in

Kumpulan Kata-Kata Tidak Mudik Lebaran

Kata-kata tidak mudik lebaran – Lebaran idul  identik dengan mudik. Grameds mungkin tidak asing lagi dengan istilah mudik ini. Mudik menjadi suatu tradisi bagi seluruh masyarakat muslim di Indonesia.

Mudik menjadi momen yang ditunggu-tunggu dan sudah menjadi rutinitas di setiap tahunnya. Mudik merupakan suatu kegiatan dimana kita dapat bertemu dengan keluarga jauh dan berkumpul bersama dalam satu waktu.

Bukan hanya itu saja, kita juga bisa menikmati waktu lebaran bersama, memakan hidangan bersama, sampai saling maaf-memaafkan. Biasanya, saudara jauh akan pulang dan mudik untuk menghabiskan waktu liburan di rumah orang tua.

Namun, terkadang ada beberapa hal yang membuat seseorang tidak bisa mudik, sehingga memunculkan rasa rindu yang mendalam terhadap kampung halaman. Meski tidak bisa lebaran di tahun ini, tetapi dengan memberikan kata-kata tidak mudik lebaran bisa sedikit menghilangkan rasa rindu bagi keluarga di kampung.

Apakah Grameds sudah pernah membuat kata-kata tidak mudik lebaran? Jika belum, tak perlu khawatir, karena di artikel ini kamu akan mengetahui beberapa kata-kata tidak mudik lebaran. Jadi, simak ulasan ini sampai selesai, ya.

Kata-Kata Tidak Mudik Lebaran

pixabay.com/Cristhian_Adame_Photo

Grameds bisa mengungkapkan isi hati dengan kata-kata sebagai ungkapan rindu rumah, yaitu sebagai berikut:

  1. “Meskipun lebaran kali ini berbeda, tetapi maknanya tetap sama. Selamat merayakan Idul  teman-teman.”
  2. “Tidak ada yang tidak merindukan kampung halaman, tapi kita di perantauan harus menahan rindu demi kebahagiaan.”
  3. “Maafkan aku ibu dan bapak, yang belum bisa pulang untuk merasakan masakan ketupat buatanmu.”
  4. “Aroma opor dan ketupat serentak bertarung di udara, tapi tetap opor dan ketupat buatan ibu yang paling juara.”
  5. “Tiada yang istimewa tanpa mudik, tapi Idul  tetap nikmat dan khusyu dari hati.”
  6. “Kata-kata tentu tak dapat menghapus banyaknya dosa padaku untukmu ibu. Namun di hari yang fitri ini, izinkan aku memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang disengaja ataupun tidak. Minal aidzin wal faidzin, ibu.”
  7. “Meski tangan tak kunjung bisa berjabat dan raga tak dapat berpeluk erat, semoga doa tetap dapat mendekatkan kita ya bu, selamat hari raya idul fitri 2023, mohon maaf lahir dan batin.”
  8. “Bila pun saya menyerahkan hidup saya pada ibu, tak sedikitpun mampu membalas jasa sudah kalian curahkan. Saya mohon maaf tak bisa pulang di lebaran kali ini. Di momen spesial ini saya mengucapkan selamat Idul  Fitri.”
  9. “Jarak yang terbentang bukan menjadi masalah dalam mengungkapkan permintaan maaf atas segala dosa dan khilaf selama satu tahun terakhir. Melalui pesan ini, aku memohon maaf setulus hati kepada ibu yang selalu sabar kepadaku.”
  10. “Suara takbir berkumandang dilengkapi tabuhan bedug yang ramai di hari raya membuatku rindu rumah. Aku ingin pulang, tapi apa daya? Keadaan memaksaku untuk tak dulu pulang.”
  11. “Sejernih air yang mengalir, sejernih itulah cintamu kepadaku. Ibu, di hari raya Idul  1444 H kali ini saya belum bisa pulang menghadapmu. Semoga maafku ini diterima ibu, selamat hari raya Idul  Fitri.”
  12. “Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin, semoga tahun depan kita dapat menyambut hari raya Idul  bersama lagi.”
  13. “Aku sangat merindukan rumah sekarang. Aku ingin orang tuaku. Aku ingin teman-temanku. Aku ingin kasurku.”
  14. “Rumah adalah perasaan cinta dan damai. Aku sangat merindukan rumahku.”
  15. “Hanya Tuhan yang bisa membantu orang yang rindu kampung halaman.”
  16. “Tidak ada yang seperti rumah, itulah sebabnya kita merindukannya.”
  17. “Yang ingin aku lakukan sekarang adalah pulang ke rumah. Aku sangat merindukannya.”
  18. “Aku sangat merindukan rumahku.”
  19. “Tidak ada yang seperti tinggal di rumah untuk kenyamanan sejati.”
  20. “Meninggalkan rumah selalu berarti pergi dengan kakimu, tidak pernah dengan hatimu.”
  21. “Kita tahu betapa berharganya rumah setelah meninggalkannya.”
  22. “Tiada tempat seperti rumah.”
  23. “Melati semerbak yang harum mewangi, Menjadi penghias di hari fitri ini. Pesan ini pengganti diri, ulurkan tangan silaturahmi, Selamat hari raya Idul  Fitri, mohon maaf lahir dan batin.”
  24. “Di tanah perantauan ini, melalui pesan singkat ini aku haturkan permintaan maaf setulus-tulusnya pada kalian di sana. Semoga di hari yang fitri, pintu maaf itu terbuka lebar sebagaimana kalian menyambutku ketika pulang ke rumah.”
  25. “Sepuluh jari yang tersusun rapi, membawakan harum bunga melati. Niat diriku ini setulus hati, meminta maaf kepadamu di hari fitri yang suci ini.”
  26. “Selamat hari raya Idul Fitri 1444 H, tentu permintaan maafku tidak akan pernah cukup, namun izinkan aku mengucapkan minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin di hari yang fitri ini.”
  27. “Tidak ada kata seindah kata maaf, tidak ada perbuatan seindah yang memaafkan, kini hati akan dibersihkan, tanpa noda dan kotoran, Selamat hari raya Idul . Mohon maaf lahir dan batin.”
  28. “Ramadan yang telah berlalu, kini disambut Hari Raya Idul Fitri. Rasa bahagia siapa yang memandu dari tuhan yang maha kasih. Kepada kalian kuucapkan selamat hari raya Idul .”
  29. “Meski wajah tak mampu berjumpa, tangan tak bisa saling menjabat, semoga coretan kata ini mampu menjadi jembatan di hari penuh kemenangan. Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal aidin walfaizin.”
  30. “Tiada yang lebih menyenangkan dibanding berlebaran dengan keluarga di rumah, tempat aku dibesarkan. Maaf aku tak pulang, tentu bukan karena tidak rindu. Tapi, keadaan yang memaksaku. Selamat hari raya Idul  dari anakmu di perantauan.”
  31. “Sampai tiba di titik jauh dari keluarga dan ingin berkumpul, baru kamu akan merasakan bagaimana arti mudik yang dianggap konyol sebagian orang.”
  32. “Aku ingin pulang ke kampung halaman, tapi belum bisa. Akan tetapi, suatu saat nanti, aku akan pulang, membawa pencapaian yang membanggakan.”
  33. “Pengen pulang kampung halaman tapi lupa halaman berapa.”
  34. “Alhamdulillah persiapan mudik 95% sudah siap. Tinggal cari kampungnya belum dapet.”
  35. “Mudik sendirian dipastikan lebaran tahun ini masih jomblo.”
  36. “Kerja tanpa THR tidak usah panik, yang penting bisa mudik.”
  37. “Maafkan anakmu mak hanya bisa bawa ilmu, belum bisa bawa menantu.”
  38. “Ayo mudik siapa tau ketemu jodoh di kampung halaman.”
  39. “Yang nggak pernah mudik lebaran, nggak bakal tahu rasanya kebelet pipis di mobil karena macet berkepanjangan, sedangkan pom bensin masih jauh.”
  40. “Yang mudik hati-hati di jalan, yang di hati jangan jalan-jalan.”
  41. “Tetap tenang adalah hal yang mustahil saat merindukan rumah.”
  42. “Kita tidak bisa benar-benar menghargai rumah sampai kita meninggalkannya.”
  43. “Hatimu tidak pernah bisa meninggalkan rumah.”
  44. “Malam hari terasa spesial di rumahku.”
  45. “Rumah adalah perasaan cinta dan damai.”
  46. “Rumah adalah tempat yang kau cintai sampai akhir.”
  47. “Rumah adalah tempat ibu berada.”
  48. “Hidup membawamu ke tempat-tempat yang tidak terduga. Cinta membawamu pulang.”
  49. “Jika mudik bisa membuat orang tuamu bahagia, mudiklah!”
  50. “Kamu akan selalu punya tempat untuk pulang, punya rindu yang harus dituntaskan dan punya agenda untuk menghabiskan liburan.”
  51. “Angin yang menyapa mengungkapkan kata rindu. Pergilah duhai angin. Sampaikan salam rinduku buat keluargaku.”
  52. “Sebenarnya aku sangat ingin, hanya saja keadaan membuatku tidak bisa kumpul dengan keluargaku.”
  53. “Selamat mudik lebaran. Rumah, sejauh apapun berada selalu menjadi tujuan terakhir untuk kembali pulang. Semoga selamat sampai tujuan.”
  54. “Rumah adalah perasaan cinta dan damai. Aku sangat merindukan rumahku.”
  55. “Hanya Tuhan yang bisa membantu orang yang rindu kampung halaman.”
  56. “Tidak ada yang seperti rumah, itulah sebabnya kita merindukannya.”
  57. “Yang ingin aku lakukan sekarang adalah pulang ke rumah. Aku sangat merindukannya.”
  58. “Aku sangat merindukan rumahku.”
  59. “Tetap tenang adalah hal yang mustahil saat merindukan kampung halaman.”
  60. “Kita tidak bisa benar-benar menghargai rumah sampai kita meninggalkannya.”
  61. “Hatimu tidak pernah bisa meninggalkan rumah.”
  62. “Malam hari terasa spesial di rumahku.”
  63. “Rumah adalah perasaan cinta dan damai.”
  64. “Rumah yang sangat dicintai akan selalu menjadi sedikit berantakan yang indah.”
  65. “Jika kamu pergi ke mana pun, bahkan surga, kamu akan merindukan rumahmu.”
  66. “Tuhan, maukah Engkau memberiku kekuatan untuk melewatinya, entah bagaimana… Aku tidak pernah rindu rumah seperti lebih daripada sekarang…”
  67. “Saya tidak pernah menyadari betapa saya senang berada di rumah kecuali saya berada di suatu tempat yang sangat berbeda untuk sementara waktu.”
  68. “Tak perlu malu jika merasa rindu rumah, itu berarti kamu berasal dari keluarga yang bahagia.”
  69. “Sedih itu.. kangen rumah.”
  70. “Kamu bisa keluar rumah, tetapi kamu selalu kembali ke rumah.”
  71. “Rumah, tempat di bumi yang sangat diberkati, tempat yang lebih mahal dan lebih manis
  72. “Berharap pada lesung, yang ada hanya rumpun jerami. Ingin hati bertemu langsung, namun yang sampai hanya pesan ini. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.”
  73. “Jarak mungkin jadi penghalang, bahkan kini aku tak bisa pulang. Meski begitu mohon izinkan ku ucapkan maaf dari hati terdalam. Mohon maaf lahir dan batin untuk keluarga yang selalu aku rindukan.”
  74. “Berharap pada lesung, yang ada hanya rumpun jerami. Ingin hati bertemu langsung, namun yang sampai hanya pesan ini. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.”
  75. “Minal aidzin wal faidzin, izinkan aku meminta maaf atas segala kekhilafan, meski tangan ini belum mampu berjabatan. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.
  76. “Di tanah perantauan ini, aku haturkan permintaan maaf setulus-tulusnya padamu yang nun jauh di sana. Semoga di hari yang fitri, pintu maaf itu terbuka lebar sebagaimana menyambutku ketika pulang.”
  77. “Meski wajah tak mampu berjumpa, tangan tak bisa saling menjabat, semoga coretan kata ini mampu menjadi jembatan di hari penuh kemenangan. Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal aidin wal faizin.”
  78. “Tiada yang lebih mengesankan dibanding berlebaran di kampung halaman. Maaf aku tak pulang, tentu bukan karena tidak rindu. Tapi, keadaan yang memaksaku. Selamat Hari Raya Idul  dari anakmu di perantauan.”
  79. “Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ibu ku tersayang, semoga tahun depan kita dapat menyambut hari raya Idul  bersama lagi.”
  80. “Di bawah naungan hari kemenangan, mohon maaf aku haturkan. Meski raga tak mampu memeluk erat, namun ungkapan ini bukan sekedar pesan tersirat.”
  81. “Sepuluh jari yang tersusun rapi, Membawakan harum bunga melati. Niat diriku ini setulus hati, meminta maaf kepada Ibu di hari fitri yang suci ini.”
  82. “Maaf adalah pengakuan atas kesalahan dan memaafkan adalah penghargaan atas pengakuan kesalahan.”
  83. “Maaf memang tidak akan mengubah masa lalu, tapi mengubah masa depan.”
  84. “Ramadhan telah berlalu, fajar kemenangan telah menyambut. Membawa sinar terang kedamaian dan kesucian. Menebarkan berkah di idul fitri yang suci.”
  85. “Jika HATI sejernih AIR, jangan biarkan IA keruh, Jika HATI seputih AWAN, jangan biarkan dia mendung, Jika HATI seindah BULAN, hiasi IA dengan IMAN. Mohon Maaf lahir Dan batin.”
  86. “Sebelum HCL menjadi basa, sebelum NaOH menjadi asam. Sebelum NaCl menjadi manis, sebelum Glukosa menjadi asin, Tanganku tengadah mengharapkan titrasi maaf dari biuret hatimu. Selamat Idul , mohon maaf lahir dan batin.”

Meskipun bulan Ramadhan identik dengan mudik, tetapi tidak menjadi permasalahan apabila Grameds tidak dapat mudik. Lalu, yang terpenting adalah tetap menjaga tali silaturahmi walau hanya melalui telepon genggam.

Cek di Balik Pena : Baby Chaesara

Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari buku seputar mudik, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com atau melihat beberapa rekomendasi buku di bawah ini. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku Terkait

Asyiknya Pulang Kampung

 

Mudik adalah sebuah momen yang paling ditunggu oleh para perantau. Jarak jauh atau jarak pendek kampung halaman yang ditinggalkan, tetap saja mudik adalah hal yang paling dikangenin terutama menjelang Idul Fitri.

Kumpul dengan keluarga besar, silaturahmi dengan tetangga atau teman semasa kecil adalah ritual yang indah yang hanya bisa dilakukan minimal satu tahun sekali, jika kampung halaman berjarak cukup jauh.

Walau banyak juga para perantau, kadang tidak bisa pulang kampung menjelang hari raya. Pastinya karena berbagai sebab mereka tidak bisa mudik, bukan karena sengaja tidak mau mudik. Seperti yang dikisahkan dalam buku ini. Berbagai kisah seru seputar pulang kampung bisa Anda nikmati. Pesona khas dari berbagai daerah menambah wawasan kita setelah membaca buku ini.

Ekonomi Mudik

 

Salah satu aktivitas yang paling banyak menyedot pikiran dan tenaga semua pihak ketika hari raya Idul Fitri, adalah mudik—aktivitas pergerakan jutaan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya. Pergerakan manusia yang sangat besar ini tentu diikuti pula dengan pergerakan ekonomi yang sangat besar. Siapa sangka jumlah pemudik Indonesia setiap tahunnya sangat besar?

Mudik menjadi semacam upacara budaya yang berbiaya mahal. Ini adalah pergelaran kolosal yang melibatkan belasan juta pemain dan menghabiskan puluhan triliun rupiah. Apakah ini menjadi suatu pertunjukan penuh makna, atau hanya pesta hura-hura yang segera kehilangan arti. Tentu saja ini tergantung siapa yang memainkan perannya.

Larangan Mudik Lebaran 2020

 

Pandemi Covid-19 di Indonesia masih menunjukkan angka positif yang tinggi. Akibatnya, pemerintah memberlakukan larangan mudik Lebaran 2020. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus yang semakin tinggi. Untuk itu pemerintah menutup seluruh akses keluar masuk di wilayah zona merah Covid-19 seperti di Jabodetabek.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://plus.kapanlagi.com/45-kata-kata-tidak-mudik-lebaran-yang-menyentuh-dan-keren-jadi-ungkapan-rasa-rindu-94ef29.html
  • https://www.bola.com/ragam/read/4537845/kumpulan-kata-kata-rindu-rumah-buat-yang-tak-bisa-mudik-lebaran
  • https://www.suara.com/news/2021/05/08/093500/kumpulan-kata-kata-lebaran-tidak-mudik-kirim-ke-keluarga-saat-idul-fitri
  • https://banjarmasin.tribunnews.com/amp/2021/05/06/gak-bisa-mudik-inilah-30-kata-mutiara-sambut-lebaran-2021-cocok-jadi-status-wa-ig-dan-twitter?page=3

Buku & Quotes Yang Lainnya

1. Buku 2. Quotes dan Kata Bijak Lainnya


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Yufi

Saya biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Tema yang saya sukai adalah tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Instagram saya Yufi Cantika