in

Review Novel All That is Lost Between Us Karya Winna Efendi

All That is Lost Between Us – Apakah Grameds sedang cari rekomendasi novel romance yang unik? Tepat sekali, Gramedia punya koleksi novel romance yang recomended untuk Grameds baca karena cerita yang unik tidak hanya soal percintaan saja. Judul novelnya All That Is Lost Between Us, karya Winna Efendi, seorang penulis yang sudah terkenal dengan karya-karya kerennya.

All That is Lost Between Us adalah novel terbaru Winna Efendi yang terbit Juli 2021 lalu yang sayang untuk Grameds lewatkan sebagai pecinta novel romance. Grameds bisa simak review novel All That is Lost Between Us berikut ini agar semakin yakin untuk membaca novel ini sampai habis.

Informasi Buku

All That is Lost Between Us

  • Judul Buku : All That Is Lost Between Us
  • Pengarah : Winna Efendi
  • Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
  • Tahun Terbit : 21 Juli 2021
  • Bahasa : Indonesia
  • Jumlah Halaman : 304

Novel All That is Lost Between Us bercerita tentang Dokter Ahli bedah pediatri yang melakukan perjalanan dari kota ke kota, bekerja di berbagai rumah sakit dan kemudian tiba di klinik sederhana di kota kecil di pedalaman Australia. Di sanalah Dokter tersebut yang bernama Bas akhirnya berhenti berjalan dan memutuskan untuk kembali ke Melbourne dan memulai kehidupannya dari awal.

Sementara itu, dalam kekacauan, Bee asyik dengan pekerjaannya sebagai dokter UGD. Dia tidak menyangka akan melihat Bas lagi di rumah sakit tempat dia bekerja. Bee tidak berniat untuk hidup di masa lalu. Baginya, kesalahan besar yang mereka lakukan 11 tahun lalu sudah cukup untuk menghancurkan hidup mereka.

Sekarang kehidupan keduanya telah dimulai kembali. Terserah mereka apakah lebih baik membiarkan emosi mereka terkubur dalam-dalam di masa lalu, atau apakah cinta pantas mendapatkan kesempatan kedua di antara mereka.

Sinopsis Novel All That is Lost Between Us

Dahulu, ada sebuah ikatan khusus antara Sebastian Surya atau akrab dipanggil Bas dan Brenda Markham atau Bee saat mereka masih mahasiswa kedokteran 11 tahun yang lalu. Sampai akhirnya Bee meminta untuk putus dari Bas karena suatu kesalahan. Dokter bedah pediatri tersebut akhirnya melakukan perjalanan dari kota ke kota selama bertahun-tahun hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Melbourne, kota tempat kisah hidupnya dimulai.

Novel All That is Lost Between Us ini berlatar di Australia. Seekor wanita bernama Bee yang keras kepala membenamkan dirinya dalam pekerjaan seorang dokter darurat. Bagaimanapun, Bee dan Bas bertemu lagi 11 tahun kemudian dan sekarang bekerja di rumah sakit yang sama di Melbourne. Selama 11 tahun, perasaan mereka tidak berubah.

Bee terus menyangkal bahwa dia tidak ingin terluka lagi. Bas mencoba meyakinkan Bee bahwa dia bisa memulai dari awal. Apakah mereka akan menjadi pasangan lagi? Penyesalan, masa lalu, kehilangan, dan Harapan adalah nuansa kental dari novel berlabel metro romance ini. Latar belakang rumah sakit, simbol kehilangan dan harapan, membumbui berita sebagai bagian dari kehidupan dan kepribadian mereka.

Winna Efendi patut diacungi jempol, penelitiannya tajam. Berbagai istilah medis memperkaya harta karun pembaca dan diceritakan dengan cerita. Novel ini menggunakan perspektif dua karakter pertama, Bee dan Bas untuk menarik pembaca menjelajahi perjuangan batin mereka. Cara penulisan percakapan dan ekspresi perasaan kedua tokoh mengalir dengan lancar dan manis.

Misalnya, pada beberapa dialog saat Bee terus menghindari Bas, akhirnya Bas mempertanyakan tindakan Bee tersebut:

  • Can we start over?”
  • “Kita benar-benar tidak bisa berpura-pura dengan apa yang sudah berlalu tidak pernah terjadi”
  • Tidak ada tombol reset dan tidak ada kesempatan kedua. Apparently, history is all that we have left

Atau beberapa dialog pengungkapan tentang penyesalan yang dituturkan oleh ibunda Bee seperti berikut ini:

  • In the end we’re just scared of ourselves, aren’t we? Bagaimana kita takut mengambil langkah yang salah dan justru takut pada keraguan yang kita ciptakan sendiri
  • If there’s one thing that I learn from regret, it’s that you have to build yourself to be stronger than it

Apakah Bas dan Bee akan menjalin hubungan kembali seperti dulu? Grameds bisa baca novelnya yang bisa diakses di gramedia.com pada link berikut.

All That is Lost Between Us

Review Novel All That is Lost Between Us

Berdasarkan sinopsis cerita novel All That is Lost Between Us di atas, Grameds bisa simak reviewnya yang akan membahas isi cerita, mulai dari kelebihan dan kekurangan dari karya ini. Novel All That is Lost Between Us ditulis Winna Efendi dengan sangat lancar dan rapi. Pembaca didorong untuk menebak kesalahan memisahkan pasangan terlebih dahulu sebelum penulis memberikan petunjuk.

Bagaimanapun bentuk kesalahannya tetaplah salah, tetapi alasan kesalahan ini juga tidak terlepas dari masa lalu sang karakter. Alur pra dan pasca yang digunakan dalam novel ini memungkinkan pembaca untuk menggali lebih dalam kisah dua kekasih ini. Pembawaannya lucu tapi menyenangkan dengan membayangkan Bee yang keras kepala ditolak dan Bas yang kemudian hilang untuk waktu yang lama.

Kisah ini tentu manis dan penuh makna, seperti cokelat panas dengan karamel asin. Begitulah romansa yang bisa menggambarkan kisah dalam buku ini. Lama-lama Pembaca tidak bisa mengontrol perasaannya, sehingga bisa membuat pembaca sangat menikmati buku ini. Meskipun mungkin kisah cinta yang tidak bisa dilihat di kehidupan nyata.

Memiliki kisah yang menyenangkan membuat novel ini lebih tenang dan memiliki sedikit konflik serius. Ceritanya cukup mudah ditebak, tetapi kemampuan penulis untuk merangkai kata membuat novel ini bagus untuk dibaca. Novel All That is Lost Between Us ditulis dari sudut pandang pertama karakter utama cerita ini, yakni Bee dan Bass.

Karena kedua protagonis bekerja sebagai dokter, tidak hanya banyak istilah medis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi ada juga cerita tentang pasien yang mereka tangani. Bee dan Bas berpisah selama 11 tahun sebelum reuni terakhir mereka, tetapi penulis secara bertahap berbicara tentang alasan perpecahan mereka.

Hal ini membuat pembaca penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka di masa lalu. Sebenarnya, sejak awal cerita ini, ada beberapa petunjuk bagi pembaca untuk terus menebak-nebak. Sedikit banyak pembaca mungkin bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi antara Bee dan Bass di masa lalu.

Meskipun demikian pembaca tetap bisa menikmati momen ketika akhirnya sang penulis mengungkapkan semuanya. Apa yang mereka lakukan pasti akan meninggalkan bekas luka yang dalam pada diri mereka sendiri dan satu sama lain, terutama mengingat peran mereka sebagai dokter.

Terlepas dari peristiwa masa lalu yang akhirnya memisahkan mereka, perjuangan pribadi yang dialami Bee dan Bass juga merupakan faktor penting lain dalam hubungan mereka. Bee tidak memiliki ayah dan hanya dibesarkan oleh ibu mereka. Ibu Bee fokus membangun karir sebagai dokter, sehingga hubungannya dengan dia tidak terlalu baik.

Pikiran ibunya mempengaruhi Bee sampai batas tertentu ketika membuat keputusan hidup yang pada akhirnya mengarah pada penyesalan. Bass, di sisi lain, kehilangan orang tuanya pada usia dini dan diadopsi oleh keluarganya. Terlepas dari kasih sayang yang dia terima dari keluarga barunya, Bass tidak pernah menganggap dirinya sebagai anggota keluarga dan cenderung menjauh.

Novel ini memiliki perkembangan dua kepribadian yang baik dan perjalanan mereka untuk menyembuhkan luka masa lalu. Sungguh melegakan ketika Bee dan Bas akhirnya bisa belajar untuk saling memaafkan dan menerima apa yang terjadi di masa lalu. Buku All That is Lost Between Us ini memiliki beberapa karakter minor yang juga penting untuk pengembangan keseluruhan plot.

Selama cerita ini, penulis juga menyisipkan banyak kilas balik agar pembaca dapat memahami apa yang terjadi di masa lalu. Pembaca akan mengenal setiap karakter dengan lebih baik dan dapat memahami alasan di balik pilihan dan tindakan mereka. Ada banyak kutipan dalam buku ini yang dapat mengingatkan pembaca bahwa Bee dan Bass juga mengalaminya.

Salah satu hal terpenting yang saya pelajari dari buku ini adalah pentingnya memiliki keberanian untuk memberi diri kita kesempatan kedua. Jika Grameds merasa pernah melakukan kesalahan sebelumnya, tidak ada kata terlambat untuk mencoba lagi atau memulai dari awal. Secara keseluruhan, pembaca bisa menikmati kisah cinta Bee dan Bass dari awal hingga akhir.

All That is Lost Between Us

Ini sebenarnya cukup klise, tetapi cinta lama telah dihidupkan kembali, tetapi tulisan Winna Efendi yang manis dan fasih membuat pengalaman membaca semakin menyenangkan. Walaupun penulis memiliki topik yang cukup berat, ia mampu menyajikan cerita ini dengan cara yang ringan dan mudah dibaca dengan hangat mengakhiri keseluruhan cerita.

Itu membuatku merasakan kebahagiaan yang dirasakan kedua protagonis. Dalam praktiknya, plot novel ini memang sangat sederhana. Ini semua tentang memilih apakah akan berdamai dengan masa lalu dengan cara yang baik. Setelah membaca ini, pembaca mungkin saja merasa seperti sedang menonton drama Korea.

Apalagi bagi kamu yang memang suka dan banyak menonton drama medis, pasti tidak akan sulit membayangkan suasana tempat kerja dan suasana harus bekerja sama. Sungguh seru dan menyenangkan membaca karya Winna Efendi yang satu ini. Memang, penelitian ini sangat dalam dan sangat panjang.

Di novel ini, tidak hanya latar belakang medisnya yang disebutkan, tetapi juga bagus untuk hidup kembali. Karirnya sebagai dokter dijelaskan secara rinci. Ada juga banyak istilah medis yang menghidupkan cerita. Namun, hal ini sulit dibayangkan dan bisa menjadi masalah bagi yang tidak terbiasa membaca, namun tidak apa-apa jika fokusnya hanya mengikuti kisah Bass dan Bee.

Pembaca juga bisa bisa dibuat sangat menyukai mereka karena kedua karakter tersebut hanya berfokus pada mereka dan masalah mereka. Secara khusus, dia melihat Bas yang benar-benar ingin dia bawa kembali, tetapi Bee tidak ingin menghadapi masa lalunya lagi. Ini memang cukup sedih, tapi saat membacanya, ceritanya tidak terlalu semenyebalkan itu.

Ini adalah POV dari Basand Bee di Bab 1. Jadi, dalam kondisi yang sama, pembaca dapat melihat apa yang dipikirkan kedua karakter ini. Ada juga disclaimer tentang masa lalu mereka, jadi Grameds bisa melihat saat-saat mereka masih bersama dan masih bahagia sampai masalah besar mereka terjadi. Untungnya, perbedaan antara masa lalu dan masa kini tidak begitu sulit untuk dibedakan selama masa transisi.

Selain kisah cinta antara Bass dan Bee, ada juga diskusi tentang keluarga di sini, tetapi tidak banyak, tetapi mereka masih ada. Ini adalah tambahan bagi pembaca, jadi Kamu bisa melihat mengapa sifat dan sikap Bee dan Bas seperti ini. Cerita All That is Lost Between Us yang panjang dan tidak membosankan, tidak mudah atau sulit dibaca, tapi bagus untuk mereka yang mencari bacaan ringan, tapi tetap bagus untuk bacaan sedang.

Berdasarkan review di atas, berikut ini rangkuman kelebihan dan dan kekurangan novel All That is Lost Between Us karya Winna Efendi.

All That is Lost Between Us

Kelebihan Novel All That is Lost Between Us

  • Cara Bercerita yang mengalir sehingga membuat novel ini tidak membosankan, meskipun ada beberapa istilah medis yang asing dan bisa buat pembaca bingung.
  • Kisah yang menarik dengan latar belakang dunia medis sehingga membuat ceritanya semakin memiliki emosi.
  • Tidak sulit membedakan latar waktu masa lalu dan masa sekarang karena penulis menulisnya dengan rapi. Akhirnya pembaca bisa mengikuti ceritanya tanpa kesulitan atau kebingungan dengan latar waktunya yang beberapa kali berubah.
  • Cerita dalam novel ini bisa relate dengan kisah kita sehari-hari karena dibuat sereal mungkin sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini karena penulis melakukan reset yang baik sehingga bisa menciptakan cerita selogis mungkin dengan masalah atau konflik yang dibangun.
  • Penulis terlihat riset banyak hal tentang istilah kedokteran sehingga novel ini tetap ringan untuk dibaca.
  • Kisah romantis yang kompleks dengan kisah keluarga membuat novel ini terasa lengkap.
  • Pembaca dapat dibuat emosional pada beberapa adegan dalam novel ini.
  • tipe buku yang tenang dan tidak menggebu-gebu sehingga bisa membuat pembaca terhibur.
  • Memiliki setting yang unik, seperti ruang operasi dan sebagainya sehingga memberi pembaca sedikit pengetahuan baru.

Kekurangan Novel All That is Lost Between Us

  • Penyelesaian cerita yang biasa saja, seperti menjawab pertanyaan pembaca tentang bagaimana masa lalu tokoh Bee dan Bass karena konfliknya yang minim dan cenderung tenang.
  • Menggunakan dua bahasa yang terasa aneh, yakni inggris dan bahasa Indonesia sehingga membuat pembaca mungkin sedikit sulit menangkap makna yang benar-benar tersampaikan dalam novel ini.

 

Tentang Penulis Novel All That is Lost Between Us

Winna Efendi lahir pada 6 Januari 1986. Hobi penulis ini adalah membaca dan menonton film. Winna Efendi memiliki hobi menulis, dimulai dari halaman-halaman buku dan akhirnya terlibat dalam komunitas menulis online. Winna menulis dalam bahasa Inggris dan juga bahasa Indonesia. Ia juga bekerja sebagai jurnalis lepas untuk majalah dan sebagai jurnalis mode di komunitas mode Indonesia (Fasity). Berikut ini karya-karya yang pernah dibuat oleh Winna Efendi:

  1. Kenangan Abu-Abu (2008)
  2. Ai (2009)
  3. Refrain (2009)
  4. Glam Girls Unbelievable (2009)
  5. Remember When (2011)
  6. Unforgettable (2012)
  7. Truth or Dare (2012)
  8. Draft 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu (2012)
  9. Melbourne: Rewind (2013)
  10. Tomodachi (2014)
  11. Happily Ever After (2014)
  12. Girl Meets Boy (2015)
  13. The Little Thing Called Hope (2016)
  14. Some Kind of Wonderful (2017)
  15. Someday (2017)

All That is Lost Between Us

Demikian review novel All That is Lost Between Us. Apakah Grameds tertarik membacanya? Ada beberapa rekomendasi novel romance yang tidak kalah kerennya dengan novel All That is Lost Between Us Karya Winna Efendi yang bisa Grameds dapatkan di www.gramedia.com: Selamat membaca, #SahabatTanpabatas!

Penulis: Lala

Written by Ananda