Bahasa Indonesia

50+ Contoh Kalimat Imperatif Beserta Definisi dan Perbedaannya dengan Kalimat Persuasif

Written by Siti Badriyah

Contoh Kalimat Imperatif – Pada dasarnya, kalimat imperatif yang ada pada Bahasa Indonesia dengan yang ada di Bahasa Inggris dengan sebutan imperative sentence itu sama saja kok. Persamaannya adalah jenis kalimat tersebut memang mengandung maksud memerintah atau meminta dengan tujuan kepada mitra tutur alias lawan bicara. Banyak orang berpikir bahwa kalimat imperatif ini selalu berkenaan dengan hal memerintah, padahal tidak lho… Kalimat imperatif dapat juga berisikan kalimat larangan untuk melakukan sesuatu. Keberadaan kalimat imperatif ini selain dapat diterapkan dalam bahasa lisan, dapat juga digunakan pada bahasa tulis, terutama dalam sastra. Jika dalam bahasa tulis, , biasanya diakhiri dengan tanda seru tetapi ada juga yang tidak, bergantung pada konteks ya… Coba lihat pada novel favoritmu, pastilah terdapat kalimat imperatif!

Meskipun hanya sekadar jenis kalimat, tetapi keberadaan kalimat imperatif ini selalu dapat dijadikan objek dalam penelitian, biasanya dalam analisis semantik, sintaksis, hingga pragmatik. Penggunaan kalimat imperatif ini juga harus bergantung pada konteks kalimat yang ada, tidak serta-merta dibuat begitu saja. Lalu, bagaimana sih contoh dari kalimat imperatif itu? Bagaimana pula pengertian dari kalimat imperatif sehingga sering digunakan baik pada bahasa lisan maupun bahasa tulis? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

https://www.pexels.com/

50+ Contoh Kalimat Imperatif

  1. Tolong buang sampah itu!
  2. Sabda, segera masuk ke rumah karena udara di luar sangat dingin!
  3. Teman-teman, mohon minta perhatiannya sebentar!
  4. Ayo segera pakai masker itu!
  5. Biarkan dia menangis sepuasnya dulu, baru nanti kita tanyakan apa penyebabnya!
  6. Silakan dicermati lagi, kalau memang tidak diperlukan lagi mungkin bisa dihilangkan saja tulisan tersebut!
  7. Mohon surat ini segera ditandatangani supaya dapat diproses lebih lanjut!
  8. Tenang, anak-anak!
  9. Jangan membaca di tempat yang gelap.
  10. Harap duduk dengan tenang!
  11. Jangan meragukan diri sendiri!
  12. Mohon untuk datang ke balai desa pada sore ini untuk membahas program kerja Karang Taruna!
  13. Jangan terlambat masuk ke kelas!
  14. Segera matikan lampu jika hari sudah siang!
  15. Tolong bantu Meta mengangkat kursi itu!
  16. Bawalah makanan ini untuk bekalmu nanti siang!
  17. Jangan lupa untuk mampir ke rumah Nenek setelah pulang sekolah!
  18. Ayo segera kerjakan tugasnya!
  19. Cepat segera kosongkan ruangan ini!
  20. Bersihkan noda yang menempel di bajumu itu sebelum Ibu tahu!
  21. Tolong kirimkan surat ini kepada Sekretaris Desa.
  22. Cobalah untuk mengerti dengan keadaan kami selama ini.
  23. Tolong sampaikan permintaan maaf kami kepada keluarga Billy.
  24. Tolong berikan kue nastar ini kepada tetangga sebelah.
  25. Dimohon kepada para peserta lomba untuk tidak meninggalkan area lapangan.
  26. Patuhilah semua peraturan yang ada di sekolah ini.
  27. Berusahalah untuk tidak datang terlambat lagi ke kelas.
  28. Mintalah bukti pembayaran setelah melakukan transaksi ini.
  29. Dimohon kepada para pengunjung perpustakaan untuk segera mengembalikan buku ke tempatnya masing-masing karena perpustakaan sudah hampir tutup.
  30. Cabutlah semua rumput liar itu supaya rumahmu terlihat bersih.
  31. Harap tenang, karena ujian tengah berlangsung.
  32. Harap tutup kembali pintunya karena ruangan ini ber-AC.
  33. Mari mengheningkan cipta guna mengenang jasa pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan negara ini.
  34. Tenang saja dan jangan bergerak!
  35. Jangan terburu-buru, nanti kamu bisa jatuh!
  36. Tolong masukkan cucian kotor itu ke mesin cuci!
  37. Taatilah rambu-rambu lalu lintas!
  38. Segeralah bangun, adzan subuh sudah terdengar!
  39. Lakukan apa saja yang membuatmu senang, asal tidak merugikan orang lain!
  40. Keluar dari kamar!
  41. Tunjukan kepada kami bahwa kamu memang benar-benar serius kepadanya!
  42. Hari sudah semakin larut, pergilah tidur karena besok sekolah!
  43. Jangan dengarkan perkataan orang lain yang menyakitimu!
  44. Ayo anak-anak, menyeberanglah bersamaku!
  45. Hati-hati dengan jalan tersebut karena sangat licin!
  46. Harap matikan keran setelah selesai digunakan.
  47. Ayo bergotong-royong membersihkan selokan yang ada di sekitar tempat tinggal kita!
  48. Jangan biasakan tidur dengan jendela terbuka!
  49. Dilarang membawa makanan dari luar ke tempat ini!
  50. Jangan meludah sembarangan di tempat umum!
  51. Dilarang parkir di depan gerbang!
  52. Bersihkan lantai itu segera!
  53. Tolong gorenglah ikan yang telah dibumbui itu.
  54. Dimohon untuk tidak berisik saat ujian tengah berlangsung.
  55. Tunggulah sebentar.

Memahami Definisi Kalimat Imperatif

Grameds pasti sudah tidak asing lagi dengan keberadaan kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif ‘kan? Nah, ketiga kalimat tersebut merupakan jenis-jenis kalimat yang didasarkan pada fungsinya. Apabila dijabarkan lebih luas, jenis-jenis kalimat itu ada banyak jumlahnya. Pada artikel kali ini, kita akan membahas apa itu kalimat imperatif dan jenis-jenisnya.

Berdasarkan pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah “imperatif” ini memiliki makna sebagai ‘bersifat memerintah atau memberikan komando’. Sementara itu jika dalam ranah linguistik, “imperatif” akan bermakna sebagai ‘bentuk perintah untuk kalimat atau verba yang menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan’. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa,

“Kalimat imperatif adalah jenis kalimat yang memberikan suatu perintah atau meminta sesuatu dengan tujuan supaya lawan bicara melakukannya sebagaimana yang telah diperintahkan.”

Meskipun demikian, kalimat imperatif itu tidak melulu memberikan perintah atau arahan saja, tetapi juga dapat berfungsi untuk meminta sesuatu hingga melarang seseorang untuk melakukan sesuatu. Itulah mengapa pada kalimat jenis ini kerap menggunakan tanda baca seru (!) di bagian akhir kalimatnya. Kalimat imperatif juga biasa disebut sebagai kalimat perintah.

Kalimat imperatif ini memiliki 5 jenis, tetapi pada dasarnya dapat terbagi menjadi dua saja, yakni perintah suruhan dan larangan. Itulah mengapa, kalimat jenis ini dapat dikatakan sebagai kalimat yang kompleks. Menurut Rahardi (2005), mengungkapkan bahwa kalimat imperatif yang ada dalam Bahasa Indonesia itu dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yakni: (1) Kalimat Imperatif Biasa; (2) Kalimat Imperatif Permintaan; (3) Kalimat Imperatif Pemberian Izin; (4) Kalimat Imperatif Ajakan; dan (5) Kalimat Imperatif Suruhan.

Ciri-Ciri Kalimat Imperatif

Secara umum, memang kalimat imperatif ini bercirikan utama sebagai kalimat yang bersifat memerintah atau memberi komando, sesuai dengan namanya. Nah, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang membedakan kalimat imperatif dengan jenis kalimat lainnya.

  • Di akhir kalimat, biasanya akan diikuti oleh tanda baca seru (!), bukan titik (.).
  • Apabila dilisankan atau diucapkan, akan terdapat penekanan dan intonasi yang tinggi di bagian akhir kalimatnya.
  • Memiliki susunan kalimat berupa predikat yang mendahului subjek (P-S).
  • Pada bagian akhir kalimat, biasa ditemukan imbuhan -lah atau -kan.
  • Kalimatnya cenderung bersifat ‘memaksa’ pihak lain, seakan-akan mengharuskan lawan bicara untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang diucapkannya.
  • Apabila berfungsi memberikan perintah, biasanya disertai dengan kata-kata tertentu berupa: Mohon, Tolong, Harap, Ayo, Hendak, dan lain sebagainya.

Fungsi Kalimat Imperatif

Secara umum, keberadaan kalimat imperatif ini memang berfungsi untuk memerintah lawan bicara supaya melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh pembicara. Namun jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal berkomunikasi, maka dapat berfungsi sebagai:

1. Memberi Sebuah Larangan

Yap, penggunaan kalimat imperatif tidak melulu berkaitan dengan perintah saja, tetapi juga sebagai larangan untuk tidak melakukan sesuatu. Sebuah larangan, tentu saja berkenaan dengan hal-hal yang memang sebaiknya dihindari. Berikut contohnya.

  • “Jangan makan tergesa-gesa!”

Alasan: Makan tergesa-gesa dapat menyebabkan kita dapat tersedak bahkan hingga lidah tergigit.

  • “Jangan berisik di tengah malam!”

Alasan: Berisik di tengah malam dapat mengganggu orang lain yang tengah beristirahat.

  • “Jangan membaca di tempat yang gelap!”

Alasan: Membaca di tempat yang gelap dapat menyebabkan mata kita sakit dan sulit fokus.

2. Memberi Sebuah Komando

Sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), imperatif memang berkenaan dengan pemberian perintah dan komando. Dalam fungsi ini, komando lebih bersifat pada sesuatu yang formal sehingga biasanya akan digunakan oleh orang yang memiliki jabatan tertentu. Contoh:

  • “Lakukan serangan di malam hari dengan taktik yang telah kita pelajari selama ini!”
  • “Segera kepung benteng lawan supaya tujuan kita berhasil!”
  • “Kerjakan saja apa yang telah diperintahkan kepada kalian!”

3. Menyampaikan Sebuah Isyarat

Ternyata sebuah kalimat imperatif dapat berfungsi untuk menyampaikan sebuah isyarat atau kode kepada lawan bicara lho… Isyarat atau kode ini biasanya hanya dapat dipahami oleh lawan bicara saja. Contoh:

  • “Tidak perlu ragu, jika kamu suka, ambil saja!”
  • “Makanlah sesuatu yang kamu suka!”
  • “Belilah apa yang kamu inginkan!”

Menurut konteks dari beberapa contoh tersebut, isyarat yang dimaksud adalah ‘sesuatu’ yang hanya dipahami oleh pembicara dan lawan bicara saja, sementara orang lain yang lewat maupun penjualnya pun tidak memahami ‘sesuatu’ apa yang diinginkan.

4. Memberikan Sebuah Perintah

Umumnya, memang penggunaan kalimat imperatif itu berfungsi untuk memberikan perintah kepada lawan bicara untuk melakukan sesuatu. Tak jarang pula, dalam kalimat jenis ini disertai dengan kata “Tolong” supaya lebih terkesan halus dan sopan. Contoh:

  • “Tolong jaga adikku sebentar, aku hendak menjemur pakaian sebentar.”
  • “Tolong antarkan Surya ke sekolahnya nanti pukul 8 pagi!”
  • “Tolong belikan Ayah sebungkus nasi padang di warung depan gang!”

5. Menawarkan Sebuah Ajakan

Dalam fungsi ini, sekilas hampir sama dengan kalimat persuasif ya… yang mana sama-sama menawarkan sebuah ajakan kepada orang lain. Nah, kalimat imperatif juga dapat berfungsi menawarkan sebuah ajakan, tetapi lebih bersifat hal-hal yang umum. Contoh:

  • “Ayo segera pakai sepatumu!”
  • “Mari segera bersiap-siap untuk menuju ke gereja!”
  • “Ayolah kita pergi ke gedung pusat untuk menonton persiapan pameran!”

Jenis-Jenis Kalimat Imperatif

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kalimat imperatif yang ada dalam Bahasa Indonesia itu dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yakni: (1) Kalimat Imperatif Biasa; (2) Kalimat Imperatif Permintaan; (3) Kalimat Imperatif Pemberian Izin; (4) Kalimat Imperatif Ajakan; dan (5) Kalimat Imperatif Suruhan. Nah, berikut adalah uraiannya!

1. Kalimat Imperatif Biasa

Menurut Rahardi (2005), kalimat imperatif biasa ini merupakan bentuk sederhana dari kalimat perintah yang dilakukan secara langsung. Pada kalimat imperatif jenis ini memiliki ciri-ciri berupa:

  • Adanya kata kerja dasar.
  • Berintonasi keras.
  • Terdapat partikel -lah.
  • Adanya tanda baca seru (!)
  • Kata kerja biasanya berakhiran -an, -i, dan -kan.

Contoh Kalimat Imperatif Biasa

  • “Usir ayam itu cepat!”

Konteks: Seseorang yang tengah jengkel dengan ayam karena mengeluarkan kotoran di halaman rumahnya, kemudian meminta orang lain untuk mengusir ayam tersebut.

2. Kalimat Imperatif Permintaan

Yakni jenis kalimat imperatif yang kadar perintahnya sangat halus dan sopan.

Contoh:

“Anak-anak sekalian… Coba jangan berisik, Ibu hendak menjelaskan pengumuman yang berkaitan dengan Hari Kartini besok!”

Konteks: Seorang guru yang berdiri di depan para murid-murid yang tengah dalam situasi kelas gaduh.

3. Kalimat Imperatif Pemberian Izin

Yakni jenis kalimat imperatif yang bermaksud untuk memberikan izin. Biasanya ditandai dengan kata-kata penanda kesantunan, misalnya: Silakan, Biarlah, Diperkenankan, Diizinkan, Dipersilakan, dan lainnya.

Contoh:

“Ibu… Silakan ambil dan cicipi kue nastar ini kalau mau! Ini buatan tangan saya sendiri, dijamin enak!”

Konteks: Seorang pemilik rumah tengah memberikan izin kepada tamunya untuk mencicipi kue nastar buatannya.

4. Kalimat Imperatif Ajakan

Yakni jenis kalimat imperatif yang bermaksud untuk mengajak seseorang melakukan sesuatu secara bersama-sama. Dalam jenis ini, biasanya terdapat penanda kesantunan berupa Ayo, Biar, Coba, Mari, Harap, Hendaknya, Hendaklah, dan lainnya. Contoh:

“Bima, ayo kita pindahkan keranjang baju ini ke kamar belakang! Kamu angkat keranjang merah, aku angkat keranjang hijau!”

Konteks: Seorang kakak mengajak adiknya yang bernama Bima untuk memindahkan keranjang baju ke kamar belakang secara bersama-sama.

5. Kalimat Imperatif Suruhan

Jenis kalimat imperatif yang terakhir ini biasanya berisikan suruhan atau menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu.

Perbedaan Antara Kalimat Imperatif dan Kalimat Persuasif

Jika melihat kembali pada fungsi kalimat imperatif, akan terdapat fungsi yang berkenaan dengan ajakan. Sementara itu, dalam Bahasa Indonesia juga terdapat kalimat persuasif yang berisikan ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Lalu, apakah perbedaan antara kalimat imperatif dengan kalimat persuasif? Yuk simak ulasan berikut ini!

Kalimat Imperatif Kalimat Persuasif
Meskipun berfungsi sebagai ajakan, tetapi lebih cenderung perintah secara halus. Ajakan yang bersifat mempengaruhi lawan bicara atau pembaca.
Berisikan permintaan, ajakan, dorongan, hingga larangan melakukan sesuatu kepada lawan bicara atau pembaca. Berisikan bujukan atau dorongan untuk melakukan sebuah kebiasaan.
Di akhir kalimat terdapat tanda baca seru (!) Di akhir kalimat terdapat tanda baca titik (.).
Biasanya terdapat dalam dialog antar tokoh (jika dalam karya sastra) Biasanya terdapat dalam iklan.

Sumber:

ZAHRA, A. ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF DALAM POSTER COVID-19 DI MEDIA SOSIAL.

Baca Juga!

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah