in

11 Puisi tentang Hujan yang Syahdu dan Estetik, Auto Baper!

Rintik hujan selalu memberikan magis tersendiri bagi setiap orang, seolah membiarkan angan mengembara dan mengingat kisah yang pernah dilalui, baik suka atau duka. Berikut adalah puisi tentang hujan yang memiliki beragam kisah dan makna.

Contoh Puisi Tentang Hujan 

Puisi Hujan Malam Hari

Di malam yang diam, hujan turun perlahan,

Perak-perak jatuh dari langit biru gelap.

Garis-garis halus memeluk bumi,

Menciptakan tarian air yang lembut.

 

Rintik hujan, seruling malam yang sepi,

Menyapa bunga-bunga yang merintih.

Awan berdansa dalam harmoni,

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Mengukir lukisan di langit yang luas.

 

Gemuruh pelan mengiringi hujan yang turun,

Seolah-olah alam membacakan puisi suci.

Bau tanah basah melingkupi sekitar,

Menyentuh indera dengan kelembutan.

 

Sinar lampu jalan memantul di genangan,

Menyulam kisah cinta dalam riak air.

Jalanan sepi, namun penuh dengan cerita,

Di bawah hujan, dunia terasa begitu estetik.

 

Dalam kesunyian malam, hujan pun berbicara,

Menyirami bumi dengan rahasia alam.

Puisi tercipta di setiap tetesnya,

Mengundang hati untuk meresapi keindahan.

 

Hujan, peluklah dunia dengan pesona,

Rona warna-warni menyapa indahnya malam.

Lukiskan puisi estetik di setiap sudut,

Sebagai karya seni alam yang abadi.

 

Puisi Hujan Pagi Hari

Di pagi yang tenang, embun berkumpul,

Hujan lembut turun, menyapa bumi.

Rintik-rintik pelan, melodi sepi,

Mengiringi matahari yang bersiap berseri.

 

Pohon-pohon memayungi tetes-tetes hujan,

Daun-daun bergelayut, memeluk kelembutan.

Awan bermain-main, menari-nari ringan,

Seakan dunia ini dipeluk oleh kedamaian.

 

Jendela-jendela terbuka lebar,

Menyambut hujan sebagai tamu pagi.

Aroma tanah basah, semerbak di udara,

Seolah-olah alam sedang menyusun syair.

 

Bunga-bunga di taman tersenyum malu,

Terjebak dalam pesona rahasia pagi.

Burung-burung berkicau, menyanyikan cinta,

Di bawah gemercik hujan yang mengalun.

 

Pagi ini, hujan adalah puisi terindah,

Merangkul dunia dengan kelembutan.

Setiap tetes adalah bait-bait kata,

Menyusun sajak indah di awal hari.

 

Puisi Hujan Saat Senja

Senja merayap, menyibak tirai senyap,

Gemuruh awan menyimpan rahasia petang.

Hujan mengucapkan selamat malam,

Menitikkan puisi di jendela senja.

 

Pelangi di ufuk barat memudar perlahan,

Warna-warni hampir pudar dalam redup senja.

Hujan, sebagai senandung terakhir,

Menyentuh tanah, mengubah senja menjadi syair.

 

Tetesan emas bergelayut di ujung daun,

Seolah-olah matahari ingin meninggalkan pesan.

Kisah hujan di senja yang merayu,

Mengalun puisi di atas atap-atap desa.

 

Pohon-pohon tertiup angin senja,

Daun-daun menari-nari meratapi kepergian sang siang.

Suaranya, hujan yang berbisik,

Seolah-olah malam ini punya cerita sendiri.

 

Di hamparan ladang, hujan berbisik pada tanah,

Mengukir jejak kesan yang akan tertinggal.

Langit senja tercipta dari warna-warna hujan,

Sebuah lukisan yang hanya bisa dilihat oleh hati yang merasa.

 

Senja yang basah, senja yang hening,

Hujan yang memburamkan batas antara langit dan bumi.

Saat langit dan bumi berdansa di pelukan,

Senja dan hujan menari bersama hingga malam menjelang.

kisah cinta kesekian

Puisi Hujan Sedih

Di pelataran hati yang sepi,

Hujan turun dalam senyap.

Tetes-tetes air jatuh perlahan,

Menari-nari di kesedihan malam.

 

Awan kelabu menutup langit,

Seiring dengan sendunya hati.

Dalam gemuruh hujan yang tulus,

Mengalir cerita pilu yang terpendam.

 

Setiap rintik hujan sebuah puisi,

Mengisahkan kisah kehilangan.

Di ujung detik yang redup,

Dipeluk rasa yang berkelana.

 

Jendela tua menyaksikan derasnya,

Air mata langit yang tak terbendung.

Sejuta rahasia tersimpan di sana,

Dalam hujan yang berderai pelan.

 

Oh, hujan, kau adalah pelipur,

Namun juga teman kesedihan.

Di balik tetes-tetes jernihmu,

Tersimpan luka yang dalam.

 

Hujan, bagai pena di hati yang sendu,

Menggoreskan kesedihan tak terkira.

Di bawah reruntuhan langit yang mendung,

Terucap rindu dalam isak hujan.

 

Namun, di dalam setiap tetesnya,

Ada harapan yang berkecamuk.

Sebuah puisi kesedihan yang membuka pintu,

Menuju pelangi di ujung badai yang gelap.

 

Puisi Hujan Syahdu

Foto oleh Sitthan Kutty: https://www.pexels.com/

 

Di kehidupan yang berlalu begitu cepat,

Rintik hujan turun, sebuah irama syahdu.

Seperti langkah-langkah waktu yang perlahan,

Mengajak kita merenungi perjalanan hidup yang indah.

 

Dalam setiap tetes yang lembut jatuh,

Tersimpan cerita, kisah kehidupan yang terukir.

Hujan mengajarkan, bahwa setiap detik berharga,

Begitu juga setiap langkah yang kita ambil.

 

Langit yang mendung, seperti cermin hati,

Terpancar rona warna yang tak terungkap.

Rintik hujan, peneman sepi yang penuh makna,

Menyentuh jiwa dengan kelembutan dan kebijaksanaan.

 

Hidup, seperti hujan yang datang tanpa terduga,

Kadang membawa tawa, kadang pula air mata.

Namun di balik setiap kesulitan, ada keindahan,

Sebagaimana hujan menyentuh bumi, memberikan kehidupan.

 

Rintik hujan, mengiringi langkah kita,

Menjadi melodi yang mengajak kita bersyukur.

Hidup adalah perjalanan, dan hujan adalah teman,

Mengajarkan kita arti dari setiap langkah yang diambil.

 

Jadi, mari kita hayati rintik hujan ini bersama,

Dalam kehidupan yang seperti puisi indah.

Sebab, di setiap detik, ada keajaiban yang terselip,

Ditemani rintik hujan yang selalu setia menyaksikan.

 

my coffee affair

Puisi Hujan Persahabatan 

Di antara derai hujan yang riang,

Persahabatan tumbuh dalam setiap tetes senang.

Rintik hujan seakan tawa bersama,

Mengisahkan cerita ceria di atas dunia yang basah.

 

Tetesan air yang berdansa, seperti langkah-langkah gembira,

Mengalun melodi persahabatan yang tak pernah lara.

Bersama hujan, kita berbagi rahasia dan tawa,

Sebuah ikatan yang takkan pernah pudar.

 

Di bawah payung pelangi persahabatan,

Warna-warni hujan menciptakan lukisan cinta.

Bersama teman, setiap hujan adalah petualangan,

Sebuah perjalanan kebahagiaan yang tiada akhir.

 

Setiap percikan air membawa cerita,

Tentang setiap canda dan tawa bersama.

Bersama hujan, kita seperti anak-anak riang,

Menari-nari dalam kebersamaan yang sempurna.

 

Di hari-hari hujan yang ceria,

Kita belajar bahagia dari setiap tetes air.

Persahabatan adalah pelangi dalam setiap gerimis,

Menyinari hidup kita dengan warna-warna indah.

 

Hujan dan persahabatan, keduanya tak terpisah,

Seperti air dan tanah yang saling menyatu.

Bersama-sama, kita tumbuh dan berkembang,

Menghadirkan keceriaan dalam setiap lembar kisah.

Puisi Hujan Penuh Duka

Di balik tirai hujan yang turun perlahan,

Tersembunyi rasa duka dalam suara gemuruhnya.

Tetes-tetes air yang bergelayut di jendela,

Menyirami hati yang meratap, dalam kehilangan yang mendalam.

 

Hujan, sebagai teman setia dalam kesedihan,

Mencurahkan air mata langit yang bersedih.

Seolah-olah alam turut merasakan pilu,

Atas kepergian yang merenggut sejuta rasa bahagia.

 

Rintik hujan yang lembut, seperti isak tangis,

Memeluk kehampaan dalam hati yang sepi.

Dalam setiap tetes yang jatuh perlahan,

Terukir kenangan tentang sosok yang pergi.

 

Langit yang kelabu mencerminkan kepedihan,

Seiring dengan tangisan hati yang tak terhenti.

Hujan mengalir seperti puisi sedih,

Mengantar pesan perpisahan dengan hening yang dalam.

 

Di bawah payung rindu, kita meratap,

Bersama hujan yang turun tanpa henti.

Namun, pada setiap rintik yang jatuh,

Ada kenangan indah yang terus hidup dalam jiwa.

 

Hujan dan duka, keduanya menyatu,

Menjadi bagian dari perjalanan kehidupan.

Mengajarkan kita tentang kekuatan untuk melangkah,

Meskipun dalam kehilangan yang tak terlupakan.

 

Puisi Hujan Islami

Di tengah malam yang sunyi, hujan turun perlahan,

Rintik-rintiknya menyusuri atap rumah, penuh makna.

Seolah-olah langit membuka pintu rahmat,

Mengalirkan air-Nya dalam lembaran doa yang indah.

 

Hujan yang lembut, seperti rahmat yang tiada henti,

Menyentuh bumi dengan penuh kasih sayang Ilahi.

Setiap tetes air adalah sentuhan penyucian,

Seakan membasuh dosa-dosa dengan lembut dan perlahan.

 

Dalam gemuruh hujan, terdengar dzikir alam,

Seakan bumi dan langit bersujud di bawah rahmat-Nya.

Suara air yang jatuh, sebuah tasbih yang tak terhenti,

Mengajak kita merenung dalam ketundukan dan kesyukuran.

 

Awan yang bergerak, seperti perjalanan hidup kita,

Berpelukan dengan hujan, sebagai bagian dari takdir.

Mengajarkan kita tentang sabar dan tawakal,

Bahwa setiap tetes hujan adalah rahmat yang tak terhitung banyaknya.

 

Hujan, sebuah tanda bahwa Allah masih menyayangi,

Memberikan karunia-Nya tanpa henti.

Sebagai hamba yang merenung di bawahnya,

Kita belajar tentang kerendahan hati dan keagungan-Nya.

 

Rintik hujan di genting, seperti doa-doa yang terucap,

Menghampiri dengan kelembutan, merangkul hati yang rapuh.

Dalam setiap detik hujan yang mengalir,

Terukir kisah tentang keagungan dan kasih sayang-Nya yang abadi.

 

Puisi Hujan Tentang Kekasih

Foto oleh Khoa Võ: https://www.pexels.com/

 

Di bawah langit yang berpayung mendung,

Hujan datang, seperti rahmat yang turun.

Tetesan-tetesan lembut menyentuh bumi,

Seiring dengan detik-detik cinta yang terjalin di antara kita.

 

Kau dan aku, di tengah rintik hujan yang riang,

Berjalan bersama dalam dekapan rindu yang hangat.

Payung cinta kita melindungi setiap langkah,

Seakan hujan adalah peluk mesra dari takdir.

 

Rintik hujan, seperti serenade asmara,

Menari-nari dalam irama kehidupan kita.

Setiap tetes adalah pesan cinta yang tak terucap,

Merintih dalam diam, namun begitu mendalam.

 

Di sudut jendela, kita bersaksikan,

Kehadiran hujan yang menciptakan kedamaian.

Sama seperti cinta kita yang tak pernah pudar,

Begitu indah, begitu abadi, seperti hujan yang terus turun.

 

Bersama-sama, kita menari di tengah gerimis,

Melupakan dunia dan membiarkan hati kita bicara.

Hujan adalah saksi dari kisah kita,

Sebuah kisah yang tercipta dalam setiap hujan yang turun.

 

Begitu damai, begitu indah, di bawah hujan yang bersemi,

Cinta kita tumbuh seperti bunga yang merekah.

Seiring dengan rintik hujan yang terus menyapa,

Kisah cinta kita terukir dalam setiap tetes yang jatuh.

the voices and echoes of love

Puisi Hujan dan Cinta Bahasa Inggris

In the quiet embrace of the night,

Raindrops fall with a gentle delight.

A symphony of whispers in the air,

As if nature itself is declaring love so rare.

 

The clouds paint a canvas of gray,

While raindrops dance in a rhythmic display.

Each drop, a declaration of devotion,

In the language of the rain, a sweet emotion.

 

Through the misty veil, love unfolds,

In the midst of rain, our story molds.

The sound of raindrops on the window pane,

Echoes the melody of love’s sweet refrain.

 

Hand in hand, we stroll in the rain,

A dance of hearts, a love unrestrained.

The scent of petrichor fills the air,

As if our love is a secret we both share.

 

In the gentle downpour, our spirits entwine,

A shower of love, so pure and divine.

The world fades away in the sound of rain,

Leaving only us, in this romantic terrain.

 

So, let the raindrops continue their fall,

As our love story weaves through them all.

In the language of the rain, our hearts speak,

A love that’s timeless, strong, and unique.

 

Puisi Hujan dan Cinta 2 Bahasa Inggris

Foto oleh Klaus Nielsen: https://www.pexels.com/

 

In the quiet of the night, where shadows softly fall,

Raindrops play a melody, a love story to recall.

Whispers of the rain, like sweet nothings in the air,

Expressing love is so tender, beyond compare.

 

The sky adorned in hues of gray, a canvas for our love,

Each raindrop is a testament, like blessings from above.

As the rain kisses the earth, our hearts entwine,

A dance of love in the drizzle, so pure and fine.

 

The rhythm of the rain, a gentle serenade,

Echoes the beats of our hearts, in this love cascade.

Hand in hand, we stroll through the misty veil,

A journey of love, where emotions set sail.

 

The fragrance of wet soil, a perfume so divine,

Mirroring the essence of your love, forever mine.

In the symphony of rain, our souls unite,

A timeless love, painted in the soft moonlight.

 

So, let the raindrops fall, a chorus of delight,

As our love story unfolds, in the quiet of the night.

In the language of the rain, our hearts converse,

A dance of love in the downpour, a blessing so diverse.

 

Puisi Hujan dan Ketegaran Bahasa Inggris

In the midst of the storm, where raindrops fiercely dance,

A tale of resilience, a chance to enhance.

The clouds roar in thunder, a challenge to bear,

Yet in the downpour, I find the strength to declare.

 

The rain pelts down, an unyielding force,

Echoing life’s struggles, taking its course.

But in the face of adversity, I stand tall,

A testament of courage, refusing to fall.

 

Each drop that falls, a lesson in fortitude,

A symbol of strength in the interlude.

In the midst of chaos, I find my calm,

For every storm shall pass, bringing a healing balm.

 

As the rain relentlessly beats on the ground,

I withstand the tempest, resolute and profound.

The echoes of thunder may shake the core,

But within me, a resilience to endure.

 

So, let the rain pour, with all its might,

I shall weather the storm, standing upright.

In the language of the rain, I find my own song,

A melody of courage, resilient and strong.

 

Puisi Hujan dan Luka

Di bawah rintik hujan, hati merindu,

Seakan tetesan air memahami luka yang terpendam.

Langit yang kelabu, mencerminkan kesedihan,

Seperti cermin, menangis bersama derita yang tak terucap.

 

Setiap rintik hujan, seperti isak tangis,

Menyapa luka yang tersemat di lubuk hati.

Air mata langit yang turun tanpa henti,

Seakan-akan mengerti betapa dalamnya kesakitan ini.

 

Dalam gemuruh hujan yang merayap,

Luka-luka terbuka, terbawa oleh arus air.

Seolah-olah hujan ingin mencuci dan menyembuhkan,

Membuang duka yang tergantung dalam hening malam.

 

Namun, di dalam setiap tetes yang turun,

Tersembunyi kisah pahit yang perlu dihadapi.

Hujan dan luka, dua elemen yang bersatu,

Menjadi bagian dari perjalanan kehidupan yang tak terelakkan.

 

Tetapi, jangan biarkan luka menjadi keabadian,

Seperti hujan yang akhirnya berhenti turun.

Biarkan hujan mencuci dan menyembuhkan,

Seiring waktu, luka pun akan mengering dan sembuh.

Buku & Quotes Yang Lainnya

1. Buku 2. Quotes dan Kata Bijak Lainnya


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Shaza Zahra

Halo, saya Shaza Zahra Hanifah, berperan sebagai editor artikel di Gramedia. Selain sebagai pekerjaan, membaca dan menulis adalah hobi utama saya. Keahlian riset saya membantu saya menyusun konten yang bermanfaat dan berkualitas di blog ini.