Bahasa Indonesia Pendidikan

50 Contoh Kalimat Kiasan dan Artinya

Written by Gilang P

Kalimat Kiasan – Kalimat kiasan adalah salah satu gaya bahasa yang kerap kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya, kata kiasan dipakai untuk menggambarkan sesuatu, mulai dari suatu benda, sifat orang, hingga bentuk fisik. Gaya bahasa ini sering kali dipakai dalam percakapan sehari-hari ataupun digunakan dalam bentuk tulisan.

unsplash.com/@Thoughtcatalog

Secara umum, pengertian kata kiasan ialah pemakaian kata-kata dengan cara menyimpangkan makna untuk menyampaikan atau menjelaskan makna yang rumit sehingga lebih mudah untuk dipahami. Kerap kali, kata kiasan ini memakai analogi atau perbandingan sehingga makna atau gambaran mengenai suatu hal bisa tersampaikan dengan baik.

Dalam hal ini, ada beberapa jenis kata kiasan yang masih sering digunakan hingga saat ini. Mulai dari kata kiasan yang meliputi perumpamaan, metafora, hiperbola, personifikasi, sinekdok, dan juga onomatopoeia. Berbagai jenis kata kiasan ini bisa membantu Grameds untuk mengungkapkan pesan dengan lebih berbeda dan menarik.

Terlebih lagi, apabila Grameds berkecimpung dalam dunia penulisan, berbagai jenis kata kiasan ini bisa digunakan untuk menghasilkan tulisan yang unik dan menarik bagi para pembaca. Dengan memakai berbagai kata kiasan untuk menggambarkan sesuatu, tulisan Grameds pun akan mempunyai ciri khas unik yang membuatnya menjadi beda dengan karya dari penulis lain.

Contoh Kalimat Kiasan dan Artinya

  1. Lintah darat (rentenir)
    • Berurusan dengan lintah darat memanglah merepotkan
  2. Kepala batu (keras kepala).
    • Ajeng tak mau mendengarkan apa yang sudah aku sampaikan. Sungguh kepala batu.
  3. Kepala dingin (tenang/sabar)
    • Rendi menyelesaikan masalahnya dengan kepala dingin.
  4. Kepala dua (awal usia 20 tahun)
    • Selamat melewati kehidupan sebagai manusia berkepala dua.
  5. Kepala rumah tangga (orang yang bertanggungjawab untuk keluarga)
    • Rini menjadi kepala rumah tangga di keluarganya.
  6. Otak udang (bodoh)
    • Aku tak memahami apa isi kepalanya, tetapi yang jelas Septi sangat memiliki kepa;a udang.
  7. Keras kepala (tidak mau menurut nasihat orang)
    • Henry sangat keras kepala. Rendi sudah bilang bahwa jalur unutk menuju ke pos 4 adalah melalui jalan sebelah kanan, eh dia malah belok ke kiri. Biar saja jika nanti dia tersesat.
  8. Kuda besi (sepeda motor)
    • Rendi baru saja menjual kuda besinya yang lama, karena dia ingin membeli model yang baru.
  9. Kuda hitam (peserta dalam lomba yang tidak diperrhitungkan kemenangannya)
    • Tak kusangka, Veranda adalah kuda hitam dalam kompetisi ini.
  10. Kutu buku (orang yang suka membaca)
    • Erisa adalah seorang yang terkenal kutu buku di daerahnya.
  11. Jago merah (api)
    • Rumah di daerah jalan Merdeka itu habis dilahap oleh si jago merah.
  12. Kutu lompat (orang yang suka berpindah dari satu grup ke grup lain)
    • Bondan adalah seorang kutu lompat, itu karena dia memanglah bukanlah orang yang setia.
  13. Domba hitam (target kesalahan)
    • Sebenarnya yang bersalah adalah Ara, tetapi mereka menjadikan Chika sebagai domba hitam.
  14. Buah tangan (oleh-oleh)
    • Mas Adam membawakan aku buah tangan saat pulang dari menonton konser di Jogja.
  15. Anak emas (anak kesayangan)
    • Lidya menjadi anak emas gurunya karena dia disiplin dan sopan.
  16. Panjang akal (cerdik)
    • Heru dan Gundul adalah anak yang panjang akal, setiap permasalahan cepat diselesaikannya.
  17. Besar kepala (sombong)
    • Jangan jadi orang yang panjang tangan, dosa. Lagipula nanti kamu tidak akan disukai oleh orang lain.
  18. Bintang lapangan (pemain terbaik)
    • Lionel Messi pernah menjadi bintang lapangan ketika masih aktif menjadi pemain sepak bola.
  19. Tanggal tua (akhir bulan)
    • Sebagai anak kos, Indah biasanya hanya makan gorengan dan mi saat tanggal tua seperti ini.
  20. Harga mati (harga tidak bisa dinegosiasikan)
    • Penjual komputer itu sudah memberikan harga mati untuk barang yang dijualnya.
  21. Hotel Prodeo (penjara)
    • Dengar dengar, Pak Ruben melakukan tindak asusila. Pastinya akan masuk ke hotel prodeo.
  22. Hidung belang (pria yang suka bermain-main dengan wanita)
    • Carilah seorang laki-laki yang bisa mengistimewakan satu perempuan saja, jangan mencari yang hidung belang.
  23. Empat mata (hanya berbicara berdua)
    • Kintan memintaku untuk berbicara empat mata dengannya.
  24. Demam studio (gugup)
    • Salah satu cara supaya tidak demam studio adalah berlatih keras.
  25. Kaki tangan (antek-antek)
    • Pada zaman penjajahan banyak orang yang rela menghianati bangsanya sendiri dan memilih menjadi kaki tangan para penjajah.
  26. Buah bibir (menjadi perbincangan banyak orang)
    • Peristiwa nahas itu sedikit banyak menjadi buah bibir di media sosial hingga saat ini.
  27. Tebal muka (tidak punya rasa malu)
    • Doni adalah orang yang tebal muka, tak peduli dengan pandangan orang lain terhadapnya yang bisa saja adalah buruk.
  28. Berdarah dingin (tidak memiliki belas kasihan)
    • Aku tak rela melihatnya disiksa oleh orangtuanya sendiri, tetapi aku juga heran sekali mengapa ada seorang ayah yang berdarah dingin begitu kepada anaknya sendiri.
  29. Main mata (melirik)
    • Dilihat-lihat, Mark sering bermain mata saat bertemu dengan Yeri.
  30. Kecil hati (penakut)
    • Janganlah kamu berkecil hati jika nilaimu jelek nantinya, teruslah belajar hingga kamu tersadar bahwa kamu belum mengerti banyak tentang apapun.
  31. Lurus hati (jujur)
    • Orang yang lurus hati akan disuka olehi banyak orang dan orang akan timbal balik dengan baik kepada dia.
  32. Makan tangan (ada yang dipikirkan atau beban hidup)
    • Hidupnya akan terus makan hati setelah masuk ke kantor.
  33. Angkat tangan (menyerah)
    • Semua warga sudah angkat tangan saat menghadapi masalah yang tak bisa diselesaikan.
  34. Meja hijau (pengadilan)
    • Kasus pembunuhan ini sudah sampai ke meja hijau.
  35. Naik pitam (marah)
    • Aksi maling di kampung itu membuat semua warga menjadi naik pitam.
  36. Besar mulut (suka berbohong)
    • Huda terlalu besar mulut, sehingga sudah tak ditanggapi lagi oleh orang-orang di sekitarnya setelah dia ketahuan berbohong.
  37. Muka masam (cemberut)
    • Kakakku bermuka masam setelah mendengar bahwa diskonan di Pasar Minggu sudah berakhir tadi pagi jam 9.
  38. Mata duitan (materialistis)
    • Sebagai manusia, menjadi mata duitan itu wajar karena hidup pastinya memerlukan banyak uang.
  39. Makan garam (banyak pengalaman)
    • Ayah sudah banyak makan garam dibanding kita, sehingga Ayah bisa memberikan nasihat dengan bijak.
  40. Bunga tidur (mimpi)
    • Eyang gelisah mengingat bunga tidurnya tadi malam.
  41. Kabar angin (gosip)
    • Ada kabar angin bahwa tetangga baru itu sangat pamrih dan sombong.
  42. Sebatang kara (hidup sendirian)
    • Dia menjalani kehidupan menyedihkan di kota ini sebatang kara.
  43. Kebakaran jenggot (marah)
    • Pakde kebakaran jenggot setelah tahu anak buahnya mencuri semua uang perusahaan.
  44. Sampah masyarakat (orang yang tidak berguna)
    • Sampah masyarakat harus dibina supaya mempunyai keterampilan.
  45. Bunga desa (wanita paling cantik)
    • Sari merupakan bunga desa di desa ini, tak heran banyak pemuda ingin mengenalnya dengan lebih dekat.
  46. Tutup usia (meninggal)
    • Nenek saya tutup usia di umurnya yang ke-79 tahun.
  47. Api amarah (emosi)
    • Walikota itu tersulut api amarah
  48. Cari muka (mencari perhatian)
    • Pegawai baru itu sering sekali mencari muka pada atasan
  49. Gudang ilmu (sumber ilmu)
    • Perpustakaan adalah sumber ilmu
  50. Awan menangis (hujan)
    • Sore kala itu, awan sedang menangis

Pengertian Kalimat Kiasan

©2015 Picjumbo/Victor Hanacek

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian kata kiasan merujuk pada penggunaan kata-kata yang menyimpang dari makna aslinya untuk menyampaikan atau menjelaskan makna yang lebih rumit. Umumnya kata kiasan memakai gaya bahasa perbandingan guna untuk memberikan gambaran sifat atau bentuk fisik mengenai suatu hal dengan lebih jelas.

Gaya bahasa perbandingan ini juga efektif untuk mengacu pada suatu makna tertentu tanpa perlu menyatakannya dengan langsung. Dengan menggunakan kata kiasan, Grameds dapat menyampaikan maksud dengan cara yang lebih unik dan menarik dari biasanya. Kata kiasan ini kerap kali dipakai oleh para penulis fiksi untuk membuat cerita lebih kreatif.

https://www.gramedia.com/products/z1-sdmi-klv-tema-6-panasperpindahannya-k13-rev-2017?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiTerkadang, pemakaian kata kiasan ini dapat memancing humor hingga pemikiran serius. Hal inilah yang menjadikan tulisan fisik semakin dramatis dan menarik apanila dibandingkan dengan penggunaan kata-kata langsung yang mengacu pada pernyataan fakta. Selain digunakan untuk tulisan fiksi, kata kiasan yang lebih sederhana juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Jenis Kalimat Kiasan

Pixabay

Setelah memahami pengertian kalimat kiasan, berikutnya ada beberapa jenis kata kiasan yang kerap kali dipakai di dalam sehari-hari.

1. Metafora

Metafora adalah merupakan yang membandingkan dua hal yang berbeda. Tak seperti perumpamaan, metafora tidak memakai kata-kata “seperti” atau “sebagai”. Sedangkan kata kiasan metafora umumnya masuk akal dan mudah dimengerti saat pembaca memahami hubungan mengenai dua hal yang dibandingkan.

Contoh metafora yang populer ialah “Waktu adalah uang.” Pernyataan tersebut membandingkan antara waktu dengan uang, dan hal tersebut tak secara harfiah memiliki arti bahwa jumlah waktu yang Grameds miliki sama dengan uang yang Grameds punya. Sebaliknya, itu berarti bahwa waktu merupakan sumber daya yang berharga, dan harus digunakan dengan efektif untuk memperoleh uang. Tiap adanya waktu yang terbuang berarti bahwa seseorang juga akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak uang.

Contoh penggunaan metafora lain:

  • Raja itu berhati batu.
  • Cinta adalah medan perang.
  • Sayang, kamu adalah matahariku.
  • Aku tenggelam dalam lautan kesedihan.
  • Teman sekamar saya sedang mengalami emosi roller coaster.

2. Perumpamaan

Perumpamaan merupakan kiasan yang membandingkan dua hal yang berbeda dengan memakai kata-kata “sebagai” atau “seoerti” dan mereka umum dipakai untuk komunikasi sehari-hari.

Berikut beberapa contoh penggunaan kata kiasan perumpamaan:

  • Anak itu berani bak singa di hutan.
  • Orang itu sedari tadi sibuk seperti lebah ketika dia mempersiapkan podium untuk pidato kepresidenan.
  • Guru baru itu setinggi pohon kelapa.
  • Tetangga baru itu sama ingin tahunya dengan kucing; tak ada yang luput dari perhatiannya.

3. Hiperbola

Hiperbola merupakan kata-kata yang dilebih-lebihkan yang dibuat untuk menekankan suatu hal atau menciptakan rasa humor. Kata kiasan ini kerap kali dipakai dalam percakapan sehari-hari.

Contoh dari hiperbola ialah, “Aku rela mati untukmu.” Kalimat itu tak serta-merta berarti bahwa satu orang secara harfiah rela mati untuk orang yang dicintainya, tetapi dipakai untuk melebih-lebihkan jumlah cinta yang dimiliki satu orang untuk orang lainnya. Kematian hanya dipakai untuk menunjukkan sejauh mana kasih sayang yang dimiliki.

Contoh hiperbola lainnya:

  • Ayah sudah memberitahumu jutaan kali untuk mencuci baju.
  • Kamu begitu kurus sehingga angin bisa membawamu pergi.
  • Sore hari begitu cerah sehingga matahari perlu memakai kacamata hitam.
  • Gilang mendengkur seperti kereta tua.

4. Personifikasi

Selain mengetahui pengertian kata kiasan, masih terdapat beberapa jenis kata kiasan lain yang kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari. Jenis kata kiasan selanjutnya adalah personifikasi. Personifikasi adalah memberikan label sifat-sifat manusia pada benda mati. Menggunakan personifikasi memengaruhi cara pembaca membayangkan sesuatu, dan itu memicu minat pada subjek.

https://www.gramedia.com/products/z1-sdmi-klv-tema-6-panasperpindahannya-k13-rev-2017?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiContoh personifikasi adalah, “Matahari menyapa saya ketika saya bangun di pagi hari.” Matahari adalah benda non-manusia tetapi telah diberi ciri-ciri manusia karena salam hanya dapat dilakukan oleh makhluk hidup.

Contoh personifikasi lainnya adalah:

  • April adalah bulan paling kejam sepanjang tahun.
  • Radio menatapku.
  • Rem mobil menjerit sepanjang perjalanan.
  • Mobil berhenti dengan keluhan mengerang.

5. Sinekdok

Sinekdok adalah adalah jenis bahasa kiasan yang menggunakan satu bagian untuk merujuk pada keseluruhan, atau keseluruhan untuk merujuk pada bagian. Misalnya, satu set roda dapat digunakan untuk merujuk pada kendaraan. Dalam contoh ini, jika mengacu pada mobil sebagai satu set roda, roda hanyalah bagian dari mobil dan bukan keseluruhannya.

Contoh sinekdok lainnya meliputi:

  • Roti dapat digunakan untuk menyebut makanan secara umum atau uang.
  • Kepala dapat merujuk pada penghitungan ternak atau orang.
  • Tangan yang disewa dapat digunakan untuk merujuk pada pekerja.

6. Onomatopoeia

Terakhir, onomatopoeia adalah bahasa yang menamai sesuatu atau tindakan dengan meniru suara yang terkait dengannya. Mereka menambahkan beberapa kenyataan pada tulisan. Contoh onomatopoeia meliputi:

  • Pemanas perapian mendesis dan retak.
  • Mesin truk menderu saat mendaki bukit.
  • Jam weker berbunyi saat aku hendak ke kamar mandi.

Kalimat Kiasan dalam Bentuk Majas

Selain jenis-jenis kata kiasan seoerti yang telah disebutkan pada poin-poin sebelumnya, kata kiasan juga ada yang berbentuk majas. Majas merupakan salah satu bentuk gaya bahasa untuk memperoleh suasana dalam sebuah kalimat supaya semakin hidup. Mudahnya dapat kita pahami bahwa majas itu bisa menjadi ungkapan yang dapat menghidupkan suatu kalimat. Majas menciptakan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang umumnya digunakan.

https://www.gramedia.com/products/z1-sdmi-klv-tema-6-panasperpindahannya-k13-rev-2017?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiBerikut ini, kata kiasan dalam bentuk majas

  1. Ironi: ironi adalah majas sindiran yang biasanya memakai kata kiasan dengan makna yang bertentangan pada keadaan yang sebenarnya.
  2. Sinisme: sinisme juga termasuk majas sindiran yang diapakai untuk memberikan sindiran secara langsung kepada orang lain.
  3. Sarkasme: majas sarkasme adalah majas sindiran dengan memakai kata-kata dengan konotasi kasar untuk memberikan sindiran pada orang lain, tetapi tidak dengan makna yang sesungguhnya.
  4. Litotes: litotes adalah majas pertentangan yang pada umumnya memakai ungkapan untuk merendahkan diri padahal fakta yang terjadi justru sebaliknya.
  5. Paradoks: paradoks merupakan majas pertentangan yang biasanya membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi sebaliknya yang saling bertentangan.
  6. Antitesis: antitesis, juga termasuk salah satu majas pertentangan. Majas antithesis biasanya memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan.
  7. Kontradiksi Interminus: majas ini digunakan untuk menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya. Biasanya penggunaan majas ini disertai dengan konjungsi, seperti hanya saja atau kecuali.
  8. Hiperbola: majas hiperbola juga termasuk sebagai salah satu majas perbandingan. Majas hiperbola digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan, bahkan sering tidak masuk akal.
  9. Eufimisme: Eufimisme merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata-kata yang kurang baik dengan kata-kata yang lebih halus.
  10. Metanomia: majas perbandingan metanomia berupa gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk mengacu pada benda umum. Bila haus, minumlah Aqua. Kata Aqua di sini dikenal sebagai sebuah merek dagang air mineral yang sudah cukup terkenal.
  11. Simile: Majas perbandingan yang satu ini umumnya menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan.
  12. Alegori: majas alegori digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan.

Baca juga :

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.