Agama Islam

Tata Cara Puasa Syawal yang Harus Kamu Ketahui

Niat Puasa Syawal
Written by Yufi Cantika

Tata Cara Puasa Syawal – Peringatan hari raya Idulfitri menjadi tanda masuknya bulan syawal. Setelah umat Islam di seluruh dunia menjalankan kewajiban untuk berpuasa di bulan Ramadan, umat Islam disarankan untuk lanjut menjalankan ibadah puasa syawal.

Puasa syawal adalah puasa sunah yang dikerjakan selama enak hari setelah hari raya idulfitri. Ibadan sunah ini sangat dianjurkan sekali untuk dikerjakan oleh umat muslim karena memiliki keutamaan serta pahala yang berlimpah. Salah satu hadis yang memerintahkan kepada para umat muslim untuk menjalankan puasa syawal, yang artinya:

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim).

Diriwayatkan pula dari Thawban bahwa Nabi SAW mengatakan, yang artinya:

“Puasa Ramadhan seperti menjalankan puasa sepuluh bulan. Puasa enam hari Syawal seperti menjalankan puasa dua bulan. Kebersamaan ini seperti puasa sepanjang tahun.” (Sahih Ibn Khuzaymah (2115) dan Sunan al-Nasa’i al-Kubra (2860))

Meskipun puasa syawal tidak bersifat wajib, alias memiliki ketetapan hukumnya sunah, puasa syawal yang berlangsung enam hari ini bisa memberikan banyak sekali pahala yang berlimpah bagi siapapun yang menjalankannya.

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa pahala dari puasa syawal yang kita jalankan selama enam hari di bulan syawal ini setara dengan puasa selama satu tahun. Buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah juga menjelaskan tentang puasa sunah yang dijelaskan secara terperinci, sehingga kamu bisa langsung memahami adab berpuasa, syarat, sampai hikmah dari puasa.

Niat Puasa Syawal

Niat Puasa Syawal

Niat Puasa Syawal

medcom.com

Seperti halnya ibadah lainnya, puasa sunah enam hari di bulan Syawal ini harus diiringi dengan niat. Berikut bacaan niat puasa syawal:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis syawwâli lillâhi ta’âlâ
Yang artinya:

“Aku berniat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.”

Bagi kamu yang mendadak pada pagi hari ingin mengamalkan puasa Syawal tentu diperbolehkan. Hal ini dikarenakan kewajiban niat di malam harinya hanya berlaku hanya pada puasa wajib saja. Sebab, untuk puasa sunah seperti niat puasa syawal boleh dilakukan juga pada siang hari, sejauh kamu belum makan dan minum, atau menjalankan aktivitas yang membatalkan puasa sejak subuh. Maka, dianjurkan juga untuk melafalkan niat puasa syawal pada siang hari. Berikut bacaan niat puasa syawal:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis syawwâli lillâhi ta’âlâ

Yang artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Waktu Pelaksanaan Ibadah Puasa Syawal

Niat Puasa Syawal

unsplash.com

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa waktu pelaksanaan puasa syawal selama enam hari pada bulan syawal. Idealnya, waktu dalam melaksanakan puasa sunah syawal enam hari ini dilakukan persis setelah hari raya Idulfitri, yaitu pada tanggal 2-7 Syawal.

Akan tetapi, orang yang berpuasa di luar tanggal tersebut, meskipun tidak berurutan, tetap mendapatkan keutamaan orang yang menjalankan niat puasa syawal seakan puasa wajib selama setahun penuh. Bahkan, orang-orang yang mengqadha puasanya atau menjalankan nazar puasa yang dilakukan pada bulan Syawal, mereka tetap mendapatkan keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah di bulan Syawal.

Syekh Ibrahim Al-Bairuji mengatakan bahwa “Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadan seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin. Namun yang jelas seperti dikatakan sebagian ulama, seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nazar (di bulan Syawal).” (Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).

Selain itu, para ulama juga sebagian menerangkan bahwa seseorang yang menjalankan puasa sunah seperti puasa Senin dan Kamis, puasa bidh 12, 13, 15 yang disunahkan setiap bulannya, maupun puasa Nabi Daud AS, mereka akan tetap memperoleh keutamaan puasa syawal.


Tata Cara Puasa Syawal

Adapun tata cara dalam menjalankan niat puasa syawal adalah sebagai berikut:

1. Niat puasa syawal dijalankan selama enam hari

Sebagaimana yang sudah disebutkan dalam hadis, bahwa puasa syawal dilakukan selama enam hari. Berikut hadis yang disebutkan:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

2. Diutamakan dikerjakan secara berurutan

Puasa syawal diutamakan dijalankan secara berurutan. Namun, jika tidak bisa dikerjakan secara berurutan, maka niat puasa syawal bisa dikerjakan secara terpisah-pisah.

Syaikh Ibnu Utsaimin berkata bahwa “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”

3. Diutamakan untuk mengganti utang puasa Ramadan terlebih dahulu

Kalau kamu mempunyai utang puasa Ramadan, maka disarankan kamu untuk menggantinya terlebih dahulu (puasa qadha). Hal ini berdasarkan pada penjelasan dari Ibnu Hambali dalam kitabnya Lathoiful Ma’arif. Ibnu Rajab Al Hambali berkata:

“Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Ia juga mengatakan bahwa:

“Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

Keutamaan Puasa Syawal

Niat Puasa Syawal

viva.co.id

Seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa jika kita menjalankan puasa Ramadan seperti menjalankan puasa selama sepuluh bulan. Sedangkan puasa syawal selama enam hari seperti menjalankan puasa dua bulan. Rasulullah SAW pun pernah menjelaskan bahwa orang yang menjalankan enam hari puasa syawal setelah satu bulan puasa Ramadan, maka ia akan memperoleh pahala senilai satu tahun berpuasa.

Maka berikut keutamaan puasa syawal sebagaimana yang dikutip dari NU Online:

1. Penyempurna puasa Ramadan

Salah satu yang menjadi manfaat dalam ibadah sunah adalah sebagai penyempurna ibadah yang wajib. Sebagaimana salat sunah rawatib (qabliyah serta ba’diyah) yang dapay menjadi penyempurna bagi salat fardhu. Begitupula dengan puasa syawal yang merupakan puasa sunah yang bisa menjadi penyempurna puasa ramadan.

2. Pahala puasa satu tahun

Dalam Al-Quran pada surat Al-An’am ayat 160 dijelaskan jika setiap satu amal ibadah akan dibalas dengan pahala sebanyak sepuluh kali lipatnya. Mengacu dari penjelasan ini, maka jika dikalkulasikan maka satu bulan puasa Ramadan dikalikan 10 sama dengan 10 bulan, lalu 6 hari puasa syawal dikali dengan 10 sama dengan 2 bulan. Jadi, 10 bulan ditambah 2 bulan sama dengan 12 bulan atau satu tahun.

3. Tanda diterimanya puasa Ramadan

Salah satu yang menjadi ciri-ciri diterimanya amal ibadah adalah adanya konsistensi dalam melakukan ibadah yang lain setelah ibadah yang pertama selesai. Begitu juga dengan puasa Ramadan. Salah satu yang menjadi ciri-ciri dari diterimanya puasa Ramadan seseorang adalah seseorang melakukan puasa syawal setelahnya.

4. Sebagai tanda syukur

Menjalankan niat puasa syawal merupakan sebuah bukti syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadan ia telah memperoleh anugerah dari Allah SWT, baik berupa ibadah yang bisa dijalani di dalamnya maupun ampunan yang dijanjikan untuk orang-orang yang beribadah selama bulan puasa. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (dalam riwayat lain): “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Menjaga konsistensi ibadah

Setelah selesai bulan Ramadan, bukan berarti ibadah-ibadah yang di dalamnya menjadi terputus. Dianjurkan kepada umat muslim untuk tetap menjaga konsistensinya dalam beribadah tersebut. salah satunya yaitu dengan menjalankan puasa syawal yang merupakan bukti konsistensi puasa yang telah dilakukan selama Ramadan.

6. Menjalankan Niat Puasa Syawal Sebelum Mengganti Puasa Ramadan

Melihat keutamaan dari niat puasa syawal yang sangat banyak, tentunya membuat kita ingin juga menjalankan niat puasa syawal. Namun yang kerap menjadi pertanyaan saat hendak menjalankan niat puasa syawal adalah bolehkah kita menjalankan niat puasa syawal sebelum kita mengqadha puasa ramadan?

Pasalnya, tidak semua umat muslim dapat menjalankan penuh puasa ramadan selama 30 hari. Sebagian dari kita ada yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa karena haid, nifas, sakit, atau sedang dalam melakukan perjalanan jauh atau safar. Sementara puasa ramadan yang tidak dilaksanakan itu wajib hukumnya untuk diqadha (diganti) atau dibayarkan di hari lain.

Jadi, apakah niat puasa syawal harus dikerjakan setelah kita membayar utang puasa ramadan atau kita dibolehkan melaksanakan niat puasa syawal sebelum mengganti puasa ramadan? Berikut penjelasan lengkapnya.

7. Dianjurkan membayar utang puasa ramadan terlebih dahulu

Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai masalah apakah membayar puasa ramadan terlebih dahulu, kemudian baru bisa menjalankan puasa syawal. Namun, para ulama telah sepakat jika lebih baik mengutamakan untuk mengqadha (mengganti atau membayar) puasa ramadan terlebih dahulu, setelah itu baru boleh melaksanakan niat puasa syawal selama 6 hari pada bulan syawal.

Di antara pendapat para ulama, Ibnu Hajar al-Haitami yang menjelaskan bahwa, “seseorang harus mengqada puasa Ramadan terlebih dahulu untuk mendapatkan keutamaan puasa Syawal, karena puasa Syawal beriringan dengan puasa Ramadan, yaitu keseluruhannya. Jika tidak demikian, maka tidak akan mendapatkan keutamaannya, yaitu seperti puasa sepanjang masa ( setahun puasa), jika dia tidak mengerjakan puasa karena uzur.” (Tuhfah al-Muhtaj, Jilid 3, hlm. 456).

Nah, untuk bisa memperoleh pahala puasa layaknya puasa seperti satu tahun berpuasa dengan menyempurnakan puasa Ramadan dan juga 6 hari niat puasa syawal sangatlah dianjurkan untuk kita membayar utang puasa Ramadan terlebih dahulu.

8. Dibolehkan menjalankan niat puasa syawal terlebih dulu jika ada uzur

Lalu, bagaimana kalau tidak mempunyai cukup waktu untuk menjalankan amalan puasa syawal di bulan syawal karena suatu sebab tertentu, seperti utang puasa yang terlalu banyak.

Maka, para ulama berpendapat untuk membolehkan selama tidak melalaikan dalam mengganti puasa Ramadan. Hal ini karena mengganti puasa Ramadan bisa dilakukan sampai bulan Sya’ban. Sedangkan niat puasa syawal, keutamaannya hanya bisa diperoleh saat bulan syawal.

9. Tidak harus dikerjakan selama 6 hari berturut-turut

Pendapat ulama menyatakan bahwa niat puasa syawal boleh dilakukan tanpa berturut-turut, dan tetap bisa mendapatkan keutamaannya, seperti yang dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz,

“Puasa selama enam hari di bulan Syawal telah sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan boleh mengerjakannya secara mutatabi’ah (berurutan) atau mutafarriqah (terpisah-pisah).

Karena Rasulullah SAW menyebutkan puasa Syawal secara mutlaq (baca: tanpa sifat-sifat tambahan) dan tidak disebutkan harus berurutan atau harus terpisah-pisah. Beliau bersabda: ‘Barangsiapa yang puasa Ramadan lalu diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, ia mendapatkan pahala puasa setahun penuh‘ (HR. Muslim dalam Shahihnya).” (Majmu’ Fatawa wa Maqalah Mutanawwi’ah, 15/391).

10. Tak masalah kalau melakukan niat puasa syawal setelah terbit fajar

Kalau puasa wajib Ramadan disyaratkan untuk melakukan niat di malam hari atau sebelum terbitnya matahari, berbeda dengan niat puasa syawal yang tidak masalah membacakan niat puasa syawal ketika matahari telah terbit.

Mayoritas berpendapat seperti ini karena Nabi SAW pernah melakukan hal tersebut, sebagaimana dalam hadis Aisyah RA, yang artinya:

“Rasulullah SAW bertanya kepadaku pada suatu hari: ‘Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini?)’. Aku menjawab: ‘wahai Rasulullah, kita tidak memiliki sesuatupun (untuk dimakan)’. Beliau lalu bersabda: ‘kalau begitu aku akan puasa.’” (HR. Muslim no. 1154).

Jadi, niat puasa syawal bisa kita lakukan setelah solat subuh.

11. Bisa dilaksanakan pada hari Jumat

Bagi umat muslim, menjalankan puasa sunah pada hari jumat hukumnya adalah makruh. Larangan puasa di hari Jumat ini berdasarkan pada hadis Nabi yang berbunyi:

Dari Juwairiyah binti Al Harits RA, “Janganlah khususkan malam Jum’at dengan shalat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya. Janganlah pula khususkan hari Jum’at dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu.” (HR. Muslim no. 1144)

Akan tetapi, kalau diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan suatu kebiasaan berpuasa seperti puasa Daud dan Syawal tentu hukumnya tidaklah makruh. Jadi, niat puasa syawal pada hari Jumat diperbolehkan.

12. Diperbolehkan membatalkan puasa

Jika pada puasa Ramadan, kita dilarang untuk membatalkan puasa tanpa sebab begitu saja, berbeda dengan niat puasa syawal yang dibolehkan untuk membatalkan niat puasa syawal.

Nah, itulah penjabaran tentang niat puasa syawal selama enam hari. Kamu juga bisa mempelajari puasa sunah lainnya yang sering dilakukan oleh Nabi, dan mempunyai pahala yang berlipat serta mempunyai banyak manfaat, seperti menjadi lebih sehat, lebih ceria, rezeki berlimpah, dan juga menjadi lebih saleh.

Penjelasan mengenai manfaat dari puasa sunah bisa kamu dapatkan dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah & Thibbun Nabawi. Kamu juga bisa mengetahui pola hidup Nabi serta rahasia bagaimana Nabi bisa menjalankan ibadah puasa sunah itu.


Selain terkait niat puasa Syawal, Grameds juga bisa mempelajari berbagai hal tentang puasa sunah dengan membaca buku yang bisa kamu dapatkan di Gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk-produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Nurul Ismi Humairoh

BACA JUGA:

  1. Macam Puasa Wajib: Pengertian, Niat, Waktu, dan Syaratnya
  2. Pengertian Puasa: Jenis, Syarat, Rukun, dan Ketentuannya
  3. Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Tata Caranya
  4. Niat Puasa Senin Kamis: Tata Cara, Keutamaan, dan Manfaatnya 
  5. Niat Puasa Nazar: Tata Cara, Konsekuensi, dan Macamnya 
  6. Doa dan Niat Berbuka Puasa – Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika