in

Review Buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah Karya Lida Maulida

Di dunia yang serba sibuk ini, kita sebagai seorang manusia pastinya pernah merasa lelah. Lelah akan kehidupan yang panjang, aktivitas yang tiada hentinya, dan kebiasaan yang terus berulang. Belum lagi, berbagai masalah terus muncul menyelimuti hari-hari kita. Hal tersebut wajar dirasakan.

Di balik semua itu, masih banyak hal-hal yang bisa disyukuri. Selalu ada hikmah dibalik bencana. Selalu ada pembelajaran yang baik dari cobaan yang berhasil dihadapi dan dilewati. Namun, semua hal baik tersebut bisa luput jika pandangan kita terhalangi dengan segala perasaan dan pengalaman negatif.

Maka dari itu, ada baiknya untuk mengambil jeda sejenak. Biarkan dirimu berpikir secara jernih untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupmu. Entah itu untuk putar balik, atau melanjutkan perjalananmu. Sesungguhnya, hanya dirimu yang tahu, mana yang terbaik untukmu.

button cek gramedia com

 

Buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah ini hadir dengan alasan, karena maraknya situasi yang memaksa kita untuk berhenti sejenak. Banyaknya tragedi menyisakan banyak persoalan, baik pada skala kecil maupun besar. Hal ini membawa kita kepada pilihan untuk semakin hanyut pada ketakutan, kegelisahan, dan keresahan, tanpa berbuat apapun, atau melakukan hal bisa kita lakukan.

Buku karya Lida Maulida yang terdiri dari total 160 halaman ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tanggal 13 Juli 2021. Sayangnya, informasi tentang Lida Maulida tidak ditemukan. Oleh karena itu, kita langsung masuk ke sinopsis buku ini saja ya, Grameds.

 

Sinopsis Buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah

button cek gramedia com

 

Tulisan ini sebenarnya merupakan hasil dari perenungan yang mendalam dari sebuah kegelisahan. Selama berbulan-bulan, saya dan hampir semua orang lainnya mengisolasi diri di rumah, menahan rasa cemas demi keselamatan diri dan keluarga. Di tengah keheningan itu, muncul pertanyaan, “Apakah situasi ini hanya akan menimbulkan kecemasan semata?”. Pada akhirnya, saya menemukan jawaban bahwa mungkin saja Allah menginginkan kita untuk berhenti sejenak, untuk merenung dan merefleksikan hidup.

Saat semuanya kembali normal, kita dapat melangkah dengan penuh kebahagiaan, meskipun kesan dan dampak pandemi akan tetap terukir dalam ingatan kita. Meskipun semua tidak mungkin sama lagi saat ini semua telah selesai, terlepas dari pandemi ini adalah konspirasi atau tragedi yang sungguh-sungguh terjadi. Namun, satu hal yang pasti, semua ini sudah Allah takdirkan untuk kita. Banyak anak-anak yang tumbuh dalam situasi yang sulit ini.

Perspektif kita terhadap kehidupan pasti akan mengalami perubahan setelah semua yang terjadi. Mungkin beberapa dari kita akan mengalami culture shock, tapi pada akhirnya kita semua harus menyesuaikan diri dan belajar dari pengalaman ini. Kita akan memulai lagi semuanya dari nol. Cara pandang kita terhadap kehidupan sosial, pendidikan, kesehatan, dan keuangan pasti akan berubah. Kita akan diuji untuk menghadapi hidup yang semakin terhubung dan bergantung dengan teknologi. Kita ditantang untuk bertahan, meskipun hanya di rumah saja.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Mari kita kembali ke titik nol dan memulai kembali dengan semangat dan tanggung jawab kita sebagai bagian dari panggilan kemanusiaan yang universal. Dengan kesadaran penuh, kita akan melanjutkan perjalanan kita kembali dengan penuh makna dan rasa semangat. Semoga!

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah

button cek gramedia com

 

Pros & Cons

Pros
  • Isi buku relevan dengan kehidupan banyak orang.
  • Ditulis secara ringkas dan rapi.
  • Mampu memberikan insight baru.
Cons
  • Bersifat kurang universal.

Kelebihan Buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah

button cek gramedia com

 

Buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah karya Lida Maulida ini memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya buku yang layak untuk dibaca. Kelebihan pertama, yaitu isi buku ini sangat relevan dengan kehidupan banyak orang.

Lida Maulida berhasil menyajikan topik-topik yang dapat dirasakan oleh banyak pembaca, terutama dengan mengangkat latar saat terjadinya pandemi, yang mana semua orang di dunia mengalami hal itu sehingga memungkinkan mereka untuk merasa terhubung dengan cerita yang disajikan. Selain itu, buku ini ditulis dengan ringkas dan rapi, sehingga mudah dipahami dan diikuti oleh pembaca dari berbagai latar belakang.

Yang tidak kalah pentingnya, buku ini mampu memberikan wawasan baru dan sudut pandang yang baru bagi para pembacanya. Banyak pembelajaran dan motivasi yang bisa didapat dari membaca buku yang satu ini. Jadi, buku ini sangat direkomendasikan untuk Grameds!

Kekurangan Buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah

button cek gramedia com

 

Buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah karya Lida Maulida memiliki banyak kelebihan, seperti fokus yang kuat pada pengalaman selama pandemi yang memberikan kedalaman emosional. Namun, kekurangan utamanya adalah kurangnya keuniversalan cerita karena terlalu terkait dengan masa lalu. Pengalaman karakter dalam pandemi bisa terasa mendalam, tetapi hal ini juga bisa membuat ceritanya kurang relevan secara umum setelah pandemi berlalu.

Kelebihan lainnya mungkin terletak pada gaya bahasa yang kuat, karakter-karakter yang autentik, dan alur cerita yang lancar. Namun, kekurangannya adalah kurangnya pengembangan tema di luar konteks pandemi, yang mungkin membatasi daya tarik buku ini bagi pembaca yang mencari cerita dengan lapisan makna yang lebih dalam atau tema yang lebih universal. Dalam mengevaluasi buku ini, perlu dipertimbangkan bagaimana kelebihan dan kekurangan tersebut berdampak pada keseluruhan pengalaman membaca dan daya tarik buku di luar konteks masa pandemi.

 

Pesan Moral Buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah

button cek gramedia com

 

Pesan moral yang dapat diambil dari buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah  karya Lida Maulida ini adalah kesadaran akan pentingnya mengambil waktu untuk berhenti sejenak atau beristirahat dari kegiatan duniawi yang dipenuhi dengan hiruk-pikuk yang sangat padat dan menguras energi. Selain ini pembaca juga diingatkan bahwa semua kejadian yang membuat kita berhenti sejenak dari kegiatan kita adalah mungkin itu tanda dari Allah, bahwa Allah sedang ingin kita bermuhasabah, mengevaluasi semua kebaikan yang telah kita lakukan, serta mengapresiasi diri dan merasa bersyukur atas semua apa yang telah kita tempuh. Melalui refleksi ini, kita diharapkan dapat menemukan kekuatan baru untuk melanjutkan perjalanan kita, sambil menghargai setiap langkah yang telah kita ambil dalam kehidupan ini.

Nah Grameds, itu dia sinopsis, dan ulasan dari buku Jeda Sejenak: Tentang Menemukan Alasan Untuk Berbalik Arah Atau Terus Melangkah  karya Lida Maulida. Yuk langsung saja dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Alasan untuk Tetap Hidup: Melawan Depresi dan Berdamai dengan Diri Sendiri

Alasan untuk Tetap Hidup: Melawan Depresi dan Berdamai dengan Diri Sendiri

button cek gramedia com

Apa rasanya menjadi orang yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi? Ada dorongan yang membanjiri perasaan dan pikiran mereka sampai-sampai tubuh fisiknya pun ikut sakit. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Matt Haig pernah berada di titik itu. Ia pernah mencoba bunuh diri di pinggir tebing ketika berusia 24 tahun. Serangan panik yang bertubi-tubi dan harapan yang tak lagi terlihat membuatnya berpikir bahwa mengakhiri segalanya adalah hal terbaik. Tetapi, pada langkah terakhir, ia berhenti dan mengurungkan niatnya. Sampai sekarang, ia menjadi bukti bahwa gangguan kecemasan dan depresi bisa diatasi. Melalui buku ini, Matt Haig akan membagikan pengalamannya, mulai dari gejala depresi, rasanya mendapat serangan panik, hingga apa yang membuatnya bertahan hidup hingga hari ini. Kita akan menyelami apa yang para penderita depresi rasakan dan bagaimana cara membantu mereka (atau bahkan diri sendiri) menjadi lebih baik.

Buku ini bukan karya fiksi, tulisan Matt Haig kali ini merupakan memoar pribadinya. Di buku ini, ia berbagi kisah mengenai perjalanannya melewati depresi, serangan panik, hingga hal-hal yang membuat ia masih bertahan hingga hari ini. “Jadilah berani. Jadilah kuat. Bernafaslah dan teruslah berjalan. Suatu saat nanti Anda akan berterima kasih kepada diri sendiri untuk itu.”

Alasan-Alasan untuk Kita Bisa Bahagia

Alasan-Alasan untuk Kita Bisa Bahagia

button cek gramedia com

Menjadi muslim-muslimah yang baik itu mudah, cukup hanya dengan taat beribadah. Tetapi, yakinkah kita jika dengan hanya memperbanyak beribadah membuat hati kita tenang dan bahagia? Faktanya, banyak dari kita yang merasa belum mendapatkan kebahagiaan hidup sekalipun rajin beribadah. Sering terselip kecemasan dalam hati hingga membuat kita tidak bisa menikmati apa-apa yang sudah Allah azza wa jalla anugerahkan kepada kita. Pada akhirnya, kita pun gagal mendapatkan kedamaian dan ketenangan hidup. Seakan ibadah yang selalu kita lakukan kurang berarti bagi kita yang menjalani.

Lantas, faktor apa saja yang membuat seorang muslim-muslimah tidak mendapatkan kebahagiaan hati sekalipun sudah taat beribadah? Sudah benarkah ibadah yang dilakukan kita selama ini? Dan, bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan hidup? Semua jawabannya akan dikupas secara mendetail dalam buku Alasan-Alasan untuk Kita Bisa Bahagia ini. Selamat membaca.

Kita Perlu Jeda untuk Sembuh dari Luka

Kita Perlu Jeda untuk Sembuh dari Luka

button cek gramedia com

Luka bisa datang dari mana saja. Dari orang-orang terdekat, dari orang yang kamu cintai, bahkan dari dalam dirimu sendiri. Untuk menyembuhkannya, tentu tidak mudah. Pergilah ke suatu tempat di mana kamu merasa dihargai, lalu berceritalah. Kamu akan mendapat satu sudut pandang baru untuk belajar memaafkan, belajar sabar, dan ikhlas. Serta yang terpenting, belajar untuk tidak berhenti berdoa kepada Sang Maha Pemberi Kesembuhan. Kamu akan mengerti bahwa kamu tidak pernah sendiri(an).

Semoga kamu lekas pulih dan terus bertumbuh menjadi lebih dewasa setelah perjalanan panjang yang kamu lalui. Namun, jika pada akhirnya, luka itu tak kunjung pulih dan justru memperparah keadaaanmu, mungkin inilah saat yang tepat. Saat untukmu berani memilih, mengambil ruang dan waktu untuk berhenti sejenak dari segala apa yang memenuhi isi kepalamu. Sebab, kamu perlu jeda, untuk sembuh dari luka.

Orang tercinta bahkan diri sendiri bisa melukai sehebat para pembenci. Luka-luka itu bisa membawa pada kedewasan atau keterpurukan. Terpuruk, saat luka-luka yang tak kunjung pulih membuat keadaan makin parah dan berdarah. Mungkin inilah saat yang tepat untukmu berani memilih, mengambil ruang dan waktu untuk berhenti sejenak dari segala yang memenuhi isi kepalamu. Sebab, kamu perlu jeda, untuk sembuh dari luka Kamu memerlukan buku ini.

 

Sumber:

https://books.google.co.id/books?id=D9NEEAAAQBAJ&pg=PA1&source=kp_read_button&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&gboemv=1&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Written by Adila Verni