Ekonomi

Pengertian Anuitas: Jenis, Rumus, dan Contoh Menghitungnya!

Written by Rosyda

Pengertian Anuitas – Bagi sebagian orang, mungkin anuitas bukanlah sebuah istilah yang umum. Namun, untuk orang-orang yang mempunyai profesi di bidang keuangan, anuitas merupakan hal yang tidak asing. Bagi Anda yang mungkin pernah mengajukan pinjaman ke bank juga pasti pernah mendengar secara singkat pengertian anuitas itu sendiri.

Jadi, berdasarkan teori perbankan, anuitas merupakan pembayaran atau penerimaan yang dilakukan secara berkala dan rutin selama periode tertentu. Anuitas juga dapat digambarkan sebagai proses pembayaran dalam besaran yang sama dan dilakukan dalam tempo tertentu. Singkatnya, anuitas dapat diartikan sebagai cicilan.

Walaupun namanya cicilan, anuitas ini tidak hanya berkaitan dengan pembayaran kredit atau utang. Saat Anda melakukan pembayaran untuk premi asuransi, maka anuitas ini juga akan digunakan. Di dalam dunia perbankan, anuitas ini akan digunakan untuk menghitung besaran bunga ataupun investasi.

Tujuannya sendiri yaitu agar nasabah mudah dalam melakukan pembayaran dan juga menerima besaran keuntungan dari investasi yang dimilikinya. Simak ulasan lengkap seputar pengertian anuitas disini!

Pengertian Anuitas

Di dalam dunia ekonomi keuangan, pengertian anuitas merupakan semua rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala dan kotinyu serta masih berkesinambungan dalam periode atau jangka waktu tertentu. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa anuitas merupakan suatu cicilan pembayaran atau penerimaan yang nilainya tetap yang jika dibayar atau diterima dalam kurun waktu tertentu.

Pengertian anuitas ini sebenarnya tidak terbatas pada pembayaran atau penerimaan yang sifatnya berkala dan berkaitan dengan pinjaman atau kredit juga. Akan tetapi, dapat digunakan juga pada investasi untuk menyiapkan kemandirian finansial di waktu yang akan datang. Secara lebih luas, pengertian anuitas ini juga sering digunakan dalam sebuah produk asuransi. Di dalam dunia asuransi, dapat diartikan sebagai sebuah manfaat pensiun yang dibayarkan secara berkala dalam setiap bulannya.

Pengertian Anuitas merupakan sebuah kontrak antara pekerja dengan sebuah perusahaan asuransi, yang mana setiap pekerja akan melakukan berbagai macam rangkaian pembayaran. Sebagai imbalannya, mereka akan memperoleh pencairan secara reguler setelah sudah tiba waktu yang ditentukan.

Sementara di dalam dunia investasi, anuitas digunakan untuk perencanaan finansial di masa mendatang supaya dapat menyediakan aliran pendapatan yang sifatnya stabil selama masa pensiun. Dana yang nantinya dibayarkan oleh pekerja akan diberikan secara berkala selama mereka masih bekerja. Untuk jumlahnya sendiri pastinya akan meningkat setiap tahun hingga masa pensiunnya sudah tiba.

Apabila kita kembali kepada konteks keuangan, maka anuitas ini akan digunakan untuk menghitung bunga pinjaman dan bunga investasi jangka panjang. Tujuan digunakannya anuitas ini pastinya supaya bisa memudahkan setiap bulannya selama jangka waktu peminjaman tersebut. Sama halnya dengan investasi, tujuannya yaitu demi memudahkan investor memperoleh imbal hasil setiap bulannya selama jangka waktu investasi berlangsung.

Pengertian Anuitas

Jenis-jenis Anuitas

Angsuran kredit ataupun pinjaman umumnya ditentukan pada waktu yang sama setiap bulannya selama waktu kredit. Sehingga dapat dibayarkan di awal periode ataupun di akhir periode. Hal yang sama juga berlaku untuk menerima imbal hasil investasi. Dengan memperhatikan syarat-syarat tersebut, dilihat dari jangka waktu pembayarannya, anuitas bisa dibagi menjadi empat jenis, antara lain:

1. Anuitas Biasa

Anuitas biasa merupakan jenis anuitas dimana pembayaran atau penerimaan dilakukan berkala untuk periode tertentu terjadi di akhir periode. Misalnya saja, pembayaran hipotek dimana pembayaran dan juga penerimaan hipotik dibayar atau diperoleh ketika akhir periode.

2. Anuitas Jatuh Tempo atau Due Annuity

Anuitas jatuh tempo atau due annuity merupakan jenis anuitas dimana pembayaran atau penerimaan akan dilakukan secara berkala untuk jangka waktu tertentu yang terjadi di awal periode. Contoh yang paling umum dari anuitas jatuh tempo yaitu produk asuransi. Ketika menggunakan produk asuransi, maka kita harus membayar premi sebelum bisa mengklaim dari produk asuransi yang kita gunakan. Selain asuransi, produk dengan anuitas jatuh tempo yaitu perjanjian sewa, rental, dan lain sebagainya.

3. Anuitas Ditangguhkan atau Deferred Annuity

Anuitas ditangguhkan merupakan jenis anuitas atau penerimaan berkala untuk jangka waktu tertentu yang terjadi atau dilakukan setelah lewat jangka waktu tertentu. Oleh karenanya, pembayaran atau penerimaan dapat ditunda.

4. Anuitas Langsung atau Immediate Annuity

Anuitas langsung merupakan anuitas dimana penerimaan atau pembayaran dilakukan secara berkala selama periode waktu tertentu atau dilakukan secara langsung tanpa adanya penundaan dalam suatu periode waktu tertentu. Salah satu contoh anuitas langsung yaitu saat Anda membeli sebuah mobil dengan cara kredit. Sebab, pembayaran dan penerimaannya tetap, maka Anda dapat melakukannya tanpa ada penundaan periode.

Kelebihan dan Kekurangan Anuitas

Perlu diingat bahwa menghitung bunga pada anuitas mempunyai kelebihan dan juga kekurangannya sendiri. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, bahwa tujuan anuitas adalah untuk memudahkan klien dalam membayar ataupun menerima pengembalian investasi mereka. Dalam proses kreditnya, adanya anuitas ini memungkinkan peminjam untuk membayar jumlah yang sama dengan cara mencicilnya setiap periode. Berbeda halnya dengan hitungan bunga efektif yang diperoleh dari pembagian plafon dengan tenor, dalam anuitas nilai cicilan pokok akan dihitung berdasarkan total cicilan, kemudian dikurangi dengan bunga anuitas.

Walaupun secara kuantitatif nilainya sama dengan tingkat bunga yang sebenarnya, tapi komposisi bunga anuitas ini berbeda. Dengan sistem anuitas, pembayaran bunga kredit di awal akan lebih besar dan kemudian semakin berkurang seiring dengan berjalannya periode kredit. Begitu pula sebaliknya, nilai pembayaran pokok akan lebih tinggi lagi. Struktur pembayaran pokok dan juga bunga akan terus berubah selama jangka waktu kredit, namun jumlahnya sendiri akan tetap sama secara nominal.

Sistem pembayaran dengan anuitas ini dinilai adil dan wajar, karena nilai bunganya dihitung berdasarkan jumlah pembayaran pokok yang masih terutang. Akan tetapi, beberapa pihak berpendapat bahwa anuitas ini dapat merugikan peminjam. Terlebih bila si peminjam ingin melunasi utangnya. Sebab, di awal komposisi cicilan cenderung lebih banyak dibayarkan untuk bunga, utang pokok tidak berkurang banyak. Hal tersebut dinilai berat karena beban hutang utama masih besar.

Pengertian Anuitas

Penilaian Anuitas

Untuk bisa menentukan nilai anuitas ini, perlu dilakukan perhitungan nilai dari pembayaran yang akan dilakukan di masa mendatang. Penilaian tersebut akan memerlukan pertimbangan nilai waktu uang, nilai masa depan, dan juga tingkat bunga. Nilai sekarang dari anuitas sendiri adalah nilai aliran pembayaran yang didiskontokan oleh tingkat bunga guna memperhitungkan pembayaran tersebut, harus dilakukan di waktu yang berbeda di masa depan.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, perhitungan anuitas ini seringkali digunakan untuk menghitung nilai dari suku bunga pinjaman. Sehingga nilai pembayaran bulanan yang menjadi pokok pinjaman, lalu ditambahkan ke tingkat bunga. Peminjam harus membayarkan selama periode pinjaman. Selain itu, perhitungan anuitas ini juga bisa digunakan untuk menghitung bunga investasi seperti halnya deposito atau investasi jangka panjang lainnya. Dalam bidang ini, dilakukan perhitungan anuitas supaya nilai keuntungan yang didapatkan bisa diinvestasikan pada dana investasi ataupun deposito dalam bentuk deposito atau jenis investasi jangka panjang lain.

Perhitungan bunga tersebut sangat berbeda dengan bunga tetap dan juga sama efektifnya, walaupun bisa menghasilkan jumlah pembayaran atau jumlah pembayaran yang sama. Akan tetapi, pada prinsipnya, perhitungan bunga ini adalah hasil modifikasi ataupun perubahan nilai dari nilai perhitungan suku bunga efektif. Tujuannya sendiri yaitu untuk memudahkan peminjam dalam membayar uang muka yang sama setiap periodenya. Ketika menghitung bunga efektif, maka bayar kembali pokok pinjaman dengan membagi batas kredit dengan jangka waktu ataupun jangka waktu pinjaman.

Hal tersebut berbeda dengan perhitungan anuitas, dimana nilai angsuran pokok dihitung dari jumlah angsuran yang sudah ditentukan sebelumnya. Lalu, dikurangi dengan hasil anuitas. Kedengarannya memang cukup rumit ya, sehingga dibutuhkan beberapa aplikasi yang digunakan untuk menghitung bunga anuitas.

Walaupun jumlah pembayaran anuitas ini mempunyai nilai yang sama dengan tingkat bunga aktual, strukturnya ternyata cukup berbeda. Dari mulai jumlah angsuran yang dihasilkan dan juga bunganya akan lebih besar dibandingkan pokoknya. Oleh sebab itu, dengan setiap periode pembayaran, tingkat bunga akan cenderung menurun selama periode kredit. Di sisi lain, pembayaran pokok tentu akan meningkat selama jangka waktu pinjaman. Struktur pembayaran bunga dan juga pkok tentunya akan lebih tinggi selama masa kredit dan juga sistem tingkat bunga ini akan terus berubah secara berkala hingga dengan berakhirnya jangka waktu kredit. Perhitungan pada bunga anuitas ini akan lebih adil karena bunga tersebut akan dikenakan atas sisa pokok ataupun pinjaman yang belum dilunasi. Akan tetapi, ada pula yang berpendapat bahwa bunga anuitas ini akan merugikan peminjam lainnya.

Sebab, setelah dicicil, terdapat beberapa jatuh tempo dan juga peminjam ingin segera membayar pinjaman tersebut. Hal itu menyebabkan beban utama pinjaman yang harus dibayar mempunyai nilai yang besar. Selain itu, karena pembayaran angsuran diberikan di awal, maka sebagian besar berupa bunga. Sehingga pinjaman pokoknya hanya berkurang sedikit saja.

Pengertian Anuitas

Rumus Bunga Anuitas

Rumus perhitungan yang dilakukan dalam menghitung suku bunga anuitas adalah sebagai berikut:

Anuitas = SP X i x (30/360)

Keterangan:
SP = Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
i = Suku bunga per tahun
30 = Jumlah hari dalam sebulan
360 = Jumlah hari dalam setahun

Namun, rumus perhitungan anuitas ini dikembangkan lagi untuk mendapatkan nilai yang sesuai berdasarkan rumus anuitas menjadi:

P x i x [(1+i)xt) / (1+i)t-1)]

Keterangan:
– P adalah pokok pinjaman
– i adalah suku bunga
– t adalah periode kredit

Contoh atau Simulasinya

Supaya semakin jelas mengenai perhitungan mengenai anuitas, yuk perhatikan simulasi atau contoh berikut ini

Kamu adalah seorang pebisnis UMKM yang memiliki utang modal usaha sebesar Rp12 juta. Utang ini memiliki periode pembayaran selama 12 bulan atau satu tahun dengan bunga 10 persen. Yuk kita hitung jumlah bunga yang harus dibayar dan jumlah cicilan per bulan.
Berdasarkan rumus bunga anuitas, maka cicilan bulanan dihitung dengan cara berikut.
12.000.000 x 0,83% x (1,105 / 0,105) = Rp1.054.991,-

Maka untuk perhitungan bunganya kamu bisa lihat di tabel bawah ini. Pastikan juga kamu sudah menghitung besaran bunga anuitas seperti di rumus diatas.

Demikian penjelasan mengenai pengertian anuitas dan rumusnya. Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang ilmu ekonomi dan akuntansi lainnya dapat membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah