in

Review Novel Jakarta Sebelum Pagi: Misteri di Balik Sebuah Surat

Jakarta Sebelum Pagi – Harus diakui bahwa novel dengan genre misteri memiliki keunikannya tersendiri yang membuatnya digemari oleh berbagai kalangan pembaca novel. Jika Grameds bertanya kepada seseorang yang begitu menggemari novel genre misteri, setidaknya akan ada beberapa hal yang kemungkinan mereka akan jabarkan.

Mulai dari alur ceritanya yang begitu sulit ditebak, karakter-karakternya yang unik dan cenderung nyentrik, atau bahkan makna filosofis di dalam cerita tersebut. Meskipun genre misteri bukanlah genre untuk semua orang, mereka yang begitu menggemari novel dengan genre tersebut akan dengan senang hati memburu kisah-kisah misteri baru.

Sekilas tentang Novel Jakarta Sebelum Pagi

Beruntung, di Indonesia terdapat banyak sekali novel dengan genre misteri yang tersebar di berbagai toko buku. Novel-novel ini dapat dikatakan memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, membuat pembaca diberikan pilihan melimpah jika ingin menjajal novel misteri.

Di toko Gramedia sendiri, Grameds dapat dengan mudah menemukan berbagai jenis novel misteri yang dapat dikategorikan dari penerbit, penulis, hingga sub-genre dari novel tersebut. Dalam kesempatan kali ini, kami akan mencoba merekomendasikan salah satu novel misteri yang terbilang unik.

Judul dari novel ini adalah “Jakarta Sebelum Pagi”, karangan penulis dengan nama yang cukup unik dan menarik banyak perhatian: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Buku ini kali pertama terbit pada Februari 2016 oleh penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).

Sebelum kita mendalami alur dan review mengenai novel ini, mari kita pelajari terlebih dahulu terkait detail buku karya penulis asal Bandar Lampung ini. Yuk, kita simak bersama-sama pembahasan di bawah ini.

Detail Novel Jakarta Sebelum Pagi

  • Tahun Terbit: Februari 2016
  • Penerbit: Grasindo
  • Jumlah Halaman: 280 halaman
  • Panjang dan Lebar Buku: 20 cm x 13,5 cm

Sinopsis Novel Jakarta Sebelum Pagi

Perkenalkan, namanya Emina, pekerja kantoran biasa dengan keunikannya tersendiri. Dimulai dari namanya saja, tidak ada yang menduga bahwa “Emina” adalah versi kebarat-baratan dari nama “Aminah” khas Timur Tengah. Dan tentunya masih banyak keunikan lain yang sosok tersebut miliki.

Kehidupannya juga terbilang normal-normal saja, tidak ada yang begitu spesial kecuali sifat eksentriknya yang membuat hari-harinya lebih dari biasa saja. Masa lalunya juga dapat dikatakan biasa-biasa saja meskipun orang yang kali pertama mendengarnya menganggap itu luar biasa.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Orang tua dari Emina sudah meninggal sejak dirinya masih kecil, membuatnya tinggal bersama kakek, nenek, dan adik dari kakeknya di sebuah daerah di kota metropolitan. Dikarenakan rumah tersebut penuh dengan orang-orang tua, Emina menjuluki rumahnya sebagai “rumah para jompo”.

Kenormalan dalam hidup Emina berubah seketika saat dia menerima surat misterius dari pengirim yang tidak kalah misterius. Bukannya merasa khawatir atau semacamnya, Emina justru malah tertarik untuk mencari tahu siapa pengirim surat tersebut dan alasan kenapa dia mengirimkan surat ini.

Rasa ingin tahu Emina terhadap sang pengirim misterius ini sudah sampai di titik bahwa dia menganggap pengirim surat ini sedang menguntit dirinya. Dan wajar saja Emina berpikir seperti itu, mengingat dirinya mendapatkan surat ini dengan cara yang unik pula.

Dalam pencariannya terhadap pengirim surat itu, kelihatannya takdir membawanya untuk bertemu sejumlah orang yang tidak kalah eksentrik dengan dirinya. Emina berkenalan dengan banyak sekali orang-orang unik yang mau membantunya menyelidiki surat misterius ini.

Yang pertama ada Suki, bocah SD keturunan Arab-Jepang yang terobsesi dengan seni minum teh ala Jepang. Suki mempunyai kakak bernama Keiko, yang kebetulan merupakan pemilik dari toko bunga, tidak jauh dari apartemen Emina tinggal.

Namun, sosok yang banyak membantu Emina dalam penyelidikannya tersebut adalah Abel. Laki-laki ini menjadi cucu angkat dari keluarga Suki dan Keiko, yang memiliki masa lalu kelam akibat menjadi saksi tewasnya orang tuanya dalam perang kemerdekaan Aljazair. Akibatnya, ini perlahan membentuk phobia Abel akan suara dan juga sentuhan.

Meskipun begitu, hal ini tidak menyurutkan Abel untuk menolong Emina mencari tahu makna serta dalang di balik surat misterius ini. Karena phobia Abel yang sudah mencapai tahap kronis, keduanya memutuskan untuk melakukan investigasi terhadap surat misterius ini pada malam hari.

Tetapi, selain sosok yang ingin membantu Emina memecahkan masalahnya, ada juga orang yang justru berusaha mencegah Emina untuk tidak berurusan dengan surat misterius tersebut. Adalah Nissa, rekan kerja Emina, yang menyarankan dirinya untuk mengabaikan surat misterius ini.

Tentunya bukan tanpa sebab Nissa melarang Emina untuk ikut campur dengan surat misterius ini. Dirinya hanya khawatir dengan keselamatan rekan kerjanya jika dia terus memaksakan untuk menginvestigasi surat misterius ini. Sayang, tampaknya tekad Emina untuk mencari tahu serba-serbi mengenai surat misterius ini sudah bulat.

Bersama dengan Abel, Emina mengunjungi satu lokasi ke lokasi lainnya demi menemukan misteri di balik surat ini. Apakah Emina dan Abel berhasil memecahkan dan mengungkap rahasia dari surat misterius ini? Atau justru mereka malah terjerumus ke sesuatu yang lebih besar dari yang mereka kira?

Review Novel Jakarta Sebelum Pagi

Jika kita mengacu kepada sinopsis di atas, kelihatannya novel Jakarta Sebelum Pagi memiliki cerita yang cukup menjanjikan dan bisa memuaskan pembaca yang mau repot-repot membeli novel ini. Singkatnya, keeksentrikan dan keunikan dari novel ini adalah keunggulan utama yang banyak disinggung pembaca.

Grameds bisa lihat dari sejumlah karakter yang sudah disebutkan di atas tadi. Emina, Suki, dan juga Abel, adalah salah satu dari beberapa dari banyaknya karakter yang unik dan eksentrik, sampai-sampai beberapa dari pembaca tidak yakin bisa menemukan sosok macam mereka di dunia nyata.

Dan ini bukanlah sesuatu yang buruk di sejumlah mata pembaca. Lagipula, novel Jakarta Sebelum Pagi adalah karangan fiksi, sehingga tidak masalah jika tokoh-tokoh di dalamnya terlihat aneh, unik, nyentrik, atau misterius. Ini semua memang bertujuan untuk menciptakan karakter yang bisa dikenang di ingatan pembacanya.

Keunikan novel ini tidak hanya berhenti sampai di karakternya. Justru, alur dari novel ini dianggap oleh sejumlah pembaca sebagai salah satu alur cerita paling unik yang mereka pernah baca. Keunikan dari alur novel ini sudah sampai di titik mereka hampir tidak memahami isi cerita dari novel ini.

Gaya kebahasaannya yang terkadang nyeleneh dan seenaknya, alurnya yang terkesan kesana dan kemari, hingga membuat pembacanya kebingungan sudah sampai mana membaca isi dari cerita ini, dianggap sebagai daya tarik yang membuat mereka terus ingin membaca novel Jakarta Sebelum Pagi.

Meskipun begitu, karakter dan cerita yang eksentrik tidak bisa memikat semua kalangan pembaca. Malah ada beberapa yang tidak menyukai hal-hal tersebut karena membuat cerita dari novel ini tidak jelas dan tidak terarah, sehingga mereka bingung dalam membacanya.

Beberapa malah menganggap alurnya terkesan ngasal, dan dibuat sedemikian rupa agar terlihat “unik”. Memang benar para pembaca menganggap hal ini sebagai “unik”. Tapi, kata “unik” dalam kasus novel Jakarta Sebelum Pagi justru mengarah ke konotasi negatif.

Ini diakibatkan karena sulitnya pembaca memahami isi cerita karena betapa “uniknya” novel ini. Ada sejumlah pembaca yang berpikir kalau penulis memiliki terlalu banyak ide dan menuangkannya ke dalam satu novel, sampai-sampai premis dasar dari novel ini terlihat kabur dan tidak jelas.

Jadi, sebagai kesimpulan dari review novel Jakarta Sebelum Pagi, novel ini tidak cocok jika kalian mencari cerita misteri model klasik yang fokus terhadap alurnya. Novel ini tidak hanya menekankan keunikan kepada ceritanya saja, tetapi juga karakter-karakternya, dan ini berpotensi membuat pembaca lelah untuk mengikutinya.

Meskipun begitu, jika Grameds ingin mencoba mencari sensasi cerita misteri yang belum pernah kalian temukan dalam novel misteri pada umumnya, novel ini adalah novel untuk kalian. Tidak ada satu hal pun dari novel ini yang membuat kalian merasa bosan ketika membacanya.

Profil Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Penulis Novel Jakarta Sebelum Pagi

Meskipun novel ini menuai berbagai macam reaksi dari kalangan pembaca di Indonesia, novel Jakarta Sebelum Pagi ternyata pernah mendapat penghargaan dari sayembara Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2014 silam. Tentunya ini merupakan suatu pencapaian sendiri bagi sang penulis.

Nama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie sudah tidak lagi asing bagi kalangan pembaca karya fiksi di seluruh Indonesia. Selain karena namanya yang unik, wanita kelahiran 10 Oktober 1993 di Bandar Lampung ini sudah menghasilkan banyak novel untuk pembacanya.

Terhitung hingga saat ini, Ziggy sudah menulis 27 novel fiksi dengan berbagai macam genre untuk pembacanya. Banyak pembaca dan kritikus novel menganggap karya dari Ziggy memiliki kompleksitas yang unik dan berbeda dari novel-novel lain di pasaran.

Selain novel Jakarta Sebelum Pagi, Ziggy juga berhasil membuat karya fiksi yang berhasil memenangkan sayembara Dewan Kesenian Jakarta pada tahun-tahun berikutnya. Cerita berjudul Di Tanah Lada memenangkan juara kedua dalam sayembara tersebut di tahun 2015. Sementara cerita dengan judul Semua Ikan Di Langit berhasil memenangkan posisi pertama sayembara yang sama di tahun 2016.

Keunikan dari karya Ziggy mungkin sudah dia dapatkan dari ayahnya. Ziggy, yang merupakan salah satu anak dari 4 bersaudara, ternyata memiliki nama sama dengan saudara-saudaranya, yakni Ziggy. Hanya nama belakang mereka saja yang berbeda satu sama lain.

Ziggy bercerita bahwa sang ayah terinspirasi memberi anak-anaknya nama “Ziggy”, karena menyukai salah satu album musisi papan atas David Bowie dengan nama The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars yang keluar pada tahun 1972.

Tidak sampai di situ, Ziggy sendiri ternyata merupakan lulusan Fakultas Hukum dari salah satu universitas ternama, yakni Universitas Padjadjaran Bandung angkatan 2017. Ziggy mengatakan dalam wawancaranya kalau dia mengikuti jejak ayahnya, yang juga merupakan lulusan Fakultas Hukum.

Meskipun Ziggy tidak memiliki latar belakang penulis, Ziggy bercita-cita ingin menulis buku anak-anak. Namun, dirinya menyadari bahwa pasar buku anak-anak cukup sulit ditembus di Indonesia, sehingga Ziggy memutuskan untuk menulis novel fiksi saja.

Tidak berhenti di sana, Ziggy juga menjelaskan kalau dirinya tidak ingin masuk ke Fakultas Sastra, karena khawatir pemikirannya dalam menulis novel terkekang oleh aturan-aturan pakem yang umum ditemukan ketika seseorang membuat karya novel fiksi.

Mungkin itulah yang menjadi beberapa alasan di balik keunikan dari novel-novel Ziggy. Di usianya yang masih menginjak 28 tahun ini, tentu Grameds masih bisa berharap untuk melihat karya-karya Ziggy lainnya, dengan ciri khasnya yang eksentrik dan tidak mudah ditebak ini, di masa mendatang.

Rekomendasi Novel Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Lainnya

Dari penjelasan mengenai latar belakang penulis, sekarang Grameds sudah bisa memahami alasan mengapa novel-novel karya miliknya dapat dikatakan unik dan nyentrik. Selain novel Jakarta Sebelum Pagi, hal ini juga berlaku bagi novel-novel Ziggy yang lain.

Dan seperti yang sudah dibahas di atas, Ziggy sendiri sudah menghasilkan 27 novel sejak tahun 2010. Ini artinya, Grameds dapat berekspektasi kalau keunikan-keunikan yang terdapat dalam novel Jakarta Sebelum Pagi juga dapat ditemukan di banyak novelnya.

Dalam sesi kali ini, kita akan membahas rekomendasi novel karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie yang juga memiliki keunikannya sendiri. Semoga dari beberapa rekomendasi ini, ada novel yang cocok dengan selera Grameds, ya!

1. Semua Ikan Di Langit

Tadi sudah dibahas bahwa beberapa novel Ziggy berhasil memenangkan penghargaan dari sayembara Dewan Kesenian Jakarta. Salah satunya adalah Semua Ikan Di Langit, yang memenangkannya pada tahun 2016, dan berhasil terbit ke pasaran pada Februari 2017 oleh penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Cukup sulit mendeskripsikan isi dari novel ini. Terdapat banyak hal yang ingin disampaikan oleh Ziggy, dan layaknya novel Jakarta Sebelum Pagi, novel Semua Ikan Di Langit terkesan mencampuradukkan berbagai macam ide di dalam ceritanya.

Meskipun begitu, kompleksitas dari novel Semua Ikan Di Langit tidak perlu ditanyakan lagi. Jika Grameds ingin mencoba untuk memahami isi dari novel ini secara perlahan dan tidak terburu-buru dalam menyelesaikannya, kalian bisa jadi akan disuguhkan salah satu karya terbaik dari Ziggy.

2. Di Tanah Lada

Sedikit berbeda dengan novel sebelumnya, novel Di Tanah Lada tidak berhasil memenangkan sayembara Dewan Kesenian Jakarta. Meskipun begitu, cerita ini tetap mendapat posisi kedua pada tahun 2015 silam, dan terbit ke pasaran pada November 2015 oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Dan kali ini, novel Di Tanah Lada memiliki sinopsis yang sedikit lebih mudah dipahami. Novel ini menceritakan petualangan anak yang dianggap tidak berguna oleh ayahnya bernama Ava bersama dengan anak laki-laki misterius dengan panggilan P.

Kendati lebih mudah dipahami, alur dari novel Di Tanah Lada justru lebih menohok dibandingkan dengan karya Ziggy biasanya. Grameds harus mempersiapkan mental dengan baik karena di dalamnya, akan banyak plot twist yang datang entah dari mana, menggoyahkan hati dan pikiran.

2. Tiga Dalam Kayu

 

Novel Tiga Dalam Kayu adalah novel terakhir yang akan direkomendasikan kepada Grameds. Novel yang satu ini baru saja terbit pada 22 Maret 2022 oleh penerbit Kepustakaan Populer Gramedia. Novel ini dapat dengan cepat mengambil hati pembacanya.

Novel Tiga Dalam Kayu mengambil latar belakang pada masa depan, di mana perpustakaan menjadi lokasi yang tidak lagi dikunjungi orang. Namun, ternyata masih ada sejumlah aktivitas di dalamnya yang melibatkan seorang gadis muda beserta buku-buku di tempat tersebut.

Perlu Grameds ketahui bahwa sekelumit sinopsis novel Tiga Dalam Kayu tidak menggambarkan utuh isi cerita dari novel ini. Selain itu, terdapat pula adegan kekerasan yang kurang sesuai jika dibaca oleh anak-anak di bawah umur. Seperti novel sebelumnya, sebaiknya Grameds mempersiapkan diri dengan baik sebelum terjun membaca novel ini.

 

Itulah review novel Jakarta Sebelum Pagi juga rekomendasi novel lain karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Novel-novel tersebut dapat kalian temukan di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: M. Adrianto S.

BACA JUGA:

Written by Ananda