in

Review Buku The Power of Principles Karya Dion Yulianto

Kekuasaan, sesuatu hal yang hampir diinginkan oleh semua orang, percaya atau tidak. Banyak orang di luar sana bersedia melakukan apa saja untuk memperolehnya. Mereka meyakini bahwa dengan memiliki kekuasaan, mereka dapat melakukan apapun sesuai keinginan mereka, dapat diperlakukan sebagai orang yang penting. Buku The Power of Principles karya Dion Yulianto ini berisikan panduan-panduan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menguasai dan memanipulasi orang lain dengan cara-cara yang positif dan tidak merugikan orang lain.

Buku yang diterbitkan Penerbit Jendela Penerbit pada 28 September 2023 ini memiliki total 194 lembar halaman. Dengan jumlah halaman yang tidak terlalu banyak, pembaca akan dibawa untuk mengetahui The Power of Principles yang istimewa, tapi mengundang banyak bahaya. Sebelum mengenal cerita ini lebih lanjut, yuk kita kenalan dengan Dion Yulianto, penulis novel ini.

Profil Dion Yulianto – Penulis Buku The Power of Principles

Dion Yulianto telah menulis beberapa buku nonfiksi tentang pembelajaran bahasa Inggris dan motivasi. Dion Yulianto adalah nama pena dari Diyan Yulianto. Karya fiksinya banyak berupa novel dan kumpulan cerita pendek yang sudah diterjemahkan. Selain menulis ulasan melalui blog, Dion juga gemar membaca novel dan aktif dalam membuat ulasan buku di jejaring sosial media pribadi miliknya maupun di blog. Mungkin beberapa dari kalian pernah melihat tagar #HukumKekekalanTimbunan yang fenomenal, tagar itu merupakan salah satu kontribusi kebudayaan terbaiknya.

Sinopsis Buku The Power of Principles

Banyak orang mendambakan kekuasaan dan pengaruh dalam kehidupan mereka. Rasa tidak berdaya saat tidak memiliki kuasa membuat manusia rela untuk melakukan segala cara demi mendapatkan kekuasaan, atau setidaknya menjadi sosok yang berpengaruh dan dihormati. Dalam kehidupan sehari-hari, terlihat bahwa orang yang memiliki kekuasan cenderung lebih mudah dalam menjadi hidupnya. Mereka dihormati oleh orang-orang, selalu mendapatkan prioritas pertama dalam hal apapun, pelayanan yang jauh lebih istimewa dibandingkan orang lain pada umumnya. Siapa yang tidak ingin seperti itu?

Kekuasaan memang memiliki daya tarik yang sangat menggoda, membuatnya sulit untuk ditolak. Sejarah peradaban manusia menyajikan kisah-kisah yang menggambarkan kekuasaan yang tumbuh dan jatuh secara bergantian. Intrik dan persaingan untuk merebutkan kekuasaan terjadi di setiap pusat kekuasaan di seluruh dunia.

Baik itu di istana kuno di Tiongkok dan Jepang, aula-aula mewah kekaisaran Romawi dan Yunani, gedung-gedung pemerintahan di Jerman dan London, istana-istana di Prancis dan Italia, hingga padang rumput di Asia Tengah, semua telah menjadi saksi bisu dari drama perebutan dan pergolakan kekuasaan yang tak terhindarkan.

Dari sejarah, kita dapat belajar bahwa mereka yang dapat bertahan dalam intrik perebutan kekuasaan yang penuh dengan darah hanyalah mereka yang memahami sifat asli manusia. Pola yang sama itu akan berulang-ulang terus, tanpa kita sadari persamaan dalam umat manusia lebih banyak ketimbang perbedaanya. Pola untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh hampir sama dan serupa dari zaman ke zaman, hanya praktik dan penerapannya yang berbeda.

Sebagai manusia, kita juga pasti ingin menjadi orang berpengaruh dan terpandang. Untungnya, kita tidak perlu masuk ke dalam dunia politik yang penuh dengan intrik untuk bisa mendapatkannya. Buku ini merangkum dengan jelas kiat-kiat ampuh untuk mendapatkan kekuasaan yang hasilnya sudah terbukti. Di dalamnya, pembaca dapat belajar banyak melalui kisah inspiratif, tips-tips praktis untuk menjadi orang berpengaruh yang memungkinkan kita untuk bisa mempengaruhi orang lain.

Kelebihan dan Kekurangan Buku The Power of Principles

Pros & Cons

Pros
  • Jumlah halaman yang tidak terlalu banyak.
  • Terdapat panduan praktis yang dapat langsung diterapkan.
  • Penulisan yang dibuat dengan sederhana namun efektif.
  • Terdapat kata-kata motivasi dari para tokoh terkenal dunia dan kisah-kisah inspiratif dari berbagai masa, sehingga menginspirasi pembaca.
Cons
  • Selain panduan praktis, kisah inspiratif, dan kata-kata motivasi buku ini tidak memiliki arti mendalam lainnya. 

Kelebihan Buku The Power of Principles

Buku The Power of Principles karya Dion Yulianto memiliki beberapa kelebihan, di dalam buku ini terdapat 33 kiat yang dirancang secara brilian oleh Dion yang dapat membantu pembaca dalam membangun rasa hormat dari bawahan, meraih perhatian dari atasan tanpa harus menjilat, dan bahkan bertahan serta meraih kesuksesan dalam persaingan yang cukup ketat. Setiap kiat dalam buku ini disajikan secara praktis dan sangat mudah dipahami, memberikan panduan nyata yang dapat langsung diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan.

Selain mengajarkan pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik, buku ini juga mengajarkan strategi tentang bagaimana memanfaatkan musuh atau saingan agar menjadi sekutu yang dapat mendukung kesuksesan kita. Lewat buku ini, Dion Yulianto memberikan wawasan kepada pembaca tentang dinamika hubungan antarmanusia dan bagaimana memanfaatkannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Gaya bahasa yang sederhana namun sangat efektif. Penulisan yang langsung ke inti membuat materi yang disampaikan menjadi lebih mudah dimengerti. Selain itu, jumlah halaman dalam buku ini juga tidak terlalu banyak, dengan 194 lembar halaman membuat buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh pembaca yang tidak memiliki banyak waktu luang. Dengan adanya kata-kata motivasi dan kisah-kisah inspiratif dalam buku ini juga jadi poin kelebihan yang dimilikinya sehingga dapat menginspirasi pembaca untuk menjadi pribadi yang powerful dan mampu mengatasi setiap tantangan.

Kekurangan Buku The Power of Principles

Walaupun buku The Power of Principles ini memiliki banyak kelebihan, buku ini tidak luput dari kekurangan. Kurangnya kedalaman dalaman konten yang disajikan adalah kekurangan buku ini. Meskipun cocok dibaca untuk mengisi waktu luang dan memberikan beberapa panduan praktis yang dapat diterapkan, buku ini tidak menawarkan banyak hal bermakna lainnya secara mendalam.

Pesan Moral Buku The Power of Principles

Pesan moral yang dapat dipetik dari buku The Power of Principles ini adalah pentingnya memahami dinamika hubungan antar manusia dan bagaimana cara memanfaatkanya untuk mencapai kesuksesan. Dengan belajar bagaimana cara mengubah musuh atau saingan menjadi sekutu yang mendukung kita, Dion Yulianto lewat buku ini mengajarkan kita tentang pentingnya kolaborasi dan strategi yang cerdas dan bijak dalam mencapai tujuan.

Pesan moral lainnya adalah pentingnya memiliki prinsip-prinsip yang kuat dalam menginginkan sesuatu yang positif, serta kemampuan untuk tetap kuat dalam mengatasi tantangan yang ada di depan. Dengan menggabungkan kata-kata motivasi dari tokoh terkenal dunia dan kisah-kisah inspiratif milik mereka, buku ini menginspirasi pembaca untuk menjadi pribadi yang kuat dan mampu menghadapi setiap rintangan dengan penuh keyakinan.

Grameds, itu dia sinopsis, ulasan, dan pesan moral dari buku The Power of Principles karya Dion Yulianto. Apakah kamu sudah siap membaca buku yang dapat membuat kamu menjadi pribadi yang kuat dan disegani? Yuk langsung saja dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Finding Ikigai in My Journey

finding ikigai in my journey

Ikigai adalah sebuah konsep hidup Jepang tentang menjalani kehidupan dengan penuh tujuan dan arti. Konsep tersebut beberapa tahun belakangan menjadi cukup popular di dunia. Sebagian orang mengartikan menjalani ikigai artinya bisa meraih kesuksesan dan kebahagiaan sejati dalam hidup. Padahal sebenarnya, ikigai sangat bisa dirasakan dalam keseharian tanpa perlu dikaitkan dengan sebuah pencapaian. Bahkan, dalam situasi hidup yang sedang tidak berpihak kepada kita, ikigai dapat membantu kita untuk tetap menjalani hidup dengan bermakna.

Finding Ikigai in My Journey mengajak kita untuk mengenal konsep ikigai melalui teori dari 7 kebutuhan psikologis ikigai yang digagas oleh Mieko Kamiya, seorang psikiatris Jepang, yang juga disebut sebagai ‘ibu ikigai’. Tidak hanya berisi teori belaka, tetapi pemahaman tentang teori ikigai ini dituangkan dalam sebuah perjalanan yang akan membawa kita mengunjungi beberapa kota di Jepang. Buku ini juga dilengkapi dengan ruang bagi para pembaca untuk bisa merefleksikan diri dan beberapa contoh pengaplikasian nyata ikigai dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia.

Tak Apa-Apa Tak Sempurna


tak apa-apa tak sempurna

Di dalam buku terlaris menurut New York Times yang mengguncang ini, Dr. Brené Brown, mengajak kita untuk belajar tidak terlalu mencemaskan “apa yang orang lain pikirkan” tentang diri kita dan lebih mencintai diri sendiri. Dia mengajak kita untuk menjalani hidup dengan sepenuh hati, dengan merangkul kerapuhan dan kerentanan kita, serta menumbuhkan keberanian, belas kasih, dan keterhubungan. Dengan menjalani sepuluh tiang petunjuk kekuatan hidup yang dijalani dengan Sepenuh Hati—sebuah cara untuk terlibat dengan dunia dari posisi kepantasan-diri—akan membuka hidup kita menjadi lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih bersyukur.

The Life Journey of Kachu & Moli: The Searching of Myself

the life journey of kachu & moli

Ternyata, perjalanan yang paling jauh dan melelahkan adalah perjalanan hidup kita. Namun dalam perjalanan ini, tujuan bukanlah hal yang terpenting, melainkan apa saja yang kita dapati selama menjalaninya hingga sampai di tujuan. Bersama Kachu dan kambing kecilnya, Moli, lewat buku ini kita diajak menelusuri jejak masa kecil dan betapa hal paling sederhana pun bisa dijadikan pedoman di kemudian hari Berisi kumpulan renungan yang ditulis secara menyejukkan dengan ilustrasi kartun yang manis, buku ini cocok untuk kamu yang mau menengok masa kecil dan memetik pelajaran-pelajaran dalam perjalanan menuju kedewasaan.

Manusia adalah makhluk yang begitu unik. Dengan akal budinya, manusia menciptakan budaya sekaligus mempertanyakannya. Hal inilah yang akhirnya menjadi sebuah paradoks: Sedemikian cerdasnya manusia sehingga mereka tidak mengetahui siapa diri mereka sesungguhnya. Mengapa mereka harus bergumul? Mengapa mereka harus khawatir? Mengapa mereka tidak bisa menguasai dirinya sendiri? Dan banyak hal lainnya yang tidak mudah untuk dijawab.

Jawaban-jawaban tersebut mungkin juga tidak ditemukan di buku ini. Buku ini hanyalah cermin dari keunggulan sekaligus kerentanan hidup manusia modern. Dengan berbagai macam kemajuan teknologi dan budaya, manusia dianggap membuat suatu pencapaian. Namun dalam pencapaian tersebut akhirnya manusia pun harus sadar akan hakikat dirinya sendiri yang paling dasar.

 

Sumber: 

https://www.goodreads.com/book/show/204113502-anggara-kasih

Written by Adila Verni