in

Review Buku Untukmu yang Ditinggalkan: Seni Berdamai dengan Pengkhianat

Grameds semua orang pasti pernah merasakan kecewa dan rasa sakit hati. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah karena ditinggalkan dan dikhianati dengan orang yang kita sayang atau kasihan. Rasa sakit itu bisa saja sembuh jika kita tahu cara mengatasinya, namun jika kita tidak tahu cara mengatasinya maka rasa sakit itu bisa saja berubah menjadi trauma yang dapat mengganggu kehidupan kita sendiri.

Setiap orang pasti pernah merasa ditinggalkan baik oleh pasangan bahkan dengan teman. Kita tidak bisa mengatur orang lain untuk tidak berkhianat kepada kita. Namun pengkhianatan itu pasti ada. Pengkhianatan sendiri adalah sifat kemunafikan yang berbahaya yang dilakukan seseorang dan meninggalkan orang yang sudah kita percaya.

Nah, Grameds pengkhianatan terkadang membuat kita menjadi benci dan tidak berdamai dengan keadaan. Hal ini justru membuat hati kita menjadi dongkol dan berpikir negatif. Agar kesehatan mental terus terjaga, maka berdamai dengan pengkhianatan sangat penting untuk dilakukan oleh setiap orang. Berdamai dengan pengkhianatan dan tidak mengingatnya lagi akan menyadarkan seseorang kalau kehidupan yang sedang dijalani tak selamanya sesuai dengan kenyataan. Dengan kata lain, seseorang harus bisa menerima kenyataan hidup yang terkadang tak sesuai keinginan.

Bagaimana caranya untuk bisa berdamai dengan hal itu? Buku Untukmu yang Ditinggalkan: Seni Berdamai dengan Pengkhianat akan memberikan beberapa tulisan yang akan menyadarkan kamu dan membuat kamu bisa berdamai dan memaafkan pengkhianatan. Berikut ini adalah ulasan mengenai buku Untukmu yang Ditinggalkan: Seni Berdamai Dengan Pengkhianat!

Sinopsis Buku Untukmu yang Ditinggalkan: Seni Berdamai dengan Pengkhianat

Buku ini akan memberi kamu semangat dan melihat sisi lain perihal kecewa, patah hati, dan luka, yang kerap kali datang ke hati siapa saja. Kita sering dibuat bingung dengan beberapa kejadian seperti ditinggal, diduakan, atau jenis pengkhianatan lainnya.

Perasaan kita sendiri bahkan yang terkadang membuat kita merasa terluka ketika kita menyukai seseorang dan menyimpannya sendiri malah membuat sakit hati namun jika diungkapkan ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, dia memiliki perasaan yang sama atau tidak sama sekali atau penolakan. Memang perasaan itu seperti roller coaster dan permainan teka-teki, naik turun dan sulit ditebak.

Ketika kamu bertemu dengan orang lain kamu akan menemukan dan merasakan versi lukamu dalam diri orang lain yang juga membuatnya menjadi berbeda versi. Bahkan bisa saja satu orang merasakan luka dan sakit hati yang sama penyebab nya dan sama sakitnya namun dengan versi yang berbeda-beda juga.

Meski kita sudah sering merasakan rasa sakit bukan berarti kita menyerah pada keadaan dan menjadi pribadi yang terpuruk. Dari berbagai masalah ini justru kamu harus bisa mengambil banyak pelajaran agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih kuat dan hati-hati dalam menggunakan perasaan pada siapapun.

Salah satu contoh luka itu sendiri adalah rasa asing, apakah kamu pernah merasakannya, Grameds? Rasa asing itu bisa hadir karena kita pernah merasakan rasanya ditinggalkan. Ditinggalkan sendiri akan membekaskan rangkaian cerita yang sangat dalam, semua tentang kebahagiaan, tawa, luka dan derita akan berkumpul ketika kita ditinggalkan oleh seseorang. Setiap musim memang ada tokoh nya masing-masing bergantian dan ada orang yang baru karena setiap orang ada masanya dan memang ketika sudah berganti masanya sudah selesai.

Capek? Tidak apa. Lekas pulih ya, kita tidak ditakdirkan larut atas lara ini. Lantas, perihal nanti biarlah Tuhan yang berkuasa atas diri, yang terpenting selalu berusaha memperbaiki meski terkadang masih terjebak dengan kekhilafan diri. 

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Grameds, apakah pernah berharap pada seseorang? Setiap orang berhak membangun harap pada siapapun, namun perlu dilihat kembali apakah dia benar-benar membangun dan membantu satu sama lain atau justru malah merobohkan hati dan membuat luka. Kita harus berhati-hati dalam melihat keadaan, menatap sekitar dan pastikan bahwa dia yang ingin kau tuju. Karena kamu tidak akan pernah tahu kecewa itu akan muncul kapan.  Kamu tidak akan pernah mengira pengkhianatan itu kapan terlempar ke dalam dirimu.

Namun yang paling penting adalah pintar-pintar untuk membangun hati yang kokoh dan juga matang. Jika kamu ragu maka jangan dijalani, karena keragu raguan akan hanya menyakitimu di perjalanan. Setiap orang pasti memiliki harap namun setiap harap pasti memiliki porsi gagalnya masing-masing. Maka menghindari kegagalan itu perlu adanya kehati-hatian namun jika masih gagal dan membuat luka maka tidak apa apa karena kamu sudah berusaha.

“Sudah tahu bakal terluka, masih saja memberi hati dengan percaya.”

Grameds apakah kamu pernah seutuhnya percaya pada seseorang, namun akhirnya dikhianati? Sudah membangun kepercayaan dengan begitu sempurna dan rapi namun akhirnya dirobohkan dengan mudah begitu saja. Ketika kita sudah sembuh ia hadir dan memberikan janji-janji baru dan kembali dengan wajah memelas dan meminta maaf untuk memperbaiki semuanya. Terkadang kita begitu mudah untuk percaya kembali seperti orang bodoh yang mencintai terlalu berlebihan. Hingga akhirnya kita mudah percaya dan merangkul kembali dalam hati terdalam hingga akhirnya luka yang ditanam terulang berkali-kali dan hanya akan meninggalkan rasa sakit yang begitu dalam.

Kita kadang begitu sayang tapi tidak boleh amat bodoh, luka berkali-kali dibentuk dan mungkin saatnya sudah cukup dan melepaskan segalanya. Itu lah solusi yang mudah dijalani daripada menjalani terus dengan luka yang semakin banyak dibentuk. Memberi jeda untuk berpikir, memberi sempat untuk bebas dari rasa takut yang mengecewakan.

“Tidak semua percaya akan dibalas dengan kepercayaan juga, terkadang dia hanya memanfaatkan kebaikan kita hanya untuk memperoleh kebahagiaan nya saja.”

Grameds, jika sedang merasa ditinggalkan atau dikhianati maka yang kita pikirkan ada menyalahkan diri sendiri dan bertanya apa yang salah dalam diri ini. Terkadang kita hanya perlu memperhatikan kembali apa yang sudah dilalui dan katakan pada diri sendiri jangan menetap pada dia yang sudah memilih orang lain. Kita sama-sama tahu bahwa endingnya akan ditolak dan luka kembali dinikmati. Jalannya adalah hanya tersenyum menerima semuanya lalu kembali membangun hati dengan berkata baik-baik saja, meski diri sendiri belum utuh untuk percaya kembali. Tidak ada salahnya kita percaya kepada orang, namun jangan sampai kita percaya pada orang yang salah terutama kepada orang yang sudah menyakiti kita sebelumnya.

“Begitulah rasa, ia akan merindu tanpa diminta. Bersabarlah hati yang tak diberi waktu untuk membersamai.”

Kelebihan dan Kekurangan Buku Untukmu yang Ditinggalkan: Seni Berdamai dengan Pengkhianatan

Pros & Cons

Pros
  • Terdapat ilustrasi pada setiap bab.
  • Terdapat kata-kata motivasi pada setiap bab.
  • Menggunakan bahasa puitis yang mudah dipahami pembaca.
Cons
  • Pada beberapa bab hampir menjelaskan hal yang mirip.

Kelebihan Novel Untukmu yang Ditinggalkan : Seni Berdamai dengan Pengkhianatan

Novel ini juga memiliki kelebihan yang membuat novel ini lebih menarik untuk dibaca yaitu kelebihannya ada pada ilustrasi yang ada pada setiap sub bab nya, yang menggambarkan pembahasan pada bab tersebut.

Selain itu buku ini juga memberikan tambahan kata-kata motivasi pada setiap bab nya yang merangkum pembahasan pada setiap babnya. Kata-kata motivasi ini bisa kamu ingat dan membantu kamu ketika merasakan perasaan yang sama yaitu pengkhianatan. Kata-kata motivasi ini juga ditulis dengan font yang menarik dan tidak kaku sehingga terlihat sangat menarik.

Bahasa yang digunakan pada novel ini sedikit puitis namun mudah dipahami, seperti mendengarkan seseorang yang memberi masukan dan nasehat kepada pembacanya. Buku ini tidak terlalu menggunakan bahasa yang rumit namun to the point dan tidak bertele-tele.

Kekurangan Novel Untukmu yang Ditinggalkan: Seni Berdamai dengan Pengkhianatan

Ada kelebihan ada juga kekurangan, kekurangan dari novel ini adalah isi dari setiap sub bab yang hampir mirip satu sama lain seperti sub bab jera dan ingkar, yang membahas mengenai seseorang yang datang berkali-kali dengan membawa janji manis dalam sebuah hubungan dan mengingkarinya sehingga hanya meninggalkan luka yang berulang.

Pesan Moral Novel Untukmu yang Ditinggalkan : Seni Berdamai dengan Pengkhianatan

Novel ini memberikan kita nilai-nilai yang dapat  kita ambil seperti tidak menaruh kebahagiaan dan harapan sepenuhnya kepada orang lain dengan berlebihan. Kita boleh mempercayai dan menaruh harapan serta kebahagiaan namun jika berlebihan kita akan merasakan luka dan sakit hati jika hal itu tidak dilakukan dan tidak terjadi sesuai dengan keinginan kita.

Kita hanya bisa berpegang pada diri sendiri untuk mengatur emosi dan juga perasaan kita. Tidak terlalu percaya sepenuhnya merupakan mitigasi untuk tidak merasakan sakit hati dan luka yang begitu dalam. Selain itu dengan kita tidak sepenuhnya menaruh kepercayaan dan kebahagiaan kita kepada orang lain, maka nantinya jika hal yang tidak diinginkan terjadi kita masih bisa berdamai dengan pengkhianatan itu. Namun jika kita sudah terlanjur sakit dan luka, janganlah berkelanjutan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, kita harus belajar untuk berdamai dengan pengkhianatan itu sendiri dan berdamai dengan rasa sakit hati. Jangan sampai nanti akhirnya membekas dan menjadi trauma yang dalam.

Penutup

Grameds itu dia adalah ulasan singkat mengenai buku  Untukmu yang Ditinggalkan : Seni Berdamai dengan Pengkhianatan. Jika Grameds tertarik untuk membaca novel ini, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com atau di toko buku gramedia terdekat di kotamu.

Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

 

Penulis : Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Seni Berdamai dengan Kebiasaan Buruk

seni berdamai dengan kebiasaan buruk

Manusia dan kebiasaan buruk adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat dua sisi mata uang, di mana ada kebiasaan baik, di situ juga pasti ada kebiasaan buruk. Manusia tidak bisa menyalahi kodrat sebagai makhluk yang dipenuhi cela.

Dalam buku ini Anda akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti: Mengapa Aku mudah iri terhadap orang lain? Mengapa aku terlalu insecure? Mengapa aku mudah emosi? Mengapa aku mudah stres? Mengapa aku terlalu egois? Mengapa aku selalu menyalahkan orangtua dan orang lain atas nasib buruk? Mengapa aku merasa tidak mampu melakukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang lain? Mengapa aku sulit bergaul? Mengapa aku mudah berkata kasar? Mengapa perlu sugesti positif dan berpikir positif dalam mengubah kebiasaan? Apa saja faktor yang menghambat perubahan kebiasaan kita? Apakah dengan membulatkan tekad, berempati lebih dalam, yakin pada diri sendiri, mengubah mindset, dan membuang emosi negatif maka diri ini akan berubah? Bagaimana menumbuhkan motivasi untuk belajar dan bekerja? Bagaimana membuat diri lebih fokus, cerdas, disiplin, dan damai? Dan bagaimana pula melatih kebiasaan buruk dalam sisi kesehatan dan hubungan sosial bermasyarakat?

 

Seni Berdamai Dengan Diri Sendiri

seni berdamai dengan diri sendiri

Anda harus bersahabat dengan kekurangan serta kelebihan yang ada pada diri Anda. Anda perlu berdamai dengan ketidaksempurnaan yang Anda miliki. Dalam kenyataannya setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Anda harus menemukan potensi tersebut dan mengolahnya. Anda tidak perlu menjadi orang lain untuk terlihat hebat. Anda diciptakan secara spesial oleh Tuhan. Anda diberi anugerah dan kelebihan. Oleh karena itu Anda harus bisa memanfaatkan kelebihan itu dengan sebaik-baiknya. Anda tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan orang lain jika masalah di dalam pikiran dan perasaan Anda belum dituntaskan. Anda tidak dapat menguatkan orang lain kalau diri Anda rapuh.

Anda tidak dapat meyakinkan orang lain apabila Anda tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri. Berdamai dengan diri sendiri berarti mencintai diri Anda sendiri sepenuhnya. Anda perlu berdamai dengan diri sendiri untuk mencapai kebahagiaan dan ketenangan. Dengan demikian Anda juga memiliki pikiran dan perasaan yang sejalan sehingga tidak akan ada perdebatan batin yang membuat diri Anda tertekan.

 

Seni Berdamai Dengan Emosi

seni berdamai dengan emosi

Setiap orang memiliki masalah, tentu saja ingin secepatnya meniadakan masalah itu. Konflik dan tekanan merupakan penyebab ketegangan dalam hidup. Kita sadar bahwa selama kita hidup, maka kita akan mendapatkan masalah. Tidak seorang pun luput dari masalah. Bahkan ada peribahasa mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada orang yang dapat dikatakan sebagai orang normal. Kita semua memiliki kebiasaan khusus dan terkadang menunjukkan perilaku yang tidak logis dan menderita penyakit yang disebabkan oleh emosi. Bila kita menderita sakit yang disebabkan oleh jiwa dan emosi, apakah sebaiknya kita merawat diri sendiri? Tentu saja tidak semuanya mampu kita atasi bahkan dalam kasus kejiwaan yang berat kita memerlukan bantuan profesional.

Written by Shaza Zahra

Halo, saya Shaza Zahra Hanifah, berperan sebagai editor artikel di Gramedia. Selain sebagai pekerjaan, membaca dan menulis adalah hobi utama saya. Keahlian riset saya membantu saya menyusun konten yang bermanfaat dan berkualitas di blog ini.