Bahasa Indonesia

Contoh Kalimat Simpleks dan Kompleks Beserta Ciri-Cirinya

Written by Siti Badriyah

Contoh Kalimat Simpleks dan Kompleks – Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia, tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga diperlukan untuk menjalankan semua pemberitaan, bahkan untuk menyampaikan pikiran, pandangan, serta perasaan. “Bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dan bahasa itu diatur oleh suatu sistem” (Parera, 2008:27).

Hanya dengan bahasa manusia mampu mengomunikasikan segala hal. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting bagi kehidupan manusia, sehingga mempelajarinya dengan lebih mendalam akan memudahkan seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Mempelajari bahasa Indonesia di sisi lain memang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Pasalnya, banyak hal yang harus dipelajari di bahasa Indonesia. Salah satu yang harus dipelajari adalah membuat kalimat dengan tata bahasa yang baik dan benar. Jika salah dalam membuat kalimat, kemungkinan besar orang lain tidak akan mengerti mengenai perihal yang sedang dibahas. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang mendalam dalam mempelajari tata bahasa di pelajaran bahasa Indonesia.

Kalimat sendiri adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Jadi, setiap tuturan dapat menyampaikan informasi secara lengkap. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Sementara itu, mengutip buku berjudul Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia karya Moeliono dan Dardjowidjojo (1988:254), kalimat merupakan bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Merujuk kutipan tersebut, kalimat adalah sekumpulan atau susunan beberapa kata yang mengungkapkan pikiran, baik secara lisan maupun tulisan.

Sruktur utama kalimat bahasa Indonesia cukup simpel, yaitu hanya berupa subjek dan predikat (S–P). Struktur inti tersebut dapat diperluas menjadi beberapa tipe kalimat dasar. Secara umum, ada empat jenis kalimatdalam bahasa Indonesia yang perlu dipahami, yaitu kalimat simpleks, kompleks, majemuk, dan majemuk campuran.

Kalimat simpleks dan kompleks sebenarnya kerap kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan sering dipelajari dalam tata kaidah tata bahasa. Kalimat simpleks adalah kalimat yang terdiri atas satu verba utama atau satu klausa. Kalimat ini biasanya juga disebut dengan istilah kalimat tunggal. Dalam kalimat simpleks, terdapat semua unsur wajib yang diperlukan. Sementara itu, kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki dua predikat atau dua verba utama atau lebih. Kalimat kompleks juga sering disebut dengan kalimat majemuk.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang kalimat simpleks dan kompleks, kamu bisa memahami pengertian, ciri-ciri, dan contohnya berikut ini.

Pengertian Kalimat Simpleks dan Kompleks

Alwi (2003) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulis, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kaum tradisional yang dalam tata bahasa Indonesia dipelopori oleh Takdir Alisjahbana, membatasi kalimat dengan rumusan sebagai berikut.

  • Satuan bentuk bahasa terkecil yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap.
  • Satuan kumpulan kata terkecil yang mengandung pengertian yang lengkap.

Ungkapan mengandung pikiran yang lengkap merupakan ciri khas pendapat kaum tradisional karena landasan utama dari studi mereka tentang bahasa adalah isi bahasa atau filsafat. Menurut Mandang (2015:163), kalimat merupakan satuan sintaksis yang terbentuk melalui konstituen dasar, serta dilengkapi dengan intonasi final.

1. Kalimat Simpleks atau Tunggal

Kalimat simpleks disebut juga kalimat tunggal, yaitu kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa atau satu struktur predikat. Unsur-unsur dalam kalimat simpleks hanya berisi satu informasi yang ditandai dengan fungsi predikat. Kalimat simpleks adalah kalimat yang terbentuk dari klausa lengkap (Kridalaksana, 1999:172).

Menurut Putrayasa (2006:1), kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa bebas. Hal itu berarti hanya ada satu predikat di dalam kalimat tunggal. Unsur adalah sebagai penanda klausa. Unsur subjek dan predikat memang selalu wajib hadir di dalam setiap kalimat. Adapun objek, pelengkap, dan keterangan sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Jika predikat masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.

Berdasarkan jenis kata atau frasa pengisi predikatnya, kalimat simpleks atau tunggal dapat dipilah menjadi empat macam yang diberi nama atau label tambahan sesuai jenis kata atau frasanya, yaitu nominal, adjektiva, verbal, dan numeral.

Contoh:

  • Kami Mahasiswa UNIMA Manado (kalimat nominal).
  • Gunung Lokon sering mengamuk (kalimat verbal).
  • Jawaban anak pintar itu sangat tepat (kalimat adjektiva).
  • Sapi-sapi sedang merumput (kalimat verbal).
  • Mobil orang kaya itu ada delapan (kalimat numeral).

Melalui uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kalimat simpleks yang juga dinamakan kalimat tunggal mempunyai struktur subjek, predikat (O, K). Artinya, hanya memiliki satu predikat kalimat.

2. Kalimat Kompleks atau Majemuk

Kalimat kompleks atau kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang atas klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama adalah induk kalimat yang diikuti oleh anak kalimat (subordinatif). Klausa utama dapat menjadi kalimat utuh tetapi klausa subordinatif memerlukan klausa utama agar dapat menjadi kalimat padu. Hubungan antara kalimat utama dan klausa subordinatif dalam kalimat kompleks tidak setara (Kridalaksa 1999:173). Menurut Finoza (2008:155), kalimat majemuk merupakan kalimat gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal dengan kata lain kalimat majemuk adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan dua predikat.

Kalimat kompleks memiliki dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik. Kompleks parataktik dibentuk dari penggabungan dua klausa atau lebih yang memiliki makna kesejajaran. Sementara itu, kalimat kompleks hipotaktik merupakan gabungan dari dua klausa atau lebih dengan menggunakan konjungsi yang menciptakan ketergantungan logika di dalam klausa kompleks secara keseluruhan atau dapat dikatakan klausa-klausa di dalam kalimat kompleks hipotaktik memiliki makna tidak sejajar.

Bentuk kalimat kompleks dianalisis untuk menguraikan pola-pola atau sistem kalimatnya. Bentuk itu dapat dilihat dari fungsi sintaksis maupun kategori sintaksis. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari pembentukan suatu kalimat
(Markrub, 2014). Sintaksis juga merupakan bagian dari ilmu bahasa yang mengkaji struktur kalimat (Hasanudin, 2018).

Ciri-Ciri Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat simpleks dapat diartikan sebagai sebuah kalimat yang terdiri dari satu klausa dan satu verba utama. Kalimat simpleks lebih dikenal dengan kalimat tunggal. Kalimat tunggal atau simpleks memiliki subjek dan predikat. Namun, dalam kalimat simpleks juga dapat ditambahkan pelengkap, objek, dan juga keterangan.

Berbanding dengan kalimat simpleks, kalimat kompleks terdiri atas dua klausa atau bahkan lebih. Singkatnya, kalimat kompleks terdiri atas kalimat utama atau biasa disebut induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat tersbut berfungsi sebagai pelengkap kalimat utama yang saling berhubungan. Terdapat dua jenis kalimat kompleks, di antaranya adalah parataktik dan hipotatik. Parataktik terdiri atas dua stukrur yang mempunyai makna sejajar. Parataktik menggunakan kata penghubung dan, tetapi, atau, dan sedangkan. Sementara itu, hipotatik adalah kalimat yang mempunyai dua struktur yang tidak setara. Kata penghubung yang digunakan di hipotatik adalah jika, karena, ketika, dan sehingga.

Berikut ciri-ciri serta contoh kalimat simpleks dan kompleks.

1. Ciri-Ciri Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks memiliki ciri-ciri antara lain:

  • Kalimat simpleks memuat satu klausa lengkap, yang bisa berbentuk subjek–predikat, subjek–predikat–objek, subjek–predikat–objek–keterangan, atau subjek–predikat–objek–keterangan–pelengkap.
  • Kalimatnya bersifat sederhana karena terdiri atas satu klausa saja.
  • Umumnya, kalimat simpleks hanya terdapat satu kejadian atau peristiwa saja.
  • Kalimat simpleks tidak menggunakan konjungsi atau kata penghubung.
  • Kalimat ini juga tidak menggunakan tanda baca koma.

2. Ciri-Ciri Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks memiliki ciri-ciri antara lain:

  • Terdapat dua peristiwa atau kejadian di dalam kalimat kompleks.
  • Struktur di dalam kalimat kompleks dipisahkan menggunakan tanda koma maupun konjungsi (kata penghubung).
  • Mempunyai dua subjek dan predikat di dalam kalimat kompleks.

Contoh Kalimat Simpleks dan Kompleks

1. Contoh Kalimat Simpleks

Berikut contoh dari kalimat simpleks.

  • Elfina sedang bermain bola voli di lapangan.
  • Nurwanto menendang bola itu.
  • Ibu Pina adalah seorang guru di SMAN 21 Jakarta.
  • Dhea mencuci piring di dapur.
  • Ibu menyapu di halaman.
  • Guru mengajari muridnya menulis.
  • Juventus mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid.
  • Erna menonton film horor di bioskop bersama temannya malam ini.
  • Avelin membersihkan sampah di belakang rumahnya.
  • Ikhsan memakai seragam baru di hari pertama masuk sekolah.
  • Said mengamati tumbuhan yang ada di sekitar rumahnya.
  • Pemburu menembak buruannya dengan tepat sasaran.
  • Harimau itu menerkam mangsanya dengan lahap.
  • Arman akan berlibur ke Malaysia.
  • Dina membaca chat Whatsapp dari Suci.
  • Pambudi menggambarkan adiknya pemandangan alam.
  • Pak Embo menandatangani perjanjian itu kemarin siang.
  • Petugas PLN mendaki menara itu tanpa peralatan apa pun.
  • Ibu membelikan putrinya buku cerita.
  • Meta sukses dengan kejuaraan renangnya di Kabupaten Karanganyar.
  • Shafira bermain bulu tangkis.
  • Rani melihat pemandangan alam.
  • Rina menanam pohon.
  • Reni sedang menyiram tanaman.
  • Randika sedang melihat alam sekitar.
  • Rizal mengamati tumbuhan yang ada di sekitar rumahnya.
  • Angga dan Sinta menggambar gunung.
  • Adik menangis di kamar.
  • Ibu menyapu di halaman.
  • Kakak memasak di dapur.
  • Adi sedang menulis daftar pustaka.
  • Sopir itu menabrak pohon karena rem blong.
  • Meita membeli sayur di pasar.
  • Syifa membersihkan sampah di belakang rumahnya.
  • Mbak Dira sedang membuat kue.
  • Paman sedang membaca koran.
  • Bibi sedang menonton televisi.
  • Guru mengajari muridnya membaca.
  • Nagita Slavina menyanyikan lagu Indonesia Raya.
  • Roman membaca buku di perpustakaan.
  • Feri dan Udin memancing ikan di sungai
  • Pak tani menanam padi di sawah.
  • Eki menonton film horor di bioskop malam ini.
  • Pelukis itu menjual lukisannya kepada orang kaya.
  • Harimau itu menerkam mangsanya dengan lahap.
  • Neneknya meninggal tadi pagi.
  • Jordi terjatuh dari sepeda.
  • Mereka menemukan mobil parkir di pinggir hutan.
  • Nurwanto menendang tanaman bunga itu.
  • Reza menyeberang dengan sangat hati-hati.
  • Aldi memukul lonceng itu dengan sangat keras.
  • Irvan memakai seragam baru.
  • Ainun memakai sepatu warna merah ketika OSPEK.
  • Paula mematikan komputernya lima menit yang lalu.
  • Nisa sedang belajar membaca dan berhitung di rumah.
  • Jelita sedang meminum soda.
  • Joko membeli bahan makanan.
  • Ayana suka menonton drama Korea.
  • Bapak sedang mencari nafkah.
  • Polisi itu menangkap gerombolan pencuri.
  • Liya menjual beberapa perhiasannya.
  • Devina menangis tersedu-sedu.
  • Nur menemukan barang itu di jalan.
  • Wanto menyalakan lampu di depan rumah.
  • Yasmin membuang sampah di tempat sampah.
  • Kakaku menikah dengan temannya Enggar.

2. Contoh Kalimat Kompleks

Berbeda halnya dengan simpleks, kalimat kompleks terdapat dua jenis, yaitu kompleks parataktik dan hipotatik.

a. Kalimat Kompleks Parataktik

Kalimat kompleks parataktik adalah kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur, tetapi mempunyai makna setara maupun sejajar. Kalimat kompleks parataktik menggunakan kata penghubung dan, tetapi, atau, dan sedangkan. Berikut contoh dari kalimat kompleks parataktik.

  • Bibi membeli daging sapi dan daging kambing di pasar dadakan.
  • Linda bingung memilih antara tongseng atau sate kambing muda.
  • Ibu berbelanja di Alfamart tadi sore, tetapi tidak bersama ayah.
  • Saiful selalu semangat membantu ibunya, sedangkan adiknya lebih suka bermain.
  • Agus selalu semangat membantu ayahnya, sedangkan Roni senang karaoke.
  • Arya sudah belajar menabung, sedangkan Shafira sudah pandai mencuci.
  • Saya sudah berusaha dengan sangat keras, sedangkan dia hanya diam saja.
  • Latif pergi ke sekolah, sedangkan Reno berangkat ke sawah.
  • Nanda memiliki usaha yang keras, tetapi hasilnya masih tetap sama.
  • Ibu memasak di dapur dan Ani belajar di kamar.
  • Kelelawar tidur pada siang hari dan mencari makan pada malam hari.
  • Bapak suka minuman es, sedangkan ibu suka minuman hangat.
  • Ketika musim hujan, sering terjadi banjir dan tanah longsor.
  • Sukma suka ayam goreng, sedangkan Ilyas suka ayam bakar.
  • Acha makan bakso dan Darman hanya minum es jeruk.
  • Bagus pergi ke sekolah naik sepeda, sedangkan Roni jalan kaki.
  • Verlina berbelanja di pasar, tetapi dia berangkat sendiri.
  • Nurlita menanam bunga mawar dan dia sangat rajin merawatnya.
  • Bapak berangkat ke kantor, sedangkan ibu mengantar adik ke sekolah tiap pagi.
  • Lilis membeli roti bakar dan martabak di Pasar Kembang.
  • Navira tidak memiliki banyak uang, tetapi rajin menabung.
  • Latif pergi ke sekolah, sedangkan Reno berangkat ke sawah.
  • Ayah bekerja sebagai satpam di bank, sedangkan bunda bekerja sebagai pegawai di universitas.

b. Kalimat Kompleks Hipotatik

Kalimat kompleks hipotatik adalah kalimat kompleks yang mempunyai dua struktur, tetapi maknanya bersifat tidak setara atau tidak sejajar. Dua struktur digabungkan menjadi satu kalimat diikuti kata penghubung jika, karena, ketika, dan sehingga. Berikut contoh dari kalimat kompleks hipotatik.

  • Saya ingin pergi ke Saudi Arabia jika mempunyai cukup uang.
  • Fina tidak masuk sekolah hari ini karena dia sedang dirawat di rumah sakit.
  • Nisa tidak di rumah ketika gempa itu sedang berlangsung.
  • Makan dan minumlah yang banyak agar sehat dan tetap kuat.
  • Janganlah membuang sampah di sembarang tempat termasuk di sungai karena dapat mengakibatkan banjir saat musim hujan.
  • Erna menonton film horor di bioskop bersama temannya malam ini, sehingga ia tidak mengerjakan tugas sekolahnya.
  • Ibu menutup semua jendela ketika hari mulai gelap.

Untuk lebih jelasnya dalam memahami contoh kalimat simpleks dan kompleks, perhatikan tabel berikut ini.

No. Kalimat Simpleks Kalimat Kompleks
1. Ayah pergi ke kantor. Ayah pergi ke kantor, sedangkan Mulyati ke sekolah.
2. Rumah itu sudah tua. Rumah itu sudah tua, tetapi terlihat baik.
3. Ibu sedang menjahit. Ibu menjahit baju serta bendera hias.
4. Buku itu sudah tua. Buku itu sudah tua, tetapi berguna.
5. Noni menyiram bunga. Noni menyiram bunga, adiknya membantunya.

Demikian ciri-ciri dan contoh dari kalimat simpleks dan kompleks dalam pelajaran bahasa Indonesia. Semoga penjelasan di atas dapat membantu kalian belajar bahasa Indonesia. Semangat belajar!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah