa Kuno, yang kemudian berevolusi hingga menjadi bahasa Jawa Baru sekitar abad ke-15. Bahasa Jawa awalnya ditulis dengan sistem aksara dari India yang kemudian diadaptasi menjadi aksara Jawa, walaupun bahasa Jawa masa kini lebih sering ditulis dengan alfabet Latin. Bahasa Jawa memiliki tradisi sastra paling tua diantara bahasa-bahasa Austronesia.

Nomina dalam bahasa Jawa umumnya diletakkan sebelum atribut yang memodifikasinya. Verba dapat dibedakan menjadi bentuk transitif dan intransitif, bentuk aktif dan pasif, atau dibedakan berdasarkan modusnya. Bahasa Jawa mengenal pembedaan antara beberapa tingkat tutur yang penggunaannya ditentukan oleh derajat kedekatan hubungan atau perbedaan status sosial antara pembicara dan lawan bicara atau orang yang dibicarakan.

Makna Idul Fitri

Ucapan Lebaran Bahasa Jawa
unsplash.com

Perayaan Idul Fitri akan berlangsung selama dua hingga tiga hari, di mana pada pagi hari di hari pertama Idul Fitri, umat Islam akan melakukan sholat Ied. Di saat yang bersamaan umat Islam akan saling mengucapkan selamat Idul Fitri dengan berjabat tangan dan pelukan formal sebagai berbagi kebahagian dan saling memaafkan kesalahan yang telah lalu. Tidak berhenti di situ, di rumah-rumah juga akan disediakan hidangan-hidangan manis untuk para tamu yang berkunjung.

Umat Islam pada hari Fitri akan saling bermaaf-maafan. Tradisi-tradisi ini akan bervariasi dari tiap-tiap negara. Di banyak negara dengan populasi Muslim yang besar, hari raya Idul Fitri akan menjadi hari libur nasional. Sekolah-sekolah dan perkantoran akan diliburkan, sehingga pada hari raya umat Islam dapat berkumpul dengan keluarga, sanak saudara, teman-teman, dan tetangga sekitar tempat tinggal. Makanan khusus pun akan disajikan untuk menjamu teman, tetangga, maupun keluarga besar yang akan diundang berkumpul bersama.

Idul Fitri menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadhan dan sering diartikan juga sebagai hari kemenangan. Makna spiritual yang terdapat di dalamnya selain refleksi dan kegembiraan, Idul Fitri juga sebagai waktu untuk amal, yang dikenal sebagai Zakat al-Fitr. Idul Fitri dimaksudkan sebagai waktu sukacita dan penuh berkah bagi seluruh umat Muslim dan waktu untuk membagikan harta kekayaan seseorang kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di hari raya. Sebagai hari besar umat Islam, kehadiran hari raya Idul Fitri sangat dinanti-nanti.

Di tempat-tempat seperti Yordania, dengan populasi mayoritas Muslim, beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri tiba mereka akan berburu hadiah di mal-mal lokal dan pasar Ramadhan. Mereka akan bersiap untuk bertukar hadiah pada saat Idul Fitri. Di Turki dan di tempat-tempat yang pernah menjadi bagian dari kekaisaran Ottoman-Turki seperti Bosnia dan Herzegovina, Albania, Azerbaijan dan Kaukasus, juga dikenal sebagai, “Lesser Bairam” atau “festival” di Turki.

Tidak seperti makna kata ‘lebaran’ yang dipengaruhi budaya, Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa. Tujuan berpuasa yaitu menjadi manusia yang bertaqwa.

Idul fitri berasal dari dua kata “id” dan “al-fitri”. Id secara bahasa berasal dari kata adda-ya’udu, yang artinya kembali. Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. Sedangkan kata ‘fitri’ memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka.

Suci berarti bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan. Sedangkan fitri yang berarti berbuka berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW: ”Dari Anas bin Malik: Tak sekalipun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.”

Setelah melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan, umat muslim merayakan Idul Fitri. Di Indonesia sendiri, salah satu hari raya Islam ini disebut lebaran. Sebetulnya, tak ada perbedaan antara keduanya. Sebutan ini muncul karena budaya dan bahasa.

Namun, hal tersebut justru membuat maknanya berbeda. Dari penjelasan makna Idul Fitri di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Idul Fitri berarti kembali-nya seseorang kepada keadaan suci atau keterbatasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan, sehingga berada dalam kesucian atau fitrah. Hari raya ini pun merupakan hari raya kemenangan dimana umat muslim merayakannya dengan kembali “buka puasa” atau makan.

Itulah mengapa salah satu sunnah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 Syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa. Seringkali, banyak orang yang terlena dengan makna Idul Fitri, sehingga tak sedikit orang yang membeli baju atau barang baru atau menyediakan makanan yang banyak. Memang, tak ada salahnya seperti itu.

Namun, kita sebagai umat muslim tidak seharusnya berlebihan. Bagaimanapun juga, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memaknai Idul Fitri sungguh-sungguh. Bukan soal banyaknya makanan yang kita punya di hari raya ini, melainkan berapa banyak bantuan yang kita beri untuk mereka yang kekurangan.

Bukan soal barang atau baju baru dan mewah, melainkan seberapa bersihnya hati kita untuk mau memaafkan orang lain. Untuk kalian yang ingin bisa berbagi dengan orang yang tidak seberuntung kamu di hari raya, jangan lupa menyisihkannya. Karena itu, Idul Fitri juga dapat dimaknai sebagai hari kemenangan di mana umat Muslim bahagia merayakannya dengan buka puasa atau makan.

Hal ini juga yang membuat Idul Fitri termasuk dalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa. Selain menjadikan momen Idul Fitri sebagai hari kemenangan, hendaknya seorang Muslim memanfaatkannya untuk memperbaiki dan mensucikan diri dari dosa yang telah dilakukan.

Ucapan Lebaran Bahasa Jawa

Ucapan Lebaran Bahasa Jawa

Berikut ini kumpulan ucapan Hari Raya Idul Fitri dalam bahasa Jawa yaitu:

  1. “Kupat kecemplung santen, sedoyo lepat nyuwun pangapunten.”
  2. “Mbah Marijan iku pancen roso, jare wingi ketiban klopo tapi yo tetep ora popo. Senajan riyoyo isih kurang sedino, sedoyo lepat lan salah kawulo nyuwun ngapuro.”
  3. “Kawulo nyuwun agunging pangapunten sedanten kalepatan kulo. Ngaturaken sugeng riyadi kagem Bapak lan Ibu sak keluargo mugi tansah sehat lan sentoso.”
  4. “Ngaturaken wilujeng Idul Fitri nyuwun agunging pangapunten, mugi kito kanugrahan jatining fitrah saking gusti Ingkang Moho Pemurah.
  5. “Kula nyuwun agunging pangapunten sedanten kalepatan lahir dumugining batin mboten langkung ngaturaken sugeng riyadi, mugi Gusti Allah ingkang kuoso paring ridho lan rahmatipun dumateng kito sedoyo.”
  6. “Dinten meniko dinten bakda riyadi, kulo menawi gadah kalepatan ingkang sengojo lan mboten sengojo dumateng panjenengan sak keluargo kula nyuwun agunging samudro pangaksami.”
  7. “Ngaturaken sugeng riyadi sedoyo lepat nyuwun pangapunten, mugo-mugo dosaku lan dosamu dilebur ing dino riyoyo iki.”
  8. “Cangkem iki sering nggedabrus, utek iki sering mikir sing elek. Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin.”
  9. “Nyuwun agunging pangapunten, mugi kita kanugrahan jatining fitrah saking Gusti ingkang Maha Mirah. Aamiin.”
  10. Sucining ati, tumatining laku. Ngaturaken sugeng riyadi. Mbok bilih wonten kalepatan nyuwun agunging samudro pangaksami.”
  11. “Numpak pajero sopire lemu. Luputku marang awakmu jero, monggo di pendem nganggo pangapuramu.Taqabalallahu minna wa minkum. Selamat Hari Raya Idul Fitri.”
  12. “Mulat Sarira Hangrasa Wani. Wani ngakoni kalemahan diri. Sugeng Riyadi Idul Fitri. Sedaya kalepatan nyuwun agunging pangaksami.”
  13. Pitik kate rupane putih, pitik alas rupane coklat. Idul Fitri ati menungso bali putih, hawa lan nafsu dikendali kanthi tobat.”
  14. “Dinten meniko dinten Bakda Riyadi. Mbok menawi kulo gadah kalepatan ingkang disengaja lan mboten disengaja dumateng panjenengan sakulawarga, kula nyuwun agunging samudro pangaksami.”
  15. “Sugeng Idul Fitri kanggo umat Islam ing saindenging jagad. Semoga wulan Ramadan iki nambahake keturutan kita nalika urip ing jagad iki. Yen tembung-tembung lara, perilaku menjadi, banjur ing dina fitri iki aku nyoba ngresiki awake dhewe. Sugeng Eid Al-Fitr kanggo wong enom lan wong tuwa sing nganggo busana apik banget.”
  16. “Numpak andhong neng Kotagede, tuku ali-ali kagem eyang putri. Bilih kulo gadah luput gedhe. Nyuwun kawelasan sampean ampuni.”
  17. “Sadurunge srengenge angslup meneh, kulo ngucapin minal aidin wal faidzin maaf lahir batin saka njero atiku.”
  18. “Mugo-mugo gusti Allah nyedihake kabecikan gede lan tentrem ing dina suci iki.”
  19. “Kulo ngaturaken sugeng riyadi lan nyuwun pangapunten dhumateng sedoyo kalepatanipun lan klenta klentunipun kulo.”
  20. “Ngaturaken sembah pangabekti kawula. Sepinten kalepatan kulo, lampah kulo setindak, paben kulo sakecap ingkang mboten angsal idining sarak, kulo nyuwun pangapunten mugi lineburo ing dinten riyoyo puniko.”
  21. “Gilir gumanti padhang tetrawangan ing wayah ratri. Kawula (pengirim) ngaturaken sugeng riyadi sugeng karaharjan, rena ing penggalih kawula nyuwun agunging samudra pangaksama lahir trusing batos. Mugiya tansah winengku ing karahayon lan widada ing sambikala.”
  22. “Ngaturaken wilujeng Idul Fitri 1442 H, nyuwun gunging pangapunten. Mugi kita kanugrahan jatining fitrah saking gusti Ingkang Moho Pemurah, Aamiin.”
  23. “Kagem sedoyo kemawon, kulo namung sakdermo lare awon bade mungel. Menawi lampah ingkang awon lan sifat mboten pitados wonten ing manah. Soho tumindak glenyengan, dipun ngapuro, ingkang ageng sanget.”
  24. “Srengenge Idul Fitri anggawa pangarep-arep. Silaturahim kanggo lantaran rumakete ati. Kita sedaya caos pangapura kanthi mantep nglaleake kalepatan liyan gawe tentreme ati.”
  25. “Sucining ati, tumatining laku ngaturaken sugeng riyadi 1442 H bilih wonten kalepatan kula nyuwun agunging samudro pangaksami.”
  26. “Mangan sate ojo sak sunduk e. Madang rawon ojo nyokot kemiri. Sakmeniko sampun telas posone. Sugeng Riyoyo Idul Fitri. Tumbar merico endog asin. Saya sekeluarga nyuwun ngapuro lahir batin.”
  27. “Ngaturaken sugeng riyadi 1 Syawal 1442 H. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqobbal Ya Karim. Kullu Amin Wa Antum Bikhair. Mugi gusti Allah tansah paring hidayah. Maghfiroh saha barokah dumateng kita sedaya. Rahayu ingkang tinemu. Sembada ingkang sinedya. Jumbuh ingkang ginayuh.”
  28. “Ngaturaken sugeng riyadi sedoyo lepat nyuwun pangapunten, mugo mugo dosaku lan dosaku dilebur ing dino riyoyo iki.”
  29. “Mbok bilih Gusti Pangeran, sampun mitra haken manungsa kedah mengaten. Mugi wonten ing dinten riyoyo meniko saget sami nggadahi sipat welas asih lan jembar manah. Kanggo sangu wonten ing akherat mbenjang, nuwun. Sugeng Riyadi 1 Syawal 1442 H.”
  30. “Kula nyuwun agunging pangapunten sedanten kalepatan lahir dumugi ing batin mboten langkung ngaturaken sugeng riyadi, mugi Gusti Allah ingkang kuoso paring ridho lan rahmatipun dumateng kito sedoyo.”
  31. “Ngaturaken sembah sungkem dumateng panjenengan, nyuwun pangapunten, mugi-mugi kanugrahan jatining fitrah saking Gusti Allah, wilujeng Idul Fitri”
  32. “Sucining ati, tumatining laku, ngaturaken sugeng riyadi dumateng panjenengan. Menawi wonten kalepatan, kulo nyuwun agunging samudro pangaksami.”
  33. “Dinten meniko dinten ingkang fitrah. Menawi kulo gadhah kalepatan dumateng panjenengan, kulo nyuwun ingkang kathah pangapunten. Ngaturaken sugeng riyadi.”
  34. “Adol kupat neng ngisor gapuro. Menawi lepat kulo nyuwun agunging pangapuro.”
  35. “Ngaturaken wilujeng idul fitri nyuwun gunging pangapunten, mugi kito kanugrahan jatining fitrah saking gusti Ingkang Moho Pemurah Muga-muga ati kita dilahirkan suci lan resik. Kurangi mengolok-olok supaya bisa gugurkan dosa.”

Ucapan Lebaran Bahasa Jawa

Grameds bisa mempelajari bahasa Jawa lebih lanjut dengan membaca buku yang tersedia di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Buku & Quotes Yang Lainnya

1. Buku 2. Quotes dan Kata Bijak Lainnya

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

BACA JUGA:

  1. Kata-Kata Ucapan Idul Fitri yang Menyentuh Hati nan Indah
  2. 70 Ucapan Selamat Idul Fitri Lengkap
  3. 61 Kata-Kata Happy Eid Al Fitr yang Bisa Kamu Gunakan 
  4. 50+ Ucapan Maaf Lahir Batin Bahasa Indonesia, Jawa, dan Inggris 
  5. Referensi Ucapan Selamat Ramadhan untuk Sahabat dan Keluarga 


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Yufi

Saya biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Tema yang saya sukai adalah tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Instagram saya Yufi Cantika