in

Kata-Kata Indah Bahasa Indonesia yang Penuh Makna

Kata-kata indah bahasa Indonesia – Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup dengan sendiri, karena hal inilah perlu adanya interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Salah satunya yaitu dengan media penunjang berinteraksi dan juga berkomunikasi kepada orang lain adalah dengan penggunaan bahasa.

Penggunaan bahasa dalam suatu interaksi ini bertujuan untuk mempermudah manusia dalam menyampaikan gagasan, pikiran, maupun perasaan manusia. Bahasa yang lahir juga berbeda-beda sesuai dengan asal daerahnya, sehingga munculah bahasa yang beraneka ragam, salah satunya bahasa Indonesia yang asal dan digunakan di negara Indonesia.

Indonesia sendiri merupakan negara yang telah memiliki lebih dari 300 bahasa daerah. Hal ini karena kondisi geografis Indonesia yang juga memiliki banyak pulau, sehingga terdiri atas banyaknya suku dan juga adat istiadat. Meskipun juga telah memiliki banyak bahasa daerah, Indonesia juga memiliki bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

Tentang Bahasa Indonesia

Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup dan juga terus mengalami perkembangan dengan penggunaan kosakata baru, baik melalui adanya penciptaan atau melalui penyerapan dari bahasa daerah dan juga bahasa asing.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan resmi di seluruh negara Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa komunikasi resmi yang diajarkan di sekolah untuk memperkenalkan dan menyebarkan di media elektronik digital.

Sebagai negara dengan tingkat multilingual yang teratas di dunia, mayoritas orang di Indonesia juga mampu dalam bertutur kata bahasa daerah atau bahasa dari suku masing-masing.

Dengan penuturan bahasa yang besar,di seantero negeri beserta dengan diaspora yang tinggalnya di luar negeri, bahasa Indonesia masuk sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Selain dalam skala nasional, bahasa Indonesia juga diakui menjadi salah satu bahasa yang resmi di beberapa negara lain seperti Timor Leste.

Bahasa Indonesia juga secara resmi diajarkan dan digunakan di sekolah, universitas atau institusi di seluruh dunia, terutama di negara Australia, Belanda, Jepang, Vietnam, Korea Selatan, Timor Leste, Taiwan, Inggris,  Amerika  Serikat, dan lain sebagainya.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Bahasa Indonesia juga dituturkan di seluruh Indonesia, meskipun banyak yang digunakan dalam kawasan perkotaan. Penggunaan dalam bahasa di daerah juga biasanya lebih resmi dan juga sering kali terselip tutur kata maupun logat asli seperti di daerah bahasa Indonesia itu dituturkan. Untuk berkomunikasi dengan sesama dalam orang yang satu daerah, terkadang juga menggunakan bahasa daerah sehari-hari yang digunakan sebagai pengganti untuk bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia juga ada kaitannya dengan sejarah panjang dengan bangsa-bangsa di Eropa, khususnya sejak era kolonial, beberapa kosakata Indonesia juga telah diserap dalam beberapa bahasa Eropa, utamanya bahasa Belanda dan Inggris. Bahasa Indonesia sendiri juga seringkali memiliki banyak kata serapan yang asalnya dari bahasa Eropa, utamanya dari Bahasa Belanda, Spanyol, Portugis, dan Inggris.

Bahasa Indonesia juga memiliki kata serapan yang asalnya dari bahasa Sanskerta, Arab dan Tionghoa yang membaur menjadi elemen dalam bahasa Indonesia yang terpengaruh karena adanya faktor-faktor seperti aktivitas perdagangan maupun religius yang telah berlangsung sejak pada zaman kuno pada wilayah kepulauan di Indonesia.

Dasar dari bahasa Indonesia baku merupakan bahasa Melayu Riau seperti halnya di Kepulauan Riau saat ini. Dalam perkembangannya, bahasa ini juga mengalami sedikit perubahan penggunaannya sebagai bahasa kerja pada lingkungan Administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak pada awal abad ke-20. Dengan penamaan Bahasa Indonesia yang diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Hal tersebut bertujuan guna menghindari kesan imperialisme bahasa apabila penggunaan nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses seperti inilah menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari bahasa Melayu yang digunakan di daerah Riau dan kepulauan atau Semenanjung Malaya.

Bahkan, hingga saat ini penggunaan bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang dapat terus menghasilkan kata-kata yang baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah maupun bahasa asing.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terbuka bagi pengayaan kosakata dengan cara menyerap kata-kata dari bahasa-bahasa lain, baik dari dalam negeri maupun dari luar Indonesia.

Dari penyerapan kata inilah melalui serangkaian peristiwa baik melalui sejarah maupun tahapan penelitian yang telah dilakukan oleh pakar bahasa pada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia termasuk yang melibatkan para pakar pada bidang lainnya seperti pakar agama, ekonomi, politik, sosial budaya dan hukum, kedokteran dan lain sebagainya .

Selain itu, dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa kata-kata indah yang penuh dengan makna. Bahkan, tak sedikit juga kata-kata indah tersebut dimasukkan ke dalam suatu puisi. Lalu, apa saja kata-kata indah bahasa Indonesia? Yuk, simak ulasan ini sampai selesai.

Kata-Kata Indah Bahasa Indonesia

pixabay.com/kareni

  1. Adiwarna = indah sekali, bagus sekali.
  2. Arunika = cahaya matahari terbit.
  3. Asmaraloka = dunia (alam) cinta kasih.
  4. Amerta = abadi.
  5. Arunika = cahaya matahari yang baru saja terbit.
  6. Asa = harapan.
  7. Baswara = bercahaya.
  8. Bena = ombak; banjir.
  9. Bestari = berpendidikan; bijaksana.
  10. Bentala = bumi.
  11. Bestari = berpendidikan.
  12. Binar = sinar.
  13. Candramawa = hitam bercampur putih (seperti bulu kucing).
  14. Candala: rendah, hina, atau nista (dalam kata sifat); merasa rendah diri (dalam kata kerja).
  15. Cerpelai = musang, yang suka sekali memakan ular.
  16. Derana: tabah.
  17. Dersik: desir angin atau bunyi angin.
  18. Dirgantara = semua benda yang ada di atas bumi, meliputi langit dalam atmosfer sampai luar angkasa.
  19. Dikara = indah, mulia.
  20. Diranda = pemberani
  21. Ejawantah = menjelma; menjadi berwujud.
  22. Elegi = syair; syair menceritakan dukacita.
  23. Esa = satu; tunggal.
  24. Eunoia = pemikiran yang indah, pikiran yang baik.
  25. Gandrung = sangat rindu.
  26. Genta = lonceng besar.
  27. Jatmika = sopan
  28. Jenggala = hutan.
  29. Jumantara = langit, udara, awang-awang.
  30. Kanagara = bunga matahari, mahkota raja, atau mahkota pengantin.
  31. Karsa = kehendak, niat.
  32. Kalis = suci, bersih, murni.
  33. Kama = cinta, asmara.
  34. Kelindan = benang yang berpilin, penggulung benang.
  35. Kidung = nyanyian, puisi.
  36. Kirmizi = warna merah keunguan.
  37. Klandestin = kata kerja yang bermakna rahasia atau secara diam-diam.
  38. Kulacino = bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah.
  39. Lazuardi = permata berwarna biru kemerahan, warna biru muda langit.
  40. Lembayung = nama bunga, warna merah campur ungu.
  41. Lengkara = mustahil, beduk, tabuh, nekara.
  42. Litani = doa yang diucapkan bersama-sama.
  43. Lindap = redup, mendung, teduh.
  44. Lokananta = gamelan di kayangan yang bisa berbunyi sendiri.
  45. Menjura =  membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan (dengan maksud menghormat).
  46. Mangata = bayangan bulan di air yang terbentuk seperti jalan.
  47. Meraki = melakukan sesuatu dengan jiwa, kreativitas, dan cinta.
  48. Nayanika = mata yang indah dan memancarkan daya tarik.
  49. Nirmala = tanpa cacat, sempurna.
  50. Niskala = abstrak. kokoh dalam bahasa Sansekerta dan bermakna kemenangan manusia dalam bahasa Yunani.
  51. Nirwana = surga; kepercayaan Buddha adanya kedamaian setelah meninggal dunia.
  52. Nuraga = rasa simpati pada sesama.
  53. Pancarona = berwarna-warni.
  54. Puspas = campur aduk.
  55. Rahara = gadis yang sudah dewasa.
  56. Ranum = matang.
  57. Renjana = rasa hati yang kuat.
  58. Risak = mengusik atau mengganggu.
  59. Rinai = gerimis, rintik-rintik, tetes-tetes.
  60. Sabitah = bintang yang posisinya tetap berada di langit.
  61. Sandyakala = pertemuan waktu
  62. Selia = rapi, elok.
  63. Semenjana = tengah, sedang.
  64. Suryakanta = kaca pembesar.
  65. Swastamita = pemandangan indah saat matahari terbenam.
  66. Syahda = elok, cantik.
  67. Taksa = ambigu, memiliki dua atau lebih arti.
  68. Taklif = penyerahan beban (pekerjaan, tugas, dan sebagainya) yang berat (kepada seseorang).
  69. Trengginas = lincah dan terampil.
  70. Undagi = tenaga ahli.
  71. Ugahari = sedang, pertengahan, sederhana.
  72. Wanodya = gadis remaja.
  73. Wiyata = pengajaran atau pelajaran

Sejarah Singkat Bahasa Indonesia

Dalam perjalanan sejarahnya, dimulai dari pada zaman Kerajaan Sriwijaya yaitu pada abad ke-7 Masehi, bahasa Melayu atau bahasa Melayu Kuno yang dipakai sebagai bahasa kenegaraan. Hal itu telah diketahui dari empat prasasti yang usianya berdekatan dan juga ditemukan di daerah Sumatra bagian selatan dan juga peninggalan kerajaan tersebut.

Prasasti tersebut di antaranya adalah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuno.

Lebih lanjut, pada saat itu, bahasa Melayu yang digunakan bercampur kata-kata bahasa Sanskerta. Sebagai penguasa perdagangan di Kepulauan Nusantara, para pedagangnya membuat orang-orang yang berniaga terpaksa menggunakan bahasa Melayu walaupun dengan cara kurang sempurna.

Hal itu melahirkan berbagai varian lokal dan temporal pada bahasa Melayu yang secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti.

Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, bahasa Indonesia sendiri merupakan salah satu dialek bahasa melayu yang sudah digunakan berabad-abad. Bahasa Melayu yang dipakai menjadi sebagai salah satu alat yang memiliki kaitannya diantara penduduk Indonesia yang juga terdiri dari berbagai macam suku dan juga bahasa.

Pada masa penjajahan di Belanda, bahasa Melayu yang juga dipakai sebagai bahasa yang erat kaitannya dengan hubungan yang lebih luas. Bahkan untuk berkomunikasi antara pemerintah Belanda dan penduduk Indonesia yang juga memiliki berbagai macam bahasa dan juga menggunakan bahasa Melayu.

Pada tahun 1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober, saat dilangsungkannya Kongres Pemuda, bahasa Melayu berubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang juga diikrarkan menjadi bahasa persatuan atau bahasa nasional dalam Sumpah Pemuda. Pada masa penjajahan Jepang, pemerintahan Jepang sangat melarang untuk menggunakan bahasa Belanda. Larangan inilah yang memiliki dampak yang positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia.

Sejak saat itulah pemakaian bahasa Indonesia menjadi semakin meluas. Bahasa Indonesia yang dipakai dalam berbagai aspek kehidupan termasuk halnya kehidupan politik dan pemerintahan yang sebelumnya lebih banyak menggunakan bahasa Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945 telah ditetapkan UUD 1945 yang di dalamnya terdapat pasal yang telah menyatakan bahwa “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”.

Pernyataan yang berada di dalam pasal tersebut mengandung konsekuensi bahwa selain menjadi bahasa yang nasional bahasa Indonesia juga memiliki kedudukan menjadi bahasa negara sehingga bisa dipakai dalam semua urusan yang ada kaitannya dengan pemerintahan dan juga negara.

Pada saat masa kemerdekaan, bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap tahun jumlah dalam pemakai bahasa Indonesia semakin bertambah. Perhatian dalam pemerintah Indonesia terhadap perkembangan bahasa Indonesia juga sangat besar. Hal ini terbukti dengan dibentuknya sebuah lembaga yang juga mengurus sebuah masalah kebahasaan yang saat ini juga dikenal dengan nama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Telah berbagai upaya dalam mengembangkan bahasa Indonesia sudah ditempuh, seperti adanya perubahan ejaan dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Suwandi, Ejaan yang Disempurnakan (EYD), sehingga bahasa yang saat ini berlaku adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) berdasarkan Peraturan  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Demikian pembahasan tentang kata-kata bahasa Indonesia dan juga sejarah singkat bahasa Indonesia. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat dan dapat menginspirasi kamu.

Jika ingin mencari buku seputar bahasa Indonesia, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com atau bisa melihat beberapa rekomendasi buku di bawah ini. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://bobo.grid.id/read/083122103/50-kata-bahasa-indonesia-yang-bermakna-indah-salah-satunya-nirmala?page=all
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
  • http://sungaipenuh.kemenag.go.id/opini/37/sejarah-bahasa-indonesia.html
  • https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/803/bahasa-indonesia-menuju-bahasa-internasional

Rekomendasi Buku Terkait

Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Kosakata

 

Pada zaman sekarang, menulis bukan sekadar keterampilan bahasa atau komunikasi, tetapi bagian penting kecakapan literasi. Bersama membaca, menulis menjadi fondasi penting kecakapan berpikir kritis dan kreatif.

Dengan kata lain, inti literasi, yang sangat dibutuhkan pada zaman Revolusi Industri 4.0. Dengan menulis—selain membaca—dapat diasah, dilatih dan ditingkatkan kecakapan berpikir yang logis dan etis untuk memperkuat kekritisan dan kekreatifan tiap individu. Untuk menguatkan, menajamkan, atau meningkatkan keterampilan menulis bahasa Indonesia, seseorang perlu menguasai seluk-beluk kosakata bahasa Indonesia.

Kekayaan dan keberagaman kosakata bahasa Indonesia menggambarkan keluasan, kedalaman, bahkan ketinggian pikiran dan perasaan seseorang. Untuk itu, scat literasi sudah menjadi salah satu hak asasi dan sendi peri kehidupan masa kini dan masa depan, secara memadai setiap orang perlu menguasai kosakata suatu bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

Penguasaan itu bisa dan perlu dipelajari, baik secara mandiri maupun melalui pelajaran, bukan terberi secara alamiah melalui kebiasaan bercakap-cakap saja. Buku Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Kosakata ini, membantu memperluas dan meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Indonesia agar pembaca dapat mengungkapkan dan mengembangkan pikiran, gagasan, dan perasaan dengan benar, cermat, tepat, serasi, dan segar dalam bentuk tulisan.

Smart Book Pedoman Umum EBI (Ejaan Bahasa Indonesia)

 

Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya, pada situasi santai dan akrab, hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang santai dan akrab yang tidak terlalu terikat oleh patokan. Pada situasi resmi, hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang resmi yang selalu memperhatikan norma bahasa.

Buku Smart Book Pedoman Umum EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) secara langsung atau tidak langsung akan mempercepat proses tertib berbahasa Indonesia, sehingga memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

 

Ejaan Bahasa Indonesia (disingkat EBI) adalah ejaan bahasa Indonesia yang pernah berlaku sejak tahun 2015 hingga 2022 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 (efektif 26 November 2016) tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Ejaan ini digantikan oleh Ejaan yang Disempurnakan edisi kelima yang berlaku mulai 16 Agustus 2022.I. PUEBI adalah pedoman yang digunakan untuk bisa mengeja kata-kata dalam bahasa Indonesia dengan benar.

Buku & Quotes Yang Lainnya

1. Buku 2. Quotes dan Kata Bijak Lainnya


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Yufi

Saya biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Tema yang saya sukai adalah tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Instagram saya Yufi Cantika