in

Review Buku Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam Karya Ibnu Sina 

Grameds, apakah kalian pernah mempertanyakan tentang jiwa? Sesuatu yang dianggap sebagai sumber hidup setiap manusia, tetapi kehadirannya samar. Buku yang berjudul Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam yang ditulis Ibnu Sina ini akan menyajikan pembahasan tentang jiwa.

Buku ini diterbitkan dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Anak Hebat Indonesia pada 20 Juli 2023. Buku referensi psikologi ini merupakan hasil terjemahan dari buku Ahwal An-Nafs yang berisi dua judul pembahasan sekaligus, yaitu Tsalats Rasa’il fi An-Nafs (Tiga Risalah Tentang Jiwa) dan Ahwal An-Nafs (Ragam Perilaku Jiwa).

Dalam kedua bukunya tersebut, Ibnu Sina mendefinisikan jiwa dan persoalan yang ada di dalamnya. Penjelasan itu disertai juga dengan pembahasan yang mudah dimengerti meskipun sudah berusia lebih dari 1000 tahun yang lalu. Sampai hari ini, buku ini masih menjadi referensi utama Ilmu Psikologi Dunia yang sudah direkomendasikan oleh guru besar filsafat Cairo University, Prof. Dr. Ahmad Fuad al-Ahwani.

Penasaran akan pembahasan tentang jiwa oleh Ibnu Sina? Yuk kenali lebih banyak tentang buku ini dengan membaca artikel ulasan buku ini hingga selesai! Sebelum sampai ke ulasannya, kita kenalan dengan sosok Ibnu Sina dulu ya.

 

Profil Ibnu Sina – Penulis Buku Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam

Ibnu Sina, atau Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina lahir pada tahun 980 di Afsyanah, yaitu daerah dekat Bukhara yang sekarang merupakan wilayah Uzbekistan. Ayah Ibnu Sina berasal dari Balkh, dan ibunya berasal dari desa setempat di sekitar Bukhara. Ia meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia yang sekarang adalah Iran. Pada zaman itu, Kesultanan Samaniyah di Bukhara sedang dilanda konflik internal. Sebelumnya, kesultanan tersebut menjadi salah satu sentral kebudayaan yang menyaingi Baghdad.

Ibnu Sina dikenal di Barat sebagai Avicenna, yakni seorang muslim Mu’tazilah polimat yang juga dianggap sebagai astronomer, dokter, dan penulis paling penting dari Zaman Keemasan Islam. Ia juga dipandang sebagai filsuf paling berpengaruh di era pra-modern. Untuk banyak orang, Ibnu Sina disebut sebagai “Bapak Kedokteran Modern”.

Dari sekitar 450 judul karya tulisnya, 240 di antaranya berhasil diselamatkan dan bertahan sampai saat ini. Diperkirakan 240 judul tersebut dalam bidang filsafat dan 40 judul untuk bidang pengobatan. Karya Ibnu Sina yang paling populer, yaitu Al-Q?n?n f? al-Thibb (Buku Pengobatan), yang merupakan ensiklopedia medis yang dijadikan buku rujukan dan standar untuk bidang kedokteran berbagai universitas dan terus dipakai selama berabad-abad lamanya, sampai sekitar tahun 1650.

Beberapa karya Ibnu Sina dalam bentuk kitab, buku, esai, cerita, dan kumpulan puisi, yaitu sebagai berikut.

  • Al-Q?n?n f? al-Thibb (Kanon Kedokteran);
  • Kit?b al-Syif? (Buku Penyembuhan);
  • Al-Arsy?d Al-Kulliyah (Observasi Umum);
  • Mantiq Al Masyriqin (Logika Timur);
  • Kit?b al-Qulanj (Buku tentang Kolik/Sakit Perut);
  • Al-Adawiy?t al-Qalbiyah (Pengobatan Jantung);
  • Kit?b al-Insy?f (Buku Penghakiman Diri);
  • Ris?lah Hayy bin Yaqdz?n (Kisah Kehidupan Orang yang Waspada);
  • Risalah fi Sirr al-Qadar;
  • Risalah al-Mukhtasar al-Asgh?r (Ringkasan Pendek);
  • Al-Urjuzah fi Ath-Thibb;
  • Al-Qasidah Al- ‘Ainiyyah.

 

Sinopsis Buku Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam

Setiap filsuf selalu melibatkan pembahasan tentang  jiwa manusia. Sebab, itu merupakan hal yang paling dekat dengan diri kita, tapi kehadirannya sangat samar dan misterius. Setiap kali para filsuf berpikir bahwa mereka telah mengetahuinya, memahaminya esensinya, mengungkap rahasianya, dan mendalami hakikatnya, ilmu itu tetap seperti fatamorgana.

Padahal, esensinya adalah suatu pemandangan yang indah. Bahkan, sampai saat ini, pendapat Aristoteles, Sokrates, dan Plato mengenai jiwa juga masih jauh dari kebenaran. Oleh sebab itu, ilmu pengetahuan modern tak lagi membahas mengenai hakikat jiwa, tetapi menganalisis saja fenomena psikologis. Lalu, mereka menyerahkan persoalan esensi itu kepada para filsuf untuk dikaji. Melalui hal itu, diharapkan suatu hari nanti, mereka bisa sampai pada pengetahuan mengenai hakikat jiwa.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Ibnu Sina sudah mengenal ilmu kejiwaan sejak ia masih muda. Bagi Ibnu Sina, setiap orang yang mengenal dirinya, berarti ia juga mengenal Tuhannya. 

Kutipan ini bisa ditemukan dalam buku pertama karyanya yang berjudul al-Quwã An-Nafs aniyyah. Buku yang ditulis Ibnu Siwa secara khusus untuk Raja Nüh bin Mansür. Ibnu Sina mulai menjajaki dunia intelektual dengan membahas tentang jiwa manusia, dan mengakhiri karir tersebut setelah 40 tahun  dengan sebuah buku tipis yang membahas tentang jiwa juga.

Selama bertahun-tahun lamanya, ia menyusun banyak buku mengenai ilmu jiwa. Istilah masuk bab keenam dalam buku Asy-Syifä’ adalah buku kejiwaan terbaik di antara buku lain karyanya. Buku psikologi karya Ibnu Sina ini memberikan pengaruh besar dan sangat signifikan pada Abad Pertengahan.

Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan populer di kalangan filsuf Eropa. Hal ini dibuktikan dengan adanya 45 manuskrip di sejumlah perpustakaan di Eropa sampai sekarang. Pemikiran di Eropa telah dipengaruhi oleh Ibnu Sina sejak abad ke-12 sampai abad ke-17, saat Descartes muncul dan kerap kali mengutip teori Ibnu Sina untuk membuktikan keberadaan jiwa.

Selain itu, dampak psikologi yang diberikan Ibnu Sina bagi para filsuf Islam tak perlu dibuktikan lagi. Hal itu disebabkan dengan adanya pengakuan dari para ilmuwan kontemporer yang menyebutnya sebagai “guru besar”. Para ilmuwan itu meneladani pemikirannya dalam mayoritas pembahasan tentang jiwa.

Apabila pengaruh ilmu psikologi Ibnu Sina itu sedemikian besar, lantas di mana karyanya yang memotret seluruh pemikirannya mengenai jiwa itu? Seperti yang sudah disebutkan, hal tersebut terdapat pada bab keenam buku Asy-Syifã‘ ‘Penyembuhan’. Lalu, Ibnu Sina mengutip sebagian dan meringkas pemikiran tersebut, serta menuangkannya pada buku yang berjudul An-Najäh ‘kebebasan’.

Apabila pembahasan Asy-Syifã’ dinilai sangat berat dan hanya bisa dipahami oleh kalangan tertentu saja, buku An-Najäh sendiri adalah ringkasan yang lebih mudah dipahami dan cocok bagi para pengkaji tingkat menengah. Namun, pembahasan mengenai jiwa dalam buku An-Najäh terpisah-pisah. Hal tersebut disebabkan  karena sebagian pembahasan ada pada bagian akhir bab mengenai ilmu alam, dan sebagian lainnya ada dalam akhir bab tentang ketuhanan.

Oleh sebab itu, Ibnu Sina memiliki ide untuk menyatukan pembahasan mengenai jiwa itu secara sistematis dalam buku Ahwal An-Nafs ‘Keadaan Jiwa’. Dengan usaha tersebut, siapa pun yang ingin mengkaji pembahasan itu bisa melihatnya dengan mudah dalam buku terpisah yang memuat ringkasan pendapatnya mengenai jiwa secara utuh.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam

Pros & Cons

Pros
  • Buku ini mengungkap tentang jiwa dalam perspektif sains dan juga dalam perspektif agama.
  • Buku ini disusun dengan kalimat yang cukup mudah untuk dimengerti, meski pembahasannya cukup berat.
  • Tidak hanya berupa opini saja, Ibnu Sina menyertakan bukti aqli dan naqli yang menjadikan bacaan ini menjadi menarik untuk dijadikan rujukan utama para ilmuwan psikologi.
  • Buku ini menyimpan banyak intrik dan pandangan baru. 
Cons
  • Sejumlah bagian memuat referensi buku lain karya Ibnu Sina yang mungkin tidak dikenal pembaca.

Kelebihan Buku Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam

Ditulis oleh seorang filsuf, yang juga dipandang sebagai dokter dan astronomer paling berpengaruh di zaman pra-modern, menjadikan buku Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam ini menyimpan begitu banyak kelebihan. Melalui buku ini, Ibnu Sina tak hanya mengungkap tentang jiwa dalam perspektif sains, tetapi juga dalam perspektif agama.

Buku ini disusun dengan kalimat yang cukup mudah untuk dimengerti, meski pembahasannya cukup berat. Narasi yang bisa ditemukan dalam buku ini bisa dibaca dengan mengalir. Grameds bisa menemukan pendapat Ibnu Sina yang berbeda dengan pendapat ilmuwan lain.

Tidak hanya berupa opini saja, Ibnu Sina juga menyertakan bukti aqli dan naqli yang menjadikan bacaan ini menjadi menarik untuk dijadikan rujukan utama para ilmuwan psikologi. Tentunya, buku ini menyimpan banyak intrik dan pandangan baru. Buku ini sangat direkomendasikan bagi kamu yang ingin mempelajari tentang jiwa.

Kekurangan Buku Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam

Adapun, buku Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam ini masih memiliki kekurangan, di mana sejumlah bagian memuat referensi buku lain karya Ibnu Sina yang mungkin tidak dikenal pembaca. Namun, pembaca akan dibantu dengan catatan kaki yang diberikan pada bagian bawah buku ini.

Grameds, itu dia ulasan buku Terapi Jiwa: Sebuah Pedoman Wajib Ilmu Psikologi Islam karya Ibnu Sina. Yuk pelajari lebih lanjut tentang jiwa melalui buku ini. Dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com ya! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi terlengkap dan terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Seni Mengelola Jiwa Karya Sony Adams

seni mengelola jiwa

Seperti apa sukses bagi Anda? Jadi pengusaha? Memiliki harta berlimpah? Dapat keliling dunia? Pasangan menawan? Lantas seperti apa kekalahan bagi Anda? Jatuh miskin? Jatuh sakit? Dikhianati? Pernahkah Anda merasa dikecewakan setelah menaruh harapan begitu tinggi kepada seseorang atau sesuatu? Jika Anda mencari trik-trik sukses dan cepat kaya atau jika Anda mencari sukses yang definisinya adalah mempunyai banyak uang, harta, takhta, dan wanita, maka buku ini bukan untuk Anda. Namun, apabila hingga detik ini Anda masih mencari apa arti kesuksesan, terlalu banyak berpura-pura bahagia, terlalu sering khawatir, selalu takut kehilangan, maka duduklah sejenak dan buka buku ini.

Buku Seni Mengelola Jiwa karya Sony Adams akan mengajak pembaca untuk memahami arti kesuksesan yang sesungguhnya. Bukan hanya melihat kejayaan dari materi atau harta, tetapi sukses terhadap batin dan menuju kehidupan yang bermanfaat bagi orang lain.

 

Seni Berdamai Dengan Jiwa Yang Lelah Karya Distya Kusuma Wardani

seni berdamai dengan jiwa yang lelah

Bulan apa ini? Sudah musim apa sekarang? Apa kemarau tiba lebih cepat atau masih belum datang juga? Ah sepertinya hujan enggan datang tahun ini dan kemarau terlalu panjang ya? Pergeseran musim di bumi benar-benar makin tak bisa diprediksi, ya? Selintas hujan tak berkesudahan, dan selanjutnya kemarau kering beserta sambaran gelombang panas. Bagaimana dengan musim di bumimu? Sudah musim apa sekarang?

Kemarau tak ubahnya rasa lelah yang mampir dalam dirimu. Seusai kesibukan bercocok tanam di musim lalu, rasa lelah menggerogoti tubuh yang telah payah. Apa kemaraumu singgah terlalu lama dan mengganggu siklus bumimu? Bila iya, mari kita cari tahu apa sebabnya dan mulai meredamnya. Kemarau tak sepenuhnya jahat, ia baik bila sesuai pada porsinya. Mari berkenalan dengan kemaraumu dan bumimu lebih dalam lagi. Supaya tidak ada salah paham lagi di antara kalian dan perjalananmu tidak banyak goncangan pun terhenti di tengah jalan di sebuah area kosong tak bertuan.

 

Seni Berdamai Dengan Pikiran Negatif : Karena, Pikiran Negatif Karya Dewi Indra Puspitasari

seni berdamai dengan pikiran negatif

Kemampuan berpikir besar adalah salah satu kunci kesuksesan yang ingin diterapkan banyak orang. Nyaris setiap tahun, buku-buku bertema ini beredar di pasaran dan banyak diburu orang. Namun banyak yang kesulitan menerapkan trik-trik yang ada di buku-buku tersebut. ‘Berpikir besar’ berarti mampu memimpikan dan memvisualisasikan apa yang dapat Anda capai dengan skala yang berani dan tanpa batas pada pemikiran Anda. Ini adalah tentang menjadi berpikiran terbuka, positif, kreatif, dan melihat peluang dalam gambaran besar. Banyak orang terpikat oleh ide-ide besar, tetapi sangat sulit bagi kebanyakan orang mewujudkannya. Mengapa? Karena mereka cenderung membiarkan pikiran mereka berjalan bebas dan menjadi liar. Berpikir besar bukan berarti meliarkan pikiran tanpa fokus. Namun bagaimana Anda mengelola pikiran positif Anda dengan lebih tepat.

Untuk berpikir besar, Anda harus terlebih dahulu memahami sebab dan manfaat berpikir kecil. Perusahaan, tim, dan individu yang berprestasi sangat terfokus untuk menyelesaikan sesuatu. Mereka tidak mahir dalam hal itu, tetapi umumnya kebanyakan orang berusaha untuk efisiensi. Pendekatan ini sangat efektif untuk pemecahan masalah, yang mendorong sebagian besar pemimpin setiap hari. Ini adalah pendekatan yang paling sering diajarkan, didorong,dan digunakan oleh manajer dan karyawan.

 

Sumber:

Written by Gabriela

Hai, saya Gabriel. Saya mengenal dunia tulis menulis sejak kecil, dan saya tahu tidak akan pernah lepas dari itu. Sebab, segala informasi yang kita dapat setiap hari, salah satunya berbentuk tulisan. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk bisa turut memberikan informasi melalui tulisan saya.

Membuat karya tulis akan selalu menyenangkan bagi saya, karena saya bisa terus belajar melalui kata-kata. Setiap kali menulis, saya akan terlebih dahulu membaca sumber untuk memperoleh informasi yang tepat. Keseluruhan proses merangkai kata tersebut adalah proses pembelajaran yang tak berkesudahan.

Saya suka menulis review buku, karena setiap buku menyajikan dunia yang baru dan memberikan banyak pengetahuan baru. Saya juga suka menulis tentang dunia kuliner dan trivia, karena ada banyak fakta unik, tips, dan juga trik yang bisa saya coba praktikkan.

Keahlian
Review buku
Kuliner
Trivia

Pendidikan
Universitas Multimedia Nusantara

Linkedin: Gabriela Estefania
Instagram: @gaby_tandean