in

Review Buku Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup Dewasa Muda Di Dunia Kerja Karya Samuel Ray

Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup Dewasa Muda Di Dunia Kerja hadir sebagai buku yang menyoroti lika-liku kehidupan setelah lulus kuliah—yang kata orang-orang bagaikan hutan rimba. Samuel Ray, penulis buku ini merupakan content creator yang sangat aktif mengedukasi audiensnya tentang financial freedom dan frugal living di usia muda. Dengan menulis, Samuel Ray menyuarakan isi hati, keresahan, dan perjuangan orang dewasa muda yang tengah memasuki dunia kerja.

Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

button cek gramedia com

Grameds, kalau kamu anak kuliahan atau fresh graduate yang ingin meniti karier, buku ini akan menjadi peta untuk menghadapi dunia kerja yang kompleks. Fenomena industri kerja yang tak seindah khayalan ini bukan isu belaka, tetapi realitas yang dapat kita temukan di mana saja. Di media sosial misalnya, ada banyak cuitan keluhan dan curahan hati tentang kesulitan menghadapi lingkungan toxic, culture kantor yang asing, dan lain-lain.

Drama dalam kehidupan kerja bukan gosip di kalangan orang dewasa muda, tapi benar-benar ada dan perlu kita hadapi dengan bijak. Walau begitu, tak semua jenis pekerjaan memiliki masalah dan tantangan yang sama. Namun, sebagai orang dewasa muda yang harus siap kerja demi mapan secara finansial, tentu saja isu-isu di dunia kerja perlu menjadi fokus utama.

Nah, buku Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup Dewasa Muda Di Dunia Kerja mengajak kita menyelami tiap isu yang dapat hadir selama kita bekerja. Melalui sudut pandang yang profesional, pembahasan dalam buku ini tidak terkesan menggurui. Sebaliknya Samuel Ray membedah tiap isu dan fenomena dengan cara yang cukup sederhana dan mudah dipahami oleh siapa saja.

Kabar baiknya, buku ini sudah hadir di gramedia.com dan toko buku, lho. Kamu bisa langsung membawa pulang buku ini untuk dijadikan panduan dalam menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan. Namun, sebelum kamu membacanya, mari kita berkenalan dengan sang penulis yang ternyata sudah memiliki segudang pengalaman dalam dunia kerja.

 

Profil Samuel Ray, Profesional HR dan Penulis Buku Anak Kantoran

sumber: linkedin

Samuel Ray atau yang biasa dipanggil “Ko Sam” oleh para pengikutnya di Instagram ini merupakan profesional HR yang sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun. Selama kariernya yang cemerlang, Samuel Ray sudah pernah bekerja di berbagai perusahaan multinasional. Kini dirinya menjadi konten kreator di Instagram dengan akun @srl789 dan sudah mengumpulkan 159 ribu pengikut.

Di dunia maya, Samuel Ray dikenal karena konsisten menulis konten edukasi tentang finansial dan karier berdasarkan pengalaman pribadinya. Ia juga tidak segan menampilkan sisi personal dan kehidupan pribadinya. Sebagai seorang ayah dan suami, Samuel Ray aktif membagikan cerita rumah tangganya dengan menyelipkan pesan moral.

Melalui konten kehidupan sehari-hari, ia banyak berbagi sudut pandang tentang cara parenting yang bijak. Alhasil, banyak audiens yang relate dengan sudut pandang Samuel Ray dan value yang ia selipkan pada tiap kontennya. Kini selain menjadi kreator konten bersama istri dan putri tunggalnya, Samuel Ray juga aktif menulis buku.

Di tahun 2017, Samuel Ray menulis buku Lagi Probation yang menceritakan lika-liku perjuangan mencari pekerjaan. Perjalanan mencari kerja dalam buku dituliskan dengan runut, mulai dari upaya membuat CV, sesi interview yang bagaikan kencan pertama, rangkaian tes, hingga sistem kerja kontrak. Tiap babnya menampilkan sisi lain dari perjalanan mendapatkan pekerjaan yang akan relate bagi semua orang.

Buku Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup Dewasa Muda Di Dunia Kerja bagaikan kelanjutan kisah orang dewasa muda dalam buku Lagi Probation. Terbit di Gramedia Pustaka Utama pada 28 Oktober 2023, buku dengan total total 280 halaman ini menyajikan rangkaian kisah pahit dan manis yang tak kalah menarik.

 

Sinopsis Buku Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

button cek gramedia com

Berangkat dari segudang pertanyaan tentang dunia kerja, Samuel Ray menulis buku ini untuk membagikan pengalaman, perspektif, dan pandangannya. Baginya, buku Anak Kantoran ini seakan melanjutkan percakapan yang ternyata belum usai di buku Lagi Probation.

The Architecture of Love | Di balik Pena

Ada satu pertanyaan yang coba dijawab dalam buku ini, yaitu “Oke, saya sudah dapat kerjaan. Lantas, bagaimana saya dapat bertahan hidup di kantor yang ternyata tak seindah jualan recruiter di job fair?”.

Buku ini menyoroti masalah paling dasar bagi semua pekerja, yaitu waktu yang harus dihabiskan untuk berangkat kerja, pulang dari kantor, dan menjalani pekerjaan. Rata-rata tiap pekerja menghabiskan waktu 8 jam per hari di kantor untuk bekerja. Namun, seusai jam kerja, pekerja harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk pulang ke rumah. Begitu pula saat jam berangkat kerja yang dipenuhi masalah kemacetan.

Fenomena menghabiskan setidaknya sepertiga waktu untuk pekerjaan sudah menjadi hal yang biasa. Namun, apakah para pekerja benar-benar mencintai kantor mereka? Bagaimana kalau mereka tidak menyukai pekerjaan yang dijalani dan hanya bekerja demi gaji? Terkadang beberapa pekerja mempertanyakan bisakah hal-hal ini disebut sebuah kesalahan.

Pertanyaan semacam ini turut menampilkan kehidupan orang-orang dewasa muda yang dihantam badai quarter-life crisis.

Pertanyaan lain pun menyerukan hal serupa, seperti bagaimana kalau ada pekerja yang tidak kunjung mendapat promosi meski telah giat bekerja? Apa saja cara menghadapi atasan yang toxic? Apa yang harus dilakukan untuk menghadapi culture baru di kantor? Benarkah kantor akan menahan pekerja yang ingin resign? Semua pertanyaan ini akan dijawab melalui berbagai sudut pandang.

Hingga akhirnya buku ini membahas hal yang paling mendasar, yaitu apa sebenarnya tujuan akhir dari semua ini? Pertanyaan ini membawa kita pada jawaban tentang arti bekerja di kantor yang terkadang melelahkan secara fisik dan mental. Grameds, sekarang mari kita kupas tuntas kelebihan dan kekurangan buku ini, Grameds.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Ditulis dengan gaya bahasa yang ringan, santai, dan gaul sehingga cocok untuk dibaca di waktu luang.
  • Tulisannya penuh afirmasi positif untuk pembaca.
  • Pembahasan dalam delapan bab dituturkan dengan ramah dan tidak terkesan menggurui.
  • Tiap bab memiliki pembahasan yang berbeda, tetapi tetap nyambung dan relevan.
  • Berisi banyak tips dan strategi seputar dunia kerja yang relate bagi semua kalangan.
  • Tutur katanya sederhana dan bijak meski ditujukan untuk memotivasi pembaca.
  • Penulis tidak memaksakan pembaca untuk memilih satu pilihan pada tiap isu, tetapi memberikan banyak pilihan, solusi, dan alternatif.
  • Berisi selipan wawancara dan pengalaman nyata tentang dunia kerja.
  • Dilengkapi dengan berbagai ilustrasi yang relate dan mendukung pembahasan.
Cons
  • Lebih cocok dibaca oleh kalangan anak kuliahan, fresh graduate, dan pekerja dewasa muda yang ingin menekuni karier.

Kelebihan Buku Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

button cek gramedia com

Buku ini terdiri dari delapan bab, yaitu bab 1) Karier, Jangan Sekadar Mengalir, bab 2) Lulus Probation, bab 3) Beradaptasi, bab 4) Promosi Boleh Diminta, Kok, bab 5) Quarter-Life Crisis, bab 6) Jangan Lupa Bahagia, bab 7) Tutorial Resign yang Baik dan Benar, dan bab 8) The Endgame.

Buku ini merupakan pengalaman pribadi Samuel Ray saat masih menjadi anak kantoran di Jakarta. Masih dengan format buku sebelumnya, buku ini bagaikan catatan perjalanan karier Samuel Ray, lengkap dengan value pada tiap kisahnya. Namun, kita tidak akan merasa pusing saat membacanya karena buku ini dituturkan dengan kronologis dan sederhana.

Pembahasan pun dimulai dari makna karier di era modern yang kerap membuat orang-orang dewasa muda terjebak dalam kebimbangan. Lalu, pembahasan berlanjut pada fenomena probation atau percobaan kerja yang biasanya berlangsung dari tiga bulan sampai lebih. Bagi para pekerja muda, bab ini akan memberikan wawasan yang luas tentang masa percobaan yang terkadang dianggap menakutkan.

Bab-bab berikutnya juga memuat isu yang akan dialami para pekerja muda, terutama tentang pembahasan adaptasi di kantor baru. Pembahasan ini tak hanya relate bagi pekerja saja, tapi juga orang-orang dewasa yang ingin bekerja kembali di usia yang cukup tua. Poin tentang adaptasi juga relevan bagi anak kuliahan yang akan terjun ke fase baru.

Meski tiap bab memiliki topik yang berbeda, tetapi Samuel Ray mampu merangkai alur yang saling berkesinambungan. Alhasil, kita tidak akan merasa membaca delapan cerita, tetapi cerita utuh dengan beragam masalah. Nah, selain mirip diary Samuel Ray, buku Anak Kantoran juga menampilkan kata-kata motivasi. Uniknya, kata-kata motivasi ini disampaikan dengan friendly layaknya seorang rekan berpengalaman kepada kawannya.

Hal ini terlihat dari penyampaian pesan dan motivasi yang tidak terkesan disampaikan oleh HRD atau senior. Sebaliknya cara penyampaiannya terkesan “merangkul” pembaca. Poin positif inilah yang membuat keseluruhan ceritanya asyik diikuti. Di sisi lain, terselip juga poin-poin menarik tentang “drama-drama” di kantor, seperti politik kantor, budaya kerja, dan lain-lain yang akan terasa asing bagi pekerja baru.

Satu hal yang menarik dari buku Anak Kantoran adalah variasi pada ceritanya yang tak selalu monoton bercerita atau memotivasi. Samuel Ray memberi sentuhan kreatif dengan cara memasukkan hasil wawancara kepada beberapa pihak. Selain itu, ada pula selipa jawaban dari para pengikut Samuel Ray di Instagram.

Variasi inilah yang membuat kisahnya terasa lebih “hidup”, menyenangkan, dan realistis. Selain itu, buku ini termasuk bacaan ringan karena babnya tidak lebih dari sepuluh dan halamannya tidak mencapai 300. Jadi, buku ini nyaman dibaca dalam sekali duduk.

Grameds, kalau merasa membaca buku motivasi tentang karier akan terasa berat, buku ini akan mematahkan keraguan kamu. Layout bukunya disusun dengan rapi dengan berbagai ilustrasi, dari ukuran besar sampai kecil. Sentuhan kreatif ini membantu kita lebih terhubung dengan isi ceritanya.

Pendek kata, buku ini adalah kisah perjalanan karier yang ringan, tetapi isinya “daging” semua. Meski begitu, Samuel Ray sebagai penulis tidak memaksakan pembaca untuk memilih satu solusi dari tiap masalah yang dihadirkan. Sebaliknya ada banyak solusi, pilihan alternatif, jalan karier yang dapat kita ikuti. Samuel ingin menekankan bahwa apa pun pilihan karier kita, itu tetap yang terbaik berdasarkan kemampuan, motivasi, dan preferensi kita.

Grameds, buku yang isinya “daging” ini bisa menjadi bacaan berbobot yang tepat buat kamu. Nah, sekarang mari kita kulik apa kekurangan dari buku ini.

Kekurangan Buku Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

button cek gramedia com

Buku ini mungkin lebih cocok dibaca untuk kalangan tertentu saja, seperti anak muda yang sedang kuliah atau mencari kerja, fresh graduate, dan pekerja usia dewasa muda. Namun, tak menutup kemungkinan pembaca di luar kalangan itu akan tertarik menyimak isi buku ini.

Selain itu, buku ini berisi pembahasan yang sebenarnya kerap dikulik oleh Samuel Ray di media sosial. Namun, pembahasan dalam buku dibuat lebih mendalam, menarik, kreatif, dan pastinya berbobot.

Pesan Buku Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

Anak Kantoran: Perjalanan Memaknai Hidup

button cek gramedia com

Buku ini membicarakan banyak hal dan memberikan segudang insight. Jika dirangkum maka ada satu pesan yang menarik buat dijadikan panduan dalam berkarier. Buku ini memuat banyak topik, dari karier, promosi, hingga resign. Namun, semua topik dapat disatukan dalam sebuah analogi.

Ya, Samuel Ray membuat analogi tentang bus yang diibaratkan seperti kantor dan para penumpangnya adalah orang-orang yang bekerja sebagai karyawan. Nah, tiap penumpang bus akan memiliki tujuan dan tempat perhentian yang berbeda.

Namun, semua penumpang itu berada di bus yang sama sehingga harus mengikuti peraturan yang berlaku. Analogi ini sangat tepat untuk menggambarkan situasi di dunia kerja yang meski selalu penuh rintangan dan drama, tetapi pekerja harus tetap memposisikan diri dengan layak sembari melangkah menuju tujuannya.

Grameds, kalau kamu tertarik, langsung saja bawa pulang buku ini. Gramedia selalu setia menjadi #SahabatTanpaBatas yang akan memberikan buku-buku berkualitas dan asli dari penulis terbaik agar kamu dapat #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gheani

 

Rekomendasi Buku Motivasi

Lagi Probation: Menikmati Perjalanan Mencari Kerja karya Samuel Ray

Lagi Probation

button cek gramedia com

Mencari kerja adalah proses yang dihadapi semua orang dalam perjalanan kariernya. Namun, sering kali ada kebingungan dan ketidakpastian yang muncul. Mulai dari informasi yang nggak lengkap mengenai lowongan kerja, HRD yang susah dihubungi, sampai nego gaji yang alot. Lewat Lagi Probation, Samuel Ray—seorang praktisi HR profesional—membagikan tips dan trik mencari kerja, mulai dari menulis CV hingga negosiasi gaji, yang ditulis dengan bahasa yang sederhana dan “mendarat”, tanpa ditutup-tutupi, berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya. Buku ini ditulis untuk kamu yang baru pertama kali mencari pekerjaan, sedang ingin mencari pekerjaan baru, atau sedang mengenang masa-masa mencari pekerjaan. Karena hidup adalah sesederhana menjalani satu proses probation ke probation selanjutnya.

 

Insecurity Is My Middle Name karya Alvi Syahrin

Insecurity Is My Middle Name

button cek gramedia com

Insecurity is My Middle Name merupakan buku self-healing yang ditulis oleh Alvi Syahrin. Melalui buku ini akan banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini bersarang di dalam kepala. Pada buku ini, penulis akan mengajak pembaca untuk berdamai dengan ‘insecurity’ yang selama ini dialami dengan cara yang positif, terus bertumbuh, terus berkembang dan menjadi versi yang lebih baik dari diri kita sebelumnya. Pembaca akan diajak lebih mengenali makna insecurity dan tips untuk berdamai dengan diri sendiri.

“Jika kamu masih mengaitkan ‘beautiful’ dengan fisik, well you’ve missed a lot of real beautiful things. Menurutku, ‘beautiful’ ini banyak macamnya. Ada yang cantik tutur katanya, lembutnya cara dia berbicara, begitu hati-hati dalam setiap ucapannya dan menenangkan untuk di .dengar. Ada juga yang cantik perilakunya. Mungkin tak banyak bicara, tetapi selalu berusaha untuk berbuat baik dalam diam. Selalu mencari cara untuk menolong seseorang. Isn’t it beautiful?” 

 

Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa karya Alvi Syahrin

Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa

button cek gramedia com

Sudah melamar kerja kesana kemari namun tak kunjung mendapat panggilan, atau ketika berusaha keras untuk masuk ke perguruan tinggi impian, tetapi tidak diterima. Rasa ingin menyerah dan patah semangat pasti pernah dialami setiap orang. Jika pembaca sedang berada di kondisi tersebut, maka buku “Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa” sangat direkomendasikan untuk dibaca. Buku karangan Alvi Syahrin ini akan menemani pembaca melalui masa-masa sulit itu lewat kata-katanya yang bijak dan menenangkan.

 

Written by Adila V M