Bahasa Indonesia

Pengertian Kalimat Simpleks dan Contoh Penggunaannya yang tepat

Written by Siti Badriyah

Pengertian Kalimat Simpleks dan Contoh Penggunaannya yang tepat – Mempelajari bahasa Indonesia memang bisa dibilang menyenangkan sekaligus menyulitkan karena walaupun kita sebagai warga negara Indonesia asli yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi yang digunakan sehari-hari dalam komunikasi tetap akan mengalami kesulitan ketika mempelajarinya di sekolah maupun perguruan tinggi karena begitu banyaknya kaidah kebahasaan yang harus kita pelajari dengan baik agar dapat memahaminya dan tidak keliru dalam penggunaan setiap kalimatnya. Dalam pelajaran bahasa Indonesia, disini kita akan mempelajari begitu banyak kaidah kebahasaan seperti: struktur kata, kalimat, dll serta penggunaanya yang tepat dalam konteks materi pelajaran dan membuat sebuah karya tulis ilmiah utamanya. Penggunaan struktur kalimat yang terdiri dari begitu banyak jenis akan cukup menyulitkan kita jika tidak mempelajarinya dengan baik dan benar.

Jenis kalimat dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi kalimat majemuk, kalimat majemuk campur, kalimat sederhana (simpleks) dan kalimat rumit (kompleks). Mengutip dari buku Moeliono dan Dardjowidjojo Standar Tata Bahasa Indonesia (1988: 25), kalimat adalah bagian terkecil dari suatu ucapan atau teks (speech) yang lengkap secara gramatikal. Mengacu pada rujukan di atas, kalimat adalah kumpulan atau susunan beberapa kata yang mengungkapkan pikiran secara lisan dan tulisan.

Belajar bahasa Indonesia membutuhkan waktu yang lama. Karena ada banyak hal yang harus dipelajari serta dipahami dalam bahasa Indonesia. Salah satu hal yang harus Anda pelajari adalah membuat kalimat dengan tata bahasa yang baik dan benar. Jika Anda membuat kesalahan saat mengucapkan kalimat, kemungkinan orang lain tidak akan mengerti apa maksud kalimat tersebut. Oleh karena itu, sangat perlu untuk belajar dengan cermat untuk mempelajari tata bahasa dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Maka dari itu pada pembahasan kali ini kami akan mencoba membahas mengenai penggunaan salah satu kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya adalah kalimat simpleks. Di bawah ini adalah ciri-ciri dan contoh kalimat sederhana (Simpleks) dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Pengertian Kalimat Simpleks

Sebelum lebih jauh membahas mengenai definisi dari kalimat simpleks lebih baik kita memahami pengertian dari kalimat itu sendiri terlebih dahulu. Kalimat adalah satuan kebahasaan yang berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan mengungkapkan makna yang utuh. Kalimat adalah satuan kebahasaan terkecil yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam bentuk lisan, kalimat diucapkan dengan suara rendah, bernada tinggi, diselingi dengan jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam aksara latin, suatu kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) Untuk menyatakan kalimat baru atau keterangan lebih lanjut, tanda tanya (?) untuk memunculkan pertanyaan dan tanda Seru (!) Untuk mengucapkan pernyataan.

Setidaknya kalimat dalam kategori formal, lisan dan tulisan, harus memiliki  subjek (S) dan  predikat (P). Jika tidak memiliki kedua unsur tersebut, maka tuturan tersebut bukanlah kalimat, melainkan hanya sebuah kalimat. Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu kalimat sederhana dan kalimat majemuk.

Kalimat yang kita gunakan sebenarnya dapat direduksi menjadi kalimat dasar yang jumlahnya sangat terbatas. Dengan kata lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kita kembangkan kalimat-kalimat dasar ini, yang pengembangannya tentunya harus berdasarkan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku.

Kalimat simpleks dapat dipahami sebagai  kalimat yang terdiri dari  klausa dan kata kerja utama. Kalimat simpleks lebih dikenal sebagai kalimat sederhana. Dalam kalimat tunggal atau sederhana, ada subjek dan predikat. Namun, dalam kalimat sederhana juga dapat ditambahkan pelengkap, objek, serta informasi berdasar dari buku Taufiqurrahman Text in Structure and Language Studies (2018), kalimat sederhana adalah kalimat yang hanya memiliki  struktur dengan kata kerja atau subjek utama  dan  predikat. Kalimat sederhana berbeda dengan kalimat kompleks. Karena kalimat ini hanya memiliki satu fungsi kalimat. Sedangkan kalimat kompleks memiliki semua fungsi kalimat dan merupakan kalimat majemuk. Fungsi kalimat dalam kalimat sederhana ditandai dengan adanya fungsi predikat dalam struktur kalimat. Tanpa predikat, kalimat sederhana tidak akan memiliki fungsi kalimat.

Kalimat simpleks, atau lebih lanjut dikenal sebagai kalimat sederhana, adalah kalimat yang hanya memiliki satu fungsi kalimat. Seperti namanya, ya, sederhana. Dengan demikian, sebuah kalimat  hanya terdiri dari satu klausa atau elemen predikat. Ada beberapa jenis fungsi kalimat, yaitu subjek (s), predikat (p), objek (o), keterangan(k), dan pelengkap(pel). Nah, dalam satu kalimat, hanya ada satu fungsi dari setiap jenis.

Kalimat sederhana adalah kalimat tunggal yang terdiri dari  klausa atau  struktur predikat. Inti  kalimat yang mengandung informasi  ditandai dengan fungsi predikat. Struktur predikat ini memiliki bentuk subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap dan keterangan(K). Frasa adalah kalimat yang terdiri dari dua unsur, sehingga mungkin perlu dibentuk pola  baru. Klausa kalimat sederhana adalah kalimat nomina, kalimat verba, kalimat adjektiva, dan kalimat kuantitas. Contoh kalimat sederhana adalah Tetangganya (S) adalah seorang seniman (P).

Fungsi Kalimat Simpleks

Sebelum lebih lanjut kita memahami bagaimana fungsi dari kalimat simpleks yang ada pada sebuah teks ada baiknya kita juga memahami secara sederhana bagaimana fungsi dasar dari sebuah kalimat itu sendiri. Fungsi kalimat meliputi subjek, predikat, pelengkap, deskripsi, dan pengubah. Cara praktis menentukan fungsi sebuah kalimat:

  • Subjek

Subjek adalah subjek dari sebuah kalimat. Fungsi ini dapat dicari dengan pertanyaan “Siapa/kalimat ini tentang apa?” Subjek selalu berupa frasa nomina atau nomina, karena definisi subjek adalah hal/sesuatu yang dibicarakan oleh frasa tersebut.

  • Predikat

Predikat adalah deskripsi langsung dari subjek. Predikat dapat ditemukan dengan menanyakan “Apa yang salah dengan subjek? Apa yang dilakukan subjek? Bagaimana subjeknya?”

  • Objek

objek adalah bagian dari kalimat yang dapat diubah menjadi subjek dengan menjadi pasif atau aktif. Objek dapat dicari menggunakan istilah pasif atau aktif. Bagian yang  menjadi subjek adalah objek.

  • Keterangan

Keterangan adalah penjelasan. Dari segi ciri, dapat dipindahkan dengan menghilangkan subjek dan predikat, tanpa mengubah makna kalimat.

  • Pelengkap

Pelengkap terlihat seperti objek. Dari segi karakteristik, tidak dapat bergerak melalui S dan P dan tidak dapat berubah menjadi subjek.

Setelah memahami bagaimana fungsi dasar kalimat dalam sebuah teks bahasa Indonesia barulah kita mencoba mencari tahu lebih dalam bagaimana fungsi dari sebuah kalimat lain khususnya kalimat simpleks pada pembahasan kali ini yakni, fungsi kalimat dalam kalimat sederhana atau lebih dikenal sebagai kalimat simpleks ditandai dengan adanya fungsi predikat dalam struktur kalimat. Tanpa predikat, kalimat sederhana atau simpleks tidak akan memiliki fungsi kalimat.

Ciri-Ciri Kalimat Simpleks

Berdasar sumber rujukan dari buku Bahasa Indonesia Dasar untuk Pelajar dan Pembelajar (2021), Arif Khamdi menulis bahwa kalimat simpleks atau kalimat sederhana memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan jenis kalimat  lainnya. Berikut rinciannya:

  • Dalam kalimat sederhana yang mengandung klausa lengkap, dapat berbentuk Subjek (S) -Predikat (P), S-P-Objek (O), S-P-O-Deskripsi ( K) atau S-P-O-K – Tambahan, S-P-Deskripsi (K)).
  • Kalimatnya  sederhana karena hanya memiliki satu klausa.
  • Pada umumnya, dalam kalimat sederhana, hanya ada satu fakta atau peristiwa.
  • Kalimat sederhana tidak menggunakan kalimat penghubung atau konjungsi.
  • Kalimat simpleks juga tidak menggunakan koma.

Berdasar sumber rujukan yang lain yakni berdasar pada buku Bahasa Indonesia Dasar untuk pelajar dan mahasiswa: Bentang Pustaka, kalimat simpleks dicirikan dengan memiliki  klausa lengkap, struktur kalimat simpleks atau kalimat sederhana dan tidak ada kata penghubung.

Dengan klausa lengkap Contoh kalimat dengan klausa lengkap adalah: Subjek – Predikat (S-P). Subjek – Predikat – Keterangan(S-P-K). Subjek – Predikat – Objek (S-P-O). Subjek – Predikat – Objek – Keterangan(S-P-O-K). Subjek – Predikat – Pelengkap (S-P-Pel). Kalimat sederhana tidak menggunakan konjungsi. Kalimat sederhana memiliki  kejadian atau peristiwa yang terjadi. Dalam kalimat sederhana, mereka memiliki  klausa yang statusnya adalah predikat  dalam kalimat. Contoh elemen klausa go, left, read, stand. Contoh kalimat sederhana yang bermasalah, seperti Goro jalan, Andu liburan ke hawai, Saleh kena virus cacar monyet pada hari ini.

Jenis-Jenis Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks adalah kalimat paling sederhana dalam bahasa Indonesia. Kenapa  paling sederhana? Jawabannya adalah karena banyaknya pola kalimat. Dalam kalimat yang sama, hanya ada satu pola kalimat, yaitu  subjek (S) dan  predikat (P). Terkadang bisa juga  dilengkapi dengan item (O) atau keterangan (K).

Berdasarkan jenis predikatnya, kalimat sederhana (simpleks) dapat dibedakan menjadi kalimat nominal, kalimat verba, kalimat adjektiva, kalimat kuantitatif, dan kalimat preposisi. Selanjutnya, kalimat sederhana juga dapat disusun menjadi kalimat sederhana yang diperluas, baik  subjek maupun predikatnya, atau dengan tambahan unsur baru seperti adverbia atau pelengkap. Untuk lebih memahami jenis kalimat simpleks tersebut , mari kita simak penjelasan berikut ini:

1. Kalimat Simpleks Adjektival

Kalimat adjektival merupakan jenis kalimat tunggal yang mempunyai satu predikat yang berupa kata sifat.

Contoh:

– Pikiran adik menjadi kotor.

– Bunga bangkai sangat bau.

2. Kalimat Simpleks Nominal

Kalimat nominal adalah jenis kalimat tunggal yang memiliki predikat berupa kata benda.

Contoh:

– Topan adalah seorang Bandit.

– Dia seorang pastor.

3. Kalimat Simpleks Numeral

Kalimat numeral adalah jenis kalimat tunggal yang predikatnya berupa kata berguna.

Contoh:

– Harga diri ini adalah tidak ternilai.

– Anya memiliki buah semangka yang besar.

4. Kalimat Simpleks Preposisional

Kalimat preposisional adalah jenis kalimat simpleks yang dapat predikatnya memiliki kata depan.

Contoh:

– Dodi pergi ke pasar gelap.

– Dia di kelab malam.

5. Kalimat Simpleks Verbal

Kalimat verbal adalah jenis kalimat simpleks yang memiliki predikat berupa kata kerja.

Contoh:

– Tetangga masak ketupat.

– Iis Dahlia bernyanyi dangdut.

Contoh Penggunaan Kalimat Simpleks yang Tepat

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami bagaimana struktur kalimat simpleks yang baik dan benar kalian bisa melihat contoh sederhana dari kalimat simpleks tersebut dibawah ini:

  • Contoh 1: Hari ini, Ferdi dan Sambo akan pergi mengunjungi Lembaga pemasyarakatan.

Contoh di atas berisi klausa lengkap yang menyertakan SPOK. Kata “Hari ini” adalah kata keterangan waktu yang menunjukkan keadaan saat peristiwa itu terjadi. Kata “Ferdi dan Sambo” mengacu pada subjek. Sedangkan predikat ditunjukkan pada kata “Pergi Mengunjungi”, karena menunjukkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung. Sementara “Lembaga Pemasyarakatan” adalah frase kata keterangan tempat.

  • Contoh 2: Tetanggaku sedang belajar.

Contoh di atas berisi klausa lengkap yang hanya terdiri dari SP atau subjek dan predikat. Kata “Tetanggaku” adalah kalimat subjek. Sedangkan kata “belajar” merupakan predikat yang menunjukkan suatu peristiwa yang sedang terjadi.

  • Contoh 3: Anggi dibelikan takoyaki.

Contoh di atas berisi klausa lengkap yang mencakup SPO atau subjek, predikat, dan objek. “Anggi” mengacu pada nama orang atau subjek. Kata “dibelikan” adalah predikat. Sedangkan ‘takoyaki’ sebagai objeknya.

  • Contoh 4 : Ryujin suka sekali foto di cermin toilet mall.

Contoh di atas berisi klausa lengkap yang menyertakan SPOK tambahan. “Ryujin” mengacu pada nama orang atau subjek. Kata “suka sekali” diposisikan sebagai frase pelengkap. Kata “foto” merupakan predikat yang menggambarkan peristiwa. “di cermin”diposisikan sebagai objek. Sedangkan “toilet mall”adalah kata keterangan tempat.

  • Contoh 5: Besok, Satrio dan Febryan akan jalan-jalan ke Cibodas.

Contoh di atas berisi klausa lengkap yang menyertakan SPOK. Kata “Besok” adalah kata keterangan waktu yang menunjukkan keadaan saat peristiwa itu terjadi. Kata ” Satrio dan Febryan” mengacu pada subjek. Sedangkan predikat ditunjukkan pada kata “ jalan-jalan”, karena menunjukkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung. Sementara “Cibodas” adalah frase kata keterangan tempat.

  • Contoh 6: Pacarku sangat cantik.

Contoh di atas berisi klausa lengkap yang hanya terdiri dari SP atau subjek dan predikat. Kata “Pacarku” adalah kalimat subjek. Sedangkan kata “sangat cantik” merupakan predikat yang menunjukkan suatu gambaran keadaan seseorang.

  • Contoh 7: Goro beli pulsa.

Contoh di atas berisi klausa lengkap yang mencakup SPO atau subjek, predikat, dan objek. “Goro” mengacu pada nama orang atau subjek. Kata “beli” adalah predikat. Sedangkan “pulsa”sebagai objeknya.

  • Contoh 8 : Yuuna sangat suka makan seblak ceker di Rempoa.

Contoh di atas berisi klausa lengkap yang menyertakan SPOK tambahan. “Yuuna” mengacu pada nama orang atau subjek. Kata “sangat suka” diposisikan sebagai frase pelengkap. Kata “makan” merupakan predikat yang menggambarkan peristiwa. “seblak ceker” diposisikan sebagai objek. Sedangkan “Rempoa” adalah kata keterangan tempat.

  • Contoh 9: Aku mendengar berita bahwa Jokowi naik 3 periode.

Kalimat diatas terdiri dari dua klausa yaitu “mendengar” dan “Jokowi naik 3 periode”. Ada kata penghubung “bahwa” yang menandai hubungan induk dan anak kalimat.

Contoh 10: Sejak kerja di kelab malam, Assa terlihat jarang keluar siang.

Kalimat kedua memiliki unsur dua klausa yakni “kerja” dan “terlihat”. Dari kalimat tersebut terlihat anak kalimat bisa di depan induk kalimat. Kalimat “sejak kerja di kelab malam” adalah anak kalimat, sedangkan ”terlihat jarang keluar siang”merupakan induk kalimat. Nama “Assa” sebagai subjek dari kalimat kompleks.

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai pengertian kalimat simpleks. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas definisi dari kalimat simpleks saja tapi juga membahas penggunaan kalimat simpleks yang tepat, ciri-ciri dan jenis-jenis kalimat simpleks, dan contoh kalimat simpleks dalam teks. Kalimat simpleks sangat membantu kita dalam memahami struktur kebahasaan yang benar dalam pembelajaran bahasa yang membantu kita lebih mudah memahami dan mengerti dengan baik fungsi dan penggunaan kalimat simpleks yang tepat.

Demikian ulasan mengenai pengertian kalimat simpleks Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang pengertian kalimat simpleks dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa dan sastra lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku.& Artikel Terkait

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Pengertian, Wujud, dan Makna Kalimat Imperatif dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kalimat Pujian, Kalimat Kritikan, Kalimat Saran dan Kalimat Ungkapan Lain

Kalimat Sumbang: Pengertian, Ciri, Cara Menentukan, dan Contohnya

Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Perbedaannya

20+ Contoh Kalimat Penutup Pidato untuk Segala Jenis Acara

 

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah